12/12/2025
Saatnya MENYAPA NUSANTARA.
KemenPPPA dan Pemkab Lombok Tengah dampingi korban pencabulan anak.
Jakarta, 13/12 (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk memberikan pendampingan yang komprehensif bagi sejumlah anak laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual oleh tukang potong rambut di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"KemenPPPA telah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Lombok Tengah untuk memberikan pendampingan yang komprehensif bagi korban," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Ratna Susianawati di Jakarta, Jumat (12/12). Hingga saat ini UPTD PPPA Lombok Tengah telah memberikan layanan awal, termasuk layanan psikologis, pendampingan hukum, serta pemantauan lingkungan yang dilakukan untuk mencegah peristiwa berulang, mengingat terduga pelaku belum ditahan.
Kasus ini masih diselidiki oleh Polres Lombok Tengah. Polisi telah meminta keterangan korban, pelapor, dan sejumlah saksi.
Bila terduga pelaku terbukti bersalah, kata dia, terduga pelaku dapat dikenakan pasal berlapis.
Kasus ini terungkap setelah perangkat desa menemukan adanya anak yang putus sekolah karena merasa trauma, kemudian mendorong korban untuk melapor ke kepolisian.
Perbuatan terduga pelaku diduga terjadi berulang sejak September hingga November 2025. Korban mengaku mengalami tindakan pencabulan di salon tempat terduga pelaku bekerja, secara berulang dan disertai iming-iming uang.
Para korban juga mengungkap adanya tekanan psikologis dan rasa takut akibat kejadian yang dialaminya.
Sejauh ini dua anak telah melapor dan diduga masih terdapat korban lain yang belum berani mengungkapkan kejadian ini.
MENYAPA NUSANTARA, kerjasama Radio BKL FM dengan Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kementerian Komdigi RI.