Mage_MSGlow

25/07/2025

Hidup selaras, rezeki deras, jiwa bebas.
Itulah kunci hidup yang kita cari.
Selaras bukan berarti hidup tanpa masalah, tapi hati kita damai meski badai datang.
Rezeki deras bukan hanya uang, tapi keberlimpahan dalam segala hal — kesehatan, waktu, cinta, dan peluang.
Jiwa bebas bukan berarti lepas dari tanggung jawab, tapi bebas dari belenggu emosi, dendam, dan rasa kurang.

Saat kita belajar menyelaraskan diri dengan kehidupan, semesta akan mengalirkan apa yang kita butuhkan.
Saat kita berhenti melawan realita dan mulai menerima, rezeki akan datang dengan cara yang tak terduga.
Saat kita melepaskan bagasi emosi, jiwa terasa ringan, bebas, dan siap melangkah.

Hari ini, mari kita niatkan:
Hidup selaras. Rezeki deras. Jiwa bebas.

—
Kalau kamu setuju, simpan tulisan ini dan ulangi setiap kali butuh pengingat 🌿

24/07/2025

Benci nggak bikin dia rugi, tapi kamu yang capek.
Benci itu seperti minum racun dan berharap orang lain yang mati.
Kalau mau hidupmu ringan dan manifestasi cepat datang, lepaskan… bukan untuk dia, tapi untuk dirimu sendiri. 🌿💛
"

23/07/2025

Menerima itu bukan berarti memendam emosi.
Bukan berarti pura-pura kuat atau menahan semuanya di dada.

Menerima adalah mengizinkan diri merasakan…
mengakui apa yang terjadi, tanpa harus menghakimi diri sendiri atau dunia.
Ini tentang berhenti melawan arus, dan mulai belajar mengalir bersama hidup.

Kadang, yang membuat kita tersiksa bukan kejadian itu sendiri,
tapi penolakan kita terhadap kenyataan.
Kita marah, kita melawan, kita ingin semuanya sesuai keinginan kita.
Padahal, di titik pasrah dan menerima,
hati justru menjadi lebih ringan… dan kebahagiaan perlahan datang, bahkan dari hal-hal sederhana.

Hari ini, yuk belajar menerima — bukan untuk menyerah,
tapi untuk berdamai.
Saat masakan gosong, kita nggak lagi marah-marah, tapi bilang: “Ya udah… besok coba lagi.”

Saat hujan turun di hari yang kita rencanakan untuk pergi, kita bilang: “Mungkin memang waktunya istirahat di rumah.”

Saat ada yang berkata tak enak, kita tarik napas dan berkata dalam hati: “Itu cermin, bukan tentang aku sepenuhnya.”

Saat kita belajar menerima,
beban jadi ringan…
dan kebahagiaan bisa kita temui bahkan di momen kecil seperti itu.

22/07/2025

Apa yang kamu alami hari ini...
adalah pantulan dari dalam dirimu sendiri.

Semesta itu sistemnya cermin.
Ia gak memberi apa yang kamu mau,
tapi apa yang kamu pancarkan.

Kalau kamu sering merasa kurang...
semesta akan memantulkan lebih banyak kekurangan.

Kalau kamu terus menyimpan marah dan kecewa...
yang datang pun akan terus memancing luka lama.

Tapi saat kamu mulai memilih sadar...
memilih bersyukur...
dan mulai memancarkan energi damai,
semesta pun ikut berubah.

Bukan karena dunia berubah,
tapi karena kamu yang berubah.

💛 Simpan tulisan ini kalau kamu butuh diingatkan...
Kalau kamu sedang belajar jadi versi terbaikmu, kamu nggak sendiri

21/07/2025

Pagi ini aku memilih untuk percaya...

Bahwa keberlimpahan bukan tentang seberapa banyak yang aku punya,
tapi tentang seberapa dalam aku merasa cukup.
Bahwa kesehatan bukan sekadar tubuh yang kuat,
tapi juga hati yang damai dan pikiran yang jernih.
Bahwa kekayaan sejati bukan hanya soal materi,
tapi tentang jiwa yang penuh rasa syukur dan hidup yang bermakna.

✨
Aku ucapkan ini setiap hari…
Bukan karena hidupku sudah sempurna,
tapi karena aku sedang membangunnya —
dengan kata-kata, dengan keyakinan, dan dengan cinta.

I’m Abundance.
I’m Healthy.
I’m Wealthy.

Dan setiap kali aku mengulanginya,
semesta pun ikut mendengarkan dan bekerja untukku. 🌷

03/07/2025

Aku yakin…
Allah sedang menyiapkan kekayaan yang sempurna:
ilmu yang menenangkan, hati yang lapang, dan harta yang cukup.
Semua untuk mendekatkan aku kepada-Nya 🤲


---

> Aamiin-kan di kolom komentar kalau kamu juga menginginkannya 🤍

29/06/2025

Kesadaran: Anugerah yang Membuat Hidup Lebih Dalam"

“Manusia paling beruntung…
bukan yang paling kaya,
bukan juga yang paling hebat,
tapi yang paling banyak sadarnya.

Sadar akan dirinya…
bahwa ia lemah, terbatas, dan akan selalu butuh Allah.
Sadar bahwa semua yang ia miliki hanya titipan.
Sadar bahwa waktu nggak bisa diulang,
dan setiap detik adalah amanah.

Dia sadar saat bicara,
sadar saat bekerja,
sadar saat diuji,
bahkan sadar saat diberi nikmat.

Kesadaran itu…
yang menjaga hatinya tetap tunduk,
menjauhkan dari sombong,
dan mendekatkannya pada Allah.

Semakin banyak kesadaran,
semakin banyak ketenangan.
Semakin dalam seseorang hidup,
semakin lapang p**a hatinya menerima takdir Allah.”

13/06/2025

11/06/2025

07/06/2025