15/11/2025
Misteri kematian Bonio Raja Gadja (mahasiswa Fakultas Hukum UMA) semakin menyita perhatian publik. Bonio ditemukan tewas dengan luka tusuk dan bersimbah darah di dalam kamar rumah mereka di Gang Rambe, Dusun IV, Desa Marindal II, Jumat (14/11/2025) malam. Kakak korban, Diva, yang pertama kali mendatangi rumah tersebut, mengungkap kronologi lengkap bagaimana ia menemukan adiknya dalam kondisi mengenaskan.
Menurut Diva, pada Jumat sore ia mendapat telepon dari orang tuanya di Kabupaten Humbang Hasundutan. Dua hari sudah, Bonio tak mengangkat telepon dan tak membalas pesan sejak Kamis. Orang tua mereka meminta Diva—yang tinggal serumah namun sedang bekerja di dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG)—untuk segera pulang dan memastikan keadaan adiknya.
Sekitar 20.30 WIB, Diva tiba di rumah. Ia langsung merasa ada kejanggalan karena pagar besi yang biasanya dikunci tiga titik, hanya terkunci di bagian tengah.
“Biasanya tiga kunci, atas, tengah, bawah. Tapi pas saya buka, cuma tengah saja yang terkunci,” ujarnya.
Saat hendak membuka pintu, Diva tak bisa masuk karena pintu kayu terkunci dari dalam. Ia pun membuka jendela dan memasukkan tangan dari luar untuk menjangkau engsel pintu. Di momen itu, ia sudah melihat ceceran darah dan bercak kaki di lantai.
“Waktu buka jendela sudah terlihat darah, rumahnya juga berantakan,” ujarnya.
Tak berani masuk sendirian, Diva memanggil warga sekitar. Ketika warga masuk dan menuju kamar, mereka mendapati Bonio sudah tak bernyawa, telentang di lantai kamar, bersimbah darah dengan luka tusuk.
“Posisi adik saya itu di lantai kamar, jenazahnya telentang,” kata Diva.
Korban Sempat Izin Bawa Teman Menginap
Diva juga mengungkap bahwa sejak Senin (10/11) dirinya bekerja dan tidak pulang ke rumah karena jarak tempat kerja. Saat itu, Bonio meminta izin kepada orang tua untuk mengajak seorang temannya menginap agar tidak sendirian di rumah.
“Iya, adik saya bilang mau bawa teman. Mama bilang jangan banyak-banyak,” ujar Diva.