Independent Movement

Independent Movement Api yang melelehkan sutera dan membengkokkan besi akan mengeraskan baja!

"Layaknya dinamit yang dinyalakan lalu meledak, amarah massa yang terpendam pun meluap. Setiap kali mereka harus berpuas...
15/09/2025

"Layaknya dinamit yang dinyalakan lalu meledak, amarah massa yang terpendam pun meluap. Setiap kali mereka harus berpuasa karena tidak ada makanan, setiap kali gaji mereka tertunda, setiap video yang menunjukkan kekayaan kelas penguasa menambah amarah besar yang dilampiaskan sebagai balas dendam.... Peristiwa malam itu menunjukkan bahwa, ketika massa bergerak, tidak ada kekuatan di bumi yang dapat menghentikan mereka.... Namun, yang perlu ditegaskan adalah bahwa ini adalah satu kemenangan dalam satu pertempuran. Perang masih harus dimenangkan."

- Perhimpunan Sosialis Revolusioner

Selengkapnya:

Dalam hitungan hari, protes di Nepal berubah menjadi krisis politik: gedung-gedung negara diserang, para pejabat mundur, dan larangan atas 26 platform media sosial menyulut gelombang perlawanan yang lebih luas terhadap kemiskinan, ketimpangan, dan korupsi.

"DPR adalah parlemen borjuis, yaitu organ demokrasinya kaum yang berpunya. Kelas pekerja tidak bisa mengambil alih lemba...
14/09/2025

"DPR adalah parlemen borjuis, yaitu organ demokrasinya kaum yang berpunya. Kelas pekerja tidak bisa mengambil alih lembaga tersebut karena memang sudah dirancang sedemikian rupa untuk mempertahankan kekuasaan kapitalis dan sistem eksploitasinya. Ketika aktivis-aktivis mencoba mengubah sistem dari dalam, justru merekalah yang terkooptasi. Kita cukup tengok nasib berbagai partai buruh dan partai sosial demokrat di Eropa yang telah memasuki parlemen borjuis untuk 'mengubah sistem kapitalisme dari dalam', bahkan sampai memegang mayoritas; mereka justru menjadi pelayan kapitalis yang setia."

"Ketika massa mendorong slogan 'Bubarkan DPR', mereka tidak berpikir layaknya aktivis seperti biasanya. Mereka tidak menggelar rapat koordinasi sebelum turun ke jalan dan mengusung slogan tersebut. Mereka bukanlah lulusan FISIP atau telah membaca Negara dan Revolusi. Slogan ini lahir dari pengalaman hidup mereka, bahwa institusi demokrasi yang busuk itu tidak pernah melakukan apapun bagi mereka selain membawa kesengsaraan. Demikianlah kesadaran massa bergerak ketika untuk pertama kalinya mereka menyeruak masuk ke dalam arena perjuangan. Mereka tahu apa yang tidak mereka inginkan. Mereka ingin mengenyahkan institusi yang mereka benci itu, yang anggota-anggotanya memamerkan kekayaan mereka dengan begitu pongahnya sementara rakyat diminta untuk mengencangkan ikat pinggang mereka. Ini adalah lompatan besar dalam kesadaran massa."

- Perhimpunan Sosialis Revolusioner

Selengkapnya:

Seruan “Bubarkan DPR” meletup dari jalanan tanpa komando — ini menjadi isyarat runtuhnya kepercayaan pada parlemen borjuis sekaligus lahirnya tuntutan baru: jika bukan DPR, apa yang menggantikannya?

"Ketika penguasa sudah takut kehilangan semuanya, mereka bisa menawarkan konsesi apapun untuk setidaknya membeli waktu s...
08/09/2025

"Ketika penguasa sudah takut kehilangan semuanya, mereka bisa menawarkan konsesi apapun untuk setidaknya membeli waktu sampai gerakan ini mereda. Untuk sementara, ledakan revolusioner ini memang mereda. Massa rakyat akan memeriksa seserius apa reforma-reforma yang dijanjikan itu. Mereka akan menemukan cepat atau lambat bahwa reforma-reforma ini hanyalah gestur semata yang tidak akan mengubah kehidupan mereka. Ini tidak akan memutar balik pemangkasan serta konsekuensi negatifnya pada taraf hidup rakyat. Ini tidak akan menciptakan lapangan pekerjaan atau menaikkan upah. Ini tidak akan menghentikan semakin lebarnya jurang antara yang kaya dan yang miskin."

