Alas Ketonggo Srigati

Alas Ketonggo Srigati melestarikan budaya Nusantara!! Destinasi Wisata Religi Alas Ketonggo Srigati Ngawi

Berita itu menjadi 'derita' ketika dibaca lalu diterima apa adanya, tidak dicerna dengan membandingkan (verifikasi) deng...
28/04/2025

Berita itu menjadi 'derita' ketika dibaca lalu diterima apa adanya, tidak dicerna dengan membandingkan (verifikasi) dengan sumber lainnya. Literasi bukan hanya berhenti sampai membaca, karena kita sekarang hidup di era dimana kebohongan bisa dianggap kebenaran - simulacra (imitasi dari sebuah kebenaran).

Kita memang tidak bisa melihat orang hanya dari sampulnya aja. Dan memang tidak perlu terlalu over ekspektasi kepada siapapun.

Kalau mau hubungan sesama manusia ya siaplah kecewa. Siap dengan hal2 busuk yg tidak atau belum pernah kita ketahui.

Karena Moral itu enggak ada, yg ada itu hanya kepentingan. Yang murni dan sejati itu bukan hati atau cinta tapi kepentingan.

Setidaknya itu yang membuat adanya variasi manusia dalam berbuat jahat. Kalau mau hubungan sama manusia ya siap kecewa.

Siap-siaplah dengan hal busuk yang tidak atau belum pernah kita ketahui.

"Orang lain adalah neraka bagimu, dan sialnya kamu juga adalah neraka bagi dirimu sendiri".

☕☕ Forum Sinau Kemandirian

Selamat malam dunia tipu-tipu!! ☺☺☺

Tidak semua kelebihan itu baik dan tidak juga semua kekurangan itu buruk. Semua keadaan yg terjadi dalam proses hidup in...
27/04/2025

Tidak semua kelebihan itu baik dan tidak juga semua kekurangan itu buruk. Semua keadaan yg terjadi dalam proses hidup ini diprotes juga percuma kecuali dinikmati toh sudah terjadi.

Kemapanan dan kenyamanan dalam proses hidup justru membunuh kreativitas usia anak. Karena serba kecukupan dan dimanjakan akhirnya berimbas pada kebiasaan hidup.

Sebaliknya kekurangan dan kesulitan pada masa perkembangan pertumbuhan Anak, melahirkan jiwa yg gigih, mental yg tangguh karna ditempa oleh alam dan keadaan hidup.

Meskipun pola intelektual s**a ngeyel gini : Idealnya fasilitas terpenuhi, makan bergizi kreativitas dan mentalitas juga berkembang. Betul teorinya emang gitu, tapi faktanya jika kita melihat dan mengamati, kontradiksi.

Dunia memang diciptakan untuk tidak ideal. Ada siang dan malam, ada laki-laki, perempuan untuk berpasangan bukan untuk diversuskan apalagi diperbandingkan. Salah memaknai imbasnya besar bagi pola mindset dipikiran.

Orang gak akan mau tirakat, gak mau luwe, berlapar-lapar puasa, prihatin melek wengi jika segala macam kebutuhan hidupnya terpenuhi. Hidupnya cuma sebatas ritual dah rutinitas.

Orang akan berani menyelami samudera raya pikiran, Patrap lelaku prihatin menajamkan indera keenam, spiritualitas hidupnya karna wirang, karna kurang, karna kepepet keadaan.

Sebab tanpa ada benturan konflik hidup, sikap mentalitas karakter seseorang takkan mungkin terbentuk. Banyak orang minggat dan kabur entah kerja di luar negri atau di luar propinsi kalau ditelusuri latar belakangnya seperti itu.

Namun semua proses pembelajaran panjang dalam kehidupan ini ada masanya, ada level dan dosis sesuai dengan perkembangan jiwa di mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dsty.

Semesta itu punya polanya sendiri, kurikulum universitas kehidupan tidak ada tutorialnya. Mata pelajarannya konflik kehidupan, ujiannya di-tagih hutang gak punya uang, kadang juga diomelin atasan, majikan cuma bisa diam, dsty.

Buku panduannya mengikuti arah mata angin kemana berhembus, jadwalnya juga abstrak dan gelap tidak pernah bisa diprediksi apa soal pelajaran yg terjadi tau-tau ketemu jalan buntu.

Memanajemen konflik hidup berpuluh-puluh tahun inilah yg akhirnya menempa mental dan karakter watak kepribadian serta kelakuan seseorang sesuai dengan garis tangan-Nya.

