Papua_Akan_Punah.

Papua_Akan_Punah. {Nayak~Ap~Wamena~Meke}

11/08/2025

BAGI ORANG PAPUA YANG HARI INI, MERASA HEBAT, MERASA KUASA, MERASA SERBA ADA DLL.

ITU MEREKA ADALAH BAGIAN DARI BORJUIS KECIL YANG MENINDAS RAKYATNYA SENDIRI.

KARENA MEREKA SENDIRI BELUM PAHAM TENTANG TEORI EKOPOL, SEHINGGA WATAK MEREKA TERBENTUK HANYA UNUK MENCARI KEUNTUNGAN.


berat

11/08/2025

Himbauan Umum
Aksi Serentak Nasional

Kepada 14 komite kota, sektor-sektor dan Sel sel di Setiap Komite kota Aliansi Mahasiswa Papua-AMP, Kepada Solidaritas, kepada kawan Prodem dan Kepada Seluruh Rakyat papua barat.

Persiapkan diri, Menuju 15 agustus 2025.

"63 Tahun New York Agreement Ilegal: Lawan Rasisme Dan Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri Bagi Rakyat Papua."

Tepat bulan agustus, New York Agreement Ilegal itu di Lakukan pada 15 agustus 1962 di New York, Amerika serikat. Hingga Besok 15 Agustus 2025 Memasuki 63 Tahun New york ilegal di Papua.

Tindakan yang di lakukan oleh PBB, Amerika, Belanda dan indonesia pada waktu itu, Terlihat perlakuan yang sangat berbau Rasis dan jauh dari kata kemanusiaan terhadap rakyat bangsa papua barat.

Dalam kesepakan yang di lakukan oleh PBB, Amerika, Belanda, Indonesia di New york tanpa sepengetahuan dan kehadiran rakyat papua. Perjanjian New York Di Nilai Ilegal dan berbau rasis bagi Rakyat Papua barat.

Watak rasis ini, masih di pelihara oleh kapitalisme untuk terus mengeksploitasi sumber daya alam dan Manusia papua untuk memperkaya diri pribadi tanpa mementingkan Rakyat yang sedang menjerit dan lapar dalam kemiskinan.

Negara kolonialisme indonesia terus melanggengkan kepentingan, dengan membuat undang undang dan Pasal karet yang ujung ujungnya pro terhadap kapitalisme itu sendiri dan membenarkan Aparat melakukan operasi besar besaran di papua. Akhirnya watak dan tindakan rasis itu masih di pelihara oleh negara.

Sisi lain, Bagi rakyat papua, Bulan Agustus adalah bulan perlawanan rakyat Papua. Hal terlihat dan Ini ditandai dengan empat momentum penting: hari lahirnya group musik Mambesak 5 Agustus, Hari Masyarakat Adat Internasional 9 Agustus, Peringatan New York Agreement 15 Agustus, dan Hari Rasisme Indonesia terhadap Papua 16 Agustus.

Melihat dengan panjang histori tersebut, rakyat papua sudah seharusnya mencari cara dan metode yang jitu dan sudah saatnya rakyat Papua mengorganisir diri dalam gerakan-gerakan perjuangan untuk menumbangkan sistem kapitalisme yang ganas ini untuk mengakhiri penindasan, ekploitasi, pembunuhan, teror, intimidasi, kriminalisasi.

Maka dari itu kami menghimbau kepada 14 komite kota Aliansi Mahasiswa Papua-AMP, Solidaritas Indonesia, Prodem dan Kepada seluruh Rakyat Papua Barat. Persiapkan diri, Menuju 15 agustus 2025, Aksi serentak untuk lumpuhkan setiap kota kota Kolonial, Tanah Air dan luar negeri.

"Pantang pulang sebelum menang"

Demikian Seruan Himbauan ini kami buat, Atas nama cinta kami ucapkan banyak terima kasih.

Kota Kolonial, 10 Agustus 2025






/porli

Hormat kamerad.🥲
11/08/2025

Hormat kamerad.🥲

Segenap Redaksi Lao-Lao Papua turut berdukacita atas meninggalnya Kamrad Yosias Iyai pada Minggu, 10 Agustus 2025, pukul 05:48 subuh di RSUD Nabire.

Menjadi Pejuang Papua Merdeka

Pada 2012, Yosias resmi bergabung dengan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bogor, aktif mengikuti diskusi, seminar, hingga aksi massa di Bogor dan Jakarta.

Tahun 2015, ia terpilih menjadi Ketua AMP Bogor, menggantikan Samuel Amona Nawipa. Tahun yang sama, ia dipercaya mengisi Biro Keuangan AMP Pusat. Hingga awal 2018, ia terlibat penuh sebelum mengundurkan diri dalam Kongres Nasional AMP IV dan kembali ke Papua.

Setelah kembali ke Papua, Yosias bergabung dengan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Mapiha. Tahun 2019, ia ikut memimpin aksi menolak rasisme di Deiyai. Aksi tersebut berakhir ricuh, memakan korban jiwa, dan berujung pada penangkapan dirinya bersama Ketua KNPB Deiyai, Step Pigai, dan aktivis lainnya.

Setahun kemudian, Pengadilan Negeri Nabire memutuskan mereka tidak bersalah. Yosias pun kembali aktif, khususnya kepala bidang Diplomasi KNPB Mapiha. Juga menggelar pendidikan politik, diskusi, dan agenda penyadaran.

