𝔻𝕠𝕞𝕓𝕒 𝕞𝕖𝕣𝕒𝕙

𝔻𝕠𝕞𝕓𝕒 𝕞𝕖𝕣𝕒𝕙 𝕊𝕦𝕜𝕒𝕚𝕟 𝕙𝕒𝕝𝕒𝕞𝕒𝕟 𝕚𝕟𝕚 𝕕𝕒𝕟 𝕛𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕗𝕠𝕝𝕝𝕠𝕨👣

20/03/2024

Mohon maaf untuk belakangan ni ga aplod cerita lagi soalnya bulan Ramadhan off dlu.

Selamat menunaikan ibadah puasanya ya

Bisa yok,bisa yok
08/03/2024

Bisa yok,bisa yok

Kenapa gambar ini tidak mendapatkan ribuan penggemar seperti Ronaldo dan Messi
08/03/2024

Kenapa gambar ini tidak mendapatkan ribuan penggemar seperti Ronaldo dan Messi

01/03/2024

ʜsᴜᴀʜ

Wanita Hamil yang diKubur Hidup-Hidup di Belakang Kilang Padi 3Rubiah mondar mandir menunggu kep**angan cucunya. Meski s...
28/02/2024

Wanita Hamil yang diKubur Hidup-Hidup di Belakang Kilang Padi 3

Rubiah mondar mandir menunggu kep**angan cucunya. Meski sudah lewat jam 12 malam, ia masih membuka pintu utama selebar mungkin untuk menunggu kep**angan Murni.

Wanita tua itu sangat cemas memikirkan cucunya yang belum kunjung p**ang ke rumah setelah berpamitan pergi ke warung.

"Bu, jangan mondar mandir terus, nanti Ibu capek," ucap Halimah sambil melipat pakaian di ruang depan.

Halimah adalah ibu kandung Murni. Ia sehari-harinya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah Santoso. Kadang ia juga mengambil pekerjaan lain sebagai buruh cuci panggilan dari rumah ke rumah.

"Kenapa Murni belum p**ang juga, ya?" Rubiah kembali celingukan ke arah luar.

"Mungkin karena kehujanan, jadi dia berteduh dulu di warungnya si Fitri," sahut Halimah.

Perasaan Rubiah sangat tak karuan. Sedari tadi ia mempunyai firasat buruk terhadap sang cucu.

"Biar Ibu ke sana menyusulnya," ucap Rubiah tak sabaran.

"Di luar hujan, Bu. Pikirkan kesehatan Ibu sendiri," sanggah Halimah yang menaikkan nada bicaranya.

"Ibu tau kau tidak peduli padanya. Mana kau pikirkan bagaimana dia di luar sana. Sudah, jangan berdebat denganku," balas Rubiah, berjalan tertatih ke belakang ingin mengambil payung. Ia takkan bisa tidur nyenyak sebelum Murni p**ang ke rumah.

Halimah menghela napas berat. Bukan ia tak khawatir dengan sang anak, tetapi ia meyakini kalau Murni tak bisa p**ang karena terjebak hujan. Lagi p**a, Murni pamit ke warung untuk membeli sesuatu tadi padanya sebelum pergi. Halimah yakin bahwa putrinya akan p**ang ke rumah setelah hujan reda.

Rubiah tahu-tahu sudah bersiap keluar dengan payung yang ia buka. Halimah bangkit, menahan langkah ibunya.

"Sini, biar aku saja. Ibu di rumah," ucap Halimah sedikit kesal menghadapi sifat ibunya yang s**a tidak sabaran.

Ia mengambil payung dari tangan Rubiah dan keluar menembus derasnya hujan serta gelapnya malam.

Jalanan sekitar terlihat lengang. Rumah-rumah warga juga tertutup rapa

27/02/2024

𝐁𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭

Arwah yang Tak Mau di Pulangkan"De, Kak Sofi meninggal!" ucap suara di sambungan telepon."Abang jangan bercanda! Kak Sof...
23/02/2024

Arwah yang Tak Mau di Pulangkan

"De, Kak Sofi meninggal!" ucap suara di sambungan telepon.

"Abang jangan bercanda! Kak Sofi ada bersamaku sekarang, dari semalam tidur di sini. Itu masih ada orangnya, masih tidur di kamar!" kataku meyakinkan.

"Beneran De, Abang tidak bohong! Coba cek di kamarnya itu benaran Sofi atau ... "

"Atau apa Bang?" tanyaku dengan rasa cemas.

Tiba-tiba saluran telepon terputus.

***

Malam itu hujan turun sangat deras, tidak seperti malam-malam biasanya. Angin bertiup sangat kencang hingga membuat ranting pohon jatuh berguguran.

Tak terasa malam semakin larut namun mata ini tak kunjung terpejam. Saat hendak memejamkan mata, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu sangat keras, hati mulai tak karuan seakan tanya, siapakah tengah malam seperti ini yang datang bertamu, di tengah derasnya hujan yang turun?

"DOOR! DOOR! DOOR! DOOR!"

Pintu digedor dengan suara keras.

"SIAPA?!" teriakku.

Tak ada sahutan, kuintip jendela untuk memastikan siapa yang berada dibalik pintu?

Tak ada siapa pun di luar. Mungkinkah itu hanya suara ranting pohon yang tertiup angin dan mengenai atap rumahku dan Menjadi seperti suara orang mengetuk pintu? Atau kah ada orang usil yang ingin menakut-nakutiku?

Baru saja kumembalikkan tubuh, ingin segera beranjak ke kamar. Namun, tiba-tiba suara ketukan itu terdengar lagi. Semakin keras, keras dan keras.

Jantungku berdegup kencang kala itu. berusaha untuk tetap tenang dan mengatur napasku.

