Kajian Sunah

Kajian Sunah kump**an kajian sunah kunjungi d tiktok nya juga yg

kajian sunah

_*🌹 BISMILLAH 🍀*🌐HUKUM WANITA MEMAKAI CELANA PANJANG*Benarkah wanita dilarang memakai celana panjang tanpa memakai rok?J...
26/07/2025

_*🌹 BISMILLAH 🍀

*🌐HUKUM WANITA MEMAKAI CELANA PANJANG*

Benarkah wanita dilarang memakai celana panjang tanpa memakai rok?

Jawab

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du

Allah membedakan antara lelaki dan wanita. Allah menegaskan

وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى

Lelaki itu tidak seperti wanita.” (QS. Ali Imran: 36)
Apa yang dinyatakan oleh Allah, itu yang sesuai keadilan dan sejalan dengan kodrat manusia. Karena itu, menyamakan antara lelaki dan wanita adalah kedzaliman dan menyimpang dari fitrah
Diantara perbedaan itu adalah perbedaan dalam berpakaian. Pakaian lelaki berbeda dengan pakaian wanita. Bahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat lelaki yang memakai pakaian wanita dan sebaliknya

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu mengatakan

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَعَنَ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لُبْسَةَ الْمَرْأَةِ وَالْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لُبْسَةَ الرَّجُلِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang berpakaian wanita dan wanita yang berpakaian laki-laki.” (HR. Ahmad 8309 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

Disamping itu, pakaian wanita sama sekali tidak boleh menampakkan lekuk tubuh. Tak terkecuali bagian kaki. Sehingga harus ditutupi dengan rok atau semacamnya

Sahabat Usamah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhuma bercerita

كَسَانِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُبْطِيَّةً كَثِيفَةً كَانَتْ مِمَّا أَهْدَاهَا دِحْيَةُ الْكَلْبِيُّ، فَكَسَوْتُهَا امْرَأَتِي، فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَا لَكَ لَمْ تَلْبَسِ الْقُبْطِيَّةَ؟ ” قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، كَسَوْتُهَا امْرَأَتِي. فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مُرْهَا فَلْتَجْعَلْ تَحْتَهَا غِلَالَةً، إِنِّي أَخَافُ أَنْ تَصِفَ حَجْمَ عِظَامِهَا

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah memberiku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu aku berikan baju itu kepada istriku Suatu ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menanyakanku, ‘Kenapa baju Quthbiyyah-nya tidak engkau pakai?’. Kujawab, ‘Baju tersebut aku berikan kepada istriku, wahai Rasulullah’. Beliau berkata, ‘Suruh dia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Quthbiyyah itu menggambarkan lekuk tubuhnya’.” (HR. Ahmad 21786 dinyatakan Syuaib al-Arnauth – bisa dinilai hasan)

Qubthiyah istilah untuk menyebut produk asal qibthi, penduduk mesir
Dalam hadis di atas, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membiarkan Usamah bin Zaid ketika dia memberikan kain itu ke istrinya. Karena beliau memahami, kain itu jika dipakai wanita, bisa menampakkan lekuk tubuhnya

Berdasarkan keterangan di atas, para ulama melarang wanita memakai celana tanpa ditutupi kain

Syaikh Dr. Abdullah bin Jibrin pernah ditanya tentang hukum wanita memakai celan

Jawaban beliau

لا يجوز للمرأة عند غير زوجها مثل هذا اللباس لأنه يبين تفاصيل جسمها، والمرأة مأمورة أن تلبس ما يستر جميع بدنها لأنها فتنة وكل شيء يبين من جسمها يحرم إبداؤه عند الرجال أو النساء والمحارم وغيرهم إلا الزوج يحل له النظر إلى جميع بدن زوجته، فلا بأس أن تلبس عنده الرقيق أو الضيق ونحوه والله أعلم.

