Cerita Papua tengah

Cerita Papua tengah Saya salah satu orang yang memperjuangkan usaha konten kreator video halaman Facebook

para pemirsa saya akan update konten apapun jika jangan lupa!
✅ Like
✅ followers
✅ Suka
✅ share
✅ bagikan
terima kasih banyak atas dukungannya, Tuhan Yesus memberkati.

Pertandingan yospan pancar, Provinsi Papua Tengah
07/07/2025

Pertandingan yospan pancar, Provinsi Papua Tengah

InformasiTerbaru Puncak Papua DARURAT MILITERPada Tangal 06 Juli 2025, Jam 18:00 Sore Waktu Papua Milter Indonesia Melak...
07/07/2025

InformasiTerbaru Puncak Papua DARURAT MILITER
Pada Tangal 06 Juli 2025, Jam 18:00 Sore Waktu Papua

Milter Indonesia Melakukan Pembakaran Rumah Rakyat Sipil Di Distrik Omukia - Kabupaten Puncak Papua - Papua





Terima kasih Tuhan, Semua Indah Pada Waktunya. Selamat dan Sukses Pak BosQ *Bapak Petrus Tekege, S.H., MH* atas terpilih...
07/07/2025

Terima kasih Tuhan, Semua Indah Pada Waktunya. Selamat dan Sukses Pak BosQ *Bapak Petrus Tekege, S.H., MH* atas terpilihnya Rektor USWIM Nabire.

Terima kasih Semua yg ikut terlibat dalam dukung doa dan moril Dalm proses panjang ini. Tuhan Senantiasa menyertai kita semua.

😇🤝👏🌹❤️

Memorial Passionis: “Papua Itu AkuPapua adalah aku.Abisai tidak punya hak untuk memisahkan kami—entah kami dari pantai a...
17/06/2025

Memorial Passionis: “Papua Itu Aku

Papua adalah aku.
Abisai tidak punya hak untuk memisahkan kami—entah kami dari pantai atau dari gunung.
Selama air mata dan darah masih mengalir di atas tanah ini,
perjuangan membela keadilan dan kebenaran belumlah selesai.

Jayapura adalah kotaku, dan tanah air Papua adalah rumahku.
Urusan pemerintahan mungkin hak anak Port Numbay,
tetapi urusan kemanusiaan adalah hak dan tanggung jawab kami semua.

Kami akan terus berdiri melindungi, menyuarakan, dan menjaga saudara-saudari kami.
Papua bukan hanya tempat lahir. Papua adalah identitas, harga diri, dan masa depan kami.

Cerita Papua tengah

*SURAT TERBUKA DARI JAYAPURA UNTUK INDONESIA: Untuk Bangsa Indonesia dari Seorang Pendatang**Saudara-saudariku di seluru...
16/06/2025

*SURAT TERBUKA DARI JAYAPURA UNTUK INDONESIA: Untuk Bangsa Indonesia dari Seorang Pendatang*

*Saudara-saudariku di seluruh Indonesia,*

Perkenalkan saya Ahmad Rudi. Saya bukan orang Papua. Sejak belasan tahun lalu tinggal di Jayapura. Tanah ini telah menjadi rumah saya. Saya datang sebagai pendatang, membawa harapan, lalu menemukan kenyataan yang jauh lebih rumit dan menyakitkan dari yang pernah saya bayangkan.

Saya menulis surat ini karena hati saya tak bisa diam. Karena saya telah melihat dari dekat luka yang tak kunjung sembuh. Karena saya sudah terlalu lama menyaksikan bagaimana suara manusia dibungkam, bagaimana rasa keadilan dilumpuhkan, dan bagaimana kita semua—baik pendatang maupun orang asli Papua—sedang hidup dalam sistem yang pincang dan menindas.

Saya tidak mewakili organisasi, partai, atau kepentingan apa pun. Saya hanya warga biasa. Tapi justru sebagai warga biasa, saya merasa kita semua perlu mulai berbicara. Karena jika tidak, kita sedang ikut merayakan kebisuan di atas penderitaan orang lain.

*Tanah Indah yang Terluka*

Papua adalah tanah yang sangat kaya. Hutan lebatnya, gunung-milik langitnya, sungai-sungainya, dan segala keajaiban alamnya adalah anugerah luar biasa. Tapi di balik kekayaan itu, tersembunyi luka yang dalam.

