09/12/2025
BIOGRAFI SINGKAT TOKOH DUNIA BIDANG SENI MUSIK LUCKY PHILIP DUBE
A. MASA KANAK-KANAK 1964-1971
Lucky Philip Dube lahir pada tanggal 3 Agustus 1964. Setelah beberapa kali gagal hamil oleh ibunya, Sarah, Lucky lahir ke dunia. Melahirkan anak laki-laki dianggap sebagai berkah dan ibunya menganggap kelahirannya begitu beruntung sehingga ia menamainya 'Lucky'. Kelahirannya terjadi di sebuah pertanian kecil di luar kota Ermelo, daerah kering dan biasa-biasa saja sekitar 150 kilometer di sebelah barat Johannesburg. Lahir dalam keluarga orang tua tunggal, masa-masa sulit bagi seorang anak laki-laki kulit hitam yang lahir dalam kemiskinan dan dengan Undang-Undang Area Grup dan Undang- Undang Pass saat itu, banyak keluarga yang relokasi dibatasi, oleh karena itu anak-anak tumbuh tanpa mengenal ayah mereka sama sekali, karena mereka sering terpaksa meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan di kota. Orang tua Lucky telah berpisah sebelum ia lahir.
Ibunya pindah untuk mencari pekerjaan, meninggalkan Lucky dan saudara- saudaranya, Thandi dan Patrick, untuk dirawat oleh neneknya yang setia dan teguh. Sayangnya bagi Sarah, pekerjaan sulit didapat dan bertahan hidup menjadi tujuannya. Ia pun mengambil pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, hampir tidak mampu mengirim uang untuk anak- anaknya ke rumah. Lucky mulai bekerja di usia sekolah yang sama dengan kebanyakan anak-anak Barat untuk membantu menghidupi neneknya. Ia memulainya dengan bekerja di kebun- kebun di sekitar wilayah pinggiran kota yang dihuni orang kulit putih.
B. SEKOLAH DAN TAKDIR BERTABRAKAN 1971 -1981
Beberapa tahun kemudian, Lucky mulai bersekolah. Meskipun jelas-jelas anak yang kurang beruntung dan diajarkan bahasa Afrikaans, Lucky berprestasi! Meskipun situasi di rumah sangat sulit, sekolah menawarkan hal baru yang menginspirasi - musik.
Lucky memang berbakat menjadi penampil dan pemimpin. Jadi, tentu saja, ketika pemimpin paduan suara meninggalkan latihan mereka suatu hari, Lucky dengan senang hati mengambil alih peran tersebut. Di bawah
kepemimpinannya, paduan suara tersebut meraih juara ketiga dalam kompetisi antarsekolah – sebuah prestasi baru bagi sekolah tersebut.
Popularitasnya di kalangan guru dan teman sebayanya meningkat drastis... Sekolah menjadi tempat yang aman.
Secara kebetulan, Lucky menemukan beberapa alat musik di lemari dan rasa ingin tahunya pun muncul. la dan beberapa temannya memutuskan untuk bereksperimen, dan tak lama kemudian mereka mengatur waktu untuk bertemu dan "meminjam" alat-alat tersebut. Mereka membentuk band resmi pertama Lucky - The Skyway Band, dan sungguh- sungguh yakin bahwa mereka akan menjadi bintang.
Sayangnya, semua itu berantakan ketika mereka ketahuan bermain alat musik oleh seorang guru yang kemudian mengunci alat musik itu. Namun, Lucky kini berusia 18 tahun, dan meskipun masih sekolah karena terlambat masuk sekolah, ia telah menemukan gairahnya.
C. IKATAN KELUARGA DAN MASA DEPAN DALAM MUSIK
Pada tahun 1982, la bergabung dengan sebuah band bernama 'The Love Brothers', bersama sepupunya yang lebih tua, Richard Siluma. Grup ini sudah terbentuk ketika Lucky meminta untuk bergabung, tetapi mereka telah
membangun reputasi sebagai penyanyi yang kuat dan grup tersebut memberinya tempat. Mereka mulai melakukan tur keliling Newcastle (KwaZulu-Natal - kemudian Natal) bermain di acara-acara komunitas dan aula sekolah. 'The Love Brothers' memainkan musik tradisional Zulu yang dikenal sebagai Mbaqanga - genre favorit Lucky selama bertahun- tahun.
Siluma naik pangkat dari pengepak gudang menjadi produser rekaman di Teal Records - sekarang Gallo Record Company. Ia kemudian mengalihkan perhatiannya ke band yang awalnya ia bentuk - The Love Brothers. Mereka bersatu dengan tujuan untuk rekaman, dan Lucky menandatangani kontrak dengan Teal Records.
D. MEMBUAT MUSIK BERARTI 1982 – 1985
Lucky saat itu baru berusia 18 tahun dan secara teknis masih sekolah, jadi album ini direkam saat liburan sekolah. Meskipun direkam bersama The Love Brothers, album ini dirilis dengan judul 'Lucky Dube and The Supersoul' dengan Richard sebagai produsernya...
Lucky tidak menulis lirik apa pun pada album itu, tetapi di album-album berikutnya, ia memainkan peran penting dalam memberi makna pada musik - dan menghasilkan lebih banyak uang.
Di album ketiganya, ia bahkan mampu membeli beberapa instrumen dan meja rekaman. Angka penjualannya pun mulai mencapai status emas dan orang-orang mulai memperhatikannya. Ibunya menunjukkan kekhawatiran yang besar akan ketidakpastian hidup yang bermusik, dan Lucky bertekad untuk menyelesaikan sekolahnya. Ia juga membuat keputusan penting untuk belajar bahasa Inggris agar
dapat menangani para eksekutif rekaman dan media dengan lebih percaya diri. Ketika album keempatnya dirilis, Lucky sedang menabung dan ingin pindah dari rumah.
