
28/08/2025
MENGUPAYAKAN GENERASI YANG TIDAK FATHERLESS
Waktu pertemuan dg sekolah untuk membahas program pembelajaran individual Barra pekan lalu, salah satu yg membuat hati hangat adalah bahwa ustadzah menilai Barra punya kedekatan yg baik dengan Bapak dan Ibuk.
Dibalik layar sebenarnya mengupayakan kedekatan dg Bapak itu dilakukan sambil terseok-seok wekeke. Tidak tiba-tiba begini, karena pernah juga mengalami masa-masa ketika anak tantrum bapaknya ikutan tantrum karena gak tahan denger anaknya nangis terus 🙈 Jadinya saya berasa kudu menenangkan 3 anak tantrum 😂😂
Tapi atas ijin Allah ternyata dengan doa, pendekatan pelan-pelan dan terus menerus Bapak lama-lama bisa berubah jadi lebih pengertian dengan kondisi anak-anak, kondisi saya, beliau akhirnya bisa jauh lebih sabar dan mau terlibat dalam pengasuhan anak-anak.
Saya pun sadar bahwa kami berdua masih kurang ilmu ketika menjadi orang tua, masih sama-sama berproses jadi saya juga harus bersabar mengajak suami untuk sama-sama belajar.
Ditambah waktu Bapak di rumah yang sangat sempit dan tempat kerja yg jauh pasti membuat beliau lelah. Setiap hari Bapak pergi sekitar jam 6an dan p**angnya malam-malam. Ketemu anak-anak di weekdays sangat minim waktunya, belum lagi Bapak rutin pergi keluar kota di waktu2 tertentu.
Jadi sesudah proses panjang akhirnya kami upayakan memaksimalkan waktu weekend dan waktu 1-3 jam di weekdays. Pagi Bapak menyempatkan antar anak-anak ke sekolah, malam menyempatkan ngobrol atau main sama anak2 meski mepet dg jadwal jam tidur anak-anak .
Ternyata untuk mencapai generasi yg tidak fatherless ini butuh effort yg tidak mudah, tapi bisa diupayakan in syaa Allah meski sambil ya Allah, ya Allah hahaha. Pagi ini karena Bapak masih di Bandung jadi kami VC sambil perjalanan ke sekolah, biar tetap bisa quality time meski virtual hehehe. Terimakasih Bapak dan anak-anak buat kerjasamanya selama ini.
Yuk bisa yuk.. Kita upayakan generasi yang tidak fatherless itu.. Semangat diriku, semangat teman-teman semua.