Nhia Kurniah MidwiFy

Nhia Kurniah MidwiFy HALAMAN PRIBADI

24/03/2022

Love Your Self And You'll Love Everything You Have๐Ÿฅฐ๐Ÿ™

Saya s**a tulisan ini...Ketika Perempuan (Paling) Shalihah Berkeluh KesahOleh:  Yunda Fitrian"Ah, emak-emak depresi itu ...
23/03/2022

Saya s**a tulisan ini...

Ketika Perempuan (Paling) Shalihah Berkeluh Kesah
Oleh: Yunda Fitrian

"Ah, emak-emak depresi itu kurang iman aja!"

Kadang ada orang yang menganggap depresi atau stres tingkat tinggi itu karena kurang iman. Kurang ibadah. Kurang ngaji.

Saya tidak punya cukup ilmu untuk menilai. Tapi saya ingin berbagi sesuatu yang saya dapat setelah merenungkan kisah seorang perempuan penghulu surga.

Perempuan terbaik, paling shalihah di zamannya; Maryam binti Imran. Bunda dari Nabi Isa Alayhissalam.

Alquran mengabadikan ucapan Maryam saat hendak melahirkan Isa alayhissalam. Sebuah kalimat yang menyiratkan beban mental begitu berat.

Sebuah kalimat yang menurut saya, terlalu tabu untuk diucapkan. Apalagi oleh seorang perempuan yang menjadi pemimpin perempuan surga. Kalimat yang mungkin kalau diucapkan di hadapan emak yang gak empati, responnya persis sama dengan kalimat yang saya tulis di awal tadi :D

Allah mengabadikan ucapan curhat Maryam itu dalam Alquran. Ucapan yang memang hanya Maryam ucapkan dalam kesendirian, bukan di hadapan kaumnya apalagi di medsos yak. Ucapan tersebut tertulis dalam surat Maryam ayat 22-23.

"Dan kisahkanlah di dalam Kitab (Al-Qurโ€™an) tentang Maryam, ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Rasa sakit hendak melahirkan membawanya pada pohon kurma, ia berkata: โ€œOh, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tak berarti dan dilupakan.โ€".

Saya membayangkan duka hati Maryam. Seorang gadis yang beribadah siang dan malam di Baitul Maqdis. Semua orang hanya mengenalnya sebagai seorang perempuan shalihah.

Lalu tiba-tiba ia hamil tanpa suami? Apa kata dunia??

Maryam tahu tak akan ada yang percaya. Hanya Zakariya dan istrinya, yang yakin akan kebenaran cerita Maryam.

Setegar-tegarnya Maryam, setinggi-tingginya iman Maryam, gadis itu tetap hancur hatinya mendengar omongan orang.

Itu Maryam, perempuan paling shalihah pada zamannya. Paling banyak zikirnya. Paling bagus ngajinya. Paling tebal imannya. Jangan ditanya ibadahnya.

Bisa-bisanya perempuan seshalihah itu akhirnya berkeluh kesah? Bahkan sampai berucap mengharap kematian?Hanya karena omongan orang?

Betapa begitu besarnya pengaruh kalimat tuduhan, nyinyiran, dan penghakiman terhadap batin seorang Maryam.

Maryam sang manusia pilihan masih bisa merasakan sakit hati, pilu terhadap pandangan orang.

Bahkan sampai berandai mati saja. Dilupakan orang. Dianggap tak pernah ada. Daripada harus menghadapi dunia yang tak berpihak padanya.

Di situlah saya tersadar. Maryam, perempuan shalihah yang imannya tak mungkin diragukan itu, hanya manusia biasa.

Manusia, diciptakan Allah dengan fitrah rasa. Punya emosi dalam jiwa. Keberadaan iman tidak meniadakan gejolak emosi manusia. Melainkan mengarahkannya untuk mengelola segala rasa dalam taat padaNya. Tapi sekali lagi, bukan menghilangkan semua emosinya. Inilah bedanya manusia dengan malaikat.

Butuh waktu bagi manusia untuk mengelola emosi jiwa dan buncahan rasa. Ada proses yang perlu dilewati, bukan dalam sekejap mata.

Ah, entah mengapa setelah membaca kisah Maryam, saya tak sampai hati menyimpulkan perempuan yang depresi itu kurang iman.

