26/09/2025
Bandung, 19 September 2025, Band rock Rokavolta merilis single terbaru berjudul “Ditindas, Dilindas”, sebuah karya yang lebih mirip toa demonstrasi ketimbang lagu pop radio. Kalau ada yang merasa tersindir dengan lirik seperti “Kita diperas, ditindas, dilindas”, ya mungkin memang sedang berperan di situ.
Musiknya keras, mentah, dan tanpa sensor seperti suara jalanan yang tak lagi bisa dibungkam. Gitar meraung, drum menghantam, dan vokal yang meledak-ledak membuat lagu ini terdengar seperti amarah kolektif yang dipadatkan jadi tiga setengah menit audio.
Cerita di balik lagu ini bermula dari pengalaman salah satu personel Rokavolta sebagai demonstran dalam gerakan Reformasi Dikorupsi 2019, ketika sebuah nada lahir di tengah kekacauan aksi. Liriknya baru ditulis enam tahun kemudian, pada 2025, setelah peristiwa tragis ketika Affan dilindas aparat dalam sebuah demonstrasi. Dari sanalah “Ditindas, Dilindas” menemukan bentuk finalnya sebagai medium untuk menyalurkan kemuakan dan menjaga momentum perlawanan.
“Ditindas, Dilindas bukan sekadar lagu, tapi alarm kebisingan. Dan kalau ada yang menutup telinga, berarti volumenya harus ditambah,” ujar Rokavolta.
Secara musikal, lagu ini terinspirasi oleh tradisi protes ala .Feast, Serigala Malam, dan Efek Rumah Kaca, dengan sentuhan keras khas Kelompok Penerbang Roket. Liriknya lugas, tanpa metafora berlebihan, agar pesan tersampaikan langsung tanpa tedeng aling-aling.
Single ini resmi tersedia di seluruh platform digital mulai Jumat, 19 September 2025 dari Spotify, Apple Music, TikTok, sampai Tidal dan Pandora. Jadi, entah Anda sedang di kamar, di bus kota, atau di barisan depan aksi, lagu ini siap diputar keras-keras.