"Di seluruh dunia krisis kapitalisme menjadi semakin dalam. Kontradiksi kapitalisme menjadi semakin tak tertanggungkan dan inilah yang menciptakan syarat-syarat revolusi. Letupan pertama revolusi telah kita saksikan dan reforma apapun yang ditawarkan oleh kelas penguasa tidak akan bisa menyelesaikan kontradiksi kapitalisme. Ini semua hanya akan menyiapkan ledakan revolusioner yang bahkan lebih besar lagi."

- Perhimpunan Sosialis Revolusioner

Selengkapnya:

Kekuatan rakyat yang terpendam akhirnya mengguncang kekuasaan penguasa. Meskipun pemerintah memberikan konsesi untuk menenangkan massa, itu hanya menunda ledakan yang lebih besar. Krisis semakin tak terelakkan.

"Cara terbaik melawan represi dan ancaman darurat militer adalah justru dengan terus memobilisasi aksi massa, bukan deng...
04/09/2025

"Cara terbaik melawan represi dan ancaman darurat militer adalah justru dengan terus memobilisasi aksi massa, bukan dengan tiarap. Dengan massa yang semakin besar jumlahnya, semakin terorganisir dan semakin kokoh, maka kekuatan represi aparatus kekerasan rejim pun akan terpukul ... Bila kekuatan massa ini memiliki kepemimpinan yang jernih dan program yang dapat memimpin mereka ke kemenangan, ia dapat menjadi berlipat. Sebaliknya, kepemimpinan yang bimbang justru akan mengundang represi lebih lanjut."

"Rakyat pekerja harus membentuk komite-komite aksi untuk menjadi organ demokratik perjuangan massa yang luas ini. Dari komite-komite aksi ini, garda pertahanan diri harus diorganisir untuk melawan kekerasan polisi. Kita tidak bisa membiarkan diri kita terus dipukul begitu saja. Rakyat dan Revolusi punya hak untuk membela dirinya dari kekerasan dengan cara apapun."

- Perhimpunan Sosialis Revolusioner

Selengkapnya:

Tidak ada revolusi yang mulus. Ia penuh jeda, benturan, dan tarik-menarik antara massa dan penguasa. Apa yang tampak sebagai ketenangan hanyalah fase persiapan, di mana rakyat menimbang langkah berikutnya sementara rezim menata ulang strategi untuk menekan.

"Tahapan selanjutnya yang diperlukan untuk memperhebat gerakan revolusioner ini adalah kelas pekerja menggunakan kekuata...
03/09/2025

"Tahapan selanjutnya yang diperlukan untuk memperhebat gerakan revolusioner ini adalah kelas pekerja menggunakan kekuatan ekonomi mereka dengan meluncurkan mogok nasional. Ini akan menghantarkan pukulan telak bagi kelas penguasa. Selain itu, dengan mogok nasional, ini akan memberikan kepercayaan diri yang lebih besar lagi kepada rakyat pekerja, bahwa sesungguhnya merekalah tuan besar dalam masyarakat. Tidak ada bohlam yang bersinar, mesin pabrik yang berjalan, pesawat yang terbang, pelabuhan yang berfungsi tanpa seizin kelas pekerja."

"Bergabunglah bersama kami untuk melawan rejim penindas ini! Ini adalah DPR yang sama yang telah menekan upah kalian dan berpihak pada majikan-majikan kapitalis."

"Bentuk komite-komite pemogokan untuk mengorganisir aksi mogok massa! Buruh yang terorganisir adalah buruh yang kuat. Dengan senjata mogok kita akan ubah dunia ini."