***

Kami kehilangan salah satu pejuang yang mengabdikan dirinya demi perjuangan kemerdekaan Papua.

10/08/2025

Kita Dijajah Oleh Pola Pikir Kita Sendiri

Satu bangsa terjajah bukan hanya faktor external tetapi, yang menjajah kita sesungguhnya pola pikir kita sendiri. Kesenjangan pola pikir ini selalu dipertahankan supaya kita tetap terkoloni, dimana penguasa selalu melihat orang berpikir kritis itu sebagai ancaman bagi penguasa.

Penguasa dan kapitalis berusaha mempertahankan kebodohan dan terus memelihara status quo agar pola pikir kita tetap tersandera dengan pragmatisme dan dogmatisme sudah menjadi kebenaran.

Penjajahan itu tidak selalu datang dari external tetapi dia berasal dari bangsa terjajah itu sendiri.Untuk itu penting kita bangunkan pola pikir bukan hanya teori tetapi praktek, diperlukan termasuk pendidikan membebaskan kontekstual untuk membebaskan manusia dari sistem Perbudakan modern.

Pendidikan kritis itu tidak akan dapat dalam sistem pendidikan formal, kita memerlukan pendidikan pembebasan alternatif untuk berpikir nalar kritis.
Pendidikan harus diletakkan sebagai alat perjuangan kelas, alat Membebaskan manusia dari penindasan dan menegakkan humanisme.

Pendidikan tidak bisa dijadikan sebagai alat penyesuaian dalam sistem neokolonialisme dan kapitalisme melahirkan kader produktif penindas yang berwatak borjuis dan semi kapitalis liberal.

Diperlukan dan yang paling penting hari ini adalah masyarakat kita harus keluar dari paradigma berpikir kaum borjuis menjadi pilar kekuasaan dan menjadi akar suburnya pohon kolonialisme untuk melanggengkan kapitalisme.

Tetapi untuk bisa keluar dari cara berpikir borjuis ini itu mensyaratkan ada yang namanya kesadaran kelas dan hanya dengan kesadaran kelas ini masyarakat kita bisa mendefinisikan ulang posisinya dalam relasi produksi masyarakat kapitalis.

Pertanyaannya bagaimana cara dan metodenya, saya percaya gagasan Tan Malaka maupun Paulo Pierre, pendidikan sebagai alat perjuangan kelas dan alat pembebasan manusia berbasis kontekstual.
Apakah disini pendidikan dalam artian pendidikan yang diselenggarakan oleh negara ? Bukan !

Bukan Pendidikan yang membuat kita bangga menjadi buruh, menjadi pegawai negeri sipil PNS, menjadi DPR, Bupati Gubernur dan desa bahkan menjadi orang kaya raja serta pengusaha sukses menurut masyarakat kapitalis.

Bukan Pendidikan yang membuat kita tunduk pada sistem hanya karena angka atau tunduk pada nilai sebagai standar kekayaan, tapi pendidikan yang membuat kita terbebas dari belenggu dan ilusi.

Pendidikan yang harus lahir dari bawah, pendidikan kontekstual dikembangkan berdasarkan pola pikir rakyat atau pendidikan yang lahir dari pengalaman hidup rakyat yang masih mau bertanya.

Pendidikan yang diberikan ruang untuk kebebasan, bebas berpikir, bebas berekspresi, bebas berpendapat, bersolidaritas, partisipatif, dialogis, bebas memilih dan bebas bergerak serta pendidikan berbasis humanis atau membebaskan manusia dari sistem kapitalisme.

Pendidikan yang membangunkan nalar, pendidikan bebas kritis, bebas kritik dan pendidikan membuat manusia bebas melawan ketidakadilan dan penindasan oleh sistem yang memiskinkan manusia untuk menjadi alat produksi bagi kapitalis.

Pendidikan yang kontekstual yang bisa menciptakan kurikulumnya sendiri, menciptakan alat belajarnya sendiri, visinya masa depan sendiri berdasarkan juga sesuai dengan kebutuhan dan kondisi objektif masyarakat.

Pendidikan yang bisa meningkatkan kapasitas, kembangkan potensi, merawat serta memelihara kearifan lokal, budaya kultur, adat sebagai Indentitas dan melestarikan lingkungan serta ekosistemnya alam semesta sebagai sumber kehidupan.

Jika kalian mungkin bertanya dimana pendidikan itu seharusnya hadir ? Maka jawabannya bukan di kelas, bukan di gedung, bukan ruang ber AC dilengkapi dengan fasilitas mewah dan harus butuh biaya.

Pendidikan itu hadir di tengah masyarakat, di kebun bersama petani, di hutan sangu, di hutan tempat berburu dan di tempat anak-anak bermain dan ditegah nelayan tradisional di laut bahkan dalam lingkungan masyarakat termasuk dalam keluarga juga dalam agama dan adat yang memiliki hirarki.

Pendidikan hanya bersifat memfasilitasi dan memperkenalkan metode sementara ilmu pengetahuan selalu hadir dalam kehidupan dan aktivis.
Pengalaman hidup sehari-hari itu menjadi pelajaran dan pembelajaran atau sumber ilmu pengetahuan sehingga kehadiran pendidikan hanya untuk meningkatkan, mengembangkan potensi.

Kehadiran pendidikan untuk memfasilitasi dengan metode-metode baru berdasarkan perkembangan dan kemajuan teknologi.
Agar kesadaran kritis ditingkatkan nalar berpikir untuk mengembangkan kemampuan supaya bisa keluar dari metode lama atau kesadaran komunal yang tradisional.

