23/02/2024
Inisial K
Semalam, sambil menunggu ayah Alif p**ang, saya dan anak enam tahun itu bermain kata. Kami menggilir setiap huruf abjad, urut dari A sampai Z. Setiap satu huruf, kami bergiliran menyebutkan nama hewan. Hingga tibalah kami pada huruf K.
"Kalajengking!" seru Alif.
"Kuda," sahut saya. "Ayo, apa lagi?"
"Kodok," jawab Alif.
"Kura-kura! Ayo, masih ada lagi ini, banyak. "
Alif diam, sepertinya sih mikir.
Merasa kelamaan, saya memberi clue. "Yang hewannya bisa terbang itu, lho, Nak, yang sayapnya bagus sekali, berwarna-warni."
Baik banget saya, memberi petunjuk sejelas itu agar anak mendapat pencerahan menuju jalan yang benar.
Sebagai respon atas petunjuk tadi, Alif seketika menyahut dengan yakin. "Kutuuu!"
Kali ini saya yang diam. Apa saya yang salah mikir, salah ngomong, atau memang bawaannya anak itu aja yang segitunya.
Emang kutu ada sayapnya, ya?
Kalau pun ada, emang sebagus apa sayapnya kutu?
Ada gitu, kutu berwarna biru, pink, kuning? Kan enggak sesuai sama gaya hidup gerilya mereka.
Bayangin, kutu berwarna-warni!
Kutu gitu lhooo!
Kutuuuuu!
"Kok bisa kutu itu lhoooo!?" tanya saya pada akhirnya.
"Seperti yang Olaf pernah bercanda tebak-tebakan itu, lho, Ibu!" Dia menyebutkan adegan di film Frozen, referensi dari mana kesesatan itu berasal. "Kata Olaf kan 'Beruang Kutu!'. Apa itu Beruang Kutu, Ibu?"
🥴
Probolinggo, 22 Februari 2024.
*Cerita lainnya di https://bunga-firdausy.blogspot.com
**gabung di channel telegram untuk baca koleksi catatan harian, cerpen, dan 30 bab cerbung (tamat). Hanya 10 ribu untuk selamanya.