07/11/2025
**Apa yang Kamu Lakukan di Posisi Seperti Ini, Menyelamatkan Auratmu, atau Sahabatmu?**
Hidup selalu memberi dua jalan.
Satu tampak benar di mata manusia, satu lagi terasa benar di hati.
Tapi bagaimana kalau keduanya datang bersamaan — dan kamu hanya punya satu detik untuk memilih?
Tali pengaman di pinggangmu menegang, tubuhmu tergantung di udara, dan celanamu tiba-tiba melorot.
Kamu bisa menariknya kembali — tapi itu berarti melepaskan pegangan.
Sementara di bawah, sahabatmu sedang berjuang agar tidak jatuh ke jurang.
Sekejap saja, kamu tahu: apa pun yang kamu lakukan, ada yang harus dikorbankan.
Menjaga auratmu berarti membiarkan seseorang terjatuh.
Menjaga nyawanya berarti melanggar batas yang selama ini kamu anggap mutlak.
Itulah momen di mana hukum dan hati saling berhadapan.
Dan kamu sadar: hidup ini bukan selalu tentang patuh, tapi tentang *mengerti kapan belas kasih lebih penting daripada aturan.*
Kamu memilih diam, menahan diri.
Membiarkan rasa malu menggantung bersama angin, sementara tanganmu tetap menahan tali yang menahan hidup seseorang.
Kamu tahu mungkin kamu sedang melanggar sesuatu yang dianggap suci — tapi kamu juga tahu, *ada yang lebih suci dari sekadar menutup tubuh: menjaga kehidupan yang diciptakan Tuhan sendiri.*
Saat akhirnya sahabatmu mencapai puncak, tak ada tawa, tak ada canda.
Hanya diam panjang — dan pemahaman yang tumbuh dalam:
kadang Tuhan tidak menguji ketaatan, tapi kemanusiaan.
Di bawah sana, orang mungkin menertawakan,
melihat kejadian itu hanya sebagai insiden konyol.
Padahal di atas tebing, dua manusia baru saja belajar sesuatu yang lebih dalam dari sekadar “boleh” dan “tidak boleh”:
bahwa manusia diciptakan bukan untuk taat tanpa hati,
tapi untuk memilih dengan nurani yang hidup.
Dan hidup sering seperti itu.
Kita akan dihadapkan pada pilihan — antara aturan dan cinta kasih, antara kehormatan dan kehidupan.
Di sanalah manusia diuji, bukan untuk jadi sempurna, tapi untuk tetap manusiawi.
Jadi, kalau kamu ada di posisi itu…
di antara aurat dan nyawa, hukum dan hati —
apa yang akan kamu lakukan?
**Menyelamatkan auratmu, atau sahabatmu?**
📸 *Karena di balik setiap pelanggaran kecil yang kita sesali, kadang tersimpan kemuliaan besar yang Tuhan pahami.*