"Bentuk garda-garda pertahanan buruh untuk melawan kekerasan polisi! Polisi yang telah menangkapi, memukuli dan membunuh adik-adik mahasiswa dan pelajar kalian ini adalah polisi yang sama yang telah mengkriminalisasi kalian. Jangan biarkan darah kita tumpah lagi. Lawan kekerasan negara ini dengan organisasi buruh."

- Perhimpunan Sosialis Revolusioner

Selengkapnya:

Kaum muda, mahasiswa dan pelajar telah berperan sebagai garda depan gerakan revolusioner ini. Rakyat pekerja miskin pun sudah turun ke jalan dalam jumlah jutaan di seluruh pelosok. Ini cukup untuk menunjukkan kekuatan...

"Pemuda saat ini merupakan lapisan paling terorganisir dalam revolusi ini. Mereka harus membangun jembatan menuju kelas ...
02/09/2025

"Pemuda saat ini merupakan lapisan paling terorganisir dalam revolusi ini. Mereka harus membangun jembatan menuju kelas pekerja dengan mengunjungi pabrik-pabrik, kawasan-kawasan industri, tempat kerja, dan kampung-kampung buruh untuk menyebarluaskan seruan pembentukan komite aksi buruh dan menjelaskan pentingnya pemogokan. Setelah kekuatan mentah kelas pekerja ini diubah menjadi pemogokan massa, revolusi akan memasuki fase baru yang lebih tinggi."

"Alasan kelas penguasa masih cukup kuat adalah karena kendali mereka atas ekonomi dan kekayaan masih belum tersentuh sama sekali. Senjata terkuat kita adalah kelas pekerja, yang menggerakkan ekonomi dan menciptakan kekayaan masyarakat. Oleh karena itu, melalui komite aksi, kita harus memobilisasi pemogokan umum! Ini akan memberikan pukulan telak bagi rezim dan membawa kita lebih dekat ke kemenangan."

- Perhimpunan Sosialis Revolusioner

Selengkapnya:

Roda revolusi telah berputar dan tak bisa berhenti di tempat. Ia entah harus menang dengan menumbangkan rejim, atau mundur dan kalah.

Bubarkan DPR dan Turunkan Prabowo! Parlemen dan kursi kepresidenan ini tidak pernah mencerminkan kehendak rakyat pekerja...
02/09/2025

Bubarkan DPR dan Turunkan Prabowo! Parlemen dan kursi kepresidenan ini tidak pernah mencerminkan kehendak rakyat pekerja dan kaum miskin. Sebaliknya, merekalah sumber dari semua kesengsaraan kita. Mereka harus kita singkirkan.

Bentuk Pemerintahan Kelas Pekerja dan Kaum Miskin! Inilah pemerintahan yang akan melayani kepentingan buruh, tani, miskin kota, dan kaum muda, bukan seperti pemerintahan yang ada hari ini yang hanya melayani kaum kaya.

Segera bentuk komite-komite aksi sebagai organ demokratik perjuangan rakyat, di kampus, sekolah, lingkungan pekerja, pabrik, pangkalan ojol, di manapun kita temui kegeraman rakyat pekerja terhadap rejim!

Alasan kelas penguasa masih cukup kuat adalah roda ekonomi dan kekayaan mereka belum tersentuh sama sekali. Kekuatan terampuh kita adalah kekuatan kelas pekerja yang menggerakkan produksi. Kitalah yang menciptakan kekayaan, bukan kapitalis ataupun para pelayan mereka di Senayan. Maka dari itu, lewat komite-komite aksi luncurkan Mogok Nasional!

Selengkapnya:

Revolusi telah dimulai. Bubarkan DPR dan Turunkan Prabowo! Bentuk Pemerintahan Kelas Pekerja dan Kaum Miskin

"Saatnya kita embuskan api yang lebih besar lagi dan arahkan api ini ke satu tujuan: penumbangan rejim kapitalis. Apa ya...
31/08/2025

"Saatnya kita embuskan api yang lebih besar lagi dan arahkan api ini ke satu tujuan: penumbangan rejim kapitalis. Apa yang telah dicapai rakyat pekerja hanya dengan pengorganisasian yang spontan sudah luar biasa karena ia telah menghancurkan kerak-kerak rutinisme dan konservatisme yang lama telah mengekangnya. Saatnya kita ubah spontanitas ini menjadi tenaga organisasi yang lebih besar lagi."

