ITNMalangnews

ITNMalangnews Serba-serbi mahasiswa ITN Malang

Mengenal Energi Terbarukan, Siswa MI Alam Hamqa Kunjungi PLTS dan Laboratorium ITN Malanghttps://itnmalangnews.id/ITNMal...
09/08/2025

Mengenal Energi Terbarukan, Siswa MI Alam Hamqa Kunjungi PLTS dan Laboratorium ITN Malang

https://itnmalangnews.id/

ITNMalangnews – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT) milik Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) tak hanya menjadi daya tarik bagi siswa SMA/SMK, namun juga menarik minat siswa sekolah dasar. Sebanyak 13 siswa kelas 4 dan 5 dari Sekolah Alam Hamalatul Quran Amanah (MI Alam Hamqa) Kota Malang didampingi tiga guru dengan antusias mengunjungi Kampus 2 ITN Malang untuk belajar tentang energi terbarukan.

https://itnmalangnews.id/mengenal-energi-terbarukan-siswa-mi-alam-hamqa-kunjungi-plts-dan-laboratorium-itn-malang/

Kedatangan rombongan disambut oleh Kepala Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru (LPMB) ITN Malang, Adhy Ariyanto, ST., MT., di Ruang Amphi Mesin Lt 2, pada Rabu (06/08/2025). Dalam sambutannya, ia mengungkapkan harapannya agar kunjungan ini memberikan wawasan baru yang bermanfaat.

"Hari ini adik-adik akan belajar tentang energi yang ramah lingkungan, seperti energi surya. Nanti akan dipandu oleh kakak-kakak mahasiswa dari Teknik Elektro," ujarnya.

Menurut Adhy, ITN Malang berkomitmen untuk membangun ekosistem pendidikan yang kuat, tidak hanya dengan SMA/SMK, tapi juga mulai dari tingkat SD hingga SMP.

Ustazah Murti, salah satu guru pendamping menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari program pembelajaran di luar sekolah. "Siswa kami sedang mempelajari materi tentang pembangkit listrik, jadi kami memilih ITN Malang agar mereka bisa belajar secara learning by doing (belajar secara langsung)," katanya.

Untuk mendukung proses belajar, siswa juga dibekali worksheet untuk diisi dengan materi yang didapat selama kunjungan. Selain mendapatkan materi dari mahasiswa para siswa juga berkesempatan mengunjungi Laboratorium EBT Teknik Elektro, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara langsung.

"Dengan kunjungan ini harapannya para siswa MI Alam Hamqa dapat semakin antusias dalam menjaga lingkungan dan terinspirasi untuk menciptakan inovasi dari energi terbarukan di masa depan," harap Murti.

Muhammad Al Fatih Arya Dava, siswa kelas 4 mengaku sangat senang. Ia di ITN Malang dijelaskan tentang PLTS, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), dan smart home. Menurutnya yang paling menarik saat dijelaskan tentang PLTA.

"Ada baling-baling yang bisa berputar kalau dialiri air. Energi dari putaran itu yang diubah jadi listrik," tutur Muhammad, yang bercita-cita menjadi mekanik. Ia juga berbagi pengalaman pernah merakit panel surya di mobil mainannya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Tingkatkan Potensi Siswa, ITN Malang dan SMA Islam NU Pujon Jajaki Kolaborasihttps://itnmalangnews.id/ ITNMalangnews - K...
08/08/2025

Tingkatkan Potensi Siswa, ITN Malang dan SMA Islam NU Pujon Jajaki Kolaborasi

https://itnmalangnews.id/

ITNMalangnews - Kolaborasi strategis antara sekolah dan perguruan tinggi terus dilakukan oleh Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Kali ini, ITN Malang melanjutkan komitmennya dengan mengunjungi SMA Islam NU Pujon Kabupaten Malang sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya.

https://itnmalangnews.id/tingkatkan-potensi-siswa-itn-malang-dan-sma-islam-nu-pujon-jajaki-kolaborasi/

Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., PhD., ini bertujuan untuk memperdalam kerja sama yang dapat menciptakan ekosistem pendidikan berkelanjutan, khususnya dalam bidang pendidikan dan pengembangan potensi siswa. Turut dalam rombongan Kepala Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru (LPMB) Adhy Ariyanto, ST., MT., serta tim Reni Rupianti, SM., MM., dan Wahyu Panji Asmoro, ST., MT.

Rektor dalam diskusinya menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk mendukung potensi lokal, khususnya di bidang pertanian yang menjadi keunggulan wilayah Pujon. "Pujon memiliki lahan pertanian yang luas. Kita bisa mengarahkan siswa untuk memanfaatkan teknologi seperti smart farming untuk penyiraman atau pemupukan lebih efisien," ujarnya.

