MEDAN DAILY

MEDAN DAILY NEW MEDIA & DIGITAL NEWS

BERITA WARGA KOTA MEDAN

07/08/2025

Sebuah aksi pencurian sepeda motor terekam kamera dan kini viral di media sosial. Motor yang baru dibawa dari kampung ini raib dalam waktu kurang dari 15 menit setelah pemiliknya turun dari Stasiun Kereta Api Medan.

Kejadian ini terjadi di Jalan Suluh No. 26, Kecamatan Medan Tembung, sekitar pukul 15.45 WIB, Senin (4/8/2025).

Menurut keterangan pengirim video, motor tersebut milik adik kandungnya yang baru satu hari tinggal di kost tersebut. Saat kejadian, korban hanya sebentar masuk ke dalam kost, dan saat keluar motor sudah tidak ada lagi di tempat.

“Motor itu baru aja dibawa dari kampung, bang. Adik saya baru ngekost kemarin, Minggu. Belum sempat ngapa-ngapain, udah ilang aja keretanya. Diduga udah dipantau pelaku dari stasiun,” tulisnya dalam pesan.

Video rekaman CCTV memperlihatkan pelaku dengan cepat membawa kabur motor tanpa hambatan. Diduga kuat, pelaku sudah memantau pergerakan korban sejak dari stasiun hingga tiba di kost.

🚨 Sudah Dilaporkan ke Polisi, Ada Imbalan bagi yang Memberi Info
Pihak keluarga sudah melaporkan kejadian ini ke kepolisian sektor terdekat, dan kini meminta bantuan masyarakat untuk menyebarkan video dan informasi jika melihat motor tersebut.

Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, Ihwan Ritonga, menyuarakan keresahan yang selama ini luput dari perhatian banyak pihak:...
07/08/2025

Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, Ihwan Ritonga, menyuarakan keresahan yang selama ini luput dari perhatian banyak pihak: nasib para bilal mayit dan penjaga rumah ibadah.

Menurut Ihwan, mereka adalah para pahlawan sunyi yang tetap bekerja meski usia sudah senja. Maka, negara tak boleh tinggal diam. Ia meminta Gubernur Sumut Bobby Nasution memberikan BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk jaminan sosial.

“Mayoritas bilal mayit dan penjaga rumah ibadah itu sudah lansia. Mereka bekerja untuk kemanusiaan. Pemerintah harus hadir. Jangan biarkan mereka tua dalam ketidakpastian,” ujar Ihwan kepada Tribun Medan, Rabu (6/8/2025).

Ihwan yang juga Ketua Gerindra Medan itu mengatakan, program ini bisa berjalan beriringan dengan Universal Health Coverage (UHC) yang sebelumnya sudah dijalankan Bobby saat menjabat Walikota Medan, dan kini dikembangkan untuk seluruh Sumut.

“Kalau mereka sakit dan tidak bisa kerja, siapa yang bantu? UHC bagus, tapi BPJS Ketenagakerjaan bisa jadi jaring pengaman kalau mereka tak mampu bekerja lagi,” tambahnya.

Diperkirakan ada ribuan bilal mayit dan penjaga rumah ibadah di Sumut. Selama ini, mereka bekerja diam-diam, namun jasanya tak bisa dianggap kecil. Dari mengurus jenazah hingga menjaga rumah ibadah tetap bersih dan hidup.

“Kami di DPRD Sumut akan dukung penuh. Ini soal kemanusiaan. Soal rasa. Jangan tunggu mereka jatuh dulu baru sibuk kita bantu,” tegas Ihwan.

Ia berharap, program ini bisa segera masuk ke dalam agenda prioritas Pemprov Sumut, dan Gubernur Bobby bisa memulainya dalam waktu dekat.

Seorang pria terekam jelas kamera CCTV saat mencuri ratusan bungkus rokok dan uang tunai dari sebuah warung kelontong mi...
07/08/2025

Seorang pria terekam jelas kamera CCTV saat mencuri ratusan bungkus rokok dan uang tunai dari sebuah warung kelontong milik warga di Desa Sipaku Area, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.

Dalam rekaman tersebut, terlihat pelaku seorang pria brewok berkaos pink masuk secara sembunyi-sembunyi melalui pintu belakang yang dirusak terlebih dahulu. Tanpa sadar bahwa aksinya dipantau kamera, pelaku dengan santai menggasak isi laci kasir dan rak rokok.