Saya menyaksikan tanah adat dijual tanpa seizin pemiliknya. Saya menyaksikan masyarakat adat diusir dari tanah leluhurnya, hanya karena ada tambang yang ingin menggali emas. Dan emas itu bukan untuk rakyat Papua. Emas itu pergi ke luar. Kekayaan mereka diambil, tapi luka mereka dibiarkan.

Saya menyaksikan anak-anak Papua yang harus berjalan berkilo-kilo untuk ke sekolah, hanya untuk belajar dari guru yang jarang datang. Saya melihat Puskesmas kosong. Saya melihat para pemuda Papua dicurigai hanya karena berkumpul dan menyanyi lagu tradisional. Saya melihat aparat masuk ke kampung dan membuat warga lari ke hutan.

Saya menyaksikan, dengan mata kepala sendiri, bagaimana setiap bendera Bintang Kejora yang dikibarkan dengan harapan dianggap ancaman, dan setiap suara yang menyerukan keadilan dianggap separatis.

*Perang yang Dimaknai Berbeda*

Hari ini, saudara-saudara kita di dataran tinggi—di Nduga, Intan Jaya, Puncak, Yahukimo, Maybrat, Pegunungan Bintang—sedang hidup dalam ketakutan. Kontak tembak antara TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) dan TNI/Polri menjadi berita harian di sini.

Tapi tahukah saudara, ini bukan sekadar perang antara aparat dan kelompok pengacau keamanan, seperti sering kalian baca di media nasional? Di sini, ini disebut sebagai perang kemerdekaan.

Bagi banyak orang Papua, ini adalah upaya terakhir mempertahankan martabat, harga diri, dan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.
Tapi bagi negara, ini adalah perang melawan separatisme, perang demi pembangunan dan kedaulatan nasional.

Di sinilah letak perbedaan paling menyakitkan:
Yang satu berperang untuk tanah leluhurnya.
Yang satu menganggap tanah itu bagian dari proyek nasional.

*Siapa yang Sebenarnya Terluka?*

Saya pernah duduk bersama seorang ibu di Wamena. Anaknya hilang. Diduga ditembak di hutan karena dianggap membawa pesan untuk TPNPB. Ibu itu tidak tahu ke mana harus melapor. Dia hanya menangis dan berdoa. Tak ada pengacara. Tak ada LSM. Tak ada negara. Hanya doa.

Saya juga bertemu tentara muda dari Jawa. Dia hanya menjalankan tugas, katanya. Tapi saya lihat di matanya: dia tak tahu mengapa dia di sini. Dia takut, dia curiga, dan dia sendiri jadi korban dari sistem yang membuatnya membidik warga sipil.

Lalu, siapa yang menang dari semua ini? Tidak ada. Yang kalah adalah kita semua. Negara yang kehilangan kepercayaan rakyatnya. Dan rakyat yang kehilangan tanah, suara, dan masa depan mereka.

*Papua Bukan Sekadar Wilayah—Tapi Jiwa*

Saya ingin berkata dengan jelas:
Papua bukan wilayah yang bisa dijaga dengan senjata.
Papua adalah jiwa yang harus dipahami dan dihormati.

Jika kita terus menjawab tangisan dengan peluru, terus mengirim pasukan saat mereka meminta dialog, dan terus menuduh separatis pada setiap orang yang bersuara—maka kita bukan sedang menjaga negara, tapi sedang membunuh bagian dari bangsa kita sendiri.

*Hak Menentukan Nasib Sendiri*

Ini bagian paling sulit saya tulis. Tapi saya harus jujur. Saya percaya, Papua juga berhak menentukan nasibnya sendiri.

Hak itu tidak berarti Papua pasti akan berpisah. Tapi hak itu berarti mereka berhak memilih. Berhak bertanya, “Apakah kami ingin tetap bersama Indonesia, atau kami ingin berdiri sendiri sebagai bangsa yang bebas?”

Jika kita percaya pada demokrasi, seharusnya kita tak takut pada pilihan itu.
Tapi sayangnya, kita lebih sering mengedepankan semboyan: "NKRI harga mati.”
Dan sebagai balasannya, mereka pun berkata: "Papua Merdeka adalah solusi akhir."