Tidak boleh bagi wanita menggunakan pakaian semisal itu di hadapan lelaki yang bukan suaminya. Karena pakaian yang demikian dapat menggambarkan bentuk-bentuk tubuhnya. Dan wanita diperintahkan untuk menutup seluruh tubuhnya, karena dia adalah fitnah (godaan). Dan semua pakaian yang dapat menggambarkan bentuk tubuh wanita tidak boleh dipakai di hadapan para lelaki, atau para wanita, atau para mahram dan yang selain mereka. Kecuali suami, ia boleh melihat istrinya pada seluruh tubuhnya. Maka di hadapan suami boleh menggunakan pakaian yang ketat atau semisalnya. Wallahu a’lam

(Fatawa Syaikh Ibnu Jibrin, 101/4)

Jika wanita memakai celana namun tidak ditutupi dengan pakaian luaran, tidak diperbolehkan. Tapi jika memakai celana panjang hanya untuk daleman dan akan ditutupi pakaian yang lain, tidak ada masalah

Allahu a’lam

Dijawab oleh
🎙️Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
n
🌸🌸🌸🌸✍️🍀🍀_

🖇️ *MENGINGATKAN KEMBALI AKAN HARAMNYA JUDI ONLINE*_Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du._*Judi onl...
26/07/2025

🖇️ *MENGINGATKAN KEMBALI AKAN HARAMNYA JUDI ONLINE*

_Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du._

*Judi online adalah judi.* Semua orang paham judi itu haram. Namun mengapa ketika ditambahkan kata “online” seakan-akan banyak orang lupa akan haramnya judi.

*Judi adalah dosa besar.* Allah Ta’ala berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ

_“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, judi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidakkah kamu, mau berhenti?”_ [QS. Al-Maidah: 90-91]

Allah Ta’ala juga berfirman:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا

_“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar (minuman keras) dan judi. Katakanlah, pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.”_[QS. Al-Baqarah: 219]

Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah mengatakan:

الكبيرة الثالثة والأربعون بعد الأربعمائة: القمار سواء كان مستقلا أو مقترنا بلعب مكروه كالشطرنج أو محرم كالنرد

*“Dosa besar ke-443: Taruhan (judi) baik tanpa permainan ataupun dikaitkan dengan suatu permainan yang makruh seperti catur atau permainan yang haram seperti main dadu.”* [Az-Zawajir, 2/328]

Saking besarnya dosa judi, sampai-sampai *orang yang sekedar mengajak temannya untuk berjudi diwajibkan membayar kafarah.* Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

وَمَنْ قَالَ لِصَاحِبِهِ: تَعَالَ أُقَامِرْكَ، فَلْيَتَصَدَّقْ

*“Barang siapa yang berkata kepada kawannya, ayo kita taruhan!, hendaknya dia bersedekah!”* [HR. Al-Bukhari no. 4860, 6107, Muslim no. 1647]

Sebagian pemain judi online berkata: *“Ini sekedar game, bukan judi!”*

Kita jawab, jika game itu melibatkan taruhan, yang pemainnya bisa untung atau bisa buntung, maka jelas itu judi. Definisi al-maisir (judi), dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah:

الميسر كل عقد يكون فيه العاقد إما غانما وإما غارما

*“Al-maisir adalah semua akad yang pelaku akadnya bisa jadi untung atau bisa jadi buntung (rugi).”* [At-Ta’liq ‘alal Qawa’id wal Ushul Al-Jami’ah, 117]

Ketahuilah bahwa judi itu, menangnya dapat harta haram dan dosa, kalahnya dapat rugi dan dosa. Dan ketahui p**a bahwa *harta haram itu membahayakan diri kita. Karena ia akan menjerumuskan ke neraka.*

Dari Ka’ab bin Ujrah radhiallahu ’anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّهُ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ

*“Sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.”*[HR. At-Tirmidzi, no. 614. Dishahihkan al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi]

Dan harta yang haram akan Allah hilangkan keberkahannya. Sehingga walaupun harta itu banyak dan melimpah namun akan hilang atau sedikit kebaikan yang bisa didapatkan darinya. Allah Ta’ala berfirman tentang harta riba:

يَمْحَقُ اللّهُ الْرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ

_“Allah akan menghancurkan keberkahan harta riba, dan mengembangkan keberkahan orang yang bersedekah.”_ [QS. Al-Baqarah: 276]