Peristiwa itu langsung dilaporkan korban ke Polsek Simpang Empat pada Sabtu (2/8/2025). Polisi kemudian bergerak cepat melakukan penyelidikan berdasarkan rekaman kamera pengawas.

"Setelah menerima laporan, kami langsung cek lokasi dan mengumpulkan bukti termasuk CCTV. Dari situ kami mengidentifikasi pelaku yang diduga bernama Irfan Zulmi Pohan, 29 tahun," ujar Kapolsek Simpang Empat, IPTU Dian Putra, Rabu (6/8/2025).

Tak butuh waktu 24 jam, petugas berhasil menangkap Irfan dari lokasi persembunyiannya di Kualu Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara.

"Setelah mengetahui identitas pelaku, tim kami langsung bergerak cepat dan mengamankan tersangka tanpa perlawanan," lanjutnya.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku mengambil 112 bungkus rokok dan uang tunai sebesar Rp 800 ribu. Total kerugian korban ditaksir mencapai Rp 4 juta.

Yang makin bikin geleng-geleng kepala, uang hasil curian malah dihabiskan pelaku untuk membeli sabu dan bermain judi slot.

"Jadi bukan untuk makan atau kebutuhan hidup, malah dipakai foya-foya," tambah Kapolsek.

Kini, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia dijerat Pasal 363 ayat 1 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Warga Binjai dan netizen heboh! Sejumlah video mendadak viral di media sosial memperlihatkan razia kendaraan bermotor ya...
07/08/2025

Warga Binjai dan netizen heboh! Sejumlah video mendadak viral di media sosial memperlihatkan razia kendaraan bermotor yang dilakukan aparat kepolisian sampai ke jalan-jalan perkampungan, bukan lagi di jalan utama kota.

Salah satunya dibagikan akun Facebook Romi Rivaldo Sembiring, yang mengingatkan warga agar berhati-hati melintasi Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Pujidadi, Kecamatan Binjai Selatan, karena sedang berlangsung razia polisi.

“Yang mau lewat harap hati-hati, ya. Lagi ada razia, banyak yang kena tangkap tuh,” ujar Romi dalam videonya yang langsung menyedot perhatian warganet.

Tak hanya di Binjai Selatan, razia serupa juga dilakukan di Simpang Gumet, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, yang masih masuk wilayah hukum Polres Binjai. Warga pun bertanya-tanya: mengapa razia dilakukan sampai masuk ke pemukiman?

Dalam operasi ini, banyak pengendara terjaring karena tak bawa surat kendaraan, belum bayar pajak, tak pakai helm, bahkan pakai knalpot brong.

🔍 Razia Gabungan Dispenda dan Polisi
Saat dikonfirmasi, Kanit Turjawali Satlantas Polres Binjai, Ipda Mario, menjelaskan bahwa razia ini bukan operasi rutin biasa, melainkan razia yustisi patuh pajak yang digelar oleh Dispenda Provinsi Sumut bekerja sama dengan Polres Binjai.

“Razia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar membayar pajak kendaraan secara tepat waktu,” tegas Ipda Mario, Rabu (6/8/2025).

Menurut pihak kepolisian, operasi ini justru membuat banyak warga akhirnya sadar dan segera mengurus pajak kendaraan mereka agar tidak terkena tilang.

💬 Warga: “Sekarang Mana Aman Lewat…”
Banyak warga mengaku kaget dan merasa terkepung, karena razia tak lagi di jalan besar, tapi masuk sampai ke gang-gang kecil.
Seperti yang dirasakan Nani, warga Pujidadi:

“Biasanya kan razia di depan stadion atau simpang besar. Ini malah sampai ke kampung. Mau antar anak sekolah pun jadi was-was,” keluhnya.

📢 Imbauan untuk Masyarakat
Polres Binjai dan Dispenda Sumut mengimbau masyarakat agar selalu membawa surat-surat kendaraan lengkap, mematuhi aturan lalu lintas, serta membayar pajak tepat waktu.
Hal ini tidak hanya untuk ketertiban, tapi juga untuk meningkatkan penerimaan daerah dari sektor pajak.

07/08/2025

Aksi pungutan liar (pungli) terhadap pedagang kaki lima (PKL) di depan MAN 2 Medan mendadak viral di media sosial. Seorang pengguna tiktok bernama mengunggah video dan curhatan menyayat hati tentang kondisi para pedagang yang setiap hari harus setor uang, dengan ancaman preman jika menolak.

“Setiap pedagang kalau nggak setor, diancam dan dipaksa. Bahkan sampai datang sejumlah preman buat nakut-nakutin pedagang kaki lima,” tulis Tantri dalam unggahan tersebut, disertai tagar permohonan kepada Pemerintah Kota Medan agar turun tangan.

