02/08/2025
Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 13 Silungkang Oso dan melibatkan sekitar 60 siswa. Tidak sekadar kegiatan seremonial, sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya membentuk kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya perlindungan anak sejak dini.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN Unand menggandeng Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sawahlunto.
Hadir Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sawahlunto, Efriyanto bersama jajaran Satgas PPA Kota Sawahlunto dan Desa Silungkang Oso. Selain itu, hadir p**a Kepala Desa Silungkang Oso Ferdinal, pengawas sekolah, wali murid, dan jajaran SDN 13 Silungkang Oso.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Silungkang Oso, Ferdinal, menyampaikan kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi sosial masyarakat saat ini, di mana kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih sering terjadi, bahkan di lingkungan terdekat.
”Perlindungan terhadap perempuan dan anak adalah tanggung jawab kita bersama. Mereka adalah aset berharga yang harus dijaga dan dilindungi dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, maupun diskriminasi,” kata Ferdinal.
Ia menambahkan, Pemerintah Desa Silungkang Oso berkomitmen menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Ferdinal juga mengapresiasi kehadiran berbagai pihak dalam kegiatan ini serta berharap edukasi semacam ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.
Selain sesi sosialisasi, kegiatan ini juga menjadi momentum penting dengan dilaksanakannya Penandatanganan Komitmen Anti Kekerasan oleh seluruh elemen sekolah. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh perwakilan siswa, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, Kepala Desa, bhabinkamtibmas, dan disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sawahlunto, Efriyanto.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap anak dari tindakan kekerasan, serta menjadi langkah awal terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan ramah anak. (*)
Selengkapnya baca berita di media online padek.jawapos.com dan koran Padang Ekspres