27/11/2025
Rintik hujan belum juga mereda, ada gundah yang menyergap di hati sarah, sejak sore dia menunggu suami nya pulang tapi jam sudah menunjukkan pukul 21.40 wib bayu belum juga tiba dirumah. Berkali kali sarah menghubungi bayu tapi tidak di angkat, pesan yang ia kirim kan pun tidak dibaca sama sekali. Sarah melirik teh hangat yang ia siap kan sejak tadi sudah dingin, menu makan malam pun sudah tak lagi terlihat menggoda dimata nya. Perasaan nya campur aduk, ia takut terjadi hal buruk pada suami nya. Sarah duduk di sofa ruang tamu yang menghadap langsung dengan pintu utama, sesekali ia menyingkap tirai yang menutupi kaca rumah nya untuk memastikan suami nya sudah datang apa belum, sarah menggenggam erat ponsel ditangan nya setiap notifikasi yang masuk dia langsung cek berharap itu itu adalah balasan pesan dari suaminya.
" Mas bayu kemana... Jam segini kok belum pulang kok nggak kayak biasanya.." Ucap sarah lirih, tangannya kembali menyingkap tirai kaca itu dan terlihat mobil melaju masuk ke perkarangan rumah, sarah menyipitkan matanya untuk memastikan apa itu benar benar bayu suaminya.
Mobil putih itu perlahan menurunkan kecepatannya ketika memasuki garasi. Sarah tersenyum riang sambil membuka pintu. Ia menyambut suaminya dengan penuh perasaan lega. Awalnya sarah ingin marah karena suaminya telah membuat ia menunggu lama dan tanpa memberi kabar tapi bukankah kepulangan suaminya dalam keadaan baik adalah hal yang jauh lebih penting. Sarah menarik nafas panjang berusaha membuang rasa kesalnya, ia lapis rasa itu dengan senyum manis supaya suasana tetap hangat seperti biasanya.
Bayu turun dari mobilnya dan langsung menghampiri sarah. Wajah nya terlihat lelah namun rasa itu seketika hilang saat ia melihat sarah menyambut kedatangannya dengan antusias.
Bayu memeluk sarah hangat, dikecupnya kening sarah seraya tangannya membelai rambut istrinya itu.
" Kamu kok belum tidur sayang? Ucap bayu tangan kanan nya yang tadi memeluk erat sarah kini sedikit ia longgarkan.
Sarah mendongakkan kepalanya menatap wajah suaminya, kedua mata merekapun bertemu, saling tatap namun ada rasa yang tidak bisa sarah ungkapkan entah apa itu. Tapi tatapan suaminya yang penuh cinta membuat sarah abai dengan naluri nya, toh bayu hanya pulang telat, mungkin dia memang sibuk akhir akhir ini apalagi suami nya baru saja mendapatkan proyek besar yang tentu butuh usaha besar juga supaya proyek itu berhasil.
" Sayang... Kok ngelamun sih... " Jari Telunjuk bayu menyentuh hidung sarah dengan lembut sehingga membuat sarah sadar dari lamunan nya.
" Ah enggak kok,, nggak apa apa kok sayang " Ujar sarah sedikit gugup.
" Ya udah ayo masuk udah malam " Ujar bayu. Tangannya kini melingkar dipinggang sarah.