Bunda Dewi Ratna

Bunda Dewi Ratna yuk difollow

Rahasia Abu Tulang JenasahRiuh suara terdengar, ucapan syukur Alhamdulillah diucapkan oleh semua keluarga pak Hamdan. Ib...
26/07/2024

Rahasia Abu Tulang Jenasah

Riuh suara terdengar, ucapan syukur Alhamdulillah diucapkan oleh semua keluarga pak Hamdan.
Ibu Wati istri pak Hamdan dan Tomo anak semata wayangnya, sama-sama mengucapkan rasa syukur begitu melihat pak Hamdan yang tiba-tiba bangun, dan langsung berwudhu untuk melaksanakan sholat magrib.

“ Alhamdulillah nak bapakmu tiba-tiba sudah bisa bangun dari tempat tidur ” ucap Ibu Wati kepada Tomo begitu melihat pak Hamdan beranjak pelan dari tempat tidurnya.
“ Iya mak Alhamdulillah akhirnya bapak bisa sembuh dari strooknya dan sekarang bisa sholat lagi ” jawab Tomo bahagia.
“ kemarin kamu mendapat obatnya beli dimana nak, ini benar-benar manjur obatnya ?? ” tanya Ibu Wati penasaran.
“ kemarin Tomo pesen ramuannya sama bang Kurnia mak ” jawab Tomo menjelaskan.
“ besok kamu temui lagi bang Kurnia, tolong mak pesenin lagi ramuan obat untuk bapak lagi, biar lekas sehat dan bisa jamaah lagi disurau ” pinta Ibu Wati.
“ iya mak, besok Tomo kerumah bang Kurnia untuk pesen ramuan obat lagi. Tapi yaitu mak kemarin bang Kurnia sudah pesan kalau mau pesen lagi terus terang agak lama dan harganya lebih mahalan ” terang Tomo menjelaskan.
“ gak apa-apa nak, mahalan dikit tidak apa yang penting bapakmu cepat sembuh ” terang Ibu Wati

Esok harinya Tomo bergegas pergi kerumah bang Kurnia untuk memesan ramuan obat lagi untuk pak Hamdan ayah tercintanya.
Tepat pukul 10.00 wib Tomo sudah sampai rumah bang Kurnia, saat itu kebetulan bang Kurnia belum pergi keluar rumah.

“ Assallamualaikum bang ?? “ salam Tomo begitu sampai depan pintu rumah bang Kurnia.
“ Waalaikumsallam …. Eh kamu Tom ayo sini masuk untung aja saya belum berangkat ” jawab bang Kurnia.
“ Alhamdulillah bang, ramuan kemarin yang abang beri manjur banget, sekarang bapak sudah bisa bangun sendiri dari tempat tidur dan sudah bisa menjalankan sholat meskipun belum sempurna banget gerakannya ” terang Tomo mengabarkan kondisi bapaknya.
“ dan ada pesen dari mak bang, mak pesen ramuan lagi kaya kemarin supaya bapak cepat sembuh dan bisa normal lagi ibadahnya ” pinta Tomo menyampaikan pesan emak nya.
“ sebenarnya bisa sih kalua mau ramuan obat kaya kemarin, tapi yaitu sesuai pesen saya kemarin kalau ramuan itu susah mencarinya dan mahal harganya ” jawab bang Kurnia menegaskan.
“ kata emak mahalan gak apa-apa bang yang penting bapak bisa sehat dan normal kembali seperti dahulu” terang Tomo.
“ ya wis kalau begitu, nanti sekitar semingguan lagi kamu kesini ntar saya siapkan ramuan ajaibnya itu he..he…he… ” jawab bang Kurnia dengan terkekeh.

Lalu setelah memberikan uang sebesar lima ratus ribu rupiah titipan emaknya untuk bang Kurnia, Tomo berpamitan pulang.
Rencananya sebelum pulang kerumah, Tomo mau mampir dahulu ke sebuah mini market arah jalan pulang untuk membeli beberapa barang kebutuhannya.
Sesampainya di Mini Market Tomo segera masuk dan membeli semua kebutuhan yang diperlukannya, lalu membayarnya dan segera bergegas menuju ke parkiran untuk mengambil sepeda motornya.
Saat sampai parkiran Tomo disapa oleh Aryo temen sekolah SMPnya dahulu.

“ Eh Tom…Tomo tunggu sebentar ” panggil Aryo begitu melihat Tomo menaiki motornya sambil menenteng tas kresek belanjaannya.
Merasa namanya dipanggil Tomo mematikan mesin motornya dan menoleh kearah suara orang yang memanggilnya.
“ Woi kamu to Yok kirain siapa tadi yang manggil “ jawab Tomo sambil melepas helmnya.
“ kamu dari mana siang-siang gini belanja sendirian ? ” tanya Aryo penasaran.
“ tadi habis disuruh emak beli ramuan untuk bapak dan ini sekalian jalan pulang aku mampir bentar di mini market itu ” jawab Tomo.
“ eh mampir bentar yuk ke kedai es kelapa muda itu sekalian minum air kelapa muda seger kali ” ajak Aryo mampir ke kedai es kelapa muda tidak jauh dari mini market tersebut.
“ yo es ayo mampir kita ngobrol-ngobrol bentar sambil minum air kelapa muda ” jawab Tomo sambil menyalakan mesin motornya untuk jalan kekedai air kelapa muda tujuannya.

