24/12/2025
Kefamenanu – Kejadian pembakaran pohon Natal terjadi di pertigaan Dalehi, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Senin (22/12/2025) dini hari sekitar pukul 04.22 WITA. Peristiwa ini diduga dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) dan menimbulkan keprihatinan masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Saksi mata, Mun Pandie, menceritakan bahwa dirinya mengetahui kejadian tersebut ketika hendak berangkat kerja. “Saat itu saya melihat pohon Natal yang dibuat oleh pemuda-pemudi Dalehi sudah terbakar. Bersama beberapa rekan pemuda, kami mencoba memadamkan api secara mandiri agar tidak merembet ke area sekitarnya,” ujarnya.
Setelah melakukan pemadaman awal, Mus mengirimkan informasi melalui grup WhatsApp keluarga besar Dalehi. Sekitar pukul 05.00 WITA, sejumlah masyarakat berdatangan ke lokasi untuk memastikan keadaan aman dan membantu menangani situasi.
Pohon Natal yang terbakar berlokasi di pertigaan yang strategis, berdekatan dengan kabel-kabel Telkom dan listrik PLN, serta dekat dengan swalayan Alfamart. Letaknya yang berada di kawasan padat aktivitas masyarakat menjadikan potensi bahaya semakin tinggi, baik terhadap jaringan listrik dan telekomunikasi maupun keselamatan warga yang melintas.
Menindaklanjuti laporan warga, pihak Kelurahan Maubeli, Satuan Polisi Pamong Praja, serta aparat kepolisian segera datang ke lokasi. Garis polisi (police line) pun dipasang untuk menjaga area kejadian dan memudahkan proses penyelidikan lebih lanjut.
Salah seorang warga Dalehi, Yopi Ndun, menyampaikan harapannya agar aparat kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku. “Kami berharap kasus ini tidak berkembang menjadi persoalan yang lebih luas di tengah masyarakat. Informasi mengenai kejadian ini sudah tersebar di grup-grup WhatsApp dan media sosial, sehingga bisa memunculkan berbagai asumsi jika tidak ditangani dengan cepat dan profesional,” ujarnya.
Pembuatan pohon Natal tersebut diketahui melibatkan beragam elemen masyarakat, tidak hanya pemuda Kristiani tetapi juga saudara-saudara non-Muslim dari seputaran wilayah pertigaan Dalehi. Proses pengerjaan pohon Natal memakan waktu sekitar satu minggu, menunjukkan kerja sama dan kebersamaan antarwarga lintas agama dalam rangka menyambut perayaan Natal.
Masyarakat setempat menekankan pentingnya patroli keamanan yang lebih intensif menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Langkah ini dinilai perlu untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap kondusif. “Kami berharap aparat kepolisian dapat lebih gencar melakukan patroli, sehingga suasana Natal dan Tahun Baru dapat berjalan lancar tanpa ada gangguan,” kata Yopie Ndun.
Selain itu, warga Dalehi kembali mengusulkan pembangunan pos polisi di pertigaan Dalehi, usulan yang sudah disampaikan beberapa tahun lalu. Pos polisi dinilai dapat meningkatkan rasa aman, kenyamanan, dan ketertiban masyarakat di sekitar pertigaan, yang menjadi jalur utama aktivitas warga dan dekat dengan fasilitas umum seperti swalayan dan jaringan utilitas.
Sejumlah tokoh masyarakat juga mengimbau agar semua pihak tetap menahan diri dan tidak melakukan tindakan provokatif yang dapat memperkeruh situasi. Masyarakat diharapkan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum, demi menjaga kerukunan dan stabilitas sosial di Kota Kefamenanu.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan motif pembakaran pohon Natal tersebut. Aparat menegaskan akan bekerja secara profesional dan transparan, serta mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada pihak berwenang. (*)