Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)

Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) "Komunitas Penggiat Sejarah Perjuangan Bangsa dan Sahabat Para Pejuang Indonesia" Jl. KH. Indonesia.

Wahid Hasyim Jurang Mangu Timur Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, Banten. http://www.kcpi.or.id Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) "Komunitas Penggiat Sejarah Perjuangan Bangsa dan Sahabat Para Pejuang Indonesia" Jl.

Jendral Soedirman
27/07/2025

Jendral Soedirman

Bisa Pesan di Shopee juga
20/07/2025

Bisa Pesan di Shopee juga

Ir Soekarno,  Presiden Pertama Republik Indonesia dan 9 istri nya.
17/07/2025

Ir Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia dan 9 istri nya.

Dalam Rangka HUT Ke 80 RI Tahun 2025KCPI akan Membangkitkan Kembali JiwaNasionalisme Kebangsaan Kepada siswa Indonesia
15/07/2025

Dalam Rangka HUT Ke 80 RI Tahun 2025KCPI akan Membangkitkan Kembali JiwaNasionalisme Kebangsaan Kepada siswa Indonesia

Pak Herman (Almarhum, Usia Terakhir 76 Tahun) Penggemar Berat B**g Karno Presiden Pertama RIPak Herman adalah Penggemar ...
26/06/2025

Pak Herman (Almarhum, Usia Terakhir 76 Tahun) Penggemar Berat B**g Karno Presiden Pertama RI

Pak Herman adalah Penggemar Berat Ir. Soekarno, Presiden Pertama RI.

Pak Herman adalah sosok yang Ramah. Beliau Berasal dari Padang Sumatera Barat merantau ke Jakarta Sebagai Pedagang pada tahun 80 an hingga akhir masa hidupnya pada sebuah rumah yang dibeli dari hasil perjuangan nya sejak muda di Jl. gunung Sindur Dekat Pasar Parung Bogor Jawa barat.

Sejak Tempat Usaha Keluarga nya di dekat Polsek Parung dipindahkan oleh Pemerintah pada tahun 1990 beliau jadi Kecewa dan bergarap Ingin mengadu kepada B**g Karno lewat Ibu Megawati. tapi Tidak kesampaian Hingga beliau meninggal dunia pada awal Tahun 2024 yang lalu.

B**g Karno dianggapnya masih hidup dan pasti akan membantu Rakyat Indonesia yang tertindas. Begitu mungkin harapan beliau saat itu, sehingga beliau seringkali jika bertemu dengan siapa saja meminta bantuan agar dapat dipertemukan dengan B**g Karno atau putrinya, Megawati.

KCPI sempat bertemu dengan almarhum ketika masih dalam keadaan sehat dan Sempat Foto bersama beliau. Dan memberi semangat kepada beliau agar tetap semangat dan sabar sambil mencari jalan agar dapat bertemu dengan Ibu Megawati. Tapi sayang sebelum terlaksana beliau sudah dipanggil oleh Tuhan yang maha kuasa.

Sekarang beliau sudah tiada tapi penghargaan rakyat seperti beliau kepada B**g Karno Ternyata tetap hidup dan tetap ada meskipun B**g Karno juga sudah meninggalkan dunia ini.

Semoga Tuhan Yang maha Esa memberikan Tempat yang Layak di Akhirat atas Perbuatan Baik dan Amal Ibadah untuk Pak Herman Selama hidup.

Amin ya Rabbal Alamin.

Heri Eriyadi (Founder KCPI)

PENYERAHAN DIRI DIPONEGORO DAN DE K**K SANG PAHLAWAN PERANGLukisan itu berjudul "Penyerahan Diri".Lengkapnya "Penyerahan...
10/06/2025

PENYERAHAN DIRI DIPONEGORO DAN DE K**K SANG PAHLAWAN PERANG

Lukisan itu berjudul "Penyerahan Diri".

Lengkapnya "Penyerahan Diri Diponegoro kepada Letnan Jenderal De K**k, 28 Maret 1830".

Judul aslinya dalam bahasa Belanda, "De Onderweping van Diepo Negoro aan Luitenant-Generaal De K**k, 28 Maart 1830".

Siapa yang melukis?

Seorang pelukis terkenal Belanda, bernama Nicolaas Pieneman.

Lukisan dibuat di studio Pieneman di Amsterdam. Kisaran tahun 1831 sampe 1834.

Siapa yang meminta dilukis?

Ternyata, Letnan Jendral De K**k sendiri.

Sang jenderal, setelah menangkap Pangeran Diponegoro pada bulan Maret 1830, pulang ke Belanda, pada akhir Oktober 1830.

Di Belanda, Jenderal De K**k dielu-elukan sebagai pahlawan perang.

Dan, sebagai salah satu kebanggaan, ia meminta peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro untuk dikukis. Sekaligus sebagai tanda kemenangan Belanda dalam Perang Jawa.

Lukisan itu menggambarkan penangkapan Pangeran Diponegoro berdasarkan cerita Jenderal De K**k.

Pangeran Diponegoro digambarkan berdiri dengan wajah lelah dan kedua tangan terbentang.

Di belakangnya, Jenderal De K**k berdiri bertolak pinggang, menunjuk ke arah kereta tahanan. Menggambarkan tengah memerintahkan prajuritnya untuk menahan Pangeran Diponegoro.

Di halaman, terhampar sekumpulan tombak yang menandakan kekalahan. Begitu juga tidak terdapat keris di pinggang Pangeran Diponegoro.

Sementara itu, di belakang gedung, berkibar dengan gagahnya bendera Belanda dengan angin kencang dari barat, arus angin yang biasa di Belanda.

Ketika lukisan itu dibuat, Raden Saleh yang sedang belajar seni lukis di Belanda, melihatnya.