Singkat cerita mereka berdua segera menuju ke kedai air kelapa muda yang lumayan ramai pembeli.
Setelah melihat ada sisi yang kosong tempat duduknya, mereka segera masuk dan duduk untuk menunggu pesenannya.
Sambil menikmati dua gelas es kelapa muda mereka berdua mengobrol saling bertanya kabar karena sudah lama mereka berdua tidak bertemu.

“ oh iya tadi kamu habis pesen ramuan untuk bapakmu, emang bapak sakit apaan sob ? ” tanya Aryo penasaran.
“ ramuan untuk bapak, sudah dua tahun bapak sakit strook stadium 4. Tadinya bapak hanya bisa berbaring ditempat tidur aja, tapi habis minum ramuan dari bang Kurnia sekarang udah bisa bangkit dari tempat tidur ” terang Tomo.
“ udah stadium 4 sekarang bisa bangun sendiri sob, wah manjur bener ramuan itu setahu gua kalau udah stadium 4 susah untuk sembuh ” jelas Aryo
“ makanya ini emak nyuruh gw pesen lagi ramuan tersebut ke bang Kurnia ” jawab Tomo sambil menyeruput es kelapa mudanya.
“ eh itu rumah bang Kurnia dimana sob alamatnya ?? barangkali nanti gw butuh ama dia ” tanya Aryo
“ lumayan jauh sih rumahnya, gampanglah ntar kalau loe mau gw anterin kerumahnya ” jawab Tomo.

Setelah cukup ngobrolnya dan menghabikan es kelapa mudanya, akhirnya mereka berdua saling berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing.
Sesampainya dirumah, Tomo segera menuju kekamar bapaknya untuk mengecek kondisi kesehatannya.
Terlihat pak Hamdan sedang tidur miring menghadap kedinding.
Setelah mengecek kondisi ayahnya, Tomo langsung kebelakang untuk berwudhu dan menjalankan sholat Dhuhur.
Setelah sholat dia langsung istirahat tidur sebab nanti malam mendapat jatah ronda malam.

***
Kembali kecerita bang Kurnia.
Setelah Tomo pulang, bang Kurnia segera keluar rumah untuk mendatangi pasien yang meminta tolong kepadanya.
Sebenarnya profesi bang Kurnia bukanlah seorang dukun atau praktisi, tetapi berhubung dia sering menolong orang lewat sentuhan tangannya, maka banyak orang yang datang untuk minta tolong bantuannya.
Setelah selesai menolong pasien- pasiennya, bang Kurnia segera bergegas menuju kerumah mbah Budi untuk meminta tolong mencarikan bahan ramuan ajaib yang dipesan Tomo.

“ permisi kulo nuwun…. ” salam bang Kurnia sambil membuka pintu rumah mbah Budi.
“ eh kamu to bos… wes kene duduk dahulu, tak buatin kopi ya ” jawab mbah Budi dan langsung kebelakang untuk membuatkan kopi kesukaan bang Kurnia.
Begitu kopinya datang bang Kurnia langsung menyeruputnya setelah itu baru mengutarakan maksud kedatangannya, “ jadi gini mbah, tadi pagi Tomo mampir kerumah. Katanya diam mau pesen lagi ramuan ajaib kaya yang kemarin ” terang bang Kurnia.
“ wah kalau sekarang susah bos, kamu kan tahu untuk cari tulang bahan baku ramuan ajaib ngak bisa sembarangan, harus pas saat kita membuat lubang makam jenazah ” terang mbah Budi.
“ ya kalau itu sih saya tahu mbah, yang penting saya ngomong dahulu ke mbah barang kali dalam seminggu ini ada orang meninggal mbah bisa carikan bahan tulang seperti biasanya ” jawab bang Kurnia sambil menyeruput kopinya.
“ tapi kalau feelingku mungkin tiga harian lagi akan ada orang meninggal ” jelas bang Kurnia menyakinkan.
“ ya semoga aja dalam tiga hari kedepan akan ada pesenan membuatkan lubang makam jenazah, tapi biasanya feelingmu jarang meleset bos ” jawab mbah Budi sambil membakar rokok kretek kesukaannya.
“ yo wes ini aku titip rejeki dari keluarga Tomo, semoga aja dalam seminggu ini mbah dapat tulang sesuai yang aku pesan, dan jangan lupa dibakarkan sekalian biar aku tidak repot ” pinta bang Kurnia sambil menyerahkan lima lembar uang lima ratusan ribu. Setelah menghabiskan kopinya, bang Kurnia pamitan pulang.

== bersambung ==

# # baca cerita lengkapnya diKBM "Rahasia Abu Tulang Jenasah"
Gratisss...
bantu like dan subcribe serta komen positifnya

Ayo bergabung dan subscribe buku misteri abu tulang Jenazah agar selalu mendapatkan informasi update chapter terbaru di buku ini dan lihat hasil karya lainnya dari boss_isa di aplikasi KBM.

Address

Malang
Malang

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Bunda Dewi Ratna posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share