Ia juga memperkenalkan wawasan tentang bisnis digital, termasuk fintech dan trading, serta mendorong inovasi di bidang metaverse dan teknologi energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). "Kami juga memiliki trial class gratis untuk metaverse agar anak-anak bisa belajar membuat game sendiri," tambahnya.

Kepala Sekolah SMA Islam NU Pujon, Mustofa, S.Pd., M.Pd., menyambut baik inisiatif ini. Ia mengungkapkan bahwa banyak siswanya masih memiliki pandangan bahwa dunia teknik itu menakutkan karena penuh dengan pelajaran hitungan. Ia berharap, kerja sama ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan menarik bagi para siswa tentang prospek karier di bidang teknologi.

"Kami membutuhkan kolaborasi untuk mengubah mindset anak-anak agar mereka melihat bahwa teknik itu asyik," kata Mustofa.

Sementara Kepala LPMB ITN Malang, Adhy Ariyanto, ST., MT., menjelaskan beberapa poin kerja sama yang telah disepakati. Kerja sama tersebut meliputi penyusunan kurikulum ganda Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM), pelatihan guru tentang personal branding dan public speaking, serta pengolahan hasil perkebunan dan peternakan dengan melibatkan Prodi Teknik Kimia ITN Malang.

"Kami juga akan melanjutkan dengan penandatanganan MoU dengan SMA Islam Nu Pujon, yang rencananya akan dijadwalkan bersama dengan SMK Cendika Bangsa Kepanjen di kampus ITN Malang," jelas Adhy. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan ITN dapat terus membekali lulusannya dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Dukung Laboratorium dan Penelitian, Teknik Geodesi ITN Malang Terima Hibah Alat dari PT Saptaindra Sejatihttps://itnmala...
07/08/2025

Dukung Laboratorium dan Penelitian, Teknik Geodesi ITN Malang Terima Hibah Alat dari PT Saptaindra Sejati

https://itnmalangnews.id/

ITNMalangnews - Program Studi Teknik Geodesi S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menerima hibah empat unit alat ukur Total Station (TS) dari PT Saptaindra Sejati (SIS). Bantuan ini bertujuan untuk mendukung kegiatan praktikum, penelitian, dan pemetaan (mapping) bagi mahasiswa.

https://itnmalangnews.id/dukung-laboratorium-dan-penelitian-teknik-geodesi-itn-malang-terima-hibah-alat-dari-pt-saptaindra-sejati/

Ketua Program Studi Teknik Geodesi S-1, ITN Malang, Dedy Kurnia Sunaryo, ST., MT., menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas hibah ini. Menurutnya Teknik Geodesi selama ini sudah memiliki beberapa unit Total Station, namun dengan adanya tambahan alat bisa lebih memperlancar kegiatan praktikum mahasiswa.

"Laboratorium kami sudah memiliki beberapa unit TS, dengan tambahan alat ini mahasiswa akan lebih mudah dalam melakukan penelitian. Bahkan, bisa satu mahasiswa menggunakan satu alat," jelas DK Sunaryo akrab disapa saat ditemui di Prodi Teknik Geodesi, Senin (04/08/2025). Ia menambahkan, permohonan pengadaan alat telah diajukan sebelumnya dan mendapat sambutan baik dari PT Saptaindra Sejati.

PT Saptaindra Sejati (SIS) sendiri merupakan kontraktor pertambangan terkemuka di Indonesia yang tergabung dalam Adaro Group. DK Sunaryo menyebutkan, antara ITN Malang dan PT SIS sudah terjalin kerja sama erat, bahkan banyak alumni Teknik Geodesi ITN Malang yang bekerja di perusahaan tersebut.

Meskipun alat yang dihibahkan bukan barang baru, DK Sunaryo memastikan kondisinya masih sangat layak pakai. Alat ini memiliki nilai yang cukup mahal dan sangat bermanfaat untuk kegiatan praktikum serta penelitian mahasiswa. "Alat ini bisa dikombinasikan dengan alat lain seperti GNSS atau alat hidrografi untuk penelitian yang lebih kompleks," tambahnya.

Akbar Wahyu, mahasiswa Teknik Geodesi menyambut gembira bantuan alat tersebut. Menurutnya, dengan tambahan alat kegiatan praktikum akan semakin lancar. "Dengan tambahan empat alat ini, mahasiswa tidak perlu lagi menunggu. Biasanya satu kelompok terdiri dari 4-5 mahasiswa. Dengan alat yang lebih banyak, praktikum bisa dibagi per zona, sehingga prosesnya lebih cepat," ujarnya.