Kusingkap sebagian tirai yang menutupi jendela samping pintu. Mengecek untuk yang kedua kalinya, mencari siapa orang usil yang mengetuk pintu di tengah malam seperti ini.

Terlihat seorang wanita berdiri di depan pintu dengan rambut hitam panjang menutupi sebagian wajahnya. Siapakah wanita itu? Aku tak dapat melihat jelas wajahnya.

Kuberanikan diri membuka pintu dengan tangan yang bergetar.

Saat pintu terbuka, wanita itu segera mengangkat perlahan wajahnya ke arahku.

Seketika lampu padam. Aku tersentak, mudur satu langkah kebbelakang ha

Assalamualaikum, cerita ini bakal tamat di FB ya, yang sudah pernah baca SKIP aja💖"Pagi, Sayang," ucap Mas Fadlan lembut...
23/02/2024

Assalamualaikum, cerita ini bakal tamat di FB ya, yang sudah pernah baca SKIP aja💖

"Pagi, Sayang," ucap Mas Fadlan lembut di telingaku. Bibirnya yang tipis bermain manja di pipiku.

"Mmmm, geli Mas," aku menggeliat manja. Kupicingkan mata dan menatap lembut Mas Fadlan, pria yang sudah menemaniku selama lima tahun ini.

"Mas pergi kerja dulu, ya, Sayang. Kamu jangan capek-capek di rumah, ya," bisiknya lembut.

"Iya, Mas. Hati-hati di jalan, ya Sayang," ucapku seraya mencium punggung tangannya. Mas Fadlan tersenyum manis. Ia pun balik mencium keningku lembut.

Ku tatap kepergiannya dengan senyuman dan doa di hatiku. Ya, Mas Fadlan lelaki tampan dan juga lembut. Berkulit putih dan tinggi juga punya tubuh yang ideal.

Ia selalu memperlakukanku dengan baik dan sangat menyayangiku. Seorang lelaki yang perfeksionis dan juga teliti. Membuatnya selalu tampil mempesona di setiap waktu.

Aku sungguh bahagia menjadi istrinya. Sayangnya, di usia pernikahan kami yang sudah memasuki usia lima tahun aku tak kunjung mengandung. Namun, itu tak menjadi batu sandungan untuk kami. Mas Fadlan tetap berlaku baik dan sikapnya tak pernah berubah.

Brummmm!

Ku dengar deru mobil Mas Fadlan di luar. Pelan kulangkahkan kaki keluar kamar menuju dapur. Seperti biasa, sarapan sudah tersedia di atas meja. Selain tampan Mas Fadlan sosok suami yang sangat pengertian. Ia tak pernah merepotkan dan selalu menyempatkan diri membantuku. Ia pun tak pernah banyak menuntut.

Slurrrrp!

Kuseruput susu coklat hangat di atas meja. Duduk manis sembari mengunyah roti tawar dengan selai strawberry. Menikmati pagi sebelum berangkat ke butik.

"Ah, kamu memang suami idaman, Mas," aku berdecak kagum.

Aku Widya. Wanita muda yang sangat beruntung di peristri olehnya.

***

Brumm!

Ckitttttt!

Mobil putih berhenti di depan kosan bercat putih. Seorang wanita cantik yang masih belia keluar dari salah satu kosan menyambut lelaki tampan berkemeja coklat di dalam

Inisial KSemalam, sambil menunggu ayah Alif p**ang, saya dan anak enam tahun itu bermain kata. Kami menggilir setiap hur...
23/02/2024

Inisial K

Semalam, sambil menunggu ayah Alif p**ang, saya dan anak enam tahun itu bermain kata. Kami menggilir setiap huruf abjad, urut dari A sampai Z. Setiap satu huruf, kami bergiliran menyebutkan nama hewan. Hingga tibalah kami pada huruf K.

"Kalajengking!" seru Alif.

"Kuda," sahut saya. "Ayo, apa lagi?"

"Kodok," jawab Alif.

"Kura-kura! Ayo, masih ada lagi ini, banyak. "

Alif diam, sepertinya sih mikir.

Merasa kelamaan, saya memberi clue. "Yang hewannya bisa terbang itu, lho, Nak, yang sayapnya bagus sekali, berwarna-warni."

Baik banget saya, memberi petunjuk sejelas itu agar anak mendapat pencerahan menuju jalan yang benar.

Sebagai respon atas petunjuk tadi, Alif seketika menyahut dengan yakin. "Kutuuu!"

Kali ini saya yang diam. Apa saya yang salah mikir, salah ngomong, atau memang bawaannya anak itu aja yang segitunya.

Emang kutu ada sayapnya, ya?

Kalau pun ada, emang sebagus apa sayapnya kutu?

Ada gitu, kutu berwarna biru, pink, kuning? Kan enggak sesuai sama gaya hidup gerilya mereka.

Bayangin, kutu berwarna-warni!

Kutu gitu lhooo!

Kutuuuuu!

"Kok bisa kutu itu lhoooo!?" tanya saya pada akhirnya.

"Seperti yang Olaf pernah bercanda tebak-tebakan itu, lho, Ibu!" Dia menyebutkan adegan di film Frozen, referensi dari mana kesesatan itu berasal. "Kata Olaf kan 'Beruang Kutu!'. Apa itu Beruang Kutu, Ibu?"

🥴

Probolinggo, 22 Februari 2024.

*Cerita lainnya di https://bunga-firdausy.blogspot.com

**gabung di channel telegram untuk baca koleksi catatan harian, cerpen, dan 30 bab cerbung (tamat). Hanya 10 ribu untuk selamanya.

Address

Tanjung Morawa
Medan

Telephone

+6283134574884

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when 𝔻𝕠𝕞𝕓𝕒 𝕞𝕖𝕣𝕒𝕙 posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share