Ada yg beruntung dan ada yg buntung. Inilah teatrikal drama orkestra dari alam semesta yg kita semua manusia para aktor dan pelakunya.

Mau ketawa ngakak juga boleh, senyum tipis juga gak masalah, menertawakan paradoks kehidupan yg sampai saat kini terus dinikmati.

Tentu juga ada yg ketawa kecut, dan pahit menyesali atau masa lalu yg di sia-siakan.
Dan ada yg bisa berdamai dengan keadaan, berkompromi, nikmati prosesnya dan selalu mensyukuri seberapapun hasil akhirnya.

Waktu adalah kekayaan yg dimiliki semua orang dan tidak bisa ternilai dengan materi. Tapi tidak semua orang mau menyadari. Baginya kekayaan itu uang harta yg banyak.

Semua persepsi kembali pada presisi titik bijak sudut pandangnya masing-masing tergantung mindset kemelekatan yg berada dalam pikiran.

Jika Anda tidak bisa berjarak dengan itu semua Anda terjebak pada ritual hidup yg cuma itu itu pengulangan rutin tiap hari yg membosankan.

Spiritualitaskan hidupmu maka akan Anda dapati keindahan hidupmu yg tidak terlintas dalam angan-angan pikiran. Jika Anda tau dan bisa memahami itu, Anda akan tertawa kecil.

Paradoks kehidupan. 😀

☕ sinau kemandirian

Suasana Pagi Kota PonorogoSimpang Ngepos Ponorogo
27/04/2025

Suasana Pagi Kota Ponorogo
Simpang Ngepos Ponorogo

Radar Madiun. MAGETAN - Kabar duka menyelimuti dunia pendakian Indonesia.Mbok Yem, perempuan penjaga warung legendaris d...
23/04/2025

Radar Madiun. MAGETAN - Kabar duka menyelimuti dunia pendakian Indonesia.

Mbok Yem, perempuan penjaga warung legendaris di puncak Gunung Lawu, meninggal dunia pada Rabu (23/4) siang di kediamannya, Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan.

Informasi kepergian sosok inspiratif bernama asli Wakiyem itu dibenarkan oleh Sugeng Sucipto, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Gonggang.

Sebelumnya, Mbok Yem sempat dirawat di RSU Siti Aisyiyah, Ponorogo.

Penyebab ia meninggal diduga karena mengalami pneumonia akut atau radang paru-paru yang menyerang saluran pernapasannya.

Profil Mbok Yem, Sang Pemilik Warung Legendaris di Puncak Gunung Lawu

Mbok Yem bukanlah sosok biasa. Namanya lekat di hati ribuan pendaki Gunung Lawu yang melewati jalur Cemoro Sewu maupun Cemoro Kandang.

Sejak tahun 1980-an, ia setia menjaga dan melayani para pendaki dari warung miliknya yang berada di Hargo Dumilah, tepatnya di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Hanya 115 meter di bawah puncak Lawu, menjadikan warung Mbok Yem sebagai warung tertinggi di Indonesia.

Bagi para pendaki, kehadiran Mbok Yem bukan sekadar pemilik warung.

Ia adalah penjaga semangat, penyemangat langkah terakhir menuju puncak, dan penyedia hangatnya minuman dan makanan di suhu yang menggigit.

Banyak dari mereka yang mengenang Mbok Yem sebagai sosok yang ramah, tegar, dan tak pernah meninggalkan puncak meski dalam kondisi cuaca ekstrem.

Sumber Informasi Website

Sumber Mata air Terbaik Bagi Kesehatan!!Minum di mana kuda minum, mereka tidak pernah memilih air yang buruk.Tidur di te...
22/04/2025

Sumber Mata air Terbaik Bagi Kesehatan!!

Minum di mana kuda minum, mereka tidak pernah memilih air yang buruk.
Tidur di tempat kucing tidur, ia mencari ketenangan dan kenyamanan.
Makanlah buah yang dipegang cacing tapi tidak ditembus, ia selalu menemukan buah yang paling matang.
Tanamlah pohonmu di mana lalat menggali, tanah di situ subur.
Bangun rumahmu tempat ular berjemur di bawah sinar matahari, tanah itu stabil dan tidak akan runtuh.
Gali air di mana burung-burung mencari keteduhan dari panas, di mana mereka beristirahat, air sudah dekat.
Bangun tidur bersama burung-burung, itulah jalan menuju kesuksesan.
Makanlah lebih banyak sayuran, maka kamu akan memiliki kaki yang kuat dan hati yang tangguh, seperti binatang liar.
Berenang kapan pun Anda bisa, dan Anda akan merasa alami di air seperti ikan.
Sering-seringlah menatap langit, dan pikiranmu akan menjadi terang dan jernih.