Dua semboyan ini kini saling mematuk. Tidak ada ruang bagi dialog. Yang ada hanya ejekan, senjata, propaganda, dan korban.

*Bangsa Besar Tidak Takut Mendengar*

Saya tidak bilang bahwa kemerdekaan Papua pasti akan membawa damai. Tapi saya yakin bahwa memaksakan persatuan dengan senjata tidak akan pernah membawa keadilan.

Saya tidak bilang bahwa semua aparat bersalah. Tapi saya melihat bahwa sistem kita membiarkan mereka jadi pelaku dan korban sekaligus.

Saya tidak bilang bahwa semua perjuangan Papua suci. Tapi saya tahu bahwa jika suara mereka terus dianggap ancaman, maka kekerasan akan selalu jadi satu-satunya bahasa yang tersisa.

Maka saya mohon:
Dengarkan suara dari Papua. Jangan hanya dari televisi. Jangan hanya dari Jakarta. Tapi dengarkan dari rakyatnya sendiri.

*Sebuah Permintaan untuk Bangsa Ini*

Saudara-saudaraku sebangsa,
Saya tahu surat ini mungkin membuat tidak nyaman.
Tapi bukankah sudah saatnya kita tidak lagi nyaman di atas ketidakadilan?

Saya hanya satu suara. Tapi saya yakin ada ribuan, bahkan jutaan suara yang sama.
Dan suara itu tidak akan hilang—karena suara kebenaran tidak bisa dibunuh.

Mari kita bangun bangsa ini bukan di atas batu bara dan emas, tapi di atas rasa hormat, kejujuran, dan keberanian untuk berkata: “Kami salah. Mari kita perbaiki bersama.”

Kalau tidak, kita akan terus kehilangan bagian terbaik dari Indonesia—yaitu hati nurani kita sendiri.

Dengan hati terbuka dan keberanian yg dipaksakan, saya harus menulis surat ini.
Dari Jayapura, untuk seluruh bangsa Indonesia.

*Ahmad Rudi*
*Warga pendatang di Jayapura, Papua*
*Jumat, 13 Juni 2025*

𝙆𝙤𝙧𝙗𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙚𝙢𝙗𝙖𝙠 𝙙𝙞 𝙆𝙖𝙢𝙥𝙪𝙣𝙜 𝘼𝙧𝙪𝙡𝙞 𝙙𝙚𝙨𝙖 𝘼𝙡𝙚𝙣𝙜Kontak tembak yang terjadi di Tangma pada tanggal 15/06/2025, antara TNI D...
16/06/2025

𝙆𝙤𝙧𝙗𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙚𝙢𝙗𝙖𝙠 𝙙𝙞 𝙆𝙖𝙢𝙥𝙪𝙣𝙜 𝘼𝙧𝙪𝙡𝙞 𝙙𝙚𝙨𝙖 𝘼𝙡𝙚𝙣𝙜

Kontak tembak yang terjadi di Tangma pada tanggal 15/06/2025, antara TNI DAN TPNPB Ndugama Darakma, dibawah pimpinan Egianus Kogeya, telah memakan 2 Korban jiwa, 1warga masyarakat sipil atas nama Mesak Asipalek, korban mengalami luka tembak di testa hingga tembus belakang. Kemudian salah satunya dari pasukan TPNPB identitasnya belum di ketahui.

Kontak tembak terjadi sekitar jam 11-1 00 wit di kampung Aruli Desa Aleng, Distrik Tangma, dan mengakibatkan 2 orang tertembak mati.

Identitas korban sebagai berikut
Nama : Mesak Asipalek
Umur: 45 Tahun
jenis kel: Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
pejerjaan : Petani
Status : Masyarakat sipil
Tanggal Penembakan : 15 /06/2025
Tempat : Penembakan Kampung Aruli Distrik :Tangma
Kabupaten :Yahukimo
Provinsi: Papua pegunungan

Menurut saya orang tua Mesak Asipalek ini, mengalami korban sia-sia, dia kelihatanya bukan anggota TPNPB yang ditargetkan, dia adalah masyarakat biasa yang sehari-hari tinggal di kampung Aruli. Sehingga menurut saya tindakan penembakan ini tidak terukur dan Profesional.