Hal ini penting sehingga pendidikan hadir memfasilitasi rakyat untuk menemukan metode baru, menemukan alat baru dan pola produksi baru yang lebih relevan.
Agar masyarakat mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tanpa menghancurkan budaya kehidupan tradisional yang berhubungan dengan indentitas mereka.

Pendidikan juga hadir tepat di tempat ibadah, tempat nongkrong, dan tempat dimana ketidakadilan itu ada, agar kehadiran pendidikan untuk merasakan mendengarkan, memahami dan menemukan solusi alternatif dan perlawanan terhadap ketidakadilan sistem yang menindas.

Pendidikan hadir untuk hidup dan mempertahankan kehidupan membuat orang pintar, cerdas mampu mempertahankan kehidupan.
Prinsip dasar perjuangan sesungguhnya untuk hidup setiap orang harus bekerja keras hari ini besok, untuk Satu bulan untuk satu tahun dan seterusnya silih berganti.

Setiap manusia sejak lahir memiliki eksistenial untuk berjuang mempertahankan hidup saat ini dan berjuang untuk hidup hari esok, masa depan serta teruskan kehidupan selanjutnya masih bernafas.

Perjuangan untuk hidup persoalan domestik dalam keluarga tetapi juga non domestik. Setiap orang harus kerja untuk bertahan hidup secara individu maupun kelompok mempertahankan kehidupan keluarga.

Yang menjadi problem sistem pendidikan hari ini adalah setiap orang harus kerja dalam sistem kolonialisme dan kapitalis agar bisa dapat uang banyak demi kehidupan keluarganya dll. Jika tidak kerja tidak uang, keluarga tidak makan dan minum untuk bertahan hidup.

Inilah paradigma yang memang sudah menjadi kunci kehidupan dan dalam sistem pendidikan kapitalisme ajarkan.
Dimana uang yang mengatur hidup manusia sejak lahir sampai ke liang kubur, uang yang juru kunci dan untuk dapat uang harus menjadi tenaga kerja produktif bagi oligarki kapital inilah yang disebut sistem pendidikan kapitalis memperbudak manusia.

Maka untuk hidup orang harus berjuang kerja keras menjadi budak supaya tidak miskin dan mati kelaparan akibat uang tidak ada sebab alat produksi dikuasai negara dan kapital.
Konsekuensinya mau dan tidak harus kerja memperkuat sistem yang menindas dan siap menjadi budak terbaik walaupun dia tau itu tidak benar.

Bahkan majikan atau bos yang memperkerjakannya salah dan berbuat jahat pun tetap mendukung kejahatannya bosnya karena takut pertama takut melawan karena hidup ketergantungan hidup pada uang.

Pendidikan seharusnya hadir untuk menentukan pola atau metode pendidikan pembebasan kritis demi membebaskan manusia dari sistem perbudakan modern kapitalis.

Untuk itulah pendidikan harus hadir sebagai alat perjuangan pembebasan nasional dan alat perjuangan kelas untuk mendidik kader produktif dalam organisasi gerakan sektoral dan di masyarakat.

Dalam Filsafat pendidikan humanisme menilai bahwa perkembangan kognitif atau intelektual sama pentingnya dengan afektif siswa atau mahasiswa yang harus dikembangkan yang juga merupakan aspek terpenting dalam pendidikan.

Revolusi Kesadaran Kritis.

10/08/2025

Nusron Wahid Harus Belajar Konsep Dasar Berdirinya Negara.

Ketik Buat Menteri Nusron Wahid Tetapi Bagian Dari Edukasi Revolusi Kesadaran Kritis Dan Hidupkan Nalar Berpikir Rasional Untuk Hancurkan Kesesatan logika Bahwa, Negara Adalah Ciptaan Rakyat.

Negara tidak memiliki kepemilikan atas tanah yang punya hak dan kepemilikan adalah Marga Berdasarkan hukum penciptaan teori agama kristen bahwa Tuhan menciptakan dua manusia Adam dan hawa diberikan mandat sepenuhnya kepada manusia atas semua ciptaan agar manusia sebagai pemimpin atas semua ciptaan termasuk kepemilikan atas tanah.
Artinya Tuhan memberikan mandat hak kepemilikan kepada manusias yang adalah rakyat sehingga dalam struktur sosial dan hukum patrilineal mengatur hukum adat termasuk hukum patrilineal.
Dalam peradaban manusia dan sejarah perkembangan masyarakat dimana dalam jaman komunal mengatur tentang kepemilikan tanah adalah Marga.

Semetara negara adalah alat Kontrak Sosial dibentuk oleh rakyat juga memberikan mandat untuk membentuk organisasi yang namanya pemerintah sebagai pelayan Rakyat.

Maka negara hanya alat dan pemerintah hanya pemegang mandataris dari rakyat untuk bekerja dan melindungi menjaga kepentingan rakyat karena rakyat memiliki mandat langsung oleh Tuhan kepada manusia (rakyat) sebagai pemilik dan pemain atas tanah.
Negara dan pemerintah diberikan mandat dan kewenangan untuk mengelola, menjaga, melindungi dan bekerja untuk rakyat.