Tetaplah tenang dan diam, dan kedamaian akan mengisi hatimu, membawa ketenangan bagi jiwamu.

: Santo Seraphim dari Sarov 1754-1833

Pasar Tradisional Ngasem Yogjakarta!! ☕
21/04/2025

Pasar Tradisional Ngasem Yogjakarta!! ☕

Hidup itu bisa kacau balau kalau tidak punya misi visi, disaat Anda tidak bisa membedakan mana tujuan hidup, dan mana pr...
20/04/2025

Hidup itu bisa kacau balau kalau tidak punya misi visi, disaat Anda tidak bisa membedakan mana tujuan hidup, dan mana proses hidup!!

Perubahan adalah pilihan-pilihan yg sulit sebuah keniscayaan, dalam kehidupan!!

Apapun yg terjadi kita tetap harus berani menyambut esok pagi dengan riang hati.

Problem peliknya hidup tak bisa dihindari, masalah tak mungkin bisa kita tinggal lari.

Kalau lampumu tak bersumbu dan tak berminyak, jangan bayangkan api.

Kalau gelasmu retak, jangan mimpi menuangkan minuman.

Kalau mentalmu rapuh, jangan rindukan ras**an tenaga dalam.

Kalau kaca jiwamu masih kumuh oleh kotoran2 dunia, jangan minta cahaya akan memancarkan dengan jernih atasmu.

Jadi,,, bertapalah dengan puasamu, bersunyilah dgn i'tikaf-mu, mengendaplah dengan rasa lapar dan hausmu.

Membeninglah dengan rukuk dan sujudmu.

Puasa mengantarkanmu menjauh dari kefana'an dunia, sehingga engkau mendekat kealam spiritualitas.

Puasa menanggalkan barang2 pemberat pundak nafsu2 pengotor hati, serta pemilikan2 penjerat kaki kesorgaanmu.

Selehing pikir menebhing Ati,
Doyoning tyas ingsun sejati.

Sakti tanpo Aji, patrap lelaku kang sejati!



ATV KALIURANG WEKA FAMILY
https://youtu.be/UKTlHCLNoF8?si=EfLVCmtSUYtFfwaU

KETIKA RATU KALINYAMAT MENANTANG DUNIA!!Pada abad ke-16, di tengah gegap gempita kekuasaan kolonial Portugis di Asia, te...
17/04/2025

KETIKA RATU KALINYAMAT MENANTANG DUNIA!!

Pada abad ke-16, di tengah gegap gempita kekuasaan kolonial Portugis di Asia, tersebutlah seorang wanita dari pesisir utara Jawa yang berani menantang mereka: Ratu Kalinyamat dari Jepara.

Ia bukan hanya pemimpin biasa—ia adalah janda dari Pangeran Hadiri yang dibunuh oleh Arya Penangsang. Setelah suaminya terbunuh, ia mencukur rambut sebagai tanda berkabung dan bersumpah untuk tidak menikah lagi demi membalas dendam dan menjaga kerajaannya.

PENGIRIMAN ARMADA LAUT KE MALAKA
Pada tahun 1551 dan 1574, ia mengirim armada laut ke Malaka untuk membantu Kesultanan Johor dan Aceh melawan Portugis. Bahkan armadanya disebut-sebut sebagai salah satu yang terkuat dari Nusantara kala itu. Bayangkan, seorang ratu dari Jawa, memimpin perang melawan bangsa Eropa jauh sebelum Indonesia bersatu sebagai bangsa!

Ratu Kalinyamat adalah bukti bahwa perempuan Nusantara sejak dulu bukan hanya penjaga rumah, tapi juga penjaga kehormatan dan tanah air.

Terminal Padangan Bojonegoro.
17/04/2025

Terminal Padangan Bojonegoro.

Pemandangan kelok Sembilan yang ikonik di Sumatera Barat, Indonesia. Jalan ini terletak di Kabupaten Limapuluh Kota meng...
16/04/2025

Pemandangan kelok Sembilan yang ikonik di Sumatera Barat, Indonesia. Jalan ini terletak di Kabupaten Limapuluh Kota menghubungkan Kota Payakumbuh dengan Provinsi Riau.

BADUY.   #3"Lebih percaya pada lisan dibanding dengan tulisan. Tabu atau Pamali terhadap tulisan!!"Masyarakat di wilayah...
15/04/2025

BADUY. #3

"Lebih percaya pada lisan dibanding dengan tulisan. Tabu atau Pamali terhadap tulisan!!"

