
16/08/2025
Dalam pidato perdananya sebagai Kepala Negara sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu, Presiden Prabowo Subianto menyoroti pengelolaan para direksi dan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Selama 299 hari pemerintahan Prabowo per Jumat, 15 Agustus 2025, dia mengungkapkan ada perusahaan BUMN yang merugi lantaran pengelolaannya tidak masuk akal.
Alasan itu membuat Prabowo menghapus tantiem untuk direksi dan komisaris perusahaan plat merah itu.
Eks Menteri Pertahanan itu bahkan bilang menemukan ada komisaris BUMN yang hanya menghadiri sekali rapat dalam sebulan namun sampai meraup tantiem senilai Rp40 miliar.
Perlu diketahui, tantiem adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang diberikan kepada anggota direksi, dewan komisaris, dan/atau karyawan sebagai bentuk penghargaan atas kinerja mereka.
Pemberian tantiem biasanya didasarkan pada persentase tertentu dari laba bersih perusahaan dan diputuskan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).