Wamena, 16/06/2025

Pembela ham
Theo Hesegem
Telpon: 081444553374

Acara Syukuran Pelantikan Anggota DPRD Dogiyai Yohanes Kuayo, S.IP. Digelar Meriah Mapia di Kampung TimeepaTimeepa, Dogi...
15/06/2025

Acara Syukuran Pelantikan Anggota DPRD Dogiyai Yohanes Kuayo, S.IP. Digelar Meriah Mapia di Kampung Timeepa

Timeepa, Dogiyai Suasana penuh sukacita dan kekeluargaan menyelimuti Kampung Timeepa, Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada Jumat, 13 Juni 2025. Ratusan warga dari Timeepa dan kampung-kampung sekitar tumpah ruah mengikuti acara syukuran pelantikan anggota DPRD Kabupaten Dogiyai, Bapak Yohanes Kuayo, S.IP., yang diselenggarakan di Kompleks SD YPPK Santa Maria Timeepa.

Syukuran tersebut diselenggarakan sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan dan masyarakat atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Yohanes Kuayo sebagai wakil rakyat. Tema yang diangkat dalam perayaan ini mengandung makna rohani yang mendalam, yaitu:

"Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu, hiduplah sebagai anak terang."
(Efesus 5:8)

Bakar Batu dan Misa Syukur: Tradisi dan Iman Berjalan Bersama

Acara diawali dengan tradisi adat bakar batu, di mana sebanyak 11 (ekor babi) disiapkan untuk disantap bersama sebagai simbol kegembiraan, kebersamaan, dan rasa syukur. Setelah itu, dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi Syukur yang dipimpin oleh Pastor Nikolaus Wakei, Pr., sebagai bentuk pemenuhan janji masa muda antara dirinya dan Yohanes Kuayo.

Pastor Wakei dan Yohanes Kuayo ternyata telah berjanji sejak tahun 2009 ketika Wakei masuk seminari dan Kuayo memasuki dunia pemerintahan bahwa suatu hari mereka akan merayakan Misa Syukur bersama jika Tuhan memanggil mereka dalam peran masing-masing sebagai Pastor dan pejabat publik.

"Saya bergembira karena janji saya dan Pastor Wakei kini terpenuhi. Ini bukan sekadar syukuran, tetapi tanda kasih dan kesetiaan kami kepada Tuhan dan rakyat," ujar Yohanes Kuayo sambil meneteskan air mata haru.

Sambutan Haru dan Komitmen untuk Rakyat

Dalam sambutan utamanya, Yohanes Kuayo menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada seluruh warga yang telah memilih dan mempercayainya untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Dogiyai.

"Terima kasih Bapa-Ibu yang telah memilih saya. Tanpa kalian, saya bukan siapa-siapa. Syukuran ini adalah bentuk cinta saya kepada kalian semua, kepada Tuhan, leluhur, dan tanah ini," ucapnya dengan penuh emosi.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa dirinya akan terus berjalan bersama rakyat dalam situasi apapun, sembari mengingatkan pentingnya komunikasi, saling memaklumi, dan memaafkan dalam membangun daerah.

Sumbangan Starlink dan Harapan untuk Pendidikan

Sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan publik, Yohanes Kuayo menyumbangkan dua unit Starlink satu untuk warga Desa Timeepa dan satu untuk Desa Gabaikunu. Bantuan ini diharapkan dapat mengatasi persoalan komunikasi yang selama ini terkendala, terutama setelah layanan Telkomsel di kampung Dieugi terputus sejak akhir 2025.

Menariknya, syukuran ini digelar di lingkungan SD YPPK Santa Maria Timeepa, yang menjadi tempat di mana ia pertama kali dipilih sebagai calon DPRD. Dalam sambutannya, Yohanes berharap momen ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak sekolah.

Saya ingin anak-anak melihat bahwa dari tempat ini, impian bisa menjadi nyata. Belajarlah sungguh-sungguh, cita-citakan masa depan, dan percayalah bahwa kamu bisa menjadi siapa pun yang kamu inginkan, katanya penuh harapan.

Pesan Gereja: Melangkah Lebih Tinggi

Pastor Paroki Kristus Penebus Timeepa, Pastor Yeskiel Tawakidua Dole Belau, Pr., menyampaikan ucapan selamat kepada Yohanes Kuayo atas pelantikannya. Ia juga menyampaikan apresiasi atas peran Yohanes yang selama ini aktif mendukung paroki dan kini menyumbangkan akses internet untuk warga.