Total Station sendiri merupakan alat vital dalam bidang Geodesi yang digunakan untuk pemetaan topografi dan pemetaan situasi matra darat. Hibah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian di Program Studi Teknik Geodesi ITN Malang. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

ITN Malang Buka Kesempatan Alumni Berkarir di Perusahaan Perkapalan Korea Selatanhttps://itnmalangnews.id/ ITNMalangnews...
06/08/2025

ITN Malang Buka Kesempatan Alumni Berkarir di Perusahaan Perkapalan Korea Selatan

https://itnmalangnews.id/

ITNMalangnews - Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) memfasilitasi alumni untuk berkarir di perusahaan internasional, Hanwha Ocean Korea Selatan. Hanwha Ocean merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan kapal komersial dan militer. Kesempatan ini dibuka melalui sosialisasi kerja sama dengan PT Prima Duta Sejati (PDS), perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia yang legal, profesional, dan transparan.

https://itnmalangnews.id/itn-malang-buka-kesempatan-alumni-berkarir-di-perusahaan-perkapalan-korea-selatan/

Sosialisasi dilaksanakan secara hybrid pada Rabu, (30/07/2025) pekan lalu di Ruang Sidang Pascasarjana Kampus 1 ITN Malang. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan alumni dari berbagai program studi, seperti Teknik Sipil, Teknik Kimia, Teknik Elektro, Teknik Listrik, Teknik Mesin, Arsitektur, dan lainnya mulai dari jenjang D3 hingga S1.

Wakil Rektor III ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT., menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Menurutnya, berkarir di perusahaan internasional adalah impian banyak orang. Ia berharap alumni yang berhasil dapat memberikan testimoni dan masukan kepada kampus agar kurikulum bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar global. Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat Karir ITN Malang, Dr. Lila Ayu Ratna Winanda, ST., MT. Sementara dari pihak PT Prima Duta Sejati diwakili oleh Peter Kim selaku Director of Korean Division dan Jovanka Ferico Firdauzi sebagai Marketing Manager.

Kepala Pusat Karir ITN Malang, Dr. Lila Ayu Ratna Winanda, ST., MT., menyatakan, peluang tenaga ahli untuk berkarir di luar negeri semakin terbuka lebar. Ia mendorong para lulusan ITN Malang untuk memanfaatkan kesempatan ini agar dapat berkiprah di kancah internasional.

“Ke depannya kami harapkan dapat terbangun network yang lebih bagus lagi antar alumni yang bekerja di luar negeri, sehingga dapat memberikan kontribusi khususnya dalam peningkatan akreditasi program studi, dan institusi ITN Malang,” ujar Lila.

Sementara pihak PT Prima Duta Sejati, Jovanka Ferico Firdauzi menjelaskan proses seleksi yang akan dipusatkan di kantor PT PDS di Gempol, Jawa Timur. Proses seleksi akan diawasi langsung oleh perwakilan dari Hanwha Ocean Korea Selatan. Setelah lolos seleksi, para alumni akan mendapatkan pelatihan intensif termasuk pelatihan bahasa Korea di Indonesia, dan training keterampilan teknis seperti pengelasan dan pengecatan kapal langsung di perusahaan Hanwha Ocean.

“Untuk tes skill akan menggunakan alat VR (virtual reality), bahkan untuk kelistrikan alatnya akan didatangkan langsung dari Korea. Kami juga memfasilitasi kebutuhan peserta selama proses tes termasuk penginapan, dan konsumsi,” kata Jovanka.

Penggunaan Virtual Reality (VR) merupakan teknologi yang memungkinkan peserta tes untuk melihat dan berlatih di lingkungan simulasi komputer. Dengan VR, pengguna dapat berinteraksi dengan dunia virtual yang terasa seperti nyata.

Menurutnya, perusahaan Hanwha Ocean membutuhkan lulusan dari berbagai jurusan untuk penempatan pada bagian pengecatan kapal, dan kelistrikan kapal. Pengecatan kapal membutuhkan lulusan Arsitektur, Teknik Kimia, Kimia Industri, Teknik Mesin, Otomotif, dan Teknik Perkapalan. Sementara kelistrikan kapal membutuhkan lulusan Teknik Elektro dan Teknik Listrik.

“Perusahaan juga membuka peluang bagi lulusan jurusan lain seperti mesin yang memiliki pengalaman relevan. Hanwha Ocean menyediakan jenjang karir, mulai dari level supervisor hingga manajer,” lanjutnya.

Jovanka menambahkan, PT PDS juga memberikan kemudahan terkait biaya penempatan. Biaya ini bisa diangsur setelah peserta lolos wawancara dan tes keterampilan. Peserta yang lolos akan mendapatkan kontrak kerja selama tiga tahun, dan PT PDS akan menyediakan tiket pesawat pulang-pergi.