"Konsolidasikan dan perluas kekuatan kita dengan membentuk komite-komite aksi di kampung-kampung buruh, di sekolah, di kampus, di pabrik, di warung kopi, di pangkalan ojol, di manapun kita temui kegeraman terhadap kelas penguasa. Gelar rapat-rapat akbar untuk secara demokratik menentukan arah perjuangan."

- Perhimpunan Sosialis Revolusioner

Selengkapnya:

Yang kita lawan adalah keseluruhan sistem kapitalisme yang ada. Berjuanglah demi Revolusi dan Sosialisme!

BANGUN KOMITE AKSI BERSAMA DENGAN BARIKADE PERTAHANAN DIRI BERSENJATA"Demonstrasi atau pemogokan politik sebagai pertaru...
31/08/2025

BANGUN KOMITE AKSI BERSAMA DENGAN BARIKADE PERTAHANAN DIRI BERSENJATA

"Demonstrasi atau pemogokan politik sebagai pertarungan tunggal angkatan muda tidak akan pernah memiliki bobot sosial atau daya ungkit ekonomi yang kuat tanpa keterlibatan aktif kaum buruh. Udara yang dihirup di jalan-jalan raya, tempat-tempat kerja, dan pemukiman-pemukiman rakyat pekerja saat ini bukan lagi suasana keputusasaan dan kekecewaan kosong tapi telah berkembang menjadi suasana kemarahan yang terkonsentrasi dan mencari cara dan jalan keluar untuk aksi-aksi revolusioner. Untuk membakar Indonesia Gelap dengan sebuah pemogokan umum sebagai senjata utama perjuangan kelas revolusioner, mobilisasi massa tidak saja harus dimulai di kota-kota sebagai tempat utama peristiwa revolusioner tapi terutama harus dimulai di pabrik-pabrik dan gudang-gudang sebagai titik awal dari pemogokan politik yang dahsyat. Sebuah periode revolusioner yang akan menyediakan kondisi untuk kediktatoran proletariat hanya akan terbuka ketika kaum buruh—yang dimulai dari garda terdepannya—memasuki medan aktivitas politik revolusioner dan mengulurkan tangan solidaritas dan persaudaraan kelas kepada lapisan terluas kaum terhisap dan tertindas."

- Kaum Bolshevik

Dalam babak pertama ledakan Gerakan Indonesia Gelap, pemikiran orang-orang yang sebelumnya sangat primitif berubah menjadi sangat rakus dalam melakukan analisis politik. Slogan-slogan dan tuntutan-tuntutan radikal sudah tidak lagi membuat laki-laki dan perempuan takut. Kesadaran massa menyerap setiap seruan, kecaman, penolakan dan ketidakpercayaan terhadap struktur birokrasi borjuis dan keseluruhan sistem kapitalisme bagaikan spons yang menyerap substansi cair. Tidak ada program dan kebijakan pemerintah yang tidak disorot dan digugat. Setiap kesalahannya dibongkar dan diekspos luas. Siaran-siaran mengenai prospeknya ditanggapi ejekan dan ancamannya menimbulkan kebencian. Perasaan-perasaan yang terpendam terus-menerus mencari jalan keluar dan pikiran-pikiran banyak orang berubah menjadi tindakan. Kekacauan situasi dunia yang tiba di Indonesia dengan meningkatnya pencabutan subsidi telah menghancurkan standar hidup rakyat pekerja dengan beban yang meraksasa. Ancaman mati kelaparan dalam kondisi kemiskinan dan pengangguran umum bergelayut di cakrawala politik borjuasi, menutup segalanya dengan meningkatkan cengkereman badan orang-orang bersenjata dalam kehidupan laki-laki dan perempuan biasa. Lapisan sosial yang paling pasif dan lembam, yang sebelumnya tidak membicarakan persoalan-persoalan politik dan tidak berhubungan dengan elemen-elemen sadar-kelas dan maju, dihantam oleh goncangan peristiwa untuk keluar dari rutinitas dan keyakinan lamanya.

