21/10/2025
1 Tahun : Mayoritas Publik Puas atas Kinerja Ekonomi Pemerintah Prabowo
sumutinsider.com — Lembaga survei Poltacking Indonesia merilis survei terkait evaluasi kinerja satu tahun pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda memaparkan, mayoritas responden kepuasan dengan kinerja pemerintah Prabowo di bidang ekonomi selama setahun pemerintahan, yakni mencapai 57,4%.
Ia menjelaskan bidang ekonomi selalu mendapat kepuasan paling rendah di antara bidang yang lain di setiap pemerintahan.
“Ini selalu kita merekam lebih dari 13 tahun Poltracking Indonesia sangat susah dengan kepuasan di bidang ekonomi ini mencapai di atas 60%, apalagi 70%,” ucap Yuda, Minggu (19/10).
Meskipun demikian, Poltracking merekam kondisi kehidupan rumah tangga dalam setahun terakhir atau pada periode pemerintahan Prabowo.
Yuda mengungkapkan, sebanyak 61,4 % publik mengaku kehidupan rumah tangganya lebih baik, sedangkan 3,5% jauh lebih baik.
Kemudian, sebanyak 58,7 persen publik mengaku penghasilan rumah tangganya dalam satu tahun terakhir lebih baik dibanding satu tahun sebelumnya. Dan, 2,0 persen kondisi penghasilan jauh lebih baik.
“Sebanyak 55,8 % publik mengatakan harga kebutuhan pokok terjangkau dibanding tahun lalu,” ungkap Yuda.
Sedangkan, sebanyak 54,2 % publik merasa lapangan kerja selama pemerintahan Prabowo lebih banyak jika dibandingkan tahun lalu.
Lebih lanjut, Yuda memaparkan kepuasan publik di bidang kesehatan berada di angka 76,6 %. Kemudian, tingkat kepuasan di bidang pendidikan menyentuh angka 79,0%.
“Kemudian ini agak di bawah 70% selalu, setelah ekonomi yang rendah itu adalah di bidang hukum dan pemberantasan korupsi yaitu 68,2% tingkat kepuasannya,” kata Yuda.
Di bidang pertahanan dan keamanan tingkat kepuasan publik sangat tinggi, yaitu di angka 75,5%. Lalu, bidang politik dan stabilitas nasional yaitu 65,7%. Dan bidang sosial budaya menyentuh 74,9%.
Diketahui, survei ini melibatkan 1.220 responden dengan periode survei pada 3 sampai 10 Oktober 2025. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka.