19/07/2025
Mengenal Haji Isam, Pembeli 2000 Ekskavator dan Pesawat Seharga 1,2 Triliun
Banyak sosok sudah saya kenalkan. Ada yang tak layak dicontoh. Namun, banyak juga layak dijadikan inspirasi. Termasuk tokoh besar ini, kebetulan satu daratan. Sama-sama anak Kalimantan. Kekayaannya sangat luar biasa. Mari kita ungkap, dan tentu sambil menikmati segelas kopi tanpa gula.
Dulu, di tanah Bone yang panasnya bisa memanggang ego, lahirlah seorang anak bernama Andi Syamsuddin Arsyad. Bukan dari rahim konglomerat, bukan juga dari rahim influencer skincare. la lahir di tengah jeritan ekonomi kelas bawah, kelas yang bahkan sering dicoret dari survei statistik karena terlalu menyakitkan untuk dilihat. Siapa sangka, anak ini kelak dikenal dunia sebagai Haji Isam, Crazy Rich Kalimantan, pemilik rumah seluas 20 hektare, tempat nyamuk pun bisa tersesat dan tak menemukan jalan pulang.
Sebelum memegang setir Boeing, ia dulu memegang stang motor ojek, tangan
berkeringat menggenggam harapan, dan satu-satunya GPS yang ia punya adalah tekad. la jadi buruh muat, sopir angkutan, manusia dengan tenaga ekstra tapi saldo minim. Tapi hidup itu kadang seperti batu bara yang harus digali dulu sebelum bersinar. la belajar di perusahaan batubara milik pengusaha Tionghoa di Surabaya, belajar bukan dari seminar motivasi, tapi dari debu tambang dan batuk bronkitis. Lalu pada 2003, ia meledakkan peta ekonomi Tanah Bumbu dengan mendirikan PT Jhonlin Baratama. Kemudian, berkembang menjadi Jhonlin Group.
Jhonlin kini punya segalanya. Ada tambang batubara, perkapalan lewat Jhonlin Marine and Shipping, maskapai udara Jhonlin Air Transport, biodiesel lewat PT Jhonlin Agro Raya. Bahkan, gula dan tebu lewat PT Prima Alam Gemilang. Ini bukan pengusaha biasa. Ini pengusaha yang ketika lapar, bisa makan nasi hasil dari sawah yang ia buka sendiri dengan 2.000 ekskavator impor dari China. Lahan pertanian di Merauke yang dulu disebut proyek gila, kini panen padi 2,8 ton per hektare. Sementara petani lain menanam doa dan panen
PHP, Haji Isam menanam eskavator dan panen