IrshaNa

IrshaNa Keseruan keseharian Bareng suami & kluarga πŸ₯°

14/04/2025

crita fuzhou fujiaan punya crita
nongrong di pinggir danau πŸ€—

Sorotan VideoViral Fyp Mendukung

AKU MENYESAL MENCE-RAIKAN MANTAN ISTRIKU, KARENA TERNYATA DIA ...Bab 1Lidah tak Bertulang"Bram, kamu jangan lupa nanti m...
14/10/2024

AKU MENYESAL MENCE-RAIKAN MANTAN ISTRIKU, KARENA TERNYATA DIA ...

Bab 1

Lidah tak Bertulang

"Bram, kamu jangan lupa nanti malam kita mau pergi kondangan, anaknya teman Mama," ucap Mama sembari menyuapkan makananannya.

"Iya, Ma," jawab Mas Bram santai, kedua tangannya sibuk menyendok makanan dalam piringnya.

"Mas, aku ikut ya!" pintaku tiba-tiba. Entah keberanian dari mana, aku bisa berucap demikian.

"Ih ngapain Mbak Nay ikut segala, yang ada nanti hanya bikin malu," sinis Mita adik iparku yang baru duduk di kelas dua SMA itu berucap.

"Tapi, Mbak juga pengen pergi kondangan," ujarku.

Mita terbahak. "Jangan-jangan, Mbak Naya belum pernah kondangan ya?"

Aku hanya mengangguk pelan. Aku memang belum pernah pergi kondangan dengan kelas mewah, dulu pernah waktu masih dikampung dengan musik dangdutan. Selama menikah Mas Bram tidak pernah mengajakku, entah memang tidak pernah ada undangan atau apa, yang jelas ia tidak pernah membahas itu.

"Omaigat! Jadi benar, Mbak Naya belum pernah pergi kondangan kelas mahal? Hati-hati lho Mbak kondangan orang kaya, tempatnya luas nanti Mbak nyasar," ucapnya mengejek, lalu terkekeh. Aku hanya bisa mencebik mendengar ucapan adik ipar yang kurang sopan itu.

"Udah ah, Mita mau berangkat sekolah dulu nanti telat." Lalu ia mengadahkan tangannya ke Mas Bram untuk minta ua ng ja jan.

Mas Bram pun segera mengeluarkan dompet dari saku celananya, dan mengangsurkan ua ng lima puluh ribuan satu lembar.

"Kok cuma segini sih, Mas? Kuranglah!" protesnya, dan kembali mengadahkan tangan. Mas Bram pun kembali mengambil selembar ua ng berwarna merah dan memberikannya.

"Nah gitu d**g, Mas itu baru Mas Bram yang baik! Makasih!" puji Mita dengan gaya khasnya. Lalu, segera menyalami, Mama dan Mas Bram. Saat akan menyalamiku ia hanya menyentuh ujung jariku. Lalu menatapku dengan penuh ejekan.

Meski sikap Mita begitu ke padaku, Mama tidak pernah menegurnya begitupun Mas Bram hanya cuek saja. Sementara aku hanya bisa mengelus dada, sabar Naya!

Setelahnya kami pun melanjutkan sarapan dalam keheningan. Kemudian Mas Bram pun pamit untuk pergi kerja. Aku segera menyalami tangannya seperti biasa, setelah ia menyalami, Mama.

"Gimana, Mas aku boleh ikut tidak?" tanyaku lagi memastikan jawaban dari Mas Bram saat aku mengantarnya ke ambang pintu.

"Terserah," jawab Mas Bram lalu berlalu pergi.

"Heh Naya! Ngapain sih, pake mau ikut segala?" ketus, Mama bertanya saat aku kembali ke meja makan. "Udah gak usah sok-sokan mau ikut pergi kondangan segala, tugasmu itu di rumah berbakti sama suami. Lagian memangnya kamu punya baju buat kondangan?"

Aku menggeleng, aku tidak ingat pasti kapan terakhir be li baju, yang kuingat saat aku dan Mas Bram masih pengantin baru, sekarang usia pernikahan kami sudah hampir tiga tahun dan sudah dikarunia seorang putri berusia 2 tahun.

"Udah gak usah kebanyakan ga ya cepat beresin meja makannya, sebelum Rania bangun nanti dia rewel bikin, Mama pusing!" Mama bangkit dari kursinya, dan berlalu meninggalkanku.

Ah, memangnya apa salahku ingin ikut pergi kondangan bersama suami dan juga mertua, aku juga ingin seperti orang-orang yang bahagia pergi bersama keluarga suami.

Aku menghela nafas, dan membuangnya perlahan. Setelah kerja seharian rasanya ku juga ingin pergi keluar merefres otak yang terasa keram dengan segala pekerjaan rumah yang tidak pernah habis.

Aku pernah meminta untuk punya pembantu khusus beres-beres rumah, biar masak tidak apa aku saja. Rasanya begitu lelah dengan segudang pekerjaan rumah, ditambah cucian Mama dan juga Mita harus aku yang mengerjakan belum lagi aku juga harus mengurus Rania yang jauh lebih penting dari pekerjaan rumah.

"Alah sok ga ya, pake minta pembantu segala," ucap Mama kala itu.

Apalah dayaku yang statusnya hanya menantu dan numpang tinggal di rumah mertua.

***

Setelah beberapa jam pulang kerja Mas Bram sudah terlihat rapi dengan setelan kemeja warna maroon serta celana kain hitam yang sudah kusetrika sore tadi.

Aku pun begitu antusias bersiap untuk ikut pergi, setelah membuka lemari pakaian kutermangu, baju mana yang harus kupakai, rasanya tidak ada yang cocok untuk pergi kondangan.

