07/08/2025
Produksi itu mudah, pemasaran itu susah? Yach itu dulu!! Tapi sekarang serba Mudah!!
Kini sejak adanya dunia media sosial dan perkembangan tekhnologi jadi serba mudah, bahkan siapapun saja bisa menjadi reseller tanpa modal dan tidak harus repot2 mikirin Produksi, modal dan segala resikonya.
Dulu untuk wirausaha saat era tradisional itu lumayan susah, bagi para wirausahawan itu mesti bisa memproduksi produk barang dan masih memikirkan lagi segmen pemasaran.
Kemudian muncul problem berikutnya, hampir semua orang bisa membuat produk, bisa membikin dagangan, tapi tidak semua orang bisa memasarkan dan bisa menjual barang.
Makanya saat itu ada celah pilihan menjadi sales dengan menjual barang, atau menjadi Produksi barang atau kedua-duanya, menjadi pemroduksi barang dan sekaligus pemasaran.
Ada banyak jenis barang yg bisa diproduksi mulai dari barang kebutuhan pokok sehari-hari, makanan kecil, snack atau aneka minuman.
Pasar-pasar tradisional, toko dan warung dan door to door rumah-rumah dikampung dan di pelosok desa di kampung dan di gunung bisa dijadikan market, segmen untuk pemasaranya.
Tugas seorang sales, wong bakulan janan dulu mengambil dulu barang dagangan/kulakan dari tempat produksi barang dagangan, atau Pasar baru kemudian menjual/titip/mengecer ke toko, warung2 atau langsung konsumen di lapangan
Makanya usaha jaman dahulu itu bukan cuma butuh chos modal operasional dilapangan tapi juga butuh daya tahan keuletan, ketekunan dan ketelatenan serta kesabaran sampai dengan mendapatkan langganan tetap di lapangan.
Makanya eksedus memotong jarak jauh pada saat itu kendaraan belum banyak dan semaju jaman sekarang banyak yg tinggal merantau diluar daerah dan luar kota provinsi demi untuk memperluas jaringan pemasaran berkembang.
Hal inilah yg menjadi latar belakang kenapa WEKA Express butuh 20th lebih merantau dan sempat 4th tinggal di Bekasi dan 16th tinggal Anyer serang Banten menjadi salez marketing
Menjadi wong bakulan, sales door to door, dari rumah ke rumah dari desa ke desa dan sedari kampung ke kampung naik dan turun gunung antar desa antar kec dan bahkan antar provinsi ketemu dengan berbagai macam karakter dan watak ratusan bahkan ribuan orang yg menjadi universitas hidup, guru laku waktu di lapangan.
Dan kini seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yg sangat cepat juga otomatis sangat mempengaruhi perilaku pasar sangat mempengaruhi perubahan tekhnik dan pola cara marketing dan pemasaran barang.
Untuk bisa usaha bakulan sekarang gak harus sewa ruko atau sewa tempat di pasar, dan juga tidak harus punya lapak untuk menata display dan menata barang dagangan, tidak harus kini bisa memanfaatkan pree order/po di status watsup, di lapak Shope, toko di media sosial tiktok, Facebook, iG atau media sosial lainnya.
Untuk wirusaha bakulan sekarang bisa offline pola tradisional dengan segala kelebihan dan kekurangannya dan juga ada pilihan baru via online dengan segmen pasar yg lebih luas dan bisa memanfaatkan keduanya online, offline.
Semuanya tentu punyai segmen pemasaran yg begitu sangat cepat berubah pola perilaku dan perkembangannya karena kebiasaan dari pola marketing yg baru, dan dampaknya baru bisa dirasakan sekarang, setelah era plandemi itu.
Tanpa era plandemi tiga tahun kemarin itu sebenarnya sempat diprediksi butuh waktu lima, sepuluh sampai duapuluh tahun untuk dapat dan bisa mengeser pola perilaku pasar.
Tapi dengan jaga jarak, tetap stay dirumah dan tidak boleh aktifitas selama tiga tahun era plandemi yg sangat mencekam saat itu kini tanpa sadar pola kebiasaan perilaku marketing otomatis berubah karena kenyamanan dengan memaksimalkan tekhnologi handphone yg selalu dan setiap hari di dalam genggaman.
Semesta dengan segala macam jenis rupa dan bentuknya kini secara miniatur ada semuanya kini ada dalam handphone dan membentuk pola algoritma yg kini menjadi base Bank Data.
Bukan cuma pola perilaku wirausaha, bakulan segala nenen bengek perilaku masyarakat di era dulu jelas sudah sangat berbeda dengan watak perilaku kehidupan era jaman sekarang.
Hal inilah sumber muara persoalan sekarang, kenapa usaha pasar tradisional, mal-mal sepi para pedagang mengeluh kurang pembeli dan seiring dengan perkembangan tekhnologi juga terjadi deindustrialisasi sehingga tenaga kuli manusia para buruh2 pabrik lambat laun akan kehilangan pekerjaan digantikan mesin robot.
Perubahan adalah keniscayaan dalam hidup. Peradaban akan terus berkembang, dunia akan tetap terus berjalan dengan ada atau tidaknya kita mau berubah atau engga terus berjalan.
terserak bakulan WEKA Express
Berubah atau punah adalah pilihan hidup yg tidak untuk memilih karena bukan pilihan tapi lebih pada kepekaan kepedulian empati naluriah kesadaran kemanusiaan untuk cepat adaptasi melakukan penyesuaian dan terus berkembang mengikuti peradaban baru.
Memang bukan pilihan yg mudah gampang ditengah situasi sdm masyarakat kita yg rata-rata lebih dominan menjadi segmen konsumen, pasar dan market dibandingkan sibuk dan ribet menjadi para produsen.
Menang dalam stadion sepakbola yg besar berkapasitan ratusan ribuan itu lebih banyak penonton dibandingkan official dan pemain.
sinau kemandirian