Kini babak baru Gerakan Indonesia Gelap telah dibuka. Gerakan mahasiswa dan pelajar yang membawa percikan radikalisasi dalam kemampuan mobilisasinya yang menyebar secepat kilat di kampus-kampus dan sekolah-sekolah, sangat ditakutkan oleh kelas penguasa akan prospeknya untuk menyentuh gerakan buruh. Meningkatnya represi negara melalui kebrutalan polisi dan tentara yang ditujukan terhadap kaum muda dan buruh menunjukan ketakutan itu. Di masa-masa normal atau relatif damai, kelas penguasa menjalankan kendali atas negara dengan menanam keyakinan naïf melalui institusi-institusi pendidikan dan demokrasinya. Namun dalam periode-periode pra-revolusioner atau revolusioner, persoalan-persoalan mengenai negara akan terungkap dalam metode-metode yang paling kasar. Dalam memadamkan kobaran Indonesia Gelap, langkah-langkah militer adalah yang digunakan pemerintahan borjuis. Setiap kali kelas penguasa yang telah memegang kekuasaan selama berabad-abad, berhadapan langsung dengan kebangkitan massa yang dapat mengarah pada perenggutan kekuasaan dari tangannya, nalurinya untuk berkuasa menjadi semakin sensitif. Tapi dalam krisis sosial dan politik di zaman kita, suasana hati masyarakat ini—yang terekspresikan dalam gerakan angkatan muda sebagai barometer paling akuratnya—telah dipenuhi dengan kebencian mendalam terhadap korupsi dan kebrutalan seluruh aparat birokrasi dan badan khusus orang-orang bersenjatanya. Polisi dan tentara yang mewakili kekuatan represif negara borjuis, inti pertahanan bagi kepemilikan pribadi dan hak istimewa kelas borjuis, tidak akan pernah berhasil merintangi jalannya kaum muda yang sedang bangkit. Dalam melawan teror tentara-polisi, gerakan pelajar dan mahasiswa telah membentuk barikade secara mendadak. Namun ini tidak cukup. Barikade pertahanan diri yang kuat tidak sekedar menuntut angkatan muda untuk berlatih dan membiasakan diri menggunakan senjata, tetapi terutama harus melibatkan perjuangan revolusioner untuk mempersenjatai pekerja sebagai nukleus dari kediktatoran proletariat. Perlawanan terhadap badan khusus orang-orang bersenjata, melawan polisi dan tentara reguler yang terorganisir, tidak mungkin dilakukan tanpa pengorganisasian milisi rakyat pekerja sebagai badan kolektif pelindung gerakan massa. Hanya lapisan massa bersenjata yang dapat memberi perlindungan yang paling nyata di hadapan gempuran kekuatan reaksi. Perjuangan massa untuk kediktatoran proletariat adalah menyangkut bentuk negara yang akan menghancurkan kediktatoran borjuis—negara dan demokrasi borjuis.

