12/09/2025
Ricky Ricardo Kambuaya: Nama, Doa, dan Lapangan Hijau
"Nama itu diberikan Kakak dari Mama. Dia percaya saya bisa jadi pemain bola," begitu pernah Ricky Kambuaya bercerita. la lahir di Sorong, 5 Mei 1996. Nama lengkapnya Ricky Ricardo Kambuaya. Sang tante yang memberinya nama, terinspirasi dari pemain Amerika Latin. Nama yang terasa akrab di lapangan hijau.
Nama yang membawa doa. Ricky kecil tak pernah memikirkan arti itu. Baginya, nama hanyalah sebutan. Namun, waktu berjalan, dan doa yang tertanam diam-diam menjelma nyata.
Sorong menjadi awal semua kisah. Di tanah merah, anak-anak berlari tanpa alas. Bola plastik terbang ke sana kemari. Kaleng bekas berdiri sebagai gawang. Suara tawa bercampur debu senja. Di sanalah Ricky kecil tumbuh, dengan mimpi yang masih samar.
Ayahnya seorang pegawai negeri. Pulang dengan wajah letih setelah seharian bekerja. Ibunya pedagang pasar malam, berdiri di bawah cahaya bohlam redup, menjajakan dagangan untuk menyambung hidup. Dari mereka, Ricky belajar arti kerja keras.
Lingkungan tempat ia besar mencintai sepak bola. Semua anak bermain, semua anak bermimpi. Ricky ikut larut di dalamnya, tak pernah tahu bahwa suatu hari, lapangan itu akan membawanya jauh.
Perjalanannya tidak selalu mulus. PON Papua Barat gagal. la p**ang ke Sorong, nyaris kehilangan arah.
Namun, legenda Marthen Tao menjadi jembatan. Melalui koneksi sang pelatih, Ricky ikut seleksi di Mojokerto.
la berangkat dengan sepatu tua dan harapan baru. Di sana, ia membuktikan dirinya. Bersama PS Mojokerto Putra, Ricky mencetak 16 gol dari 45 laga. Liga 2 menjadi panggung awal yang membuat banyak orang mulai menoleh.
Lalu PSS Sleman datang. Disusul Persebaya Surabaya. Di Bajul ljo, Ricky menemukan pijakan kokoh. Ia mengatur tempo, menusuk pertahanan lawan, membuat namanya semakin dikenal.
AFF 2020. Ricky mencetak gol di final kontra Thailand. Indonesia gagal juara, tapi ia sudah menorehkan jejak. Dari sana, nama yang dulu dianggap biasa mulai diucapkan banyak orang dengan bangga.
Di masa itu, Shin Tae-yong memberi kepercayaan penuh. Kini, Patrick Kluivert pun memujinya.