Keberhasilan ini adalah awal dari tangga panjang menuju hal-hal besar. Bangunlah relasi seluas mungkin dan jadikan semua orang dari Dogiyai, Papua, hingga Indonesia sebagai saudaramu, ujar Pastor Belau.

Penutupan Penuh S**acita

Acara ditutup dengan jamuan makan bersama, di mana makanan dari hasil bakar batu dan berbagai hidangan lokal disajikan untuk seluruh warga yang hadir. Suasana penuh kegembiraan dan kehangatan kekeluargaan menjadi penutup sempurna dari sebuah hari penuh makna di tanah Mapia.

Dokumentasi acara menunjukkan keterlibatan aktif masyarakat, sukacita anak-anak, dan pesan moral serta spiritual yang menyentuh. Syukuran ini bukan hanya perayaan pribadi, tetapi juga simbol keterhubungan antara pemimpin dan rakyat, iman dan adat, harapan dan tanggung jawab.

Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB OPM..wilaya mepago, komnas ODIYAI DOGIYAI, komnas NOUKAI DEIYAI,komnas KEGEPA NIPO P...
15/06/2025

Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB OPM..wilaya mepago, komnas ODIYAI DOGIYAI, komnas NOUKAI DEIYAI,komnas KEGEPA NIPO PANIAI.

Telah mengeluarkan Peringatan kepada
seluruh Gubernur Provinsi Papua peggunungan,
yang terutama mepago dan lapago.untuk tidak membawa Turun 7 menteri di wilaya penggunungan

1. Menteri Pertanian
2. Menteri Pekerjaan Umum
3. Menteri Transmigrasi
4. Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman
5. Menteri Kehutanan
6. Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Energi Sumber daya mineral
7.menteri pemekarang kabupaten di seluruh penggunungan.

jika 7 pemekarang ini akan terjadi di Papua penggungan,
seluruh TPNPB OPM penggunungan akan bersatu. injak di mana kabupaten yg akan menerima pemekarang dan terangmikrasi...

gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua.penggunungan hendak mekarkan menjadi berbagai Kabupaten serta mendatangkan transmigrasi dalam jumlah besar untuk mengambil alih lahan di berbagai. wilaya penggunungan melalui kekuatan militer demi ekspansi serta eksploitasi sumber daya alam dengan sewenang-wenang. .itu tidak adilll....

siapa dia yang mengijinkan...kepalah mu sebagai bayaran.....

ormat persatuan seluruh komnas

dibawa pimpinan .
--------------------------------------
goliat tabuni panglima tertinggi

dan seluruh komnas di Papua ...
------------------------------------------------------

.

Kolonialisme belum pergi dari Papua. Ia hanya berganti baju: menjadi pembangunan yang meminggirkan, rasisme yang dilemba...
15/06/2025

Kolonialisme belum pergi dari Papua. Ia hanya berganti baju: menjadi pembangunan yang meminggirkan, rasisme yang dilembagakan, dan sejarah yang dibungkam.
berat

Kecelakaan yang terjadi siang tadi 🫣🫣Kepada : Karo ops Polda Papua Dari : Kabag Ops Res MamTengSelamat siang komandan, I...
13/06/2025

Kecelakaan yang terjadi siang tadi 🫣🫣
Kepada : Karo ops Polda Papua Dari : Kabag Ops Res MamTeng

Selamat siang komandan, Ijin melaporkan
PERIHAL : TELAH TERJADI LAKA TUNGGAL MOBIL DINAS KAPOLRES MAMBERAMO TENGAH DI DUSUN HOLOGAYAM DESA SERALEMA DISTRIK KOBAKMA KAB.MAMBERAMO TENGAH.*

*I. FAKTA - FAKTA l
1. Pada hari Jumat tanggal 13 Juni 2025 sekira pukul 10.15 WIT, telah terjadi laka tunggal Mobil dinas Kapolres Mamberamo Tengah di Dusun Hologayam Desa Seraleman Distrik Kobakma Kab.Mamberamo Tengah.