Oleh karena itu *harta haram disebut “Suhtun“.* Al-Mulla Ali Al-Qari rahimahullah mengatakan:

لِأَنَّهُ يُسْحِتُ الْبَرَكَةَ أَيْ يُذْهِبُهَا

*“(Dinamakan demikian) karena harta haram itu menghilangkan keberkahan.”* [Mirqatul Mafatih, 5/1899]

Selain itu, *ibadah yang dilakukan dengan harta haram pun tidak diterima oleh Allah Ta’ala. Doa yang dipanjatkan pun tidak diijabah oleh Allah Ta’ala.* Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengabarkan:

أَيُّها النَّاسُ، إنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لا يَقْبَلُ إلَّا طَيِّبًا

*“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik, dan tidak menerima (amalan) kecuali dari yang baik.”* [HR. Muslim no. 1015]

*Ketahuilah bahwa yang halal, walaupun sedikit, itu yang lebih menenangkan hati dan lebih berkah.* Dari Amr bin Al-Ash radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

نِعْمَ المالُ الصَّالحُ للمَرءِ الصَّالحِ

*“Sebaik-baik harta adalah yang ada di tangan orang yang shalih.”* [HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, no.229, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Adabul Mufrad]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

وَالْقَلِيلُ مِنْ الْحَلَالِ يُبَارَكُ فِيهِ وَالْحَرَامُ الْكَثِيرُ يَذْهَبُ وَيَمْحَقُهُ اللَّهُ تَعَالَى

*“Yang sedikit tapi halal itu akan Allah berkahi. Sedangkan yang haram, walau jumlahnya banyak, akan cepat hilang dan Allah akan menghancurkan keberkahannya.”* [Majmu’ al-Fatawa, 28/646]

Oleh karena itu, sekali lagi, *jauhi judi online!*

والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه

••••••✿❃❃⭑⭑❃❃✿••••••

📡 Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah dan mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya tanpa izin dari admin
n .

HATI-HATILAH DENGAN KETENARANNabi shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menjauhi ketenaran dan pujian-p...
23/07/2025

HATI-HATILAH DENGAN KETENARAN

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menjauhi ketenaran dan pujian-pujian karena pujian itu fitnah. Beliau bersabda:

إِيَّاكُمْ وَالتَّمَادُحَ فَإِنَّهُ الذَّبْحُ

“Jauhilah sifat s**a dipuji, karena dengan dipuji-puji itu seakan-akan engkau disembelih.” (HR. Ahmad no. 16460, di-shahih-kan al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 2674)

Abu Ayyub as-Sikhtiyani mengatakan: “Seorang hamba sama sekali tidaklah jujur jika keinginannya hanya ingin mencari ketenaran.” (Ta’thiru al-Anfas, hlm. 276)

Dari al-Husain bin al-Hasan al-Marwazi diriwayatkan bahwa ia berkata: “Abdullah ibnu Mubarok pernah berkata: “Jadilah orang yang menyukai status khumul (status tersembunyi dan tidak dikenal) dan membenci pop**aritas. Namun, jangan engkau tampakkan bahwa engkau menyukai status rendah itu sehingga menjadi tinggi hati. Sesungguhnya mengklaim diri sendiri sebagai orang zuhud justru mengeluarkan dirimu dari kezuhudan karena cara itu, kamu telah menarik pujian dan sanjungan untuk dirimu.” (Shifatu ash-Shafwah, 2/325)

Islam memerintahkan umatnya agar tawaduk atau rendah hati dan menjauhi pop**aritas. Terkadang ketenaran bisa membuat orang sombong dan tidak ikhlas dalam beramal. Namun, ketika ia qodarullah menjadi figur terkenal karena keshalihannya, ilmu dinnya atau karena kebaikannya tanpa ia cari, niscaya tidak karena ini adalah karunia Allah. Ilmu dan prestasi bisa menggelincirkan manusia manakala ia mengabaikan faktor keikhlasan sehingga merasa lebih baik, lebih utama, dan tenar dari orang lain. Porosnya di hati, yakni niat, meskipun orang lain memandangnya memiliki kelebihan, namun hatinya rendah hati, dan hanya Allah lah yang mengetahui isi hati apakah ia sombong atau benar-benar niatnya ikhlas, ia tidak begitu peduli dengan pujian manusia. Karena sanjungan seringkali membuat orang terlena hingga benih-benih kesombongan dan bangga diri pelan-pelan mengusik hatinya dan akhirnya bisa menodai amalannya. Allah berfirman :

قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Katakanlah: Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui.”(QS. Ali-Imran : 29)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الْخَفِيَّ

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, berkecukupan, dan tersembunyi.” (HR. Muslim no. 2965)

Dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah:

هُوَ الَّذِي لَا يُظْهِرُ نَفْسَهُ ، وَلَا يَهْتَمُّ أَن يُظهِرَ عِندَ النَّاسِ أَوْ يُشَارُ إِلَيهِ بِالبَنَانِ أَوْ يَتَحَدَّثُ النَّاسُ عَنْهُ

“Yaitu orang yang tidak menampakkan dirinya, tidak berambisi untuk tampil di depan manusia, atau untuk ditunjuk oleh orang-orang atau diperbincangkan oleh orang-orang.” (Syarah Riyadish Shalihin, 629)

Terkadang kita lihat seseorang nampaknya biasa-biasa saja, tak terlihat beda dengan orang lain namun dia subhanallah dikaruniai Allah kefakihan dalam agama, keluasan rezeki atau kekayaan dan berbagai nikmat kelebihan yang jarang dimiliki orang lain. Namun, ia terkesan menghindari perhatian orang lain.
Ketenaran ibarat ular berbisa. Bisa membinasakan dunia dan akhiratnya ketika ia sengaja mengejarnya demi orientasi dunia semata, biar terkenal, biar dihormati orang lain, biar heboh atau tujuan-tujuan rendah semata. Ini sama sekali jauh dari akhlak Islam. Yakinlah ketenaran demi kebahagiaan dunia semata niscaya pelakunya akan menderita, karena faktanya betapa banyak orang yang tenar akhir hidupnya merana dan tragis.

Imam Ahmad berkata: “Beruntung sekali orang yang Allah buat ia tidak tenar”. Beliau juga pernah mengatakan: “Aku lebih senang jika aku berada pada tempat yang tidak ada siapa-siapa. “ (Ta’thiru al-anfas, hlm. 278)

Akhirnya siapapun kita dan dimanapun perlu mengingat lagi hadits tentang niat “sesungguhnya amal perbuatan itu hanyalah tergantung niat”. (Muttafaqun `alaih)

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Referensi :

1. Psikologi Islam yang sempurna, dr. Raehanul Bahraen, Muslimafiyah publishing, Yogyakarta, 2018.
2. Begini seharusnya menjadi guru (terjemah), Fu`ad bin ‘Abdul ‘Aziz asy-Syalhub, Darul Haq, Jakarta, 2019.

Doa dari hamba-Mu yang sedang tidak baik-baik saja🥀Aku tau bahwa semesta ini memiliki Tuhan Yang Maha Penyayang, Yang Ma...
23/07/2025

Doa dari hamba-Mu yang sedang tidak baik-baik saja🥀

Aku tau bahwa semesta ini memiliki Tuhan Yang Maha Penyayang, Yang Maha mengetahui isi hati dan gejolak jiwa kita, Yang Maha melihat gemuruh hati yang bersedih, kegundahan hati yang sedang hancur dan terpuruk. Maka aku memasrahkan urusanku kepada-Nya dan aku titipkan engkau di hadapan-Nya, karena Ia lebih menyayangiki dari siapapun yang bisa menyayangiku di dunia ini ❤️‍🩹

Aku titipkan pada Allah rasa sedih, bahagia, sakit, s**a cita dan gundah gulanaku, karena apa yang dititipkan pada Allah tidak akan pernah hilang…

Yang indah dari kehidupan ini adalah ketika engkau tau bahwa Allah mengetahui semua tentangmu dan Ia tak pernah berhenti mengajarimu (arti kehidupan)..