Masyarakat di wilayah daerah Desa Kanekes Kecamaran Leuwi Damar Kabupaten Lebak Banten ini lebih di kenal sebagai Suku Baduy. Di sebut Suku Baduy karena ada nilai2 leluhur, adat istiadat yang terus dijaga, dan masih terus dilestarikan sampai jaman modern, sekarang.

Wilayah Perbatasan dari Barat Kecamatan Bojongmanik dari Utara Kecamatan Ciboleger dari Timur Kecamatan Sobang dan dari selatan berbatasan dengan Kecamatan Ciborani. Luas wilayah Suku Baduy sekitar 50.000 Hektar. Dan jumlah penduduk 11.700 terdiri dari 3.400 KK.

Keseluruhan Suku Baduy ada 65 Kampung, 3 Kanpung Baduy dalam dan 62 Kampung Suku Baduy luar. Jalan kaki ke Kampung Baduy luar memakan waktu 1.5jam, jarak dari kampung Baduy luar ke Suku Baduy dalam Jalan kaki memakan waktu kurang lebih sekitar 3-4 jam.

Ada perbedaan antara Baduy dalam dan Baduy luar, Baduy luar ini lebih modern di bandingkan dengan Suku Baduy Dalam yg lebih Tradisional.

Agama Kepercayaan Pada Tuhan YME. Salah satu bentuk dan cara bersyukur dalam tata cara adat tanam padi itu, ada proses hingga sembilan kali ritual. Sebagai bentuk cara bersyukur masyarakat Baduy yang sudah jadi budaya tradisi turun temurun hingga kini.

Tentang filosofi Pendidikan. Bagi para tokoh adat Baduy luar kadang agak dilema, di satu sisi Anak2 butuh pendidikan dan di satu sisi kalau sudah berpendidikan formal/bebas seperti masyarakat luar, akan banyak sekali pengaruh yang akan masuk yang dari luar.

Dan kalau sudah banyak pengaruh yg dari luar masuk pada diri mereka, tetua masyarakat suku Baduy mengkhawatirkan akan sangat mungkin tradisi budaya masyarakat asli adat budaya Baduy lambat laun bisa akan hilang.

"Yang kedua Filosofi adat Masyarakat Baduy lebih percaya pada lisan dibanding dengan tulisan. Tabu atau Pamali terhadap tulisan!!"

Itu tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan dan kemajuan pasti ada, tapi dengan catatan bahwa perilaku hidup yg di amanatkan itu juga harus terus berjalan. Sebab ini bekal penting buat anak cucu kita bahwa nilai budaya harus terus dilestarikan. Setiap Desa dan Kampung Masyarakat Baduy baik yg luar atau di dalam selalu ada tokoh masyarakat yang di tetuakan

Ketika adat melarang untuk sekolah formal beda lagi dengan melarang belajar, belajar sebisanya kita dipersilahkan oleh tetua adat. Belajar di dalam kobteks adat, setelah ada ijazah pasti pemikirannya mereka pasti akan wahh saya punya ijazah, saya bisa kerja di luar?

Kalau mereka sudah betah kerja di luar, para generasinya terus kerja di luar otomatis akan mempengaruhi generasi yg lain, dan kalau hal ini diterus2kan generasi Baduy di kampung ini makin sedikit, dan sejauh ini adat menyarankan anak2nya untuk belajar secara non formal.

Menang juga ada budaya baca Buku, tapi cuma berhitung dan baca tulis dan itu cuma sekedar pintu untuk membuka cara berkomunikasi baik.

Dari catatan sebuah proses bawah tanah pada perilaku asli suku masyarakat Baduy ini bisa berlaku pola yg berbeda dengan masyarakat umum, biasa " Pembaharuan tak mesti harus di lakukan, sebab perubahan akan membuat nilai adat itiadat yg di lestarikan akan bisa punah"

"Sesuatu Kebenaran yg di anggap baik di suatu saat, suatu wilayah pada suatu tempat belum tentu akan baik juga di suatu saat, di suatu wilayah pada kultur budaya adat suatu tempat".

*Catatan WEKA Express 13 Maret 2022*.



Ajining Diri Ono Ing Lathi!!
https://youtu.be/OUpphCpvOk0

foto-foto ai cuma buat pemanis

BADUY.   #2"Lebih percaya pada lisan dibanding dengan tulisan. Tabu atau Pamali terhadap tulisan!!"Masyarakat di wilayah...
15/04/2025

BADUY. #2

"Lebih percaya pada lisan dibanding dengan tulisan. Tabu atau Pamali terhadap tulisan!!"