“Selama bekerja di Korea Selatan, nanti kami dari PT PDS akan terus ikut memantau kondisi dan perkembangan karir para alumni,” pungkasnya. Antusiasme alumni ITN Malang dalam sosialisasi ini mendapat apresiasi dari PT PDS. Mereka berharap kerja sama bisa terus berlanjut dan membuka kesempatan kerja baru di masa mendatang. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Perkuat Kemitraan Berbasis Rekam Jejak, ITN Malang dan Pemkab Timor Tengah Utara Sepakati Lanjutkan Kerja Samahttps://it...
05/08/2025

Perkuat Kemitraan Berbasis Rekam Jejak, ITN Malang dan Pemkab Timor Tengah Utara Sepakati Lanjutkan Kerja Sama

https://itnmalangnews.id/

ITNMalangnews - Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) dan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) telah resmi menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) untuk memperkuat pembangunan daerah dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten TTU. Keputusan Pemkab TTU untuk kembali menggandeng ITN Malang didasari oleh rekam jejak ITN Malang yang konsisten dalam bidang perencanaan.

https://itnmalangnews.id/perkuat-kemitraan-berbasis-rekam-jejak-itn-malang-dan-pemkab-timor-tengah-utara-sepakati-lanjutkan-kerja-sama/

Penandatanganan ini dilakukan oleh Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., PhD., dan Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, SIP., MA., pada hari Senin, (04/08/2025) di Ruang Rapat Fakultas Teknologi Industri (FTI), Kampus 2 ITN Malang. Dalam kunjungan ini, rombongan Pemkab TTU yang terdiri dari Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Bagian Pemerintahan, dan staf juga menyempatkan diri mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ITN Malang.

Perluasan Kolaborasi dan Beasiswa untuk SDM
Rektor menyambut baik perpanjangan kerja sama dan menawarkan perluasan bidang kolaborasi. Ia menekankan bahwa ITN Malang tidak hanya siap membantu dalam bidang perencanaan, tetapi juga dalam pengembangan SDM, dan bidang lainnya.

"Kami mengapresiasi kepercayaan Bapak Bupati untuk ITN Malang bisa turut membangun Timor Tengah Utara dalam bidang perencanaan. Selanjutnya, kami menawarkan kerja sama tidak hanya pada bidang perencanaan, tapi juga pengembangan SDM baik itu di bidang sarjana, pascasarjana, sampai doktoral, dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk membantu pemberdayaan perekonomian masyarakat di TTU," ujar rektor. Ia juga mengungkapkan adanya beasiswa dari ITN Malang untuk ASN TTU.

Rektor menambahkan, ITN Malang memiliki beragam inovasi dan pengalaman kerja sama dengan berbagai pemerintah daerah dan industri. Sebagai lembaga pendidikan, ITN Malang tidak hanya berfokus pada pembekalan ilmu pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis bagi mahasiswa. Hal ini didukung dengan ketersediaan fasilitas seperti bengkel, laboratorium, dan teknologi tepat guna (TTG).

"Kami juga membekali mahasiswa dengan sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga bersertifikat, sehingga lulusan lebih siap dan bisa bersaing di dunia kerja," tambahnya.

Komitmen Pemkab TTU Beri Beasiswa dan Tindak Lanjuti Kolaborasi
Bupati Yosep Falentinus Delasalle Kebo menyampaikan, perpanjangan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi yang sudah terjalin sebelumnya. Ia mengakui rekam jejak ITN Malang yang konsisten dalam perencanaan menjadi alasan utama Pemkab TTU kembali menggandeng ITN.

"Kami bersyukur bahwa hubungan baik dengan ITN sudah berlangsung lama. Saya sampaikan (kejajaran), mari kita lanjutkan kerja sama terkait perencanaan karena kami mau hasil yang terbaik. Rekam jejak ITN yang konsisten dari perencanaan hingga eksekusi perlu kami tindak lanjuti," kata bupati.

Menanggapi pengembangan SDM, Bupati TTU menyampaikan, pihaknya berencana menyiapkan beasiswa bagi generasi muda TTU untuk studi di ITN Malang. "Kami juga akan siapkan anak-anak kami untuk studi di sini dengan skema beasiswa untuk S1. Terima kasih juga ITN telah memikirkan kuota beasiswa S2 untuk para ASN kami. Kami berharap kerja sama ini semakin berkembang ke depannya," ujarnya.

Bupati juga mengungkapkan masalah-masalah di TTU yang bisa menjadi objek kolaborasi, seperti pengelolaan sampah dan penanganan kekeringan. "Beberapa kendala kami adalah pengelolaan sampah, ITN sudah ada teknologinya bisa kita mulai kolaborasi kedepan. Terima kasih ITN sudah mendahului melihat potensi daerah kami," imbuhnya.

Komitmen ITN Malang untuk Pembangunan TTU
Kepala Lembaga Pengembangan Kerja Sama dan Usaha (LPKU) ITN Malang, Ardiyanto Maksimilianus G*i, ST., M.Si., menjelaskan, penandatanganan MoU ini adalah perpanjangan dari kerja sama sebelumnya. Selama ini ITN Malang sudah mendampingi TTU dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH), serta Detailed Engineering Design Sistem Penyediaan Air Minum (DED SPAM).