2. Diketahui identitas sopir dan penumpang, sebagai berikut :
a. Kapolres Mamberamo Tengah AKBP Muh. Mukabsi M, S.Sos., M.M
b. Wakapolres Kompol Frans D. Tamaela
c. Kasie Propam IPDA Salihing
d. Kanit Dalmas Bripka Arisang
e. Ba Siwas Bripda Amriyanto
f. Driver Bripda Fikran
g. ADC Bripda Djelsen Hiskia
h. Karungga Bripda Dimas

3. Kronologis kejadian sebagai berikut :
a. Pukul 09.50 WIT, Rombongan Kapolres Mamberamo Tengah keluar dari Mapolres menuju Wamena Kab.Jayawijaya.

b. Pukul 10.15 WIT, Diperoleh informasi melalui HT mobil dinas Kapolres diketahui mobil dinas Kapolres Mamberamo Tengah terbalik di Jl.Trans Wamena Kobakma Dusun Hologayam Desa Seralema Distrik Kobakma.

c. Pukul 10.18 WIT, Personil Polres merespon laporan tersebut yang dipimpin Kabag Ops AKP Dr.Johan Ongge, S.H., M.H

d. Pukul 10.42 WIT, Personil Polres tiba di TKP dan selanjutnya mengevakuasi Kapolres bersama anggota lainnya (penumpang dalam mobil) menuju ke RSUD Lukas Enembe Kobakma.

e. Pukul 11.03 WIT, Kapolres bersama anggota lainnya (penumpang dalam mobil) tiba RSUD Lukas Enembe Kobakma dan selanjutnya dilakukan penanganan medis.

f. Pukul 12.28 WIT, Mobil Dinas Kapolres berhasil dievakuasi dari TKP menuju Mapolres Mamberamo Tengah.

4. Dari hasil pemeriksaan dan penanganan medis diketahui kondisi penumpang :

a. Kapolres Mamberamo Tengah AKBP Muh. Mukabsi M, S.Sos., M.M (mengalami luka memar pada muka sebelah kiri dan rasa sakit pada pinggul tulang belakang)
b. Wakapolres Kompol Frans D. Tamaela (luka lecet pada tangan)
c. Kasie Propam IPDA Salihing (luka lecet pada tangan)
d. Kanit Dalmas Bripka Arisang (luka lecet pada wajah dan rasa nyeri pada bagian dada)
e. Ba Siwas Bripda Amriyanto (Luka lecet dan memar pada bagian muka sebelah kiri, luka lecet tangan kiri dan Kaki kiri)
f. Driver Bripda Fikran (Luka lecet pada bagian muka dan tangan serta rasa sakit pada bagian kepala belakang dan pinggul kiri)
g. ADC Bripda Djelsen Hiskia (luka lecet pada bagian muka dan tangan serta memar dibadan bagian belakang)
h. Karungga Bripda Dimas Lesmana (Luka robek pada bagian belakang sebelah kiri 4 jahitan)

5. Kerugian materil 1 unit Kendaraan Isuzu 4x4 WD (Mobil Dinas Kapolres) no.pol XVII 1-53 kondisi rusak berat.

*II. ANALISA
1. Terjadinya laka tunggal Mobil dinas Kapolres Mamberamo Tengah akibat menghindari batu dan sopir tidak dapat mengendalikan lajunya kendaraan hingga terperosok jatuh ke tebing (kedalaman -+ 3 meter dari permukaan jalan).

2. Dengan kejadian tersebut korban (pengendara dan penumpang) hanya mengalami luka-luka dan kerugian materil 1 unit mobil dinas Kapolres rusak berat.

3. Kapolres Mamberamo Tengah bergerak ke Wamena dalam rangka akan mengikuti giat Assessment Kapolres tanggal 16 Juni 2025 di ruang Assessment Center Polri - Jakarta.

*III. PREDIKSI
Kurangnya memadai fasilitas jalan (kondisi belum beraspal dan masih berbantuan) Jl.Trans Wamena Kobakma sehingga rawan terjadi laka tunggal maupun laka lantas.
IV. LANGKAH-LANGKAH INTELIJEN
Melakukan monitor selama giat olah TKP dan Evakuasi.
V. REKOMENDASI
Perlunya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah guna mendorong percepatan perbaikan jalan Trans Wamena Kobakma.

