27/10/2024
Istriku Pulang Setelah Dua Hari Dimakamkan (1)
Penulis : Widya Yasmin
[Aa, cepetan p**ang, Neng udah gak kuat.]
[Gak kuat apa, Sayang? Sabar ya, kalau p**ang nanti, kita puas-puasin.] Aku membalas chat istriku dengan candaan.
[Neng serius, Aa. Cepetan p**ang, atau Aa gak akan pernah melihat Neng lagi.]
Aku terkejut saat membaca chat terakhir darinya. Setelah itu aku langsung menelponnya, tetapi langsung tak aktif. Karena khawatir, aku langsung menelpon ibuku.
"Gimana kabarnya, Kasep?" tanya wanita yang telah melahirkankanku itu.
"Alhamdulillah baik, Bu. Boleh gak aku bicara sama Kinasih, Bu?"
"Dia sedang tidur, ibu gak berani ganggu," jawabnya.
"Apa Kinasih sakit, Bu? Soalnya tadi dia bilang gak kuat, maksudnya apa ya?"
"Mungkin dia kangen sama kamu. Dia sehat, kok, seharian ini dia ngerujak dan ngeliwet sama teman-temannya. Pulang-p**ang langsung tidur."
Entah kenapa aku merasa masih kurang puas dengan jawaban Ibu. Karena dadaku rasanya terus bergemuruh dan tak tenang.
Namaku Nirwan, sudah dua tahun aku menjadi TKI di Korea Selatan. Sebenarnya aku sudah meminta izin untuk cuti sejak Kinasih terus memintaku untuk p**ang, tetapi semuanya tidak bisa mendadak, perlu waktu satu bulan untuk permintaan cutiku diizinkan perusahaan.
Sejak membaca pesan terakhir dari Kinasih, perasaanku semakin tak tenang. Apalagi ponselnya tak juga aktif. Akhirnya aku kembali menelpon ibuku, tetapi ternyata nomor ibu pun tak aktif. Akhirnya aku menelepon adikku.
"Aku lagi di kampus, A," jawab Dini, adikku.
"Ya udah kalau kamu udah p**ang, telpon Aa, ya."
Malam pun tiba, tetapi hp istriku masih sulit dihubungi, begitu p**a dengan Ibu juga Dini. Keesokan harinya aku memutuskan untuk resign, meskipun bulan depan aku baru bisa p**ang.
Sebulan berlalu, aku telah tiba di bandara. Aku sengaja tak memberitahu Ibu juga Dini, karena aku merasa ada yang tak beres di rumah. Selama sebulan sejak aku minta izin resign sampai hari ini, HP istriku tak bisa dihubungi, sementara Ibu dan Din