
17/10/2025
Abdul Aziz bercerita pada saat upaya penyelamatan dirinya fokus pada pembukaan akses agar tim penyelamat dapat mengevakuasi salah satu santri yang bernama Haikal. Tim mengeruk lubang masuk sedalam kurang lebih 5 meter. Saat aksi penyelamatan, tekanan mental tim serasa diuji. Pasalnya, selain menghadapi situasi genting saat mengarahkan Haikan, mereka juga mendengar teriakan minta tolong dari sekitar lima korban lain di sisi yang sulit dijangkau.
Sementara itu Galang Ferbi bercerita jika saat mengevakuasi Haikal banyak rintangan yang dihadapi, salah satunya karena posisinya terhimpit beton, hanya tangan kanannya yang bisa bergerak. Setelah membobol tanah sejauh 2 meter, sekitar pukul 12.00 siang Haikal mulai berteriak dan mengigau. Untuk menyelematkan Yusuf, tim harus memperbesar lubang evakuasi. Oleh karena itu, pihaknya harus berdiskusi dengan Basarnas dan mulai melakukan pengerjaan yang memakan waktu 4 hingga 5 jam lamannya. Elvanio bekerja nonstop dari pukul 22.00 malam hingga lewat pukul 02.00 dini hari hingga kehabisan tenaga.
Memang banyak sekali perjuangan dan pengorbanan yang harus dilakukan oleh para tim penyelamat saat proses evakuasi. Mereka bekerja tanpa pamrih dengan mengorbankan nyawa demi kemanusiaan. Mendengar cerita tersebut, Wali Kota Eri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberanian dan ketulusan tim rescue Kota Pahlawan.
Baca berita selengkapnya di website kabarterdepan.com
___________________________________________________________________________
https://kabarterdepan.com/kisah-heroik-tim-damkar-surabaya-evakuasi-santri-ponpes-al-khoziny-berjuang-tanpa-pamrih-di-tengah-reruntuhan/