Ketika engkau terpuruk Allah membawamu diatas permadani kesabaran,

Ketika engkau menangis, Allah membuat hatimu tersenyum dengan sesuatu (yang mungkin sederhana)

Ketika engkau takut dan cemas, Allah menurunkan ketenangan-Nya ke dalam hatimu,

Ketika engkau ridho Allah mengajarimu untuk memahami arti kehidupan yang hakiki,

Disana ada kekuatan yang dinamakan “ Yakin dengan
Allah“ yang dengannya ketika kita melewati masa-masa sulit kita, kita bertahan, berharap dan terus bedoa, bahkan meskipun semua pintu tertutup rapat di hadapan kita, bahkan meskipun keadaan tidak lagi mudah, bahkan meskipun semua seakan bertentangan dengan harapan kita,

Akan tetapi kita tetap yakin, bahwa Allah akan memperbaiki semuanya, membuat indah semuanya di waktu yang tepat, karena kita meyakini keberadaan Allah, kekuatan-Nya, hikmah-Nya dan pengaturan terbaik-Nya yang pada akhirnya akan membuat kita baik-baik saja 🫶🏻🤍

🔁All posts are FREE to repost, share and save (no music allowed)

MERASA AMAN DARI MURKA ALLAHSifat seorang mukmin adalah selalu merasa takut akan siksa Allah. Sedangkan sifat ahli maksi...
22/07/2025

MERASA AMAN DARI MURKA ALLAH

Sifat seorang mukmin adalah selalu merasa takut akan siksa Allah. Sedangkan sifat ahli maksiat adalah selalu merasa aman dari murka Allah sehingga begitu entengnya ia bermaksiat. Bahkan ia pun enggan bertaubat karena merasa Allah itu Maha Pengampun. Padahal ini sifat yang keliru. Seharusnya yang dikedepankan dalam hal maksiat adalah sifat takut, bukan sifat harap.

Gemar Maksiat

Allah Ta’ala berfirman,

أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ

“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 99).

Yang dimaksud dengan makar Allah di sini adalah bencana atau azab. Yaitu apakah mereka merasa aman dari azab Allah di saat mereka lalai? Tiada yang merasa aman kecuali orang-orang yang merugi.

Al Hasan Al Bashri mengatakan,

المؤمن يعمل بالطاعات وهو مُشْفِق وَجِل خائف، والفاجر يعمل بالمعاصي وهو آمن

“Seorang mukmin beramal taat dan ia dalam keadaan takut (akan siksa Allah). Sedangkan ahli maksiat melakukan maksiat dan selalu merasa aman (dari murka Allah).” Dinukil dari tafsir Ibnu Katsir pada tafsir surat Al A’raf ayat 99.

Merasa Aman dari Murka Allah Termasuk Dosa Besar

Merasa aman sehingga begitu senangnya ketika bermaksiat adalah termasuk dosa besar. Dalam hadits yang disebutkan oleh ‘Abdur Razaq dalam Mushonnafnya,

عن بن مسعود قال أكبر الكبائر الإشراك بالله والأمن من مكر الله والقنوط من رحمة الله واليأس من روح الله

“Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa di antara dosa besar yang terbesar adalah berbuat syirik pada Allah, merasa aman dari murka Allah dan merasa putus asa dan putus harapan dari ampunan Allah.” (HR. Abdurrozaq, 10: 460, dikeluarkan p**a oleh Ath Thobroni. Lihat Kitab Tauhid dengan tahqiq Syaikh Abdul Qodir Al Arnauth, hal. 128). Dalam hadits ini ditunjukkan dua sifat yang termasuk dosa besar yaitu merasa aman dari siksa Allah dan putus asa dari rahmat Allah. Dan inilah akibat buruk bagi yang punya sifat demikian.