Rakyat Adalah Tuhan, Pemerintah Ciptaannya, Istilah Pemerintah Kesesatan Logika Dan Manipulasi Kesadaran Palsu

Harus ada pendidikan kritis untuk melahirkan revolusi kesadaran kritis agar tidak terjebak dalam narasi yang menyesatkan dan menyihir paradigma rakyat dengan manipulasi serta kesadaran palsu. Pendidikan kritis sangat penting dalam membentuk masyarakat yang lebih adil, damai, dan setara.

Dengan pendidikan yang baik, manusia bisa berpikir kritis, memahami isu-isu sosial, dan bertindak berdasarkan pengetahuan dan nilai-nilai kemanusiaan serta keadilan.

Hal selama ini tidak kritis adalah istilah pemerintah dan konsep dasar berdirinya suatu negara. Rakyat Adalah Tuhan dan rakyat juga lajak disebut Pemerintah. Karena Istilah Pemerintah itu cocok untuk rakyat, namun alat yang diciptakan Rakyat diberi nama pemerintah adalah manipulasi dan kesesatan logika

Kontradiksi Negara dan Pemerintah

Apakah Rakyat Tuhan Diatas Pemerintah Atau Pemerintah Tuhan Diatas Rakyat Inilah satu pertanyaan yang jarang kita pertanyakan akibatnya kesenjangan dan penindasan terhadap rakyat akibat kesalahan nama dan kesesatan logika.

Siapa sesungguhnya Tuhannya Negara dan siapa Tuhannya rakyat ini pertanyaan ini tentu terlihat ambiguitas, karena Tuhan adalah Tuhan yang diyakini oleh sebagian orang melalui agama dan keyakinan masing-masing.

Maka jawabannya kita akan menjawab adalah Tuhan itu bukan pemerintah bukan juga rakyat tetapi Tuhan adalah penciptaan semua isi alam semesta dan manusia. Dan pemerintah adalah wakil Tuhan di bumi.

Tetapi ini bukan yang diyakini manusia secara individu maupun lewat agamanya tetapi ini persoalan siapa Negara dan pemerintah serta siapa yang menciptakan negara dan pemerintah dialah Tuhan atas ciptaannya.

Tentu Tuhan yang lebih besar memiliki kekuatan supranatural dari Negara dan manusia adalah penciptanya, tetapi kita bahas disini adalah Rakyat Tuhan atas Pemerintah atau pemerintah Tuhan atas rakyat.

Karena itulah kita perlu menjelaskan secara abstrak perbedaan negara dan pemerintah apa tugas dan fungsinya apa tujuan adanya dan pemerintah dengan memperdalam perbedaan sering kali melahirkan kontradiksi atau penafsiran disamakan antara pemerintah dan Negara.

Sering kali kita tidak bertanya atas kontradiksi dan kesenjangan antara negara dan pemerintah kerap terjadi atau kita sering menyebut.

Kontradiksi dan kesenjangan ini terjadi akibat salah pemaknaan atau penafsiran yang keliru, sebab kebanyakan orang negara dan pemerintah itu satu pada hal ada perbedaan secara fundamental dan esensinya.

Siapa Tuan Pemerintah Atau Rakyat

Untuk mengetahui perbedaan antara pemerintah dan negara ini kita kembali pada konsep dasar pembentukan negara dan pemerintahan, siapa yang bentuk negara siapa bentuk pemerintahan dan apa tujuan pembentukan negara dan pemerintah.

Untuk menjawabnya diawali pertanyaan adalah apa dan siapa itu negara ? Jawabannya secara abstrak negara adalah wilayah atau tempat tinggal masyarakat. Didalami bahasa Yunani negara disebut Chora, Chora artinya adalah wilayah atau tempat tinggal manusia atau rakyat.

Terus pertanyaan berikutnya apa dan siapa itu pemerintah ? Sipa siapa yang bentuk pemerintah ? Jawabannya secara singkat kita akan mengatakan pemerintah adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh rakyat untuk membantu kehidupan mereka, memberikan perlindungan dan memberikan jaminan keselamatan serta bekerja untuk mereka.

Disini sangat jelas bahwa pemerintah itu adalah pelayan rakyat atau abdi rakyat. Jadi apabila negara diartikan sebagai pemerintah itu pergeseran atau penyimpangan makna karena negara dan pemerintah beda makna juga berbeda definisinya.

Peradaban Konsep Modern Yunani

Semua konsep modern yang diadopsi sebagian besar negara di dunia tentang sistem negara dan demokrasi serta pemerintahan adalah Yunani.

Karena itulah Yunani adalah salah satu tempat atau pusat peradaban dunia lahirnya konsep negara dan pemerintahan modern di dunia ini Yunani juga melahirkan filsuf besar seperti Socrates plato dan Aristoteles juga filsuf lainya.

Pemikiran dari filsuf Yunani jugalah telah memberikan kita pengertian bahwa pemerintahan adalah milik rakyat atau yang disebut dengan demokrasi.

Demokrasi sendiri berasal bahasa Yunani dari kata Demos Kratos, kata demos yang artinya adalah rakyat sementara itu kata Kratos artinya artinya adalah majikan, pemilik, tuan dan dewa atau Tuhan.

Dengan pengertian dan asal usul kata demokrasi tersebut telah memberikan kita pengertian bahwa Rakyat adalah tuan atau Tuhan pemilik pemerintahan.

Kita bisa mengartikan demokrasi yang artinya rakyat dan rakyat adalah majikan bisa kita sebut rakyat itu penguasa atas pemerintah. Hal ini juga berhubungan juga dengan istilah dalam bahasa lain menyebutkan bahwa,” Fox Populi Fox Dei” yang artinya “Sura rakyat adalah suara Tuhan” atau kehendak rakyat adalah kehendak Tuhan.

