Rumah Tahfidz Al-Falah

Rumah Tahfidz Al-Falah Rumah Belajar Membaca dan Menghafal Al-Qur'an | Inysa Alloh Mencetak Laskar² Penghafal Al-Qur'an dan Menjadikan Generasi Robbani

05/11/2025

Tebak-tebakan yukkk 💢💢😇😇😇

05/11/2025

Halo semuanya! 🌟 Anda bisa mendukung saya dengan mengirim Bintang, itu membantu saya mendapatkan uang untuk terus membuat konten yang Anda sukai.

Setiap kali Anda melihat Stars, Anda bisa mengirimi saya Stars!

05/11/2025

✨ Niatkan Setiap Kebaikan untuk Orang Tua ✨

Ada dua nama yang selalu terukir di setiap napas doa kita — ayah dan ibu.
Dari merekalah langkah kita bermula, dari peluh dan doa mereka, kita berdiri hari ini.
Mereka mungkin tak lagi meminta apa pun, tak menuntut balasan,
tapi bukankah hati kita sendiri yang rindu ingin membalas cinta yang tak pernah habis itu?

Maka, niatkanlah setiap langkah menuju kebaikan —
setiap sedekah yang kita sisihkan, setiap doa yang kita panjatkan,
setiap waktu yang kita luangkan untuk menolong sesama —
semoga menjadi persembahan indah untuk kedua orang tua kita.

Jika mereka masih ada, bahagiakanlah dengan kasih dan perhatian.
Jika mereka telah tiada, kirimkan doa tanpa henti.
Sebab cinta sejati tak berhenti di dunia —
ia terus mengalir dalam pahala dan kebaikan anak yang beramal karena Allah.

Berbuat baiklah, walau kecil.
Tersenyumlah, walau sederhana.
Sebab mungkin dari hal kecil itu,
Allah sampaikan cahaya kebahagiaan pada mereka di alam sana. 🌷

04/11/2025

Belajar yuukk ✨️✨️💥

03/11/2025

✨️Mari kita belajar dan simak penjelasannnya yaa ️💥

02/11/2025

Bismillahirahmanirrahim, Simaan hafalan juz 29

Amelia Putri binti Sajidi
Athiyah Syakirah binti Suwandi
Athiyah Nur Artila binti Ardiansyah

01/11/2025

Hari ini kami datang ke makam ibu.
Bukan cuma untuk mencium nisannya, tapi untuk benar-benar hadir—mendoakan, mengenang, dan merasakan kembali kasih sayang yang dulu tak pernah putus.
Setiap hembusan angin di sekitar pusara seolah membawa pesan rindu yang tak sempat terucap.
Kami titipkan doa agar Allah melapangkan kuburmu, memberi cahaya di setiap sudutnya, dan menempatkanmu di tempat terbaik di sisi-Nya.

Ibu, rindu ini tak pernah selesai.
Ziarah ini bukan akhir, tapi cara kami menjaga cinta dan doa untukmu yang abadi. 🌹

*السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ**HADIRILAH 📢📢📢**Pengajian ibu-ibu & akhwat Rumah Tahfidz Al-Falah T...
01/11/2025

*السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ*

*HADIRILAH 📢📢📢*
*Pengajian ibu-ibu & akhwat Rumah Tahfidz Al-Falah Tanjung Batu*

*👳🏻‍♂️ Penceramah: Ustadz H. Joni Pauzan, Lc.*

*📆 Sabtu, 1 November 2025/10 Jumadil Awal 1447 Hijriyah*

*⏰ Pkl. 13.30 WIB s.d selesai*

*📍 Rumah Tahfidz Al-Falah, Tanjung Batu*

https://maps.app.goo.gl/sm7dkt6GCp69LKS89

*👉 TERBUKA UNTUK UMUM*

*Siapkan infaq terbaik*

Informasi lebih lanjut: 085268769965

Sampaikan kepada yang lain..
Rasululloh bersabda yg artinya "Barang siapa Menunjukkan kepada satu kebaikan maka mendapatkan pahala yang sama seperti yang melakukannya" HR Riwayat Muslim.

29/10/2025

Adab meletakkan Al-Qur’an merupakan bentuk penghormatan terhadap kalam Allah yang mulia. Al-Qur’an bukan sekadar kitab bacaan, tetapi pedoman hidup yang suci. Karena itu, cara kita memperlakukan dan meletakkannya harus penuh adab dan rasa takzim.

Al-Qur’an sebaiknya diletakkan di tempat yang bersih, tinggi, dan terhormat — tidak sejajar dengan kaki atau di tempat yang mudah terkena kotoran. Meletakkannya di atas meja, rak khusus, atau rehal (tempat mengaji) merupakan bentuk penghormatan. Hindari menaruhnya di lantai, apalagi di bawah benda lain seperti buku atau barang.

Ketika selesai membaca, tutuplah Al-Qur’an dengan lembut, jangan dilempar atau dibiarkan terbuka tanpa alasan. Letakkan dengan posisi rapi, menghadap ke arah yang baik, dan sebaiknya disimpan di tempat yang aman dari debu dan gangguan.

Jika hendak memindahkan Al-Qur’an, usahakan dalam keadaan suci, dengan tangan yang bersih dan hati yang penuh hormat. Karena setiap huruf di dalamnya adalah kalam Allah yang agung.

✨ Adab ini bukan hanya soal tata cara, tetapi juga cerminan iman — bagaimana kita menghargai firman Allah dalam kehidupan sehari-hari.

