19/10/2025
Trans7 Menghina Kiyai, Santri, Pesantren
Pada kasus salah satu tayangan program siar stasiun tivi Trans7, yang secara sepihak dan serampangan membangun narasi bahwa kyai hidup mewah, sementara santri beserta keluarga dan jamaah hanya menjadi semacam sapi perah guna mengumpulkan harta untuk hidup mewah, sebenarnya pihak menejemen stasiun televisi milik konglomerat Chairul Tanjung itu telah meminta maaf kepada keluarga besar pondok pesantren Lirboyo Kediri, serta kepada warga NU, sehingga kemarahan para santri dan nahdliyin di penjuru tanah air mulai menurun,
Akan tetapi, nahdliyin dan pesantren kini mendapat serangan hebat dari buzzer-buzzer kelompok ideologi trans national (wahaby) yang selama ini menikmati privilej dari Trans7.
Ini makin menguatkan asumsi bahwa sebenarnya Trans7 adalah salah satu media partner kelompok ideologi trans nasional yang identik dengan kekerasan, anti keberagaman dan menjadikan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai musuh, karena ideologi wasathiyah (nasionalis) NU.
NU dianggap penghalang oleh wahaby dalam penyebaran ideologi ajarannya.
Maka menyikapi persoalan ini, NU beserta seluruh banomnya jangan sampai berhenti oleh permintaan maaf menejemen Trans7.
Semua harus diselesaikan hingga akar-akarnya, Trans7 harus mampu dan berani untuk menghentikan dan membubarkan buzzernya.
Jika tidak, Trans7 harus diselesaikan hingga salah satu sumber pendanaan mereka, yaitu para pengiklan.