Saat ini pengaruh reformisme dan sentrisme dalam perjuangan massa menjadi kendala dalam pembentukan blok organisasi-organisasi proletar dan semi-proletar. Tendensi-tendensi reformis dan sentris tidaklah memiliki tinjauan yang utuh tentang negara: kaum reformis berpikir dapat memperbaiki dan mempertahankan negara dengan segala alat-alat represinya untuk melayani kepentingan massa; kaum sentris mengira bisa mengakhiri krisis masyarakat dengan mencampur-adukan teori yang bertentangan secara prinsipil atau menolak kekuasaan negara secara umum sehingga menyangkal kebutuhan kelas pekerja akan negara yang bersifat sementara. Negara borjuis bagi kedua tendensi ini bukan untuk ‘dihancurkan’ dan ‘digantikan’ dengan melancarkan perjuangan untuk revolusi sosialis yang akan membangun negara buruh yang berangsur-angsur ‘melenyap’. Hanya perjuangan revolusioner massa yang mempunyai taring dan cakar dalam menghadapi kekuatan reaksi tentara-polisi dan seluruh birokrasi kekerasan borjuasi, yang akan menghancurkan dan menggantikan badan khusus orang-orang bersenjata dengan mendirikan badan kolektif di bawah kontrol demokratis kelas pekerja yang melindungi hak-hak dan keselamatan massa. Sekarang serangkaian kondisi untuk perjuangan revolusioner itu sedang berkembang. Ini ditandai dengan ledakan pembuka energi revolusioner kaum muda, yang dalam perkembangannya menghadapi serangan-balik borjuasi yang seketika mengajukan pertanyaan mengenai kekuatan, dan menuntut dijawab dengan kemampuan gerakan muda untuk menyebar ke dalam kelas buruh demi mengaktifkan kekuatan raksasa yang masih tertidur. Dalam babak kedua Gerakan Indonesia Gelap, perjuangan massa melawan militerisme harus didekati sebagai perjuangan kelas yang berkait-erat dengan perjuangan untuk mengkahiri kemiskinan, pengangguran, dan serangan terhadap rakyat pekerja secara umum. Dengan pendekatan inilah gerakan pelajar dan mahasiswa dapat didorong menuju demonstrasi, pendudukan, pemogokan umum dan pemberontakan bersenjata yang akan menarik seluruh kelas pekerja dalam melawan kelas penguasa. Aksi-aksi protes dan mobilisasi yang meluapi jalanan dan fasilitas publik mesti diulang tapi berdasarkan koordinasi bersama elemen-elemen gerakan buruh. Dialog harus digelar untuk mengundang serikat-serikat buruh ke dalam pendirian Komite Aksi Bersama. Pembentukan komite-komite pemogokan di tempat-tempat kerja, belajar, dan lingkungan sekitar adalah langkah pertama yang wajib ditempuh. Ini membutuhkan kepemimpinan politik yang mempunyai program yang dapat menghubungkan gerakan melawan kekerasan polisi dan tentara dengan tuntutan-tuntutan mengenai perbaikan taraf hidup mayoritas laki-laki dan perempuan; menentang pemiskinan dan pengangguran umum; menaikan upah minimum, gaji pensiun dan tunjagan. Energi revolusioner angkatan muda harus dihubungkan dengan kepentingan gerakah buruh secara luas. Yang menuntut diakhirinya kebijakan pemotongan dan penghematan, penghapusan semua peraturan yang membatasi hak mogok dan berserikat serta penyampaian pendapat di muka umum. Ini mesti dihubungkan dengan tuntutan-tuntutan yang melarang diterobosnya universitas dan sekolah-sekolah oleh polisi dan tentara. Semua aparat represif mesti ditendang keluar dari segala aktivitas politik massa, organisasi-organisasi proletar dan semi-proletar. Tidak boleh ada brutalitas dan militerisasi dalam aktivitas-aktivitas kaum muda dan kelas pekerja. Namun tuntutan vital ini takkan pernah mungkin dipenuhi oleh pemerintahan reaksioner borjuasi yang ada. Inilah mengapa slogan utama yang paling memadai untuk memperbesar Gerakan Indonesia Gelap haruslah menggaungkan: "Bubarkan DPR!", “Gulingkan Rezim Otoriter Prabowo-Gibran!”, "Bubarkan DPR", "Bangun Komite Aksi Bersama Buruh dan Rakyat!"