"Ke depan, kami juga akan memberikan beasiswa untuk ASN dan melakukan join riset sebagai komitmen kami atas kerja sama dengan TTU," katanya.

Dengan luas wilayah yang mencakup 34 kecamatan serta 193 desa dan kelurahan, Kabupaten TTU memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan. ITN Malang berharap dapat terus berkontribusi dalam pembangunan TTU dan mewujudkan sinergi yang berkelanjutan. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Arsitektur Sebagai Sarana Pelestarian Rumah Adat: Interaksi Budaya Lintas Generasi Menembus Ruang dan Peradaban (Beyond ...
04/08/2025

Arsitektur Sebagai Sarana Pelestarian Rumah Adat: Interaksi Budaya Lintas Generasi Menembus Ruang dan Peradaban (Beyond Interaction)

https://itnmalangnews.id/

Penulis: Bara Andana Subagyo
ITNMalangnews - Di tengah arus disrupsi informasi dan modernisasi, peradaban masa kini menghadapi dilema besar. Arus informasi yang mengalir tanpa batas mendorong modernisasi yang berlangsung nyaris tanpa jeda. Dalam dunia arsitektur, hal ini membuka peluang inovasi, namun di sisi lain nilai-nilai luhur tradisional terancam tenggelam. Ketika arsitektur lokal kehilangan tempatnya, manusia pun kian jauh dari jati diri, lingkungan, dan kekayaan budaya sendiri. Maka, arsitektur harus mampu melampaui wujud fisiknya, berfungsi sebagai penghubung antar generasi yang merealisasikan "Beyond Interaction."

https://itnmalangnews.id/arsitektur-sebagai-sarana-pelestarian-rumah-adat-interaksi-budaya-lintas-generasi-menembus-ruang-dan-peradaban/

Sama halnya dengan bidang lain, arsitektur tanpa upaya penyegaran akan kehilangan relevansinya seiring waktu. Jika ini terjadi, kita sebagai masyarakat akan kehilangan pemahaman tentang identitas dan gaya khasnya. Menggali dan mengungkapkan jati diri arsitektur Indonesia sama saja dengan menjelajahi perjalanan budaya dan peradaban bangsa. Penting bagi kita untuk setidaknya memahami pengetahuan ini agar interaksi kebudayaan tidak terputus dan terus bergerak dinamis seiring perkembangan zaman.

Sebenarnya, keterkaitan arsitektur dengan dinamika budaya ini sudah menjadi bukti sejarah sejak dulu. Hadirnya Arsitektur Nusantara terjadi secara alamiah dan wajar, melalui lingkungan melahirkan suatu ide yang disepakati secara bersama. Melahirkan norma berupa aturan sistematis mengenai pandangan hidup semesta (kosmologi) hingga melahirkan tradisi. Kata tradisi berasal dari bahasa latin traditionem, dari kata traditio yang berarti "serah terima" atau "estafet". Kata ini merujuk pada kepercayaan atau kebiasaan yang diajarkan dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Proses arsitektur berawal dari percikan ide yang merespons suatu masalah, lalu secara alami membentuk upaya pemecahan masalah tersebut. Misalnya, masalah iklim merupakan tantangan umum dalam arsitektur, namun setiap tempat/lokasi memiliki adaptasinya sendiri menghadapi iklim. Ini terlihat dari penggunaan atap berbentuk verhang (memanjang), baik melengkung ke atas maupun melebar ke samping, seperti pada rumah adat Uma Mbatangu dan Bokulu di Kepulauan Sumba, Tanean Lanjhang di Madura, Joglo di Jawa, dan lain-lain.

Dari berbagai suku bangsa yang mendiami daerah di Indonesia sejak berabad-abad lamanya telah membentuk karakteristik budaya dan arsitekturnya masing-masing. Itulah sebabnya terjadi aneka ragam bangunan tradisional mulai dari bentuk yang sederhana, hingga bentuk yang sempurna, berdiri berkelompok maupun yang tunggal, masing-masing mempunyai ciri khas atau kekhususan sesuai pandangan masing-masing suku.

Perkembangan arsitektur tradisional bersamaan dengan perkembangan suatu suku bangsa, menjadikannya identitas dari suatu suku atau masyarakat yang mendukungnya, dan dalam arsitektur tradisional tercermin kepribadian masyarakat pendukungnya. (Lullulangi & Sampebua’ 2007, h. 10).

