
16/09/2025
Mayor Madmuin Hasibuan tercatat lahir pada tahun 1922 di Huta Padang, Tapanuli Selatan. Pada masa pendudukan Jepang, Madmuin bekerja di pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, sebelum akhirnya berpindah ke Tanjung Priok, Batavia, sebagai seorang mandor pelabuhan. Pekerjaan ini membuatnya akrab dengan dinamika logistik dan medan strategis pelabuhan dan kelautan bekal penting yang kelak sangat berguna dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan.
Madmuin Hasibuan turut menyaksikan langsung proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Madmuin bergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Laoet. Hasibuan dipercaya menjadi komandan pas**an tempur di garis depan. Bersama para pejuang, ia terlibat dalam berbagai pertempuran melawan pas**an Sekutu dan NICA di perbatasan Jakarta Timur hingga Bekasi.
Salah satu pertempuran paling dikenang adalah Pertempuran Sasak Kapuk pada 29 November 1945, ketika pas**an yang dipimpinnya menghadang kekuatan Sekutu. Atas perjuangannya tersebut Hasibuan dikenang warga Bekasi sebagai salah satu tokoh pejuang yang begitu dikenang semasa pergerakan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Madmuin Hasibuan pernah menjabat sebagai Ketua DPRDS Bekasi tahun 1950-1956. Madmuin Hasibuan wafat pada tahun 1961 dan dimakamkan di belakang Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi.
Atas perjuangannya, masyarakat Bekasi menabalkan namanya menjadi nama jalan dan nama alun-alun di Bekasi.