"Dek, cepatan Mama sama Mita sudah nunggu!" ucap Mas Bram.

"I-iya, Mas. Aku cocoknya pake baju mana, Mas?" tanyaku lesu, berharap ada solusi.

Mas Bram melihat ke dalam lemari ia melihat beberapa pakaianku, lalu menghela nafas.

"Terserah, cepatan! Nanti Mama marah karena kelamaan nunggu, Mas tunggu di depan sama Rania."

Aku hanya mengangguk bercampur bingung akhirnya aku memilih sebuah gamis hitam polos dengan kerudung senada, kupikir tidak apa kalau pun sudah ketinggalan zaman yang penting sopan.

"Astaga, Mbak mau ikut kondangan apa ngelayat?" tawa Mita pecah saat melihatku keluar dari kamar, kulihat Mama pun terkikik entah apa yang lucu. Sementara Mas Bram hanya menghela nafas.

"M-aaf aku cuma punya ini," jawabku. Penampilan Mita sama Mama memang sangat cantik dan elegan seperti artis yang sering kulihat di tivi, sangat berbeda jauh denganku.

"Bram, Bram, Mama gak habis pikir di pe let apa kamu sama Naya sampai punya istri kayak gini, udah mi skin kam pungan lagi," ketus Mama. "Coba lihat Abangmu, Fatir sudah punya istri cantik, ka ya, ro yal lagi sama Mama juga adikmu. Gak salah memang Abangmu pilih istri."

Aku hanya terdiam, apa yang dikatakan Mama memang benar, istrinya Bang Fatir memang berbeda jauh kelasnya denganku, sekarang mereka tinggal di Jakarta sementara kami tinggal di Bandung.

"Ya mau gimana lagi, Ma sudah jodoh," balas Mas Bram sekenannya, "Udahlah, ayo kita berangkat nanti telat!"

"Nanti di tempat acara kamu sama anakmu jangan dekat-dekat, nanti malah bikin malu!" ucap Mama lagi sebelum naik ke mobil. Aku hanya diam tidak menanggapi karena menahan sesak juga air yang rasanya ingin keluar dari kedua netraku. Tetapi, aku tidak boleh menangis nanti Mama tambah marah dan tidak jadi mengajakku.

"Heh! Kamu dengar tidak?" lagi Mama berucap dengan nada tinggi, ucapannya sungguh tidak seanggun penampilannya saat ini.

"I-iya, Ma!" Aku dan Rania pun naik dibagian depan, di samping Mas Bram.

"Eh, eh ngapain kamu?"

"Mau duduk di depan, Dek."

"Gak cocok tau, udah duduk di belakang sono noh!" Mita menunjuk ke bagasi belakang mobil lalu tertawa, sebagai adik ipar sikapnya tidak ada sama sekali hormat-hormatnya.

"Jadi pergi tidak?" Mas Bram akhirnya berucap. Namun, ia sama sekali tidak menegur perlakuan Mama dan juga Mita ke padaku.

Kami sudah sampai di sebuah pesta mewah, aku berdecak kagum melihat dekorasi yang menghiasi seluruh ruangan tempat acara resepsi pernikahan anaknya teman Mama.

"Please ya Mbak! No raknya gosah kelihatan banget, udah jauh-jauh sana!" ucap Mita sembari mengibaskan tangannya.

Aku bingung, apa yang harus kulakukan di tempat ini, akhirnya aku dan Rania menjauh dari Mama dan Mita sementara Mas Bram sejak datang ia sudah pergi duluan ke dalam entah ke mana.

Dalam kebingungan, tubuhku tidak sengaja menabrak seorang perempuan yang kutaksir umurnya 67 tahun, tetapi tubuhnya masih terlihat bugar.

"M-aaf," ucapku terbata sembari membungkukkan badan. Sejenak ia menatapku mungkin aneh dengan penampilanku. Lalu, tersenyum.

"Tidak apa, itu adeknya lucu sekali," ia beralih melihat puteri kecilku. "Siapa namanya, perempuan itu berjongkok mensejajari tubuh Rania.

"Lania, Oma." jawab Rania dengan cadelnya.

"Ih gemesnya, dan pintarnya cucu Oma." Perempuan itu tersenyum semabari mengelus p**i Rania.

"Maaf, Bu kami permisi!" ucapku sopan, di sini semua orang terasa asing bagiku, meski mis kin, dan dari kam pung aku tidak boleh terlena dengan kebaikan orang yang baru kukenal, setidaknya aku harus hati-hati.

Aku dan Rania pun pergi menjauh dari perempuan tadi, entah apa yang harus kulakukan sementara Mita dan Mama tidak terlihat batang hidungnya.

"Minumlah!" tiba-tiba seseorang menyodorkan sebuah minuman ke arahku, dan seketika membuatku langsung terkejut.

Bersambung ...

Judul : Membuat Suami dan Mertua Menyesal
By : Ina_Yasri

Baca selengkapnya di aplikasi KBM App.

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Abim, Shifon Mia, Marchella Assagaf, Harapan Terindah,...
12/10/2024

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Abim, Shifon Mia, Marchella Assagaf, Harapan Terindah, Ghento, Resky Resky

πŸŽ‰ Facebook mengenali saya karena memulai percakapan yang menarik dan menghasilkan konten yang menginspirasi di antara re...
03/10/2024

πŸŽ‰ Facebook mengenali saya karena memulai percakapan yang menarik dan menghasilkan konten yang menginspirasi di antara rekan-rekan saya!

Merayakan tahun ke-1 saya di Facebook. Terima kasih atas dukungan berkelanjutan. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda ...
01/10/2024