Pertanyaannya kini, bagaimana membawa pengalaman budaya tersebut dapat diteruskan kepada generasi sekarang dan masa depan? Perlu sebuah kesadaran bersama dari berbagai lini sosial. Namun, peran sentral justru pada ranah akademis. Kaum terpelajar termasuk pengajar, dan mahasiswa didukung oleh instansi terkait baik perguruan tinggi, dan pemerintah. Pada konteks ini peran akademisi sangat diperlukan dalam upaya pelestarian/konservasi bangunan adat dengan memiliki kewajiban melaksanakan aktivitas penelitian dan pengembangan.

Pendidikan dan teknologi bekerja sebagai mediator sekaligus katalisator membawa nilai-nilai kolektif lintas generasi dalam bentuk baru. Namun, teknologi kerap terjebak dalam pusaran kapitalisasi yang dipakai sebatas alat produksi massal, komodifikasi gaya, atau visualisasi arsitektur demi kepentingan industri. Arsitektur tradisional pun tak luput dari eksploitasi ini yang dikemas dalam bentuk tiruan estetis tanpa makna, serta kehilangan konteks sosial budayanya.

Arsitektur tradisional tidak semata hadir untuk eksistensi visual, tetapi juga harus menjelma sebagai ruang interaksi dan dialog budaya yang melampaui batas ruang dan waktu. Maka, jati diri arsitektur kultural terbentuk bukan dari konstruksi instan, melainkan melalui proses interaksi budaya yang hidup dan terus berkembang. Beyond Interaction bukan hanya konsep, tetapi cara pandang bahwa pelestarian warisan bukanlah nostalgia masa lalu, melainkan jembatan menuju masa depan. Secara etimologis, kata “beyond” mengandung makna melampaui batas baik secara fisik maupun konseptual sementara “interaction” menandakan keterlibatan aktif antara dua entitas atau lebih.

Gagasan ini mendorong kita untuk tidak lagi memandang rumah adat atau arsitektur tradisional sebagai objek yang pasif, tetapi sebagai entitas hidup yang terus berdialog dengan manusia melalui waktu dan ruang. Lewat teknologi seperti Building Information Modeling (BIM) dan Geographic Information System (GIS), warisan arsitektur Nusantara dapat direkam, dimodelkan, dan dimaknai ulang dalam bentuk digital yang interaktif. Ini bukan sekadar dokumentasi, melainkan upaya menghadirkan kembali nilai-nilai tradisional dalam dunia pendidikan, riset, dan pengembangan masyarakat.

Masyarakat Sumba bisa mengenali dirinya lewat atap-atap menjulang yang menantang langit, masyarakat Jawa memaknai budayanya melalui ruang yang sarat filosofi, sementara masyarakat Madura menemukan semangat juangnya dalam keteguhan struktur rumahnya. Di balik keragaman rupa tersembunyi pesan-pesan lintas generasi yang menegaskan bahwa kebudayaan bukan sekadar warisan, melainkan peristiwa hidup yang terus tumbuh dan bertransformasi.

Arsitektur tradisional tak semestinya lekang oleh zaman, tak boleh larut oleh derasnya nilai-nilai asing. Justru, ia harus hadir sebagai tonggak identitas yang kokoh, menjadi representasi budaya yang mampu menembus batas ruang dan peradaban. Maka, arsitektur bukan hanya soal bangunan, tetapi ruang perjumpaan: antara masa lalu dan masa depan, antara warisan dan inovasi, antara jati diri dan dunia. “Jamahlah arsitektur Nusantara sebelum ia tinggal nama dalam buku sejarah dan tak bernyawa.”
Penulis: Bara Andana Subagyo, mahasiswa Arsitektur S-1 ITN Malang, angkatan 2022.

Alamsyah Surya Kencana, Mahasiswa ITN Malang Sabet Dua Medali di Porprov Jatim 2025https://itnmalangnews.id/ITNMalangnew...
02/08/2025

Alamsyah Surya Kencana, Mahasiswa ITN Malang Sabet Dua Medali di Porprov Jatim 2025

https://itnmalangnews.id/

ITNMalangnews - Alamsyah Surya Kencana, mahasiswa Teknik Mesin S-1 angkatan 2021, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) berhasil mengharumkan nama Kabupaten Malang di ajang bergengsi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Kompetisi yang digelar di GOR Pertamina Universitas Brawijaya ini, ia sukses membawa pulang dua medali dari cabang olahraga Shorinji Kempo, yakni medali perak di kategori Embu Beregu Putra dan medali perunggu di kategori Randori Kelas 60 Kg Putra.

https://itnmalangnews.id/alamsyah-surya-kencana-mahasiswa-itn-malang-sabet-dua-medali-di-porprov-jatim-2025/

Alam akrab disapa mewakili kontingen Kabupaten Malang. Ia bertanding di dua kategori utama seni bela diri yang berakar dari Jepang ini. Embu adalah pertunjukan teknik-teknik Shorinji Kempo yang dilakukan secara berpasangan atau berkelompok, mengikuti koreografi yang telah ditentukan. Sementara, Randori merupakan pertarungan bebas (sparring) yang menguji kemampuan aplikasi teknik secara spontan.