29/10/2025

Wudhu Rasulullah ﷺ dilakukan dengan penuh ketenangan, tidak tergesa-gesa, dan penuh kesadaran bahwa setiap tetesan airnya menghapus dosa. Beliau menggunakan air secukupnya, sekitar satu mud (kurang lebih segenggam dua tangan), tidak berlebihan meski air melimpah.

Beliau memulai dengan niat dalam hati, lalu membaca basmalah. Kemudian mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali, memastikan kebersihan sebelum menyentuh bagian tubuh lainnya. Setelah itu beliau berkumur dan menghirup air ke hidung (istinsyaq dan istintsar) masing-masing tiga kali, membersihkan mulut dan rongga hidung dari sisa kotoran dan debu.

Selanjutnya, beliau membasuh wajah dari batas tumbuh rambut hingga dagu dan dari telinga ke telinga, sebanyak tiga kali. Lalu membasuh kedua tangan hingga siku, dimulai dari tangan kanan, juga tiga kali.

Setelah itu beliau mengusap kepala — bukan membasuhnya — dengan membasahi kedua tangan lalu mengusapkannya dari depan kepala hingga tengkuk, lalu kembali lagi ke depan. Kemudian beliau mengusap kedua telinga, bagian dalam dan luar dengan sisa air dari tangan tanpa mengambil air baru.

Terakhir, beliau membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dimulai dari kaki kanan, juga tiga kali, memastikan air sampai ke sela-sela jari.

Beliau menutup wudhunya dengan doa penuh keutamaan:

“Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarika lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh.”
(Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.)

Rasulullah ﷺ bersabda,

“Barang siapa berwudhu dengan sempurna, lalu membaca doa ini, maka dibukakan baginya delapan pintu surga, dan dia boleh masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.”
(HR. Muslim)

27/10/2025

Wudhu Rasulullah ﷺ dilakukan dengan penuh ketenangan, tidak tergesa-gesa, dan penuh kesadaran bahwa setiap tetesan airnya menghapus dosa. Beliau menggunakan air secukupnya, sekitar satu mud (kurang lebih segenggam dua tangan), tidak berlebihan meski air melimpah.

Beliau memulai dengan niat dalam hati, lalu membaca basmalah. Kemudian mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali, memastikan kebersihan sebelum menyentuh bagian tubuh lainnya. Setelah itu beliau berkumur dan menghirup air ke hidung (istinsyaq dan istintsar) masing-masing tiga kali, membersihkan mulut dan rongga hidung dari sisa kotoran dan debu.

Selanjutnya, beliau membasuh wajah dari batas tumbuh rambut hingga dagu dan dari telinga ke telinga, sebanyak tiga kali. Lalu membasuh kedua tangan hingga siku, dimulai dari tangan kanan, juga tiga kali.

Setelah itu beliau mengusap kepala — bukan membasuhnya — dengan membasahi kedua tangan lalu mengusapkannya dari depan kepala hingga tengkuk, lalu kembali lagi ke depan. Kemudian beliau mengusap kedua telinga, bagian dalam dan luar dengan sisa air dari tangan tanpa mengambil air baru.

Terakhir, beliau membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dimulai dari kaki kanan, juga tiga kali, memastikan air sampai ke sela-sela jari.

Beliau menutup wudhunya dengan doa penuh keutamaan:

“Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarika lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh.”
(Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.)

Rasulullah ﷺ bersabda,

“Barang siapa berwudhu dengan sempurna, lalu membaca doa ini, maka dibukakan baginya delapan pintu surga, dan dia boleh masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.”
(HR. Muslim)

27/10/2025

🕌 Adab Ketika Khatib Sedang Berkhutbah Jumat
Khutbah Jumat adalah momen penuh hikmah dan bagian dari ibadah yang tidak boleh diremehkan. Karena itu, setiap jamaah hendaknya menjaga adab, sikap, dan kekhusyukan selama khutbah berlangsung.

Segera duduk dengan tenang dan sopan.
Setelah adzan kedua, hentikan segala aktivitas, hadapkan diri ke arah khatib, dan duduk dengan penuh hormat.

Diam dan dengarkan khutbah.
Rasulullah ﷺ bersabda:

“Apabila kamu berkata kepada temanmu ‘diam!’ saat imam sedang berkhutbah, maka kamu telah berbuat sia-sia.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, jangan berbicara, berbisik, atau memberi isyarat sekecil apa pun.

Tidak bermain HP, tidak menoleh, dan tidak mengantuk.
Fokuskan hati dan pandangan hanya untuk mendengarkan nasihat khutbah.

Tidak menggenggamkan jari-jemari (tidak tasbik al-ashabi’).
Rasulullah ﷺ melarang seseorang menjalin atau memainkan jari-jemarinya di masjid, terutama saat khutbah berlangsung, karena itu bisa mengganggu kekhusyukan.

Tidak duduk seperti duduknya ahli neraka.
Yaitu duduk menegakkan betis sambil memeluk kedua lutut dengan tangan.
Dalam riwayat disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ melarang duduk seperti itu ketika khutbah Jumat, karena menunjukkan sikap malas dan tidak sopan di hadapan Allah.

Tidak membaca Al-Qur’an atau berdzikir sendiri ketika khutbah.
Karena kewajiban utama saat itu adalah mendengarkan khutbah dengan khusyuk.

Aminkan doa khatib di dalam hati.
Saat khatib berdoa pada akhir khutbah kedua, aminkan dengan tenang, sebab saat itu termasuk waktu mustajab.

📿 Jumat bukan hanya soal hadir di masjid, tapi juga soal adab di hadapan Allah. Duduklah dengan hormat, diamlah dengan tenang, dan dengarkan khutbah dengan hati yang terbuka

Address

Palembang

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Rumah Tahfidz Al-Falah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category