Karena itulah kehendak rakyat yang adalah manusia hidup di suatu wilayah yang tadinya bersepakat bentuk negara dan pemerintahan sebagai alat untuk bekerja buat mereka. Kehendak rakyat juga adalah dasar berdirinya negara dan kontitusi negara berdiri dalam kehidupan suatu masyarakat.

Konsep Dasar Negara Dan Pemerintah

Dari penjelasan dan pengertian tentang negara juga pemerintah memberikan kita dasar dari negara dan pemerintah mengingatkan kita pada konsep negara dan pemerintahan dalam filsafat moral Thomas Hobbes dan tokoh Realisme Jhon Lacke penerus hobbes.

Konsep negara menurut Thomas Hobbes bahwa Negara adalah Leviathan, Leviathan artinya Monster laut yang besar. Menurut hobbes negara itu seperti monster laut yang besar dibentuk bisa menelan, menguasai mengontrol mengendalikan dan mengawasi serta melindungi semua.

Namun menurut Thomas negara bisa menguasai semua tetapi harus memiliki kontitusi atau aturan yang jelas untuk melindungi, memelihara, merawat kepentingan publik atau kepentingan rakyat.

Karena Hobbes dalam filsafat moral mengatakan bahwa sebelumnya kehidupan manusia dan alam semesta hidup dalam kebebasan tanpa dikontrol dan diawasi oleh kekuasaan termasuk tidak ada negara.

Manusia secara individu memiliki kewenangan dan kebebasan serta hak individu tidak ada batasan atau aturan yang membatasi setiap individu. Mereka hidup dalam kebebasan berjuang masing-masing untuk mencapai keinginannya dengan ego serta potensi eksistensial untuk keluar dari kehidupan lama ke kehidupan baru. Maka saat itu manusia bisa disebut sebagai serigala atas manusia lainya untuk mencapai keinginan individu didorong ego bisa berpotensi konflik.

Untuk itulah individu manusia yang adalah masyarakat hidup di suatu wilayah bersepakat untuk membentuk negara sebagai alat untuk bekerja bagi mereka. Masyarakat atau manusia secara individu tersebut juga memberikan kewenangan dan hak-haknya kepada negara untuk mengawasi mengontrol dan melindungi kepada negara di dalamnya pemerintahan dibentuk.

Sementara itu Menurut Jhon Lacke dalam filsafat politik dan realismenya mengatakan Negara adalah alat kontrak sosial dibentuk sebagai alat kerja bagi rakyat. Menurut Lacke “ Negara alat kontrak Sosial” diberikan kewenangan dan hak-hak pengelolaan terbatas kepada negara.

Artinya masyarakat atau manusia secara individu memiliki hak-hak dan kewenangan kepada negara untuk bekerja bagi mereka. Namun rakyat atau manusia secara individu tidak pernah memberikan kewenangan dan hak-hak sepenuhnya kepada negara namun diberikan kewenangan terbatas untuk mengelola mengawasi dan melindungi hak-hak individu tersebut.

Teori Agama Konsep Penciptaan

Dilihat dari penjelasan tentang awal berdirinya negara dan diciptakannya pemerintahan organisasi yang diberi nama istilah pemerintah tersebut mengingatkan kita pada teori agama tentang penciptaan manusia.

Dalam kitab perjanjian lama yaitu kita kejadian yang berbicara tentang Tuhan menciptakan segala isi di planet bumi ini segalah isinya, langit dan isinya dan juga di laut selama 5 hari.

Setalah Tuhan menciptakan semua isi alam semesta ini dengan berpasangan hewan, tumbuhan yang di darat maupun di udara juga yang hidup di laut laut tidak sendirian.

Hal ini juga berhubungan dengan hukum 12 hukum alam semesta dan salah satu hukumnya adalah hukum polaritas dimana segala sesuatu selalu ada pasangan misalnya siang dan malam, terang dan gelap, tertawa dan menangis maskulin dan feminin.

Kembali pada hukum penciptaan bahwa selama 5 hari di menciptakan semua hewan tumbuhan buah- buahan dan segala macam isinya, pada hari ke 6 Tuhan berpikir terhadap semua dia ciptakan.

Kemudian Tuhan merasa ada yang kurang dari semua hal dia ciptakan itu lalu Tuhan berpikir bahwa semu ciptaan ini untuk apa, siapa yang menikmati, siapa yang merawat dan melindunginya.

Setelah itu Tuhan memutuskan manusia dari tanah tujuan utama Tuhan berpikir menciptakan manusia sebagai pemimpin untuk semua ciptaan sebelumnya. Agar manusia menjadi pemimpin atas semua ciptaan Tuhan agar manusia memimpin, memelihara, merawat, melindungi dan menikmati ciptaan untuk menjaga keseimbangan kehidupan alam dan manusia.

Pada awalnya Tuhan menciptakan Adam terlebih dahulu kemudian Tuhan berpikir adam seorang diri tidak bisa melindungi dan memelihara ciptanya. Untuk menjaga keseimbangan dan menjadi mitra kerja untuk sama-merawat ciptaan tuhan menciptakan hawa.