Perjuangan di Kategori Embu dan Randori

Di kategori Embu Beregu Putra, Alam dan timnya yang beranggotakan empat orang menampilkan gerakan dan teknik Kempo sesuai tingkatan sabuk mereka, dari Yudansha (sabuk hitam) hingga Kyu 1 (sabuk cokelat).

“Sistem Embu mengikuti standar Jepang dengan format double eliminasi. Tiap kontingen saling bertemu, yang kalah turun ke lower bracket, dan yang menang naik ke upper bracket. Pemenang dari masing-masing bracket kemudian masuk final,” jelas Alam saat ditemui di Kampus 1 ITN Malang beberapa waktu lalu.

Tim Alam berhasil melaju hingga babak final setelah bertanding sebanyak enam kali. Mereka berhadapan dengan kontingen Kota Surabaya di partai puncak. “Ekspektasi kami optimis masuk final, mengingat di venue lawan-lawan beregu putra terlihat kurang maksimal. Sayangnya, di final kami kalah dengan selisih hanya satu poin,” ungkapnya sedikit kecewa namun tetap legowo.

Sementara itu, di kategori Randori Kelas 60 Kg Putra, Alam harus bersaing dengan 14 kontingen lainnya yang terbagi dalam dua pool. Ia berhasil menembus semifinal setelah melewati enam pertandingan. Di semifinal, Alam bertemu dengan perwakilan dari Kabupaten Mojokerto.

“Lawan saya saat itu adalah tentara asal Indonesia timur, dan orang timur memang terkenal unggul di Kempo,” kenangnya. Pertandingan berlangsung sengit, namun Alam harus mengakui keunggulan lawan dengan kekalahan selisih satu poin akibat kecolongan tendangan di bagian dada sebelah kiri. Pertandingan Randori Kempo menggunakan pelindung diri untuk meminimalisir cedera.

Alam menjelaskan, Kempo memiliki banyak teknik kuncian, namun ditekankan untuk tidak mencederai lawan. “Jika lawan sudah menyerah, pertarungan langsung berhenti. Tendangan dan pukulan tetap ada, semuanya menguji mental, fisik, dan kemampuan atlet,” tambahnya.

Tantangan dan Dedikasi Meraih Medali

Perjalanan Alam meraih medali tidaklah mudah. Selama persiapan, ia beberapa kali mengalami cedera serius seperti dislokasi bahu, dislokasi engkel, pembengkakan di belakang lutut akibat latihan berlebihan (overtrain), dislokasi ibu jari, hingga sobek di bagian mulut. “Saat lomba, alhamdulillah hanya bengkak-bengkak biasa karena tendangan dan pukulan,” ujarnya bersyukur.

Alam sendiri mulai mengenal Kempo sejak kelas 1 SMP, sempat vakum 5-6 tahun, dan kembali aktif berlatih pada akhir 2023. Kesempatan menjadi atlet Kempo Kabupaten Malang ini merupakan yang pertama baginya di ajang kejuaraan kelas dewasa, mengingat kompetisi Kempo dewasa di Malang cukup jarang. Untuk menghadapi Porprov ia aktif latihan enam hari seminggu, sekaligus ia juga melatih di Dojo SMA PGRI Lawang.

Meski sedikit kecewa karena tidak meraih emas, Alam mengaku sudah mengikhlaskan hasilnya. “Dari latihan yang intensif, alhamdulillah masih bisa dapat medali,” katanya, yang juga harus mengatur waktu antara latihan keras dan menyelesaikan skripsi.

Kedepannya, Alam memiliki target besar untuk mengikuti seleksi Pra-PON pada 2026, atau akhir 2025. Jika lolos, ia bertekad mewakili Jawa Timur. Pengalaman di Kempo juga telah membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik. “Fisik jelas lebih kuat, jarang stres karena olahraga mengurangi stres. Kalau dulu kadang cemas, sekarang tidak,” pungkasnya. Solidaritas dan kekeluargaan yang tinggi di Kempo juga membawa Positif yang selalu ia junjung. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Siap Kerja, 53 Mahasiswa Elektro ITN Malang Lulus Sertifikat Cisco CCNA-ITN (Introduction to Networking)https://itnmalan...
01/08/2025

Siap Kerja, 53 Mahasiswa Elektro ITN Malang Lulus Sertifikat Cisco CCNA-ITN (Introduction to Networking)

https://itnmalangnews.id/

ITNMalangnews – Sebanyak 53 mahasiswa Program Studi Teknik Elektro S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) berhasil meraih sertifikat Cisco CCNA: Introduction to Networking. Kabar membanggakan ini disampaikan oleh Ketua Program Studi Teknik Elektro S-1 ITN Malang, Dr. Irmalia Suryani Faradisa, ST., MT., pada Kamis (31/07/2025).

https://itnmalangnews.id/siap-kerja-53-mahasiswa-elektro-itn-malang-lulus-sertifikat-cisco-ccna-itn-introduction-to-networking/

Pencapaian ini menunjukkan kesiapan mahasiswa Teknik Elektro ITN Malang dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif, khususnya di bidang jaringan komputer. Pelatihan Cisco sendiri dirancang untuk membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan mutakhir dalam teknologi jaringan yang dikembangkan oleh Cisco Systems, Inc., sebuah perusahaan teknologi multinasional terkemuka di dunia.

