27/09/2025
Foto hitam putih ini memperlihatkan suasana di sebuah perkebunan tembakau pada masa kolonial di Hindia Belanda. Ratusan pekerja pribumiāsebagian besar perempuanāduduk bersila di tanah, mengelilingi tumpukan besar daun tembakau yang sedang dipilah. Wajah-wajah mereka tampak letih namun pasrah, menggambarkan kerasnya kehidupan buruh tani di tengah sistem kolonial yang menuntut banyak tenaga, tetapi memberi upah yang minim.
Di sisi lain, tampak para mandor dan pejabat perkebunan berdiri tegak, mengenakan pakaian rapiākemeja, jas, atau pakaian tradisional Jawa lengkap dengan kain dan blangkon. Beberapa dari mereka mencatat di buku, mengawasi pekerjaan para buruh dengan sikap otoritatif. Kontras antara yang duduk di tanah dengan yang berdiri tegak menunjukkan adanya jarak sosial dan kekuasaan yang begitu nyata.
Foto ini bukan hanya sekadar dokumentasi tentang proses pengolahan tembakau, tetapi juga cermin dari sistem tanam paksa dan politik ekonomi kolonial yang menempatkan rakyat sebagai roda penggerak tanpa banyak pilihan. Tembakau kala itu menjadi komoditas mahal yang diekspor ke pasar internasional, namun keuntungan besarnya lebih banyak dinikmati oleh pengusaha dan pemerintah kolonial, sementara rakyat hanya mendapat sisa.
Melalui potret ini, kita belajar bahwa setiap lembar daun tembakau yang dijual ke luar negeri menyimpan kisah keringat, penderitaan, dan ketidakadilan. Namun di balik itu semua, foto ini juga menjadi pengingat akan daya tahan dan keteguhan masyarakat kita dalam menghadapi penindasan, yang kelak menumbuhkan semangat perjuangan menuju kemerdekaan.