
04/07/2025
Semut dikenal karena jumlahnya yang sangat banyak, mereka mungkin merupakan jenis hewan dengan jumlah populasi terbanyak di bumi. Yang tidak banyak orang tahu, ternyata ada spesies semut yang terancam punah, yaitu Semut Dinosaurus (𝘕𝘰𝘵𝘩𝘰𝘮𝘺𝘳𝘮𝘦𝘤𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘤𝘳𝘰𝘱𝘴). Penyebab utama penurunan populasinya adalah perusakan habitat dan perubahan iklim. Semut Dinosaurus dijuluki sebagai fosil hidup, alasannya karena semut ini diyakini merupakan salah satu contoh hidup terdekat tentang bagaimana rupa beberapa semut sejati yang paling awal, baik dalam morfologi maupun perilaku.
Semut Dinosaurus pertama kali dicatat pada tahun 1934 di Australia Barat. Dua spesimen semut pekerja dikirim ke Museum Victoria, dan merupakan satu-satunya contoh yang diketahui hingga tahun 1977. Kemudian peneliti secara tak terduga menemukan populasi yang berkembang pesat sebanyak 1.200 ekor di Australia Selatan, semut ini menjadi salah satu target penelitian favorit. Sayangnya, sejak tahun 1990, semut ini sangat jarang ditemukan kembali, lembaga konservasi alam dunia IUCN menempatkan Semut Dinosaurus sebagai spesies berstatus kritis (critically endangered).
Semut Dinosaurus hidup berkoloni seperti semut pada umumnya. Setiap malam, para pekerja penjelajah meninggalkan sarang untuk mencari makanan cair atau larut seperti madu, dan berburu mangsa berupa Arthropoda. Mereka melumpuhkan mangsanya dengan sengatnya, lalu dibawa ke sarang untuk makanan bagi larva. Semut berevolusi dari nenek moyang tawon, Semut Dinosaurus ini dianggap sebagai spesies semut yang paling mirip tawon yang hidup saat ini. Ia berkerabat dengan Semut Bulldog endemik Australia (genus : 𝘔𝘺𝘳𝘮𝘦𝘤𝘪𝘢), tetapi lebih primitif. Oleh karena itu, ini adalah subjek utama untuk mempelajari evolusi semut dan perilaku sosialnya.
Sumber : International Union for Conservation of Nature (IUCN) | Science Journal | Australian Government