Justru bisa jadi episode depresi yang mereka alami, adalah cara Allah menaikkan mereka ke derajat yang lebih tinggi. Atas jihad mereka mengelola hati.

Siapa tahu, sakit hati yang mereka rasa, adalah jalan menuju surga. Sebab gugurnya dosa. Sebab pahala atas lelah jiwa.

Jangan-jangan saya yang ujiannya biasa-biasa saja, sedang jalan di tempat belok kiri dikit masuk neraka, hiks naudzubillahimindzalik..

Kembali ke kisah Maryam. Setelah curhatan duka tersebut, Allah pun langsung meresponnya.

Ternyata bukan dengan menghardik Maryam karena ia mengeluh berandai mati saja. Allah tidak bilang, "Eh Maryam, gak boleh ngomong gitu! Mana iman kamu?!".

Tidak.

Allah Maha tahu, manusia yang ia ciptakan sedang berada di titik terendah dalam hidupnya. Sedang kalut dengan emosi yang mengaduk jiwa.

Allah Maha tahu, yang dibutuhkan Maryam saat itu bukan omelan. Bukan nasihat. Tapi dukungan. Ketenangan.

Apa yang Allah lakukan?

Surat Maryam ayat selanjutnya, 24-26.


"Kemudian Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, โ€œJanganlah kamu bersedih, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyang-goyangkanlah pelepah pohon kurma itu ke arahmu niscaya akan gugur buah-buah kurma yang telah masak itu kepadamu. Maka makanlah dan minumlah, dan senangkanlah hatimu. Jika kamu melihat seseorang, maka katakanlah, โ€œSesungguhnya aku telah bernazar kepada Yang Maha Pengasih untuk berpuasa, maka aku takkan berbicara kepada seseorang pun pada hari ini.โ€"

Allah mengutus 'konselor' berupa malaikat Jibril untuk memandu Maryam. Menghalau kesedihan dan menuntunnya fokus pada kekuatan yang masih ia miliki. Perintah untuk menggoyang pelepah pohon kurma untuk menjatuhkan kurma matang adalah cara Allah membuat Maryam percaya dirinya masih punya daya.

Selanjutnya Maryam diminta makan dan minum, serta menyenangkan hatinya. Menurut saya, ini solusi yang sangat manusiawi!

Maryam yang sedang tenggelam dalam rasa sakit karena melahirkan, emosi sedih membayangkan tudingan kaumnya, diberikan kesempatan untuk makan dan minum. Setelah terselesaikan kebutuhan pokoknya tersebut, barulah Allah menyuruh Maryam menyenangkan hatinya.

Selama Maryam menata hati, Allah beri ia kesempatan untuk menenangkan diri, memenangkan pertempuran batinnya dengan berpuasa. Maryam diperintahkan untuk berpuasa dan tidak berbicara. Tidak membantah apapun komentar negatif kaumnya.

Masya Allah.

Membaca kisah ini sungguh membuat saya merasakan kasih sayang Allah. Bahwa Dia tak pernah meninggalkan hambaNya. Tidak pernah membebani di luar batas kemampuan hamba Nya. Bahwa Allah sangat memanusiakan manusia.

Bahwa ungkapan kesedihan, merasa tak ada harapan, bukanlah pertanda hilang iman. Melainkan pertanda bahwa yang mengucapkannya hanyalah manusia. Ciptaan Allah yang dibekali fitrah rasa. Makhluk yang membutuhkan perlindungan Robb-nya.

Maka jika ada emak yang curhat kelelahan, sedih, sampai punya keinginan menyakiti diri sendiri atau anaknya, jangan buru-buru menghakiminya kurang iman.

Ajaklah ia duduk nyaman, fokus pada kekuatan yang masih dimilikinya. Bawakan makan, minum, dan senangkan dulu hatinya. Baru bantu ia menata emosinya.

Jika sang emak curhatnya di medsos, gak usah nimbrung komentar nyinyir. Cukup diinbox, diwapri, diajak ngobrol personal aja. Kalau benar-benar peduli dan sayang padanya.

Sebab kita tak pernah tahu, Allah mungkin sedang menaruh perhatian padanya. Sedang mengamati siapa yang akan ikut dapat pahala dalam skenario ujian seorang hamba. Siapa yang ikut menolong dengan tulus dan siapa yang hanya ikut menjatuhkan sesama.

