03/10/2025
Dua siswi SMA Negeri 2 Cilacap, Jawa Tengah, berhasil menciptakan inovasi berupa kotak makan pintar yang mampu mendeteksi makanan basi. Karya yang mereka beri nama "Ompreng" ini lahir dari rasa keprihatinan terhadap maraknya kasus keracunan makanan, termasuk insiden terbaru dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Alya Meisya N (16) dan Felda Triana W (16), siswi kelas XI jurusan Fisika-Matematika, merancang Ompreng sejak beberapa bulan lalu, bahkan sebelum kasus keracunan MBG ramai diperbincangkan.
“Kami menciptakan alat ini karena prihatin banyak kasus keracunan. Ompreng bisa mendeteksi kebasian makanan, terutama makanan MBG yang dibagikan di sekolah,” Kamis (2/10/2025).
Ompreng didesain menyerupai kotak makan berukuran besar dengan sensor khusus pada bagian tutupnya. Makanan sampel dimasukkan ke dalam kotak, lalu ditutup. Dalam kurun waktu 3–5 menit, sensor akan membaca kondisi makanan.
Hasilnya ditampilkan dalam bentuk indikator: makanan hewani dianalisis menggunakan sensor MQ135, sementara makanan nabati melalui sensor MQ3. Jika indikator melebihi ambang batas aman, alat segera memberi peringatan.
Selain itu, hasil deteksi juga bisa dipantau lewat aplikasi Android Blynk IoT yang terkoneksi dengan jaringan WiFi. “Jadi bisa dipantau langsung lewat ponsel,”
Ompreng telah melalui tahap uji laboratorium dan membawa prestasi membanggakan. Inovasi ini sukses meraih juara II pada ajang AHM Best Student (AHMBS) Regional Jateng-DIY 2025, yang digelar Astra Honda Motor secara daring pada 11–23 September lalu.
“Alhamdulillah dapat juara dua. Harapannya bisa dikembangkan lebih lanjut supaya bisa bermanfaat lebih luas untuk masyarakat,” kata Alya.
Ke depan, Alya berencana menyempurnakan Ompreng agar mampu mendeteksi berbagai jenis bakteri berbahaya.