
25/07/2025
"Ketika seorang baru saja terbuka matanya pada sistem penindasan yang ada dan mulai melawan, tentu saja dia akan memulai dari perlawanan kecil secara individual. Seorang buruh misalnya akan memperlambat kerjanya, atau mencuri waktu istirahat. Atau dia akan dengan ‘tidak sengaja’ merusak mesin pabriknya. Tetapi dengan cepat dia akan melihat bahwa 'perlawanan sehari-hari'-nya yang remeh temeh ini tidak memadai. Belajar dari pengalaman gerakan buruh, dia akan mulai berorganisasi. Dari awalnya hanya berkutat dalam organisasi ekonomi (serikat buruh), kesadarannya terus berkembang hingga ia memahami bahwa problemnya adalah relasi produksi dan kepemilikan borjuis serta bangunan negara borjuis yang membelanya, dan untuk itu dibutuhkan perjuangan untuk merombak secara fundamental tatanan masyarakat yang ada: revolusi sosialis. Untuk mencapai cita-cita sosialisme ini, dibutuhkan partai yang bersenjatakan teori sosialisme revolusioner, yang merupakan distilasi dari pengalaman perjuangan kelas proletariat selama 200 tahun terakhir. Alih-alih tumbuhan merambat (rizomatik), yang akarnya begitu dangkal dan mudah dicerabut, dibutuhkan pohon dengan akar yang kuat, batang besar yang kokoh, ranting-ranting yang menyebar, yang tumbuh tinggi meninju langit."
- Perhimpunan Sosialis Revolusioner
Selengkapnya:
Gerakan rizomatik, dengan segala romantisme "perlawanan kecil" dan "tindakan sehari-hari"-nya, sesungguhnya adalah manifestasi dari demoralisasi yang menyamar sebagai strategi revolusioner di tengah krisis kapitalisme yang justru membuka peluang perubahan besar.