KAPOLSEK ABEPURA DAN OKNUM ANGGOTA POLISI BUTA HUKUM YANG MELAKUKAN PENANGKAPAN SEWENANG-WENANG, MENCEKIK LEHER DAN MENY...
13/06/2025

KAPOLSEK ABEPURA DAN OKNUM ANGGOTA POLISI BUTA HUKUM YANG MELAKUKAN PENANGKAPAN SEWENANG-WENANG, MENCEKIK LEHER DAN MENYERET IMANUS KOMBA (STAFF LBH PAPUA) BERSAMA SALA SATU DEMONSTRAN HARUS DI PROSES HUKUM

Tindakan yang dilakukan oleh aparat TNI saat menyampaikan pendapat dimuka umum adalah tidak terpuji dan tidak terpelajar. Ini adalah bukti bahwa anggota polri tidak dibekali dengan aturan dan SOP institusi POLRI di negara Indonesia.

Seharusnya Aparat Polri harus dibekali dengan undang-undang Kebebasan berekspresi atau berpendapat di muka umum yang telah dijamin dalam undang-undang di negara Indonesia.

Anggota polisi juga harus tahu tentang tupoksi Pendamping Hukum, dalam pendampingan massa aksi. Mereka bukan hanya mendampingi, tetapi mengontrol semua pihak dan kejadian. Termasuk anggota polisi yang bersikap sembrono terhadap massa aksi.

Dilansir dari Jubi bahwa:
Imanus Komba mengatakan, ia berada dilokasi demonstrasi untuk mendampingi massa aksi damai, karena ada surat kuasa dari lembaganya.

“Sekitar 20 menit awal, aksi berjalan baik. Kemudian datang Kapolsek Abepura dan Kanit Intel Polsek Abepura. Mereka datang negosiasi kemudian mereka bilang aksi harus dihentikan. Saya kemudian menanyakan apa alasan sehingga aksi harus dihentikan. Mereka menyampaikan karena izin terbit,” kata Komba.

Menurutnya, tanpa alasan ia diseret dan lehernya dicekik oleh anggota polisi, kemudian dibawa Polsek Abepura. Komba mengaku dipukulan menggunakan karet mati di bagian kaki dan bagaian tubuhnya.

“Mereka langsung tarik saya punya baju dan beberapa anggota [polisi] seret saya di jalan. Saya ditarik, satu baju lepas semua. Saya dengan salah satu mahasiswa yang ditahan hari ini di Polsek sini,” ujarnya.

Katanya, setelah sekira 20 menit berada di Polsek Abepura, ia dan Kolki Gwijangge dibabaskan. Imanus Komba pun lanjut mendampingi masa aksi.

Imanus Komba telah ditangkap sewenang-wenang tanpa pemberitahuan, di pukul, dicekik lehernya dan diseret ke kantor polisi.

Ini sebagai bentuk teror dan intimidasi secara langsung terhadap para pembela HAM dan Pengacara Hukum di tanah Papua.

Ini perang saraf dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat buta hukum di tanah Papua.

LBH PAPUA dianggap sebagai dalang dan Provokator dalam masa aksi Tolak Tambang Nikel di Jayapura.

Dilansir dari Jubi:
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor atau Kapolsek Abepura Komisaris Polisi Komarul Huda mengatakan, pihak keamanan memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi terkait penambangan nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Akan tetapi, ia mengingatkan agar aksi berlangsung aman karena Kota Jayapura sebagai pusat perekonomian. Namun katanya, pihak LBH Papua seakan-akan memprovokasi dan dikhawatirkan dapat menimbulkan gesekan antara aparat keamanan dengan demonstran, sehingga Imanus Komba dan seorang demonstran diamankan ke Polsek.

“Saya sampaikan ke anggota untuk diamankan saja hingga situasi menjadi kondusif. Saya pikir mahasiswa sampaikan aspirasi itu wajar saja, karena itu dilindungi oleh undang-undang dan kami mengerti itu,” kata Komarul Huda.

Komarul Huda mengatakan, meski menyampaikan aspirasi dijamin undang-undang, akan tetapi ada batas waktunya. Kepolisian tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga berupaya melakukan antisipasi.

Seorang Kapolsek tidak bisa mengada-ngada dengan mengatakan pihak LBH PAPUA sebagai provokator.

Ia berada disana untuk mengayomi massa aksi agar berjalan dengan tertib hingga pada akhir.

Kapolsek Abepura juga harus memberikan bukti penghasutan atau provokasi massa aksi.