Wallahu a'lam bishshawab. Semoga Allah kuatkan semua ibu yang sedang berada di titik terendah dalam hidupnya. Makan, minum, dan bersenang hatilah, Bunda. Sebab Allah sedang membukakan jalan menuju surga. InsyaAllah.

Yunda Fitrian, Sahabat Ibu Berdaya

22/03/2022

MENTAL HEALTH



21/03/2022

Tetap Belajar Mandiri Dengan Usaha Sendiri ๐Ÿ˜๐Ÿ™
Insya Allah Akan Bekerja Sesuai Jurusan Sendiri Kalo Allah Sudah Berkehendqk ๐Ÿ™๐Ÿ˜‡

21/03/2022

Semangat Mommy Muda...
Semuanya Akan Terlewatkan Kalo Sudah Besar
jalani Syukuri Nimati ๐Ÿ˜‡๐Ÿ™

SILAHKAN TERSINGGUNG ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™MIRIS..๐Ÿ˜ญSaat istri tak bekerja, terkadang ada keluarga suami yang mengatakan si istri hanya ongk...
20/03/2022

SILAHKAN TERSINGGUNG ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

MIRIS..๐Ÿ˜ญ

Saat istri tak bekerja, terkadang ada keluarga suami yang mengatakan si istri hanya ongkang2 kaki, sedangkan si suami mesti peras keringat hingga berdarah-darah. Sehingga, si istri kurang dihargai di mata keluarga suami.

Miris.....๐Ÿ˜ญ
Saat istri bekerja, terkadang ada keluarga suami yang mengatakan kalau si suami dan anak gak terurus karena istri terlalu sibuk bekerja.

Miris...๐Ÿ˜ญ
Saat istri bekerja, lalu si suami merasa terbantu jadi sedikit "terlena" dan sedikit "tidak sadar" kalau peran istri mulai berubah. Dari tulang rusuk menjadi tulang punggung keluarga.

Miris...๐Ÿ˜ญ
Saat istri tak bekerja, suami menganggap bahwa dengan hanya menjadi ibu rumah tangga itu gak terlalu capek. Jadi semua minta disiapin ini dan itu bagai raja, sembari berkata "saya capek kerja di luar, kamu sih enak di rumah saja".
Padahal, pekerjaan rumah tangga itu tak ada habisnya.

Miris...๐Ÿ˜ญ
Saat istri sibuk berbisnis, mencari tambahan pundi2, tak kenal lelah, tak kenal waktu..tetap harus urus rumah, urus anak, urus suami dsb..dan suami gak mau tau dengan kerepotan istrinya..

Berbagai macam problematika dan kisah di dalam rumah tangga, yang hanya bisa dijawab dengan satu kata...

S A B A R....๐Ÿ˜ญ

๐˜•๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก๐˜œ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ธ๐˜ข๐˜ต ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ" ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก๐˜๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก๐˜š๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ ๐˜ฅ...
20/03/2022

๐˜•๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜œ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ธ๐˜ข๐˜ต ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ" ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜š๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜—๐˜ข๐˜ค๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ" ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜›๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ค๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฃ๐˜ข" ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜‘๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ข๐˜ถ๐˜ญ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜›๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ข๐˜ถ๐˜ญ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ถ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜š๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ" ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜›๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ" ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜”๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ด'๐˜ฎ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜›๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ณ๐˜ข๐˜ซ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ซ๐˜ฉ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜–๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜บ ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜–๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ค๐˜ถ๐˜ฆ๐˜ฌ ๐˜ฅ๐˜ช ๐—ข๐— ๐—ข๐—ก๐—š๐—œ๐—ก

๐˜ฝ๐™š๐™œ๐™ž๐™ฉ๐™ช๐™ก๐™–๐™ ๐™ข๐™–๐™ฃ๐™ช๐™จ๐™ž๐™–
๐˜ผ๐™ฅ๐™–๐™ฅ๐™ช๐™ฃ ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ ๐™ž๐™ฉ๐™– ๐™ก๐™–๐™ ๐™ช๐™ ๐™–๐™ฃ, ๐™š๐™ฃ๐™ฉ๐™–๐™ ๐™—๐™–๐™ž๐™  ๐™–๐™ฉ๐™–๐™ช ๐™—๐™ช๐™ง๐™ช๐™ , ๐™ค๐™ง๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™จ๐™š๐™ก๐™–๐™ก๐™ช ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™š๐™ข๐™ช๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™—๐™–๐™๐™–๐™ฃ ๐™ช๐™ฃ๐™ฉ๐™ช๐™  ๐™™๐™ž๐™—๐™ž๐™˜๐™–๐™ง๐™–๐™ ๐™–๐™ฃ.