Selengkapnya:

https://percikanapi.data.blog/2025/04/28/untuk-sebuah-percikan-yang-akan-membakar-indonesia-gelap/

https://percikanapi.data.blog/2025/02/24/tugas-angkatan-muda-dalam-kegelapan-dunia-kapitalisme/

Bangun Kepemimpinan Revolusioner "Bolshevisme" sekarang juga: https://revolusioner.org/bergabung/

"Di tengah banyaknya PHK, inflasi, kenaikan pajak, upah yang stagnan dan kemuakan terhadap kelas penguasa, semua orang d...
31/08/2025

"Di tengah banyaknya PHK, inflasi, kenaikan pajak, upah yang stagnan dan kemuakan terhadap kelas penguasa, semua orang dengan cepat mengambil kesimpulan yang sama dengan mahasiswa dan pelajar yang bertempur di jalanan. Negosiasi dan demo-demo damai yang lembek tidak akan membuat kelas penguasa paham. Hari ini perjuangan untuk taraf hidup yang lebih baik hanya dapat dicapai melalui pertempuran jalanan, dengan aksi massa yang militan."

"Untuk bisa maju lebih lanjut, gerakan ini harus diorganisir dengan lebih luas lagi melalui pembentukan komite-komite aksi yang melibatkan lebih banyak lagi lapisan rakyat pekerja. Gerakan harus diorganisir dengan rapat dan dengan perlindungan diri agar tidak mudah begitu saja direpresi oleh polisi. Kita tidak bisa membiarkan adanya Affan ke-2 atau ke-3 nantinya."

- Perhimpunan Sosialis Revolusioner

Selengkapnya:

Seperti api dalam sekam, kemarahan rakyat kepada kelas penguasa kini akhirnya meledak dan nyalanya tidak bisa dipadamkan.

"Stigma demonstrasi ‘tidak resmi’ ini adalah gagasannya kelas penguasa, karena apa yang ‘resmi’ dari sudut pandang merek...
28/08/2025

"Stigma demonstrasi ‘tidak resmi’ ini adalah gagasannya kelas penguasa, karena apa yang ‘resmi’ dari sudut pandang mereka adalah demonstrasi yang gampang dilunakkan dan dikooptasi. Demonstrasi memang harus ‘tidak resmi’. Itu harus kurang ajar. Apa yang kurang ajar bagi kelas penguasa adalah baik dan resmi bagi kita."

"Setiap letupan protes semakin membuat percaya diri dan memperkuat tekad perjuangan. Tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan kemuakan ini. Hanya revolusi yang dapat membubarkan DPR, serta semua instrumen demokrasi borjuis dan pada akhirnya sistem Sosialisme-lah yang dapat mengakhiri penindasan, kemuakan dan kemarahan ini."

- Perhimpunan Sosialis Revolusioner

Selengkapnya:

Seperti api yang menjalar, demonstrasi di Jakarta dan Palu memicu perlawanan rakyat dengan tuntutan bubarkan DPR. Dari bentrokan di Palmerah hingga bendera One Piece di Bone, kaum muda berani menantang gas air mata dan pentungan polisi.

"Slogan 'kaum buruh sedunia bersatulah' bukanlah slogan hampa untuk bersolidaritas saja. Slogan ini merupakan esensi pro...
26/08/2025

"Slogan 'kaum buruh sedunia bersatulah' bukanlah slogan hampa untuk bersolidaritas saja. Slogan ini merupakan esensi program kelas buruh, yang diwujudkan oleh Marx dan Engels dalam partai buruh sedunia yang kita kenal dengan nama Internasional Pertama dan Kedua."

"Dari masa ke masa kaum revolusioner telah mengumpulkan modal teori dan politik, serta pengalaman. Tugas kaum revolusioner hari ini adalah terus menimba dari sumur pengetahuan yang dalam ini, untuk satu cita-cita besar: mengakhiri kapitalisme di seluruh dunia untuk selama-lamanya dan menegakkan masyarakat sosialis."

- Perhimpunan Sosialis Revolusioner

Selengkapnya:

Sejarah organisasi proletariat revolusioner adalah ruang belajar yang luas, penuh pelajaran dan nilai-nilai penting. Memahaminya bukan sekadar kewajiban intelektual, melainkan kebutuhan untuk membentuk kesadaran diri dan arah perjuangan.

Address

Mataram

Website

https://percikanapi.data.blog/, https://marxists.org/, https://revolusi

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Independent Movement posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Independent Movement:

Share

Category