29/10/2025
Wudhu Rasulullah ﷺ dilakukan dengan penuh ketenangan, tidak tergesa-gesa, dan penuh kesadaran bahwa setiap tetesan airnya menghapus dosa. Beliau menggunakan air secukupnya, sekitar satu mud (kurang lebih segenggam dua tangan), tidak berlebihan meski air melimpah.
Beliau memulai dengan niat dalam hati, lalu membaca basmalah. Kemudian mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali, memastikan kebersihan sebelum menyentuh bagian tubuh lainnya. Setelah itu beliau berkumur dan menghirup air ke hidung (istinsyaq dan istintsar) masing-masing tiga kali, membersihkan mulut dan rongga hidung dari sisa kotoran dan debu.
Selanjutnya, beliau membasuh wajah dari batas tumbuh rambut hingga dagu dan dari telinga ke telinga, sebanyak tiga kali. Lalu membasuh kedua tangan hingga siku, dimulai dari tangan kanan, juga tiga kali.
Setelah itu beliau mengusap kepala — bukan membasuhnya — dengan membasahi kedua tangan lalu mengusapkannya dari depan kepala hingga tengkuk, lalu kembali lagi ke depan. Kemudian beliau mengusap kedua telinga, bagian dalam dan luar dengan sisa air dari tangan tanpa mengambil air baru.
Terakhir, beliau membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dimulai dari kaki kanan, juga tiga kali, memastikan air sampai ke sela-sela jari.
Beliau menutup wudhunya dengan doa penuh keutamaan:
“Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarika lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh.”
(Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.)
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Barang siapa berwudhu dengan sempurna, lalu membaca doa ini, maka dibukakan baginya delapan pintu surga, dan dia boleh masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.”
(HR. Muslim)