๐™ ๐™ž๐™ฉ๐™– ๐™๐™–๐™ฃ๐™ฎ๐™– ๐™ฅ๐™š๐™ง๐™ก๐™ช ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™ฎ๐™–๐™ง๐™ž๐™ฃ๐™œ ๐™ข๐™–๐™ฃ๐™– ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™๐™–๐™ง๐™ช๐™จ ๐™™๐™ž ๐™™๐™š๐™ฃ๐™œ๐™–๐™ง ๐™ข๐™–๐™ฃ๐™– ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ฉ๐™ž๐™™๐™–๐™  . ๐™†๐™–๐™ง๐™ฃ๐™– ๐™ ๐™ž๐™ฉ๐™– ๐™ฉ๐™ž๐™™๐™–๐™  ๐™ข๐™ช๐™ฃ๐™œ๐™ ๐™ž๐™ฃ ๐™—๐™ž๐™จ๐™– ๐™ข๐™š๐™ก๐™–๐™ง๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ค๐™ง๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™—๐™š๐™ง๐™ค๐™ฅ๐™ž๐™ฃ๐™ž ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™—๐™š๐™ง๐™—๐™ž๐™˜๐™–๐™ง๐™– ๐™ฉ๐™š๐™ฃ๐™ฉ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ ๐™ž๐™ฉ๐™–.

๐™ฉ๐™–๐™ฅ๐™ž ๐™ ๐™ž๐™ฉ๐™– ๐™—๐™ž๐™จ๐™– ๐™ข๐™š๐™ข๐™ž๐™ก๐™ž๐™ ๐™ช๐™ฃ๐™ฉ๐™ช๐™  ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™™๐™š๐™ฃ๐™œ๐™–๐™ง๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™–๐™ฅ๐™– ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ฅ๐™š๐™ง๐™ก๐™ช ๐™ ๐™ž๐™ฉ๐™– ๐™™๐™š๐™ฃ๐™œ๐™–๐™ง ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™œ๐™–๐™—๐™–๐™ž๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™–๐™ฅ๐™– ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™๐™–๐™ง๐™ช๐™จ ๐™™๐™ž๐™–๐™—๐™–๐™ž๐™ ๐™–๐™ฃ
๐™Ž๐™๐˜ผ๐™” ๐™‹osite.

Semoga bermanfaat๐Ÿ˜Š

BUKAN BENCI TAPI SUDAH KECIL HATI Kita kalau sudah tersinggung dengan kata-kata orang, Jangankan untuk menyapa memandang...
19/03/2022

BUKAN BENCI TAPI SUDAH KECIL HATI

Kita kalau sudah tersinggung dengan kata-kata orang, Jangankan untuk menyapa memandang wajahnyapun rasanya malas.
Itu Bukan benci tapi sudah kecil hati.
Orang yang biasa merendahkan kita, biarlah mereka.....
Tdk perlu kita merasa tersinggung, apalagi merasa sedih.
Yang penting kita tetap yakin dan tidak merasa rendah diri.

Jika kita di nilai baik ya Syukur,,,,
Dinilai tidak baik pun tidak apa, itu terserah mereka.
Semua yang hadir dalam hidup kita memiliki peranan masing2
Entah mereka memberi kita kebahagiaan atau memberi kepedihan.

Memaksa diri agar dis**ai semua orang itu sangatlah melelahkan.
Maka, jadilah diri sendiri walaupun tak banyak yang menyukai,
Hingga kita menemukan yang menyukai kini dan nanti tanpa tapi.
Jauhi orang yang membuat kita kecewa.
Berhenti berusaha menyenangkan orang yang tidak pernah menghargai kita.
Semakin kita menjauhi mereka yang meracuni jiwa,
Kita akan hidup jauh lebih sehat.