Jika tidak bisa dibuktikan, maka Kapolsek Abepura dan oknum anggota polisi yang bersikap sembrono dan arogan tersebut harus diproses hukum.

Wamena, 13 Juni 2025

Yefta Lengka
(Aktivis Kemanusiaan)

TPNPB Kodap III Ndugama Darakma Melaporkan Berita Perang Dan Duka Nasional Kepada Semua PihakSiaran Pers Ke II Manajemen...
11/06/2025

TPNPB Kodap III Ndugama Darakma Melaporkan Berita Perang Dan Duka Nasional Kepada Semua Pihak

Siaran Pers Ke II Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Selasa, 10 Juni 2025

Silahkan Ikuti Laporan Dibawa Ini.!

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi pada hari Selasa, 10 Juni 2025 dari pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Darakma dari Tiga Kowip dan Tiga Belas Batalion TPNPB bahwa; Pada tanggal 08 Juni 2025 telah terjadi baku kejar antara pasukan TPNPB dengan Militer Indonesia di Kota Wamena dan berlanjut pada 10 Juni 2025 di Pertigaan Pugima, Tanah Longsor sekitar pukul 21.35 militer indonesia langsung melakukan penembakan dari arah depan dan belakang mobil sehingga pasukan kami melakukan serangan balik dan perang terjadi hingga pukul 01.00 dini hari. Baku tembak tersebut mengakibatkan satu anggota TPNPB gugur di medan perang dan satu anggota kami belum diketahui keberadaannya, sehingga kami menghimbau kepada aparat militer indonesia jika sudah melakukan penangkapan terhadap anggota kami maka, segera umumkan kepada publik demi menghargai hukum humaniter.

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB secara resmi mengeluarkan Biodata pasukan TPNPB yang telah gugur di medan perang di Wamena.

Nama : Pitenus Lilbid
TTL : Lumbukdumo, 09 Desember 2010
Umur : 15 tahun
Jabatan : Komandan Operasi Kompi Markas Satu.
Batalion Jigi
Pangkat : LETNAN SATU
Pangkat Penghargaan: Kapten

Kapten Pitelus Lilbid bergabung bersama TPNPB sejak 2018 hinga berakhir di medan perang di Wamena pada 10 Juni 2025, semasa mudanya ia pertarukan demi perjuangan kemerdekaan bangsa Papua dalam medan perang dan mempunyai nyali patriotisme yang tinggi serta berani angkat satu pucuk senjata melawan militer indonesia yang mempunyai seribu pucuk senjata dalam medan perang.

Terkait dengan hal tersebut, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menggumumkan kepada semua pihak atas gugurnya Kapten Pitelus Lilbid sebagai pejuang kemerdekaan bangsa Papua Barat dan pahlawan bangsa Papua yang telah gugur dalam medan pertempuran melawan militer kolonial indonesia.

Dan juga TPNPB Kodap III Ndugama Darakma dari Tiga Kowip dan Tiga Belas Batalion TPNPB mengeluarkan pernyataan sikap bahwa;

1. Untuk warga sipil orang Papua yang menjadi Intelijen, Bin-Bais TNI-POLRI itu segera STOP dan TPNPB tidak akan segan-segan untuk tembak anda yang jadi Intelijen negara indonesia melalui TNI-POLRI.

2. TPNPB juga sudah mengetahui pada 09 Juni 2025 orang Papua yang menjadi intelejen militer pemerintah indonesia yang memberikan laporan kepada TNI-POLRI tentang keberadaan kami pasukan Kodap III Ndugama-Darakma.

3. Disampaikan kepada Militer Indonesia untuk segera berhenti menggunakan warga sipil sebagai agen intelejen militer pemerintah indonesia di wilayah konflik bersenjata di seluruh tanah Papua.

Demikian Siaran Pers Ke II Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Selasa, 10 Juni 2025 dan diteruskan kepada semu pihak oleh Sebby Sambom, Jubir TPNPB.

Dan terima kasih atas kerja sama yang baik.

Penanggungjawab Nasional Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM.

Jenderal Goliath Tabuni
Panglima Tinggi TPNPB-OPM

Letnan Jenderal Melkisedek Awom
Wakil Panglima TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM

Address

Nabire

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Cerita Papua tengah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Cerita Papua tengah:

Share