Dakwah Kebenaran

Dakwah Kebenaran Dakwah kebenaran berdasarkan Kitab2 Allah

Assalamu'alaikum salam sejahtera utk semua, Salam sehat bahagia berkelimpahan, tetap bersyukur atas semua nikmat yg Alla...
16/11/2025

Assalamu'alaikum salam sejahtera utk semua, Salam sehat bahagia berkelimpahan, tetap bersyukur atas semua nikmat yg Allah berikan, supaya ditambah nikmatnya, Gunakan pikiran pendengaran & penglihatan utk melihat tanda2 kekuasaan Allah Raja Alam Semesta

09/11/2025

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُ...
31/10/2025

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
wa iz ta-azzana robbukum la-ing syakartum la-aziidannakum wa la-ing kafartum inna 'azaabii lasyadiid

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.""
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quranapp.id

Sudahkah kita bersyukur atas semua nikmat dr Allah?

18/10/2025

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَهٗ دَعْوَةُ الْحَـقِّ ۗ وَا لَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ لَا يَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُمْ بِشَيْءٍ اِلَّا كَبَا سِطِ كَفَّيْهِ اِلَى الْمَآءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَا لِـغِهٖ ۗ وَمَا دُعَآءُ الْكٰفِرِيْنَ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ
lahuu da'watul-haqq, wallaziina yad'uuna ming duunihii laa yastajiibuuna lahum bisyai-in illaa kabaasithi kaffaihi ilal-maaa-i liyablugho faahu wa maa huwa bibaalighih, wa maa du'aaa-ul-kaafiriina illaa fii dholaal

"Hanya kepada Allah doa yang benar. Berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat mengabulkan apa pun bagi mereka, tidak ubahnya seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air agar (air) sampai ke mulutnya. Padahal air itu tidak akan sampai ke mulutnya. Dan doa orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 14)

* Via Al-Qur'an Indonesia

27/09/2025
27/09/2025

Baca, Faham, dan Amal

Dunia ini lautan luas tak bertepi,
Manusia terumbang-ambing, hilang arah sendiri.
Namun Tuhan tak biarkan kita tersesat,
Diturunkan kitab, cahaya jadi penunjuk hakikat.

“Dia mensyariatkan bagi kamu agama yang diwasiatkan-Nya kepada Nuh, Ibrahim, Musa, Isa,
dan kepada Nabi Muhammad, tegakkanlah agama, jangan berpecah.”
(Ash-Shura, 42:13)

Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Quran,
Semua mengajarkan kebenaran Tuhan.
Menyeru kepada keadilan dan kasih sayang,
Membebaskan jiwa dari kezaliman yang terancang.

“Tulisan diilhamkan Tuhan, mengajar kebenaran,
Menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan.”
(2 Timotius 3:16)

Rasulullah berpesan, sebelum pergi meninggalkan,
“Peganglah dua perkara, Al-Quran dan Sunnah,
Tidak akan sesat jika kamu kekal berpegang.”

Namun dunia kini penuh kepincangan,
Manusia membaca tanpa kefahaman.
Kitab hanya di mata, tapi tidak di hati,
Seperti memegang obor tanpa nyala api.

Bacalah dengan kefahaman,
Kerana tanpa mengerti, tiada pedoman.
Seperti obor yang tiada sinar,
Gelap, tiada arah, tiada makna benar.

Jalan Penyelesaian:
1. Baca dan Fahami:
• Baca kitab dengan makna, bukan sekadar lafaz.
• Hayati tafsir, renungi hikmah yang tersirat.
2. Contohi Para Rasul:
• Tegas Musa dalam keadilan,
• Kasih Isa dalam kemanusiaan,
• Sabar Muhammad dalam rahmat Tuhan.
3. Berpegang pada Dua Perkara:
• Al-Quran dan Sunnah, itulah pegangan kita.
• Jangan sesekali melepaskan keduanya.
4. Hidup Berjemaah:
• Bersatu menegakkan kebenaran,
• Saling menolong dalam takwa dan kebaikan.

“Tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa,
Jangan tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran.”
(Al-Ma’idah, 5:2)

Dunia ini menangis, menanti penyelamat,
Kitalah suara dan tangan yang menyambut harapan.
Bangkitlah kita sebelum terlambat,
Kerana bumi ini amanah, untuk dipelihara, bukan diragut.

27/09/2025

USWAH RASUL YANG BAGAIMANAKAH HARUS DICONTOHI UNTUK KELUAR DARI KEMUSYRIKAN?

Setiap Rasul tunduk patuh dan membawa ajaran Allah yang sama.

Bahkan dalam setiap misi dakwah para Rasul Allah, mereka selalu mengajak manusia untuk kembali kepada garis fitrahnya.

Manusia hanya akan dikatakan beriman kepada Allah apabila sudah mengadakan perjanjian dengan Allah.