Berdamai dengan hati
Melewati hari demi hari
Penuh dengan kebahagiaan
Dengan cara kita sendiri

Bahagia itu kita yang Ciptakan

23/02/2022

LELAH YANG DISUKAI ALLAHโฃ
โฃ
Ada 8 jenis lelah yang dis**ai oleh Allah ๏ทป.โฃ
โฃ
1. Lelahnya orang yang mencari nafkah untuk keluarganya. *(Surah al-Jumลซ'ah, 62:10)*โฃ
โฃ
2. Lelahnya orang yang berjihad di jalan Allah. *(Surah at-Taubah, 9:111)*โฃ
โฃ
3. Lelahnya orang yang berdakwah dan menyeru pada kebaikan. (Surah Fuแนฃแนฃilat, 41:33)โฃ
โฃ
4. Lelahnya orang yang belajar dan menuntut ilmu. *(Surah ฤ€li 'Imrฤn, 3:79)*โฃ
โฃ
5. Lelahnya orang yang mengurus keluarga. *(Surah at-Taแธฅrฤซm, 66:6)*โฃ
โฃ
6. Lelahnya orang yang beribadah dan beramal soleh. *(Surah ฤ€li 'Imrฤn, 3:79)*โฃ
โฃ
7. Lelahnya orang yang mengandung, melahirkan dan menyusui. *(Surah Luqmฤn, 31:14)*โฃ
โฃ
8. Lelahnya orang yang dalam kesusahan dan sakit. *(Surah al-Baqarah, 2:155)*โฃ
โฃ
Semoga lelah kita selalu LILLAH (kerana Allah) dan senantiasa diridhoi olehNya.โฃ

ูŠุงู„ู„ู‡ ุจุงู„ุชูˆููŠู‚ ุญุชู‰ ู†ููŠู‚ ูˆู†ู„ุญู‚ ุงู„ูุฑูŠู‚โฃ

Mudah-mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita bisa digolongkan dengan orang-orang sholeh.
Aamiin.

๐Ÿ˜Ž
20/03/2021

๐Ÿ˜Ž

03/02/2021

Setiap KEluarga punya Cara Tersendiri Dalam Mengatur Dan Mengelola Rumah Tangga Mereka Sendiri.....Punya Tapi Tak Dinikmati....


Si A dan si B mempunyai uang 1juta yang biasa mereka dapatkan.

Uang si A semuanya di tabung ke rekeningnya. Sedangkan si B menggunakan uangnya untuk mengajak anak2nya jalan2 dan makan diluar hingga menghabiskan sekitar 400ribu, lalu ia memberikan kepada orangtua dan sedekah ke orang2 yang membutuhkan sekitar 200ribu, dia pun menabung hanya 300ribu dan dipegang nya hanya 100rb buat isi minyak bensin tuk ketika mau kemana2.

Suatu hari si A dan si B bertemu. Mereka pun bercerita dengan asyiknya. Si A mulai membuka pembicaraan tentang uang 1jt yang mereka dapatkan.
Si A :"uang itu aku tabung semua, jadi saldo rekeningku selalu ada, akan aku gunakan nanti ketika ada hal mendesak atau darurat. Mana tau aku sakit atau kena musibah. Kalau kamu berapa tabunganmu? Sepertinya kamu boros sekali."

Si B masih tersenyum saja mendengar ucapan si A. Lalu si A masih melanjutkan ceritanya.

"Aku selalu begitu, ketika dapat uang itu langsung aku tabung, karena sering aku merasa takut kalo gak ada tabungan, takut ntar ada hal2 yang darurat aku malah gak punya uang tuk membayarnya. Kamu koq diam aja? Bener kan yang aku bilang kita tu harus punya tabungan kan?"

Si B akhirnya mulai bicara soal dirinya.
"Tabunganku dikit aku hanya menyisihkan 300rb tuk ditabung dr 1jt yang kita dapatkan itu. Aku selalu gunakan uangku tuk menyenangkan anak istriku, mengajak mereka makan diluar, dan aku tak lupa berbagi kepada orangtua dan yg membutuhkan walau sedikit. Memang banyak yang bilang kami boros, tapi menurut kami itu gak boros, tapi menikmati uang yang kita punya. Bukan punya tapi tak dinikmati lalu uang itu habis juga buat berobat atau hal2 darurat."