Sikap Pertengahan

Sikap yang lebih baik adalah sikap pertengahan, yaitu tidak begitu mendominankan rasa harap (roja’), begitu p**a tidak mengunggulkan rasa takut (khouf). Seharusnya pertengahan di antara keduanya. Jadi jika ia memiliki rasa takut, janganlah membuatnya sampai berputus asa. Jika ia memiliki rasa harap, janganlah sampai ia menganggap remeh murka Allah. (Lihat Mulakkhos fii Syarh Kitab Tauhid, Syaikh Sholih Al Fauzan, hal. 276)

Jangan Merasa Aman dengan Iman yang Dimiliki

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa ayat di atas (yang kita kaji saat ini) menunjukkan bahwa seorang hamba hendaknya tidak merasa aman dengan iman yang ia miliki. Bahkan seharusnya ia selalu merasa takut akan kecacatan imannya nanti. Sehingga itu membuatnya selalu berdo’a pada Allah,

يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

“Yaa muqollibal qulub, tsabbit qolbiy ‘alaa diinik” (Wahai Yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku dalam agama-Mu), yaitu supaya ia dikokohkan dan tidak terjerumus dalam kerusakan. Karena siapa pun hamba bagaimana pun keadaanya, maka ia tidak bisa yakin bisa selamat. Demikian disebutkan oleh Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam Taisir Karimir Rahman ketika menjelaskan ayat yang sedang kita kaji.

Semoga Allah memberikan kita taufik untuk memiliki rasa takut akan siksa-Nya sehingga terjauhkan dari maksiat. Wallahul muwaffiq.



Diselesaikan menjelang Maghrib, 3 Rabi’ul Awwal 1434 H di Mabna 27, Jami’ah Malik Su’ud, Riyadh KSA

Oleh hamba dho’if yang senantiasa mengharapkan rahmat dan ampunan Allah
n

  BESAR YANG DIANGGAP RINGAN**Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah: "Ghibah termasuk dosa besar ...
22/07/2025

BESAR YANG DIANGGAP RINGAN*

*Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah: "Ghibah termasuk dosa besar yang tidak bisa dihapus oleh sholat, shodaqoh, puasa dan haji..." (Syarh Riyadushsholihin 6/109)*

*ANCAMAN YANG S**A BERGHIBAH*

Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan,

*"Siapa yang s**a membicarakan orang lain di depanmu, suatu saat pasti dia akan membicarakanmu di depan orang lain." (Tanbih al-Ghafilin, hlm 130)*

*Kalau bertemu dengan seorang yang modelnya seperti ini, hendaklah dinasihati. Bila merasa belum mampu atau tidak berani menasihatinya, maka hendaknya dijauhi dan tinggalkan. Orang seperti ini berpenyakit dan ingin menjangkiti anda dengan penyakitnya. Penyakitnya itu sangat berbahaya. Bahkan bisa menyebabkan8 pelakunya masuk neraka. Penyakit tersebut adalah ghibah alias s**a menggunjing dan namimah alias s**a mengadu domba.*

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ

*"Dan janganlah ada di antara kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang s**a memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu merasa jijik. (Al-Hujurat: 12)*

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ

*"Tidak akan masuk surga orang yang s**a mengadu domba." (HR. Muslim)*
n

⁣════

UCAPKANLAH DEMIKIAN NISCAYA DIBANGUNKAN   DI   UNTUKMU!➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkat...
21/07/2025

UCAPKANLAH DEMIKIAN NISCAYA DIBANGUNKAN DI UNTUKMU!
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلاَئِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِى. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ عَبْدِى فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ. فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِى بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ

“Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikat-Nya, “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?” Mereka berkata, “Benar.” Allah berfirman, “Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?” Mereka menjawab, “Benar.” Allah berfirman, “Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku saat itu?” Mereka berkata, “Ia memujimu dan mengucapkan istirja’ (innaa lilaahi wa innaa ilaihi raaji’uun).” Allah berfirman, “Bangunkan untuk hamba-Ku di surga, dan namai ia dengan nama baitul hamdi (rumah pujian).” (HR. Tirmidzi, no. 1021; Ahmad, 4: 415. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

JANGAN S**A   MASALAH   DI   SOSIAL!Menghadapi masalah rumah tangga memang bukan hal yang mudah. Ada kalanya kita merasa...
21/07/2025

JANGAN S**A MASALAH DI SOSIAL!