Bererti syarat manusia beriman harus melakukan perjanjian dengan Allah terlebih dahulu seperti yang turut dilakukan oleh Rasul terdahulu, misalnya Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad [Surah Al-Ahzab (33):7]

وَإِذۡ أَخَذۡنَا مِنَ ٱلنَّبِيِّ‍ۧنَ مِيثَٰقَهُمۡ وَمِنكَ وَمِن نُّوحٖ وَإِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَۖ وَأَخَذۡنَا مِنۡهُم مِّيثَٰقًا غَلِيظٗا

“𝘋𝘢𝘯 (𝘐𝘯𝘨𝘢𝘵𝘭𝘢𝘩) 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘯𝘢𝘣𝘪-𝘯𝘢𝘣𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 (𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪) 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘕𝘶𝘩, 𝘐𝘣𝘳𝘢𝘩𝘪𝘮, 𝘔𝘶𝘴𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘐𝘴𝘢 𝘱𝘶𝘵𝘦𝘳𝘢 𝘔𝘢𝘳𝘺𝘢𝘮, 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘛𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘨𝘶𝘩.

Jadi, perintah Allah apabila manusia ingin dosanya diampuni ialah mereka harus mengikuti Rasul dan semua Rasul melakukan perjanjian kepada Allah.

Bererti jika manusia ingin dosanya diampuni, maka manusia harus mengadakan perjanjian kepada Allah terlebih dahulu.

27/09/2025

APAKAH TUJUAN ALLAH MENGUTUSKAN RASUL-NYA?

Tujuan Allah mengutus Rasul-Nya ialah untuk menegakkan sistem hukum Allah dalam kehidupan manusia.

Allah mengutuskan setiap Rasul-Nya untuk menyeru manusia kembali kepada fitrah ciptaannya iaitu menjadi hamba yang mengabdi kepada Allah sebagai satu - satunya Ilah.

Seperti yang diterangkan di dalam Surah Al-Fāth (48) : 28
هُوَ الَّذِيْۤ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِا لْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖ ۗ وَكَفٰى بِا للّٰهِ شَهِيْدًا

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.

Sebagai hamba, maka selayaknya manusia hanya mengabdi (taat) kepada pengabdian tunggal, yakni hanya kepada Sang Tuan Yang Esa kerana Dia yang mencipta, mengatur dan menguasai alam semesta.

Dalam setiap misi dakwah para Rasul Allah dan para sahabatnya, inilah seruan mereka kepada umat manusia. Malah, mereka berperang juga atas dasar untuk mengembalikan manusia kepada fitrah diri kepada hamba Allah.

Maka, tugas pokok akhir bagi setiap Rasul Allah ialah untuk menegakkan sistem dalam kehidupan manusia.

27/09/2025

UNTUK APA MANUSIA DICIPTAKAN?

Pernahkah anda berfikir, "Apa tujuan anda diciptakan?" "Kenapa aku diciptakan?" atau "Apa tujuan dari perciptaan manusia?". Bagaimana cara untuk hidup dengan benar di muka bumi ini.

Hakikatnya, manusia hidup di muka bumi bukan untuk bersenang - senang dengan mengikuti hawa nafsu. Tetapi harus meningkatkan kesempurnaan akhlak yang diredhai dan dicintai Allah yang menjadi tujuan kehidupan.

Surah Adh-Dhāriyāt (51) : 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Ayat ini dengan tegas menjawab, bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk MENGABDI kepada Allah.

Sebagai seorang hamba, maka sejatinya manusia mengabdi atau menghambakan dirinya ( tunduk dan patuh ) kepada Sang Pencipta dirinya.

Ketika manusia gagal memahami tujuan dirinya diciptakan, maka dia menjadi manusia yang rugi.

27/09/2025

APAKAH SHIRATHAL MUSTAQIM ITU?

Semasa kanak - kanak mungkin anda pernah disampaikan tentang Shirathal Mustaqim itu seperti apa "Shirathal Mustaqim" itu adalah jambatan di akhirat nanti yang harus dilalui setiap orang yang akan menuju syurga, namun sangatlah sulit dilalui. Kesulitannya bagai berjalan diatas sehelai rambut dibelah tujuh, sangat lah sulit hanya amal ibadah yang dapat menolongnya.

Mari kita cerdasi dan renungi bersama ajaran tersebut, biarkan Al-Quran sendiri menjawab dan menjelaskan pertanyaan - pertanyaan di atas.

Surah Al-Fātihāh (1) : 1 - 7

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ¹
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ²
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ³
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ⁴
اِيَّا كَ نَعْبُدُ وَاِ يَّا كَ نَسْتَعِيْنُ ⁵
اِهْدِنَا الصِّرَا طَ الْمُسْتَقِيْمَ ⁶
صِرَا طَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ ⁷ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ

¹ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
² Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
³ Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
⁴ Yang menguasai di Hari Pembalasan.
⁵ Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
⁶ Tunjukilah kami jalan yang lurus,
⁷ (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (p**a jalan) mereka yang sesat.

Jadi Shirathal Mustaqim itu bermaksud "jalan yang lurus" yang lebih tepat ialah "jalan kebenaran" iaitu jalan para Nabi dan Rasul Allah.

Sudahkah anda ditunjuki jalan yang lurus?

Address

Palembang

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dakwah Kebenaran posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Dakwah Kebenaran:

Share