Tuhan Menciptakan hawa bukan menjadi pembantu atau pelayan, sebab Tuhan mengambil tulang rusuk adam dari rusuk di samping artinya adam dan hawa berjalan setara berdampingan bukan depan belakang atau tulang kaki dan tulang kepala depan.

Tuhan juga mengambil tulang dari dekat dengan ketiak dan tangan supaya saling merangkul saling kerja sama.

Hal ini berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan karena tuhan menciptakan semua hewan berpasangan untuk menjaga keseimbangan.

Dimana dalam hukum alam semesta yaitu hukum yang ke 10 tentang hukum polaritas berbicara tentang Yang dan Yin. Kemudian hukum alam semesta yang ke 12 tentang hukum kesetaraan feminisme.

Tuhan menciptakan manusia pada hari ke 6 kemudian memberikan madat kepada Adam dan Hawa atau kepada manusia ciptanya diberikan mandat penuh untuk memelihara, melindungi merawat melestarikan semua ciptaan. Manusia diberikan madat atau kewenangan secara langsung kepada manusia menjadi pemimpin atas ciptaan, termasuk hak-hak untuk menjaga keseimbangan.

Mandat dari Tuhan tersebut sangat jelas diberikan kepada manusia secara personal, maka berdasarkan mandat dan kewenangan Tuhan berikan itu digunakan untuk membentuk alat yang namanya negara.

Selanjutnya rakyat juga menciptakan organisasi yang disebut pemerintah untuk menggunakan negara untuk memelihara dan merawat serta bekerja untuk rakyat yang merupakan manusia ciptaan Tuhan.

Hal ini memberikan kita pengertian bahwa memiliki mandat dan kekuasaan atas semua ciptaan adalah manusia secara individu kemudian manusia menciptakan negara dan pemerintah.

Tidak dapat dibenarkan juga apabila pemerintah adalah wakil Allah di dunia sesungguhnya hanya manipulasi membenarkan keberadaan mereka dan untuk menindas rakyat. Kapan dan dimana Tuhan memberikan mandat kepada pemerintah sebagai wakil Tuhan di dunia?

Narasi ini hanya narasi kosong dan dalil yang digunakan untuk merampas dan memonopoli hak-hak rakyat diberikan mandat langsung oleh Tuhan. Pemerintah wakil Allah bisa dikatakan logika sesat atau paradigma menyesatkan semua orang supaya mereka menjadi penguasa diatas penciptanya yaitu rakyat.
Karena Negara dan pemerintah hasil ciptaan rakyat untuk bekerja atau menjadi pelayan rakyat.

Ciptaan Menyalahgunakan Mandat

Dari pengertian dan konsep dasar berdirinya negara dan di dalamnya pemerintah yang diberikan kewenangan oleh individu dalam masyarakat maka rakyat Tuan atau bos atau majikan sang pencipta memiliki kuasa diatas negara.

Jadi jikalau negara dan pemerintah termasuk dewan perwakilan rakyat DPR membuat undang-undang namun bertentangan dengan kehendak rakyat maka undang-undang tersebut inkonstitusional atau ilegal.

Dari inkonstitusional tersebut efek yang ditimbulkan luar biasa yaitu penindasan dan perampasan.

Efek yang ditimbulkan dari inkonstitusional tersebut juga adalah pemerintah bisa atau boleh di Impeachment dan dewan perwakilan rakyat DPR bisa dibubarkan oleh rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sekaligus pemilik atas negara dan pemerintah.

Karena yang menjadi permasalahannya adalah terlalu banyak produk undang-undang yang dilahirkan oleh pemerintah bersama DPR namun kebanyakan inkonstitusional alias bertentangan dengan amanat atau bertentangan kehendak rakyat semua kepentingan oligarki pemerintah.

Di sini kami tidak bisa memberikan contohnya satu persatu sebab jumlah undang-undang terlalu banyak yang terindikasi korup dan inkonstitusional itu sangatlah banyak di Indonesia ini. Jika dijumlahkan bisa mencapai 90% an persen .

Dari semua undang-undang inkonstitusional yang diciptakan pemerintah yang terbaru undang-undang Menembus Men Law undang-undang TNI dan lainya kita tahu bahwa ini semua ada sebuah indikasi kuat telah terjadi usaha kudeta serius terhadap kedaulatan rakyat. Mereka ingin merebut kedaulatan negara dari tangan pencipta atau pemilik sah yaitu rakyat ke tangan pemerintah yang tadinya hanya mandataris dengan kata lain wakil rakyat atau pembantu rakyat.

Pemerintah Menjalankan Mandat

Untuk memahami lebih jelas kita menjelaskan secara abstrak menggunakan analogi sederhana atau simpelnya, apa perbedaan pemilik dan mandataris. Ibaratnya saya punya tanah lalu saya memberikan mandat kepada seseorang dengan menggunakan nama saya untuk mengelola tanah ini.

Tentu sebagai pemilik saya akan memberikan syarat atau sebuah perjanjian bahwa mandataris itu bisa kelola tanah tapi harus menyetorkan sebagian besar hasil tanah kepada saya lalu sebagian kecil boleh dia dapat atau ambil. Itulah arti mandataris.

Jadi mandataris bukanlah pemilik tetapi utusan, pemilik itu adalah rakyat dan pemegang mandataris itu presiden dan DPR yang disebut pemerintah memberikan tugas sebagai utusan atau mandataris atau pembantu rakyat.