Kelak, 20-an taun kemudian, pada tahun 1857, Raden Saleh menggambar peristiwa yang sama.

Namun dengan pandangan yang berbeda.

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Dani Kurniadi, Yoni Sukron, Wan Gunawan, Prabu Tata, M...
20/05/2025

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Dani Kurniadi, Yoni Sukron, Wan Gunawan, Prabu Tata, Maya Sumarni, Arry Hilarion Vidita Oct, Pakbroo Broo, Agus Bendrong Al Jakerta, RusLan MuLyawan

20/05/2025

Salah satu Jenis Bahasa Isyarat Prajurit dalam Suatu Pertempuran
19/05/2025

Salah satu Jenis Bahasa Isyarat Prajurit dalam Suatu Pertempuran

Potret salah satu pejuang kemerdekaan yang tidak mau dipanggil nyonya. Pada tahun 1976 ada artikel yang memberitakan ten...
19/05/2025

Potret salah satu pejuang kemerdekaan yang tidak mau dipanggil nyonya.

Pada tahun 1976 ada artikel yang memberitakan tentang M. Muksin, anggota veteran yang secara biologis jelas adalah seorang wanita.

Perawakannya pendek kurus dengan rambutnya yang panjang digulung ke atas disembunyikan dalam rongga topi veterannya.

Dalam kesehariannya beliau memang selalu mengenakan pakaian seragam ABRI (sekarang TNI), lengkap dengan atribut militernya. Namun tas kecil tak lupa selalu dibawanya, layaknya wanita pada umumnya.

Ketika ditanya mengapa tidak mau mengakui sebagai seorang wanita, hanya dijawabnya “ah itu rahasia pribadi sesuai dengan surat ketetapan dari MB Legiun Veteran RI”, begitu jawabnya. Dalam surat keterangan sebagai anggota veteran RI pun hanya dicantumkan nama M. Muksin saja, tanpa predikat nyonya.

M. Muksin sendiri dilahirkan di Kreteg Wonosobo pada tanggal 1 Maret 1915. Saat revolusi fisik tahun 1945, sesuai bakatnya beliau bertugas sebagai juru rawat yang kemudian membawanya bergabung dalam kompi I Kapten Sukarno B Batalyon 58 Resimen 18 Divisi III dengan pangkat Prajurit Dua. Beliau turut melibatkan diri keluar masuk kampung-kampung di Jawa Tengah bersama para pejuang kemerdekaan. Beliau juga ikut terlibat dalam pertempuran yang terjadi di dekat Tugu Semarang khususnya dalam bidang perawatan pejuang-pejuang yang mengalami luka dalam pertempuran.
Koleksi Layanan Surat Kabar Langka Perpustakaan Nasional RI
Sumber : Pos Sore, 18 Agustus 1976 hal 3 kol 1-6

16/05/2025

PERANG DUNIA DI INDONESIA - Kedatangan Jepang di Indonesia

SUBANG LARANG ASAL CIREBON Subang Larang, yang bernama asli Kubang Kencana Ningrum, adalah tokoh perempuan berpengaruh d...
13/05/2025

SUBANG LARANG ASAL CIREBON

Subang Larang, yang bernama asli Kubang Kencana Ningrum, adalah tokoh perempuan berpengaruh dalam sejarah Tatar Sunda dan Cirebon. Ia dikenal sebagai istri kedua Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) dari Kerajaan Pakuan Pajajaran. Lahir pada tahun 1404, Subang Larang adalah putri dari Ki Gedeng Tapa, seorang syahbandar pelabuhan Muara Jati dan penguasa Kerajaan Singapura, sebuah kerajaan kecil di wilayah yang kini dikenal sebagai Cirebon.

Silsilah dan Keturunan Subang Larang

Dari pernikahannya dengan Prabu Siliwangi, Subang Larang memiliki tiga orang anak yang memainkan peran penting dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa Barat:

1. Raden Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana)
Lahir pada tahun 1423, ia menjadi pendiri Kesultanan Cirebon dan dikenal sebagai tokoh penting dalam penyebaran Islam di wilayah tersebut.

2. Nyai Rara Santang
Lahir pada tahun 1426, ia adalah ibu dari Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah), salah satu Wali Songo yang terkenal dalam sejarah Islam di Indonesia.

3. Raden Kian Santang (Rajasengara)
Lahir pada tahun 1428, ia dikenal sebagai tokoh legendaris yang juga berperan dalam penyebaran Islam di wilayah Pasundan.

Peran dalam Penyebaran Islam

Subang Larang dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan yang berperan dalam penyebaran Islam di wilayah Pajajaran. Ia belajar Islam kepada Syekh Quro (Syekh Hasanuddin), seorang ulama dari Campa yang mendirikan pesantren di Karawang. Pendidikan Islam yang diperolehnya kemudian diturunkan kepada anak-anaknya, yang menjadi tokoh penting dalam Islamisasi di Jawa Barat.

Akhir Hayat

Subang Larang wafat sekitar tahun 1441 di Keraton Pakuan. Jenazahnya kemudian dibawa oleh abdi dalemnya untuk dimakamkan di Muara Jati, sebuah daerah yang kini berada di wilayah Cirebon.

Kisah dan keteladanan Subang Larang tetap hidup dalam memori kolektif masyarakat, terutama di wilayah Subang dan Cirebon, sebagai simbol perjuangan dan penyebaran Islam di Tatar Sunda.

Address

Pamulang 2

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Tentang KCPI

Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) dalah Komunitas Penggiat Sejarah Perjuangan Bangsa dan sahabat Para Pejuang Indonesia. Bantuan dan Donasi untuk operasional Komunitas dapat dikirim ke No. Rekening BCA 3452157362 a.n Heri Eriyadi Safitri (Founder KCPI).