29/07/2025
Belakangan ini, tren penggunaan sound horeg kembali jadi sorotan setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengeluarkan fatwa haram terkait penggunaannya. Meskipun populer di sejumlah daerah sebagai hiburan rakyat, sistem suara dengan dentuman super kencang ini dinilai lebih banyak menimbulkan mudarat ketimbang manfaat.
Namun tahukah kamu, biaya untuk membuat hingga menyewa sound horeg ternyata tidak murah?
Istilah sound horeg merujuk pada sistem tata suara dengan volume dan bass yang ekstrem. Kata "horeg" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti bergetar, menggambarkan kekuatan suaranya yang bisa membuat lantai bergetar, kaca berderak, hingga genteng rumah seperti ingin copot.
Biasanya, sound horeg digunakan dalam acara karnaval, konvoi, hingga pesta hajatan. Sistem ini bahkan kerap dipamerkan antar komunitas sebagai bentuk adu gengsi, siapa yang punya suara paling lantang dan instalasi paling mencolok.
Untuk merakit satu set sound horeg standar, dibutuhkan dana sekitar Rp200 juta hingga Rp400 juta. Tapi bagi sebagian pelaku industri sound system, angka ini bisa jauh lebih besar.
Salah satu pemilik vendor sound horeg asal Jawa Timur, Mas Brewog, bahkan mengaku menggelontorkan hingga Rp1 miliar demi membangun satu truk sound horeg. Sementara vendor lain seperti Blizzard Audio mengklaim investasi mereka bisa mencapai Rp5-10 miliar, termasuk sistem pencahayaan mutakhir.
Kalau soal sewa, tarifnya juga cukup bervariasi. Beberapa vendor mematok harga mulai dari Rp7 jutaan, namun bisa melonjak hingga puluhan juta rupiah tergantung permintaan.
Faktor-faktor yang memengaruhi harga sewa antara lain spesifikasi peralatan, tambahan lighting, hingga kebutuhan akan DJ dan penari jalanan. Semakin kompleks permintaannya, semakin mahal p**a biayanya.
Berita selengkapnya swipe up story atau kunjungi website www.jatimtimes.com