Tak hanya itu, warganet juga ikut bersuara. Akun bernama Risma Saragih menulis:

"Aku juga pernah jualan es teh jumbo di depan MAN 2, setiap hari ibu itu minta duit Rp3 ribu ke pedagang."

Sementara akun lainnya menyatakan dukungan terhadap si perekam video, dengan menyebut:

“Saya alumni MAN 2, saya bangga sama kakak itu yang videokan. Semoga pungli ini segera diberantas!” tulis akun bernama Bang Medan.

Pengakuan lain juga datang dari pedagang yang menyebut mereka tetap diminta setoran meskipun dagangan sedang sepi.

“Biasanya kami setor, walaupun jualan sepi. Tapi dipaksainnya bayar.”

Aksi pungli ini bukan hanya merugikan secara ekonomi, tapi juga memicu rasa takut dan tekanan mental bagi para pedagang kecil yang hanya ingin mencari nafkah halal di jalanan.

Mereka berharap pemerintah tidak tutup mata.
“Tolong kepada Pemerintah Kota Medan. Para pedagang ini diperas setiap hari. Mereka cuma cari makan

Wacana pemerintah pusat untuk mengembalikan sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) dari pemilihan langsung oleh rakyat...
07/08/2025

Wacana pemerintah pusat untuk mengembalikan sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) dari pemilihan langsung oleh rakyat menjadi pemilihan melalui DPRD menuai reaksi dari kalangan politisi di Kota Medan.

Salah satunya datang dari politisi PDI Perjuangan, Robi Barus, yang menilai ide tersebut sebagai langkah mundur dan seolah ingin membawa demokrasi kembali ke masa Orde Baru.

"Kalau kepala daerah dipilih DPRD, ya balik lagi ke zaman Orde Baru. Dulu sudah pernah kita rasakan. Kenapa harus mundur ke belakang?" tegas Robi dengan nada kecewa, Rabu (6/8/2025).

Menurut Robi, alasan pemerintah soal tingginya biaya Pilkada langsung tidak seharusnya menjadi alasan utama untuk menghapus hak rakyat dalam menentukan pemimpinnya.

"Semangat demokrasi yang kita bangun pasca reformasi jangan dipadamkan cuma karena alasan klasik: biaya," katanya.

Robi mengakui bahwa Pilkada langsung memang bukan sistem yang sempurna. Tapi menurutnya, saat ini masyarakat Medan sudah melek politik dan punya kemampuan untuk menentukan pilihan sendiri.

"Kami di PDIP tetap pada semangat awal, biarlah rakyat yang memilih dan menentukan. Tapi ya, kalau pusat sudah putuskan, mau tak mau daerah harus ikut," ujarnya.

Meski begitu, Robi tidak menutup mata bahwa sistem pemilihan melalui DPRD juga punya sisi positif, seperti lebih mudah diawasi aparat penegak hukum terhadap potensi politik uang.

Namun, ia menekankan bahwa harga yang harus dibayar terlalu mahal—yaitu hilangnya kedaulatan rakyat.

"Kalau dipilih DPRD, peluang kita ikut Pilkada juga kecil. Semua jadi tergantung partai politik, bukan rakyat. Padahal yang paling tahu siapa yang pantas memimpin adalah rakyat itu sendiri," pungkasnya.

Wacana ini kini memicu perdebatan di berbagai daerah, termasuk di Kota Medan. Publik menanti sikap resmi dari pemerintah pusat, apakah tetap mendorong pemilihan langsung atau menyerahkan kembali pada parlemen daerah.

Rumah tangga anggota Polres Pakpak Bharat, Brigadir Polisi Frengky Napitupulu, kini jadi sorotan. Istrinya, Hotma Ulinta...
07/08/2025

Rumah tangga anggota Polres Pakpak Bharat, Brigadir Polisi Frengky Napitupulu, kini jadi sorotan. Istrinya, Hotma Ulinta Panjaitan (32), seorang ibu Bhayangkari, memilih angkat suara dan melayangkan aduan langsung ke Kapolda Sumatera Utara Irjen Whisnu Hermawan Februanto.

Hotma mengaku sudah tiga tahun hidup dalam tekanan sejak menikah dengan Brigpol Frengky pada tahun 2022 lalu. Yang paling menyakitkan, kata Hotma, dirinya tidak pernah diberi nafkah oleh sang suami, padahal Frengky adalah anggota aktif Polri dengan gaji dan tunjangan.