Menghadapi masalah rumah tangga memang bukan hal yang mudah. Ada kalanya kita merasa begitu pelik, sehingga kita seolah memerlukan sandaran atau tempat bercerita.

Dalam keadaan yang sulit itu, banyak orang melakukan kesalahan dengan menceritakan masalahnya di media sosial. Berharap hal tersebut bisa membuat hatinya merasa lega. Padahal, hal tersebut adalah hal yang kurang baik untuk dilakukan. Mengapa?

1. Mempermalukan diri sendiri.
Banyak orang berusaha untuk menutup rapat masalah dalam rumah tangganya demi menjaga nama baik, harkat, dan martabat yang sudah dibangun bersama. Menceritakan masalah di media sosial, hanya akan mempermalukan diri sendiri. Terlebih syariat Islam telah melarang keras akan hal ini sebagaimana penjelasan Ustadz dalam gambar di atas.

2. Menyuguhkan gosip.
Menceritakan masalah rumah tangga di media sosial sama halnya dengan terpeleset jatuh kemudian menyuruh orang-orang untuk menonton. Alih-alih ditolong, kadang malah disorakin.

3. Tidak mendapatkan penyelesaian.
Menceritakan masalah rumah tangga di media sosial, tidak akan membuat kamu mendapatkan penyelesaian dari sana, bukan? Hakikatnya, masalah rumah tangga adalah hak dari dirimu dan pasangan. Campur tangan pihak lain, sebenarnya hanya akan memperumit masalah dan membuatnya nampak besar.

Media sosial yang kamu anggap sebagai tempat ternyaman untuk menceritakan beragam hal, terkadang tidak cocok untuk menceritakan perihal masalah rumah tangga.

4. Kehilangan kepercayaan.
Berbagi cerita di media sosial bisa membuatmu memiliki masalah terbesar dalam rumah tangga, yaitu kehilangan kepercayaan dari pasangan. Pasangan akan kehilangan kepercayaan karena hak dari privasinya tidak bisa kamu jaga dengan baik.

Semoga nasihat ini bermanfaat.

Faedah kajian Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc. dengan judul “Berbuat Baik pada Istri (Sesi 2)”,
di Mushalla Al-Amin Imogiri, Bantul, Yogyakarta,
2 Dzulqa’dah 1444 H.

🇩‌🇴‌🇦‌*Doa Yang Dapat Menjaga Dari Musibah*Salah satu dzikir atau doa yang sering dibaca pada pagi dan petang yaitu:بِسْ...
19/07/2025

🇩‌🇴‌🇦‌

*Doa Yang Dapat Menjaga Dari Musibah*

Salah satu dzikir atau doa yang sering dibaca pada pagi dan petang yaitu:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

*Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.*

Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang dapat membahayakan baik yang di bumi maupun di langit, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

*Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba memudaratkannya.*

(HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no. 3869. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.)

┗━━🔷🔷━━🌼━ ●●🌼🔷┛

 , Bantulah  ...‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى ال...
18/07/2025

, Bantulah ...

‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,

كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu sholat maka beliaupun pergi shalat” (HR Bukhari).

Hal ini merupakan sifat tawaadhu’ (rendah hati) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mencontohkannya pada manusia, padahal beliau adalah seorang pimpinan dan qadhi tertinggi kaum muslimin. Bisa jadi ada suami yang merasa diri menjadi rendah jika melakukan perbuatan dan pekerjaan rumah tangga karena ia adalah orang besar dan berkedudukan bahkan bos di tempat kerjanya.

Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah berkata menjelaskan hadits ini,

من أخلاق الأنبياء التواضع ، والبعد عن التنعم ، وامتهان النفس ليستن بهم ولئلا يخلدوا إلى الرفاهية المذمومة

“Di antara akhlak mulia para nabi adalah tawaadhu’ dan sangat jauh dari s**a bersenang-senang (bermewah-mewah) dan melatih diri untuk hal ini, agar mereka tidak terus-menerus berada pada kemewahan yang tercela (mewah tidak tercela secara mutlak).” (Fathul Bari kitab adab hal. 472)

Sumber: https://muslim.or.id/39376-sunnah-membantu-istri-di-rumah.html

بَارَكَ اللّٰهُ فِيْكُمْ..
☘️🍁☘️🍁☘️🍁☘️🍁☘️🍁

.DI   SEKARANG MASIH ADAKAH   YANG   NASI UNTUK  , MENUANGKAN AIR MINUM UNTUK SUAMINYA DAN DUDUK DI SAMPING SUAMINYA SAM...
18/07/2025

.
DI SEKARANG MASIH ADAKAH YANG NASI UNTUK , MENUANGKAN AIR MINUM UNTUK SUAMINYA DAN DUDUK DI SAMPING SUAMINYA SAMPAI SELESAI MAKAN WALAUPUN TIDAK IKUTAN MAKAN?*

KALAU ADA ITU BUKANLAH ISTRI, TAPI SEORANG BIDADARI SURGA

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata,
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah ﷺ, "Siapakah Wanita yang paling baik?"
Jawab beliau, "Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci." (HR An Nasai no 3231 dan Ahmad, 2:251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah berkata,
“Isteri yang shalihah itu bukan yang tenggelam dalam (urusan) dunia, tapi dia meluangkanmu untuk akhirat.” [Al-Ihyaa’ (IV/699)]

Bismillah    KEPADA ORANG  *Dari Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:إِنَّاللَّهَ تَعَالَى حَ...
17/07/2025

Bismillah
KEPADA ORANG *

Dari Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّاللَّهَ تَعَالَى حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوقَ اْللأَمَّهَاتِ، وَمَنْعًا وَهَاتِ وَوَأْدَ اْلبَنَاتِ، وَكَرِهَ لَكُمْ قِيْلَ وَقَالَ، وَكَشْرَةَ اْلسُّؤَالِ، إِضَاعَةَ اْلمَالِ

*“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan minta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup. Dan Allah membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya, demikian p**a memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)” [HR. Bukhari (Fathul Baari 10/405 No. 5975) Muslim No. 1715 912)]*

Hadis ini adalah salah satu hadis yang melarang seorang anak berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya. Seorang anak yang berbuat durhaka berarti dia tidak masuk Surga, dengan sebab durhaka kepada kedua orang tuanya, sebagaimana hadis dari Abu Darda, bahwasanya Nabi ﷺ bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَاقٌ وَلاَ مُدْمِنُ خَمْرٍ وَلاَ مُكَذِّبٌ باْلقَدَرِ

*“Tidak masuk Surga anak yang durhaka, peminum khamr (minuman keras), dan orang yang mendustakan qadar.” [HR. Ahmad 6/441 dan di Hasankan oleh Al-Albani dalam Silsilah Hadis Shahihnya 675]*

*Di antara bentuk durhaka (uquq) adalah:*

*1. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan (ucapan), ataupun perbuatan yang membuat orang tua sedih dan sakit hati*.

*2. Berkata ‘Ah’ dan tidak memenuhi panggilan orang tua*.

*3. Membentak atau menghardik orang tua*.

*4. Bakhil, tidak mengurusi orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain daripada mengurusi orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.*

*5. Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan bodoh, ‘kolot’ dan lain-lain.*

*6. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci, atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua atau lemah. Tetapi jika ‘Si Ibu” melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidak mengapa, dan karena itu anak harus berterima kasih.*

*7. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak, atau mencemarkan nama baik orang tua.*

*8. Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, mengisap rokok, dll.*

*9. Mendahulukan taat kepada istri dari pada orang tua. Bahkan ada sebagian orang dengan teganya mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya. Na’udzubillah.*

*10. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggalnya, ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam ini adalah sikap yang amat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.*

*Semuanya itu termasuk bentuk-bentuk kedurhakaan kepada kedua orang tua. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dan membedakan dalam berkata dan berbuat kepada kedua orang tua, dengan kepada orang lain.*

══════

Address


Telephone

+6281216459378

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kajian Sunah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share