Dari sini kita melihat sangat jelaslah bahwa betapa kejamnya selama ini telah terjadi korup yang sangat luar biasa dan menyalahgunakan kewenangan yang diberikan rakyat kepada pemerintah sebagai pembantu. Dalam sistem bernegara dimana mandataris atau utusan pembantu rakyat tersebut mengudeta hak kepemilikan kekuasaan rakyat atau hak kedaulatan negara dari tangan rakyat oleh pembantu.

Ciptaan Mengudeta Kedaulatan Sang Pencipta

Kedaulatan dan kekuasaan yang dimiliki rakyat dikudeta dengan berbagai manipulasi dan dalil oleh ciptaan adalah yang sengat tidak etnis dibubarkan.

Karena hal ini tindakan yang terpuji dan sangat kejam juga pengkhianatan terhadap pencipta yang merupakan ahli waris dari atas negara.

Yang jauh lebih kejam dan lebih mengejutkan adalah kudeta hak kedaulatan rakyat ini bukan sesuatu serta merta tetapi sesuatu yang terjadi secara subconsiunes atau alam bawa sadar kita.

Seperti kita sudah jelaskan sebelumnya bahwa di dalam sebuah negara rakyat itu seperti Tuhan atau sang pencipta tapi coba bayangkan organisasi yang dibentuk oleh rakyat yang bertujuan untuk melayani dan membatu mereka (rakyat) dinamai lagi pemerintah.

Hal ini kita anggap biasa bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan mungkin juga berpikir pemberian nama pemerintah bukanlah kesalahan yang tidak disengaja dan tidak perlu dipersoalkan tetapi ini adalah sebuah manipulasi pemberian nama pemerintah.

Manipulasi yang menyihir semua manusia di muka bumi ini agar semua orang tidak tahu bahwa sesungguhnya mereka adalah majikannya yang punya kuasa harus dihormati.

Tetapi yang kita saksikan tiba-tiba mereka ini tunduk bersujud dan menjadi bawahan dari pembantu atau dibawah ciptaannya tadi.

Yang seharusnya kaki rakyat menginjak diatas kepala pembantu atau kepala pelayan justru terbalik, kini kaki pembantu atau kaki pelayan injak diatas kepala majikan atau tuanya sekaligus penciptanya. Bukankah rakyat yang merupakan pencipta harus berhak injak-injak kepala pelayan atau pembantu (pemerintah ) karena yang berkuasa adalah sang pencipta ? Sebaliknya pencipta menginjak kaki diatas kepala rakyat.

Kesalahan Pemberian Nama Melahirkan Penyimpangan.

Ini akibat kesalahan nama tadi, pemberian nama pemerintah adalah sebuah manipulasi dan sengaja diberikan nama pemerintah. Karena istilah pemerintah itu merupakan orang yang diperintah maka nama pemerintah sebuah manipulasi yang sangat dalam, sebab kita mencari penjelasan dari kata pemerintah artinya sangat jelas bahwa adalah orang yang memerintah atau atasan yang memberikan perintah kedudukan level paling atas dan punya kekuasaannya.

Ini sangat bisa dikatakan sangat kejam tetapi juga kekeliruan dan manipulasi sangat luar biasa dengan pemberian nama pemerintah. Nama yang harusnya dan layak atau cocok adalah diberi nama pembantu tau pelayan.

Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana bisa terjadi seperti sekarang kita saksikan aneh tapi ini nyata bayangkan “Ciptaannya memerintah Penciptanya”. Bukankah ini sebuah kesalahan fatal, dan ini merupakan sebuah kesesatan logika yang luar biasa dan sangat miris manipulasi dan pembodohan rakyat tidak pernah sadar.

Ini adalah yang awal kami sebut dengan penyimpangan yang luar biasa dan kesesatan paradigma yang sedang terjadi akibat kesalahan pemberian nama pemerintah seharusnya rakyat itu pemerintah dan pemerintah itu kasih nama pelayan.

Jika sudah memahami baca penjelasan ini jangan pernah kita katakan apalah arti sebuah nama, “tidak” salah memberi nama impact-nya berpengaruh bisa jungkir balik dunia. Dan sihir dan paradigma sesat ini sudah mempengaruhi dunia akibatnya penindasan terhadap rakyat terjadi.

Karena nama itu legitimasi dan memiliki kuasa menjelaskan fungsi dan tugas dan nama selalu memberikan dampak yang terjadi.

Ini Bukan hanya di Indonesia tetapi di negara-negara lain sudah menggunakan nama hasil manipulasi untuk kepentingan dan kudeta kedaulatan rakyat.

Istilah Pemerintah Manipulasi dan Kesesatan Logika

Jika di Indonesia kita menyebutnya pemerintah bahasa inggrisnya disebut goverment tetapi kita tahukah apa artinya goverment. Govern yang artinya adalah pengendali atau mengendalikan sedangkan Men artinya adalah pikiran ( pengendali pikiran).

Ini artinya kita bicara soal subconsiuness atau mengendalikan alam bawah sadar, tahukah kita bahwa istilah adalah istilah langitan atau turun dari langit. Sebab yang boleh memerintah itu adalah Tuhan atau dewa karena mereka adalah pencipta maka merekalah yang memerintah .

Kita coba ingat kembali peradaban Mesir guno atau Yunani atau jaman feodalisme film tentang raja-raja dulu itu menjuluki diri mereka sebagai jelmaan dari dewa seperti Firaun di Mesir dan raja Yunani kuno seperti dewa Zeus Itulah sebabnya mereka menggunakan istilah pemerintah untuk manipulasi dan mengudeta kekuasaan.