"Untuk makan sehari-hari aja saya harus kerja keras buka laundry sendiri. Itu pun udah saya jalani sejak sebelum menikah," ujar Hotma dengan nada sedih, Rabu (6/8/2025).

Tapi itu baru permukaan. Hotma mengungkapkan sejumlah perilaku tak pantas suaminya, mulai dari kecanduan judi online dan konvensional, game online, hingga diduga berselingkuh dan menggunakan jasa wanita panggilan saat dinas ke Medan.

Lebih mengejutkan lagi, sebelum mereka menikah, sempat muncul seorang wanita yang mengaku sudah dihamili oleh Brigpol Frengky. Namun pernikahan tetap dilangsungkan karena sudah terlanjur dekat.

"Setelah nikah, kelakuannya malah makin menjadi-jadi," kata Hotma.

Bukan hanya dugaan perselingkuhan, Hotma juga mengaku diancam akan ditembak oleh Frengky menggunakan senjata dinas.

"Setelah kami cekcok, dia sempat bilang akan menembak saya pakai pistol dinas. Itu supaya saya gak lapor ke Propam," katanya sambil menahan tangis.

Saat ini, keduanya sudah pisah ranjang selama kurang lebih empat bulan dan tengah berproses cerai di pengadilan. Selama menikah, Hotma juga dilarang bergabung dengan Bhayangkari dan tidak pernah diajak ke lingkungan istri-istri polisi lainnya.

Belakangan, Hotma menduga itu adalah cara suaminya menutupi semua kebohongan dan kelakuannya.

Hotma juga menyebut bahwa Brigpol Frengky meminjam uang sebesar Rp200 juta di lingkungan Polres Pakpak Bharat, diduga menggunakan tanda tangan palsu atas nama istrinya.

"Ada uang Rp200 juta dia pinjam tanpa saya tahu. Saya curiga, tanda tangan saya dipalsukan," bebernya.

Kini, Hotma mengaku mengalami tekanan psikis, bahkan sempat harus konsultasi ke psikiater karena stres berat. Ia meminta perlindungan hukum kepada Kapolda Sumut dan mendesak agar Brigpol Frengky segera dipindahkan dari Polres Pakpak Bharat demi keselamatannya.

"Saya minta Kapolda menindak tegas dan memindahkan dia dari Polres Pakpak Bharat. Saya takut disakiti, ditembak, atau bahkan dibunuh," kata Hotma.

Pihak Polda Sumut melalui Kasubbid Penmas AKBP Siti Rohani Tampubolon membenarkan sudah menerima aduan Hotma Ulinta Panjaitan.

"Kita cek dulu aduannya. Yang jelas akan ditindaklanjuti," ujarnya singkat.

07/08/2025
Kecelakaan tunggal terjadi di kawasan Sinjaulauik, saat sebuah truk Hino warna hijau menabrak pembatas jalan. Insiden in...
06/08/2025

Kecelakaan tunggal terjadi di kawasan Sinjaulauik, saat sebuah truk Hino warna hijau menabrak pembatas jalan. Insiden ini terekam warga dan sempat bikin geger pengguna jalan lainnya.

Dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah rem blong. Truk yang melaju dari arah perbukitan tampak tak terkendali sebelum akhirnya menabrak keras pembatas jalan beton yang ada di tikungan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun kondisi truk ringsek di bagian depan.

"Untung nggak ada orang atau kendaraan lain pas dia hilang kendali. Kalau nggak, bisa makan korban," ujar salah satu warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Petugas kepolisian lalu lintas yang datang ke lokasi langsung mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi kemacetan, serta mengevakuasi truk menggunakan derek.

Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, mengingat kerusakan parah pada kendaraan serta pembatas jalan yang rusak cukup berat.

06/08/2025

Situasi di Jalan Lintas Sumatera tepatnya di kawasan Batu Jomba kembali memanas. Belum tuntas persoalan jalur rawan longsor dan kerusakan jalan, kini giliran cekcok antara supir truk dan aparat kepolisian yang jadi sorotan.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah truk terpaksa berhenti karena jalur belum bisa dilalui. Salah seorang supir terlihat memaksa masuk, hingga nyaris menabrak petugas yang berjaga di lokasi.

Adu mulut antara polisi dan pengemudi pun tak terhindarkan.

Address

Jalan Setia Budi Tj. Rejo, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan
Medan
20122

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when MEDAN DAILY posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to MEDAN DAILY:

Share