
11/09/2025
Sahabat pembaca The Papua Journal,
Hari ini The Papua Journal genap berusia 3 tahun. Sejak awal berdiri, TPJ hadir untuk menjadi ruang informasi dan segala hal yang berkaitan dengan Papua meliputi sastra, sejarah, seni, dan hal-hal menarik dan unik lainnya berdasarkan fakta, realita dan data yang dikumpulkan oleh jurnalis-jurnalis muda Papua.
Selama 3 tahun ini, banyak tulisan penting lahir di TPJ: 1) Cerita masyarakat Papua di kampung maupun kota, 2) Analisis tentang politik, ekonomi, dan hukum, 3) Ruang bagi sastra, puisi, dan opini generasi muda, 4) Juga liputan tentang isu-isu nasional dan internasional yang relevan bagi Papua.
Namun, mungkin sebagian dari teman-teman bertanya: kenapa beberapa bulan terakhir TPJ jarang aktif dan situs tidak bisa diakses?
Itu terjadi karena pada akhir 2024 lalu, TPJ mengalami serangan digital (DDoS) yang membuat website tidak bisa berjalan normal. Sejak saat itu, kami terpaksa menunda penerimaan tulisan publik dan fokus mencari cara untuk memulihkan sistem agar lebih aman agar dapat mengudara lagi.
Walau di landa masalah, semangat TPJ tidak padam. Kami tetap menyimpan naskah, mendokumentasikan isu-isu Papua, dan menjaga agar ruang ini bisa segera pulih. Kami percaya bahwa suara masyarakat Papua penting untuk terus disampaikan.
Doa dan dukungan kalian sangat berarti.
Kami terbuka pada kolaborasi, dukungan moral maupun teknis, agar TPJ bisa segera kembali aktif dengan lebih kuat.
Terima kasih sudah mendukung TPJ selama 3 tahun ini. Semoga dalam waktu dekat kita bisa membaca lagi tulisan-tulisan segar dari Tanah Papua di laman TPJ.
Salam hangat,
Redaktur The Papua Journal
Manfred Kudiai
Sorotan