Menjelang perilisan album ke-5 Mbaqanga-nya Lucky bertemu Dave Segal. Dave menjadi sahabat sekaligus teknisi rekamannya, merekam setiap album Lucky selanjutnya. Richard mulai berfokus sepenuhnya pada karier Lucky dan menghilangkan unsur 'Supersoul' dari namanya. Semua album kini direkam murni sebagai 'Lucky Dube' dan semua fokus tertuju pada Lucky.
E. BISNIS REGGAE SERIUS 1985
Penampilannya pun semakin diakui. Gerakan tariannya sungguh spektakuler dan kemampuannya mengobarkan semangat penonton membuatnya menjadi penampil yang diincar. Salah satu sorotan penampilan Lucky tampaknya adalah lagu-lagu reggae yang dibawakannya - "Reggae Man" dan "City Life". Awalnya ia hanya memperkenalkan lagu-lagu tersebut secara perlahan, tetapi kemudian terlihat jelas bahwa penonton lebih responsif terhadap lagu-lagu tersebut.
Pada tahun 1985, Lucky dan Richard memutuskan sudah waktunya untuk merekam album penuh lagu-lagu reggae dan menilai respons terhadap album tersebut. Apa yang dimulai di sanalah yang menggerakkan karier Lucky seperti yang kita semua tahu.
Lucky sedang banyak mendengarkan musik reggae saat itu. Liriknya sangat menarik karena mengandung pesan sosial yang ditujukan untuk perjuangan kaum kulit hitam, namun tetap mempertahankan nuansa komersial. Lucky merasa lagu itu adalah media yang sempurna untuk situasi politik Afrika Selatan.
Lucky, Richard, dan Dave - tim impian - memasuki studio dan mulai mengerjakan rilisan reggae pertama mereka. Empat lagu kemudian, mini album 'Rastas Never Die' pun siap. Lucky memainkan semua instrumennya sendiri, sementara Dave menggunakan beberapa efek studio untuk mengiringinya. Album itu dirilis - namun gagal total, hanya terjual 4.000 unit sementara album Mbaqanga-nya mencapai puncaknya di angka 30.000 unit.
Perusahaan rekaman awalnya tidak senang dengan ide reggae, dan kini mereka punya alasan lebih untuk mempertahankan Lucky bernyanyi dengan gayanya yang familiar. Namun, Lucky tidak patah semangat. Ia terus membawakan lagu-lagu reggae-nya, dan mulai menulis lebih banyak lagi, perlahan-lahan memperkenalkannya ke panggung pertunjukannya.
F. LUCKY YANG KITA KENAL SEKARANG 1986-2007
Publik perlahan mulai mengaitkannya semakin erat dengan suara baru ini, dan penonton yang mengerti bahasa Inggris pun semakin menyukai lagu-lagu reggae. Saatnya bagi Lucky untuk mencoba lagi. Perusahaan rekaman bersikeras agar ia merekam album Zulu lainnya, tetapi ketika ia keluar dari studio, album reggae keduanya sudah lengkap. Album itu berjudul 'Think About The Children' dan menjadi album terobosan yang mengukuhkannya sebagai salah satu bintang terbesar Afrika Selatan.
Album tersebut terus terjual hingga masanya dan telah meraih lebih dari sekadar status platinum di Afrika Selatan saja. Dan begitulah legenda Lucky Dube tercipta. Melalui album-album reggae sensasionalnya yang tak terhitung jumlahnya, Lucky terus menjelma menjadi salah satu nama terbesar dalam musik Afrika Selatan. Dari kerumunan penggemar yang memujanya di Afrika Selatan, hingga tantangan dan pujian dari tur internasional, Lucky menjelajahi Amerika, Eropa, dan Timur Jauh, melalui Karibia, Pasifik Selatan, dan tentu saja hingga ke Afrika dalam perjalanannya menuju ketenaran dan pengakuan.
G. SEORANG LEGENDA DAN WARISANNYA
Pada tahun 2007, Lucky ditembak mati secara brutal di Johannesburg, Afrika Selatan.
la meninggalkan 7 anak dan seorang istri. Kepergian Lucky mengguncang dunia, karena para penggemar dan musisi berduka atas kepergian seorang legenda dan ikon.
Sejak perilisan album pertamanya di tahun 1985, hingga wafatnya, Lucky mempertahankan sifat rendah hati yang mendekatkannya dengan orang-orang yang begitu menginspirasi musiknya. Dengan 22 album yang telah ia hasilkan, ia telah melakukan tur dunia lebih sering daripada yang dapat dibayangkan siapa pun dan berbagi panggung dengan nama-nama besar seperti Maxi Priest, Sinead O-Connor, Peter Gabriel, Michael Jackson, Seal, Ziggy Marley, Celine Dion, Sting, dan masih banyak lagi. Ia meraih lebih dari 20 penghargaan lokal dan internasional untuk musik dan videonya, namun secara pribadi ia tidak terpengaruh oleh kesuksesannya.
Saat ini, Lucky masih menjadi salah satu seniman yang paling dikenal dan relevan di seluruh benua Afrika, di utara, selatan, timur, atau barat dan bahkan seluruh dunia... Melalui musiknya, pesannya tentang kesetaraan, demokrasi, perdamaian, dan memberi harapan bagi mereka yang kehilangan haknya tetap hidup.
Itulah kisah hidup Sang King Of Regae Lucky Philip Dube.
Reggae Takkan Pernah Mati🇧🇴