Tetapi peradaban modern yang dibawah oleh Yunani tepatnya di Athena menjelaskan kepada kita bahwa dewa atau Tuhan tadi adalah rakyat. Karena rakyatlah mendirikan negara sekaligus menciptakan pemerintah makanya disebut demonskratos artinya rakyat adalah Tuhan atau tuan dan rakyat adalah pemerintah. Jadi seharusnya yang memerintah itu adalah Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas organisasi yang dibentuk dalam negara salah beri nama pemerintah tersebut.

Sekarang realitas kita saksikan siapa yang dia perintah ? Yang terjadi logika terbalik dan kesesatan sebab pelayan, pembantu, utusan atau mandatarisnya yang tadi sedang memerintah majikannya. Ini seharusnya majikan memerintah pembantu atau pelayan bukan pelayan memerintah majikan, inilah kesesatan dan kekeliruan sangat biadab.

Bagaimana pemilik atau pencipta yang diperintah oleh pelayan yang diberikan tugas memerintah tuan atau pemiliknya keterlaluan dan sangat kurang ajar sekali bukan, ini sangat keterlaluan dan tidak ada penghormatan sama sekali.

Dari penjelasan dalam tulisan ini memberikan penyadaran nya bahwa apa yang seharusnya dilakukan, dan siapa yang sebenarnya berkuasa atas negara juga siapa yang sesungguhnya pemerintah.

Dengan menyadari hal ini kita harus berpikir pendidikan kritis menyiapkan kader revolusioner atau Revolusi kesadaran di negeri yang rakyat tertindas bahwa merekalah sesungguhnya penguasa dan pemilik atas suatu negara.

Revolusi Kesadaran Dan Pergantian Nama

Revolusi kesadaran kritis bukan hanya di Indonesia, bukan hanya kita di Papua tetapi di seluruh dunia bahwa yang berkuasa dan pemerintah adalah rakyat dan nama pemerintah harus diganti rakyat disebut pemerintah dan pemerintah ganti namanya menjadi pelayan atau pembantu.

Pergantian nama ini hal yang penting untuk menghindari penindasan istilah ini memberikan legitimasi yang memberikan mereka kekuasaan yang sangat korup otoriter dan sewenang-wenang tidak sesuai amanat atau mandat diberikan. Nama tersebut melegitimasi penyelewengan manipulatif kekerasan perampasan dan pengisapan terhadap pemilik negara dan monopoli hak-hak rakyat.

Kita harus mengembalikan Kedaulatan bangsa dan negara kepada pemilik dan trek yang benar dengan diawali pergantian nama dan pemberian nama yang tepat.

Stop menggunakan nama atau istilah goverment atau yang sangat manipulatif, sebab nama ini bisa menipu dan menyesatkan logika serta paradigma rakyat alam bawa sadar semua orang.

Mari kita ganti istilah korup yang dimanipulasi yaitu memerintah tersebut nama yang lebih tepat, ada beberapa istilah ini bisa digunakan misalnya “Pelayan Rakyat” Babu rakyat ”Pembantu Rakyat” “penolong rakyat” abdi rakyat” mandataris rakyat dan pegawai rakyat pesuruh rakyat .

Yang penting nama sesuai dengan mandatnya atau istilah yang tepat agar tidak menimbulkan menyalahgunakan kewenangan dan manipulatif.

Hal yang sangat penting dan fundamental adalah penamaan atau istilah ini kita gunakan secara kompak satu suara. Dari sekian istilah di atas satu istilah sebagai alternatif kita putuskan satu suara untuk menggunakan satu istilah yang tepat menurut saya adalah pelayan rakyat.

Sebarkan ini kepada seluruh rakyat ini tertantang revolusi kesadaran kritis terhadap kekuasaan yang menindas rakyat. Sebarkan kebenaran kepada rakyat untuk selalu kritis melihat sesuatu dan menggunakan istilah yang tepat terhadap sesuatu.

Penamaan bukan hanya sebuah istilah tetapi ada spirit atau roh didalamnya dari nama yang kita gunakan atau menamai terhadap sesuatu sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Kepada seluruh rakyat harus sepakat untuk menggunakan istilah yang tepat ini yaitu pelayan rakyat, sebab penamaan ini bukan hanya sebuah istilah tapi ada spirit atau roh didalamnya.

Menggunakan istilah yang tepat agar negara akan berjalan di rel yang benar menggunakan istilah yang salah maka negara akan menggunakan nama melakukan kejahatan terhadap rakyat yang adalah pemilik atas negara dan menjadi majikan atas pelayannya yang diberikan mandat.

Jika tidak negara akan jatuh dalam kesesatan dan kegelapan, maka diperlukan bukan hanya revolusi kesadaran dan reformasi namun yang diperlukan tetap revolusi secara fundamental dan mendasar yaitu bubarkan sistem bubarkan pemerintah dan DPR buat sistem baru mengganti seluruh pelayan dalam negara.

Revolusi melahirkan sistem baru dan pelayan baru menggunakan alat milik rakyat untuk melayani tuan atau majikannya sesuai amanat.

Mari kita berpikir kritis dan gunakan logika menghadapi kejahatan dan manipulasi dengan kesadaran Palsu .

Revolusi Kesadaran Kritis Hidupkan Nalar Berpikir.

ONES SUHUNIAP

Address

Papua
Malang

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Papua_Akan_Punah. posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share