Si A yang mendengar hal itu langsung memotong cerita si B dengan semangat.
"Lalu gimana kalo nanti akhirnya kamu kena musibah, uangmu mana cukup. Gimana kalau kamu atau anak istrimu sakit, gimana bayarnya kalo tabunganmu cuma segitu??"

Si B tersenyum langsung tepuk pundak si A dan berkata:
"Jika anak istrimu bahagia insyaAllah sangat jarang sakit. Jika harta mu kau sedekahkan insyaAllah gak akan datang kepadamu musibah. kau kan dijaga karena sedekahmu. Jika kau yakin bahwa Allah sebaik2 memberi rezeki dan cobaan, maka pasti semua ada jalan keluar, yang penting kau Yakin dan berpegang teguh hanya kepada Allah. Kalau kau takut dan sudah mempersiapkan datangnya musibahmu, maka kau merasa kau sendiri yang diandalkan dalam menangani musibah. Itu namanya......ah sudahlah.. intinya prinsip kami adalah punya itu dinikmati, bukan disimpan lalu habis karena terpaksa dikeluarkan, yakini Allah sebaik-baik memberi rezeki dan jangan takut akan hari esok, kalau kau sudah takut, itu artinya kau sudah lupa ada Allah yang Maha Kaya Maha Mengetahui hambaNya."

Si A pun terdiam. Si B pun berlalu pergi dengan senang dan tersenyum. Lalu si A pun sadar selama ini dia jarang sekali mengajak anak istrinya jalan2 atau makan diluar karena dianggap pemborosan. Tapi dia tidak sadar bahwa uangnya juga selalu berkurang tuk hal2 yang harus terpaksa dikeluarkan. Tah itu sakit, kendaraan rusak, ada aja sesuatu yang harus mengeluarkan uang.

Tapi dia kembali ingat kalau Si B itu sangat jarang sakit selalu happy, anak dan istrinya juga bahagia jarang sekali sakit. Sangat jarang terlihat banyak masalah, seperti semua nya mudah. Mungkin itu yang dinamakan keberkahan dan rezeki mengalir deras karena rezeki yang datang kita alirkan kembali kepada orang2 yang tersayang. Si A pun mulai sadar bahwa yang dia punya jarang dinikmati. Lalu dia mulai takut kalau tiba2 ajal datang, dia gak sempat melakukan ini itu, sedekah untuk orangtua dan yang membutuhkan, dan dia tidak membawa apapun yang selama ini ia simpan. Si A pun berniat akan mulai berbenah diri dan tidak akan takut lagi karena Allah akan dihadirkan disetiap langkahnya. Karena selama ini ia sering takut, ia lupa kalau ada Allah yang Maha Kaya, Maha Kuasa, Maha Memberi lagi Maha Penyayang.

๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡
Binjai,26.01.2021
UmmiMeL

Betul Sekali And Also One More Thing That we Must Remember Is However The Problems You Must Learn How To Stand By YourSe...
11/01/2021

Betul Sekali And Also One More Thing That we Must Remember Is However The Problems You Must Learn How To Stand By YourSelf (Including Pray And Hard Work)

01/01/2021

Tahun 2021....Semoga Doa2 Baik Segera Tercapai....
KEEP HEALTH and Be Strong Everyone


๐Ÿค—

Perlakukan Orang deng Baik...Maka Begitupun Sebaliknya....Apa Yang Kita Lakukan akan Kembali Ke diri Kita Sendiri....๐Ÿค—
13/12/2020

Perlakukan Orang deng Baik...Maka Begitupun Sebaliknya....Apa Yang Kita Lakukan akan Kembali Ke diri Kita Sendiri....๐Ÿค—

Bersyukurlah Ketika Masih Dikelilingi Dengan Orang2 Baik ๐Ÿค—
06/12/2020

Bersyukurlah Ketika Masih Dikelilingi Dengan Orang2 Baik ๐Ÿค—

Address

Makassar
90221

Telephone

+6285340867836

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Nhia Kurniah MidwiFy posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Nhia Kurniah MidwiFy:

Share