Masyarakat di wilayah daerah Desa Kanekes Kecamaran Leuwi Damar Kabupaten Lebak Banten ini lebih di kenal sebagai Suku Baduy. Di sebut Suku Baduy karena ada nilai2 leluhur, adat istiadat yang terus dijaga, dan masih terus dilestarikan sampai jaman modern, sekarang.

Wilayah Perbatasan dari Barat Kecamatan Bojongmanik dari Utara Kecamatan Ciboleger dari Timur Kecamatan Sobang dan dari selatan berbatasan dengan Kecamatan Ciborani. Luas wilayah Suku Baduy sekitar 50.000 Hektar. Dan jumlah penduduk 11.700 terdiri dari 3.400 KK.

Keseluruhan Suku Baduy ada 65 Kampung, 3 Kanpung Baduy dalam dan 62 Kampung Suku Baduy luar. Jalan kaki ke Kampung Baduy luar memakan waktu 1.5jam, jarak dari kampung Baduy luar ke Suku Baduy dalam Jalan kaki memakan waktu kurang lebih sekitar 3-4 jam.

Ada perbedaan antara Baduy dalam dan Baduy luar, Baduy luar ini lebih modern di bandingkan dengan Suku Baduy Dalam yg lebih Tradisional.

Agama Kepercayaan Pada Tuhan YME. Salah satu bentuk dan cara bersyukur dalam tata cara adat tanam padi itu, ada proses hingga sembilan kali ritual. Sebagai bentuk cara bersyukur masyarakat Baduy yang sudah jadi budaya tradisi turun temurun hingga kini.

Tentang filosofi Pendidikan. Bagi para tokoh adat Baduy luar kadang agak dilema, di satu sisi Anak2 butuh pendidikan dan di satu sisi kalau sudah berpendidikan formal/bebas seperti masyarakat luar, akan banyak sekali pengaruh yang akan masuk yang dari luar.

Dan kalau sudah banyak pengaruh yg dari luar masuk pada diri mereka, tetua masyarakat suku Baduy mengkhawatirkan akan sangat mungkin tradisi budaya masyarakat asli adat budaya Baduy lambat laun bisa akan hilang.

"Yang kedua Filosofi adat Masyarakat Baduy lebih percaya pada lisan dibanding dengan tulisan. Tabu atau Pamali terhadap tulisan!!"

Itu tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan dan kemajuan pasti ada, tapi dengan catatan bahwa perilaku hidup yg di amanatkan itu juga harus terus berjalan. Sebab ini bekal penting buat anak cucu kita bahwa nilai budaya harus terus dilestarikan. Setiap Desa dan Kampung Masyarakat Baduy baik yg luar atau di dalam selalu ada tokoh masyarakat yang di tetuakan

Ketika adat melarang untuk sekolah formal beda lagi dengan melarang belajar, belajar sebisanya kita dipersilahkan oleh tetua adat. Belajar di dalam kobteks adat, setelah ada ijazah pasti pemikirannya mereka pasti akan wahh saya punya ijazah, saya bisa kerja di luar?

Kalau mereka sudah betah kerja di luar, para generasinya terus kerja di luar otomatis akan mempengaruhi generasi yg lain, dan kalau hal ini diterus2kan generasi Baduy di kampung ini makin sedikit, dan sejauh ini adat menyarankan anak2nya untuk belajar secara non formal.

Menang juga ada budaya baca Buku, tapi cuma berhitung dan baca tulis dan itu cuma sekedar pintu untuk membuka cara berkomunikasi baik.

Dari catatan sebuah proses bawah tanah pada perilaku asli suku masyarakat Baduy ini bisa berlaku pola yg berbeda dengan masyarakat umum, biasa " Pembaharuan tak mesti harus di lakukan, sebab perubahan akan membuat nilai adat itiadat yg di lestarikan akan bisa punah"

"Sesuatu Kebenaran yg di anggap baik di suatu saat, suatu wilayah pada suatu tempat belum tentu akan baik juga di suatu saat, di suatu wilayah pada kultur budaya adat suatu tempat".

*Catatan WEKA Express 13 Maret 2022*.



Ajining Diri Ono Ing Lathi!!
https://youtu.be/OUpphCpvOk0

foto-foto ai cuma buat pemanis

Address

Ngawinan

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Alas Ketonggo Srigati posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Alas Ketonggo Srigati:

Share