Irmalia menjelaskan, pelatihan Cisco dikemas dalam bentuk perkuliahan Jaringan Komputer, di Prodi Teknik Elektro. Dari total 63 mahasiswa yang mengikuti perkuliahan, 53 di antaranya berhasil mendapatkan sertifikat CCNA-ITN atau 84 persen.

"Ini hal yang sangat membanggakan bagi kami, karena sertifikat yang dikeluarkan oleh Cisco Networking Academy diakui secara internasional dan mengindikasikan bahwa program studi telah memberikan pendidikan yang berkualitas," ujarnya.

Bekal Sertifikat untuk Dunia Kerja
Menurut Irmalia, Prodi Teknik Elektro S-1 ITN Malang berkomitmen untuk membekali lulusannya agar siap kerja. Misi ini diwujudkan melalui kurikulum 2024-2029 yang dirancang untuk memastikan setiap lulusan memiliki minimal satu sertifikat kompetensi.

"Kami merancang kurikulum agar lulusan kami siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan bekal minimal satu sertifikat. Salah satunya adalah sertifikat Cisco ini," tambahnya.

Saat ini, Prodi Teknik Elektro telah memfasilitasi tiga jenis sertifikat bagi mahasiswanya, yaitu:
* Sertifikat Internasional Cisco: Melekat pada mata kuliah Jaringan Komputer.
* Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK): Melalui penilaian portofolio bidang ketenagalistrikan level 4 untuk konsultasi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL), melekat pada mata kuliah Instalasi Penerangan Daya Elektrik (IPDE).
* Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) bidang Pembangkitan: Untuk konsultasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), melekat pada mata kuliah Energi Baru Terbarukan.

"Harapan kami, dengan dibekali sertifikat kompetensi ini, penyerapan lulusan di dunia kerja bisa lebih maksimal. Ini terbukti, 80 persen lulusan Teknik Elektro semester lalu sudah mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu enam bulan setelah kelulusan," ungkap Irmalia.

Ditambahkan, untuk mendapatkan sertifikat-sertifikat tersebut mahasiswa tidak dikenakan biaya tambahan karena sudah termasuk dalam Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang telah dibayarkan. Sertifikat Cisco difokuskan untuk mahasiswa semester empat dari semua konsentrasi, sementara IPTL untuk semester enam dan PLTS untuk semester lima.

Peluang Pengembangan Lebih Lanjut
Sekretaris Program Studi Teknik Elektro S-1 ITN Malang, Sotyohadi, ST., MT., menambahkan, pelatihan ini juga bertujuan mempersiapkan peserta menghadapi sertifikasi Cisco yang diakui secara global, seperti CCNA, CCNP, dan CCIE.

"Dari hasil program Cisco kemarin, kami melihat peluang untuk tidak hanya membuka pelatihan Sertifikat CCNA: Introduction to Networking yang dikemas dalam perkuliahan Jaringan Komputer, tetapi juga ada kesempatan untuk membuka Pelatihan IoT Cisco. Ini bisa dikemas dalam perkuliahan Teknologi IoT, sehingga nantinya mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Teknologi IoT juga bisa lulus pelatihan IoT dan mendapatkan sertifikat," jelas Sotyohadi.

Ia menegaskan, kepemilikan sertifikat standar internasional ini sangat memberikan keuntungan bagi mahasiswa. "Jika mahasiswa sudah memiliki sertifikat tersebut, memberikan peluang besar bagi mereka untuk mudah diterima kerja, karena sudah pernah mengikuti pelatihan yang materinya berstandar internasional," pungkasnya.

Cisco Systems, Inc. adalah perusahaan teknologi multinasional yang berbasis di San Jose, California, Amerika Serikat, dan dikenal sebagai pemimpin global dalam bidang jaringan komputer dan komunikasi. Perusahaan ini juga menawarkan berbagai sertifikasi bergengsi (seperti CCNA, CCNP, dan CCIE) yang memvalidasi serta meningkatkan keterampilan profesional TI dalam bidang jaringan dan infrastruktur. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

Address

Malang

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when ITNMalangnews posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to ITNMalangnews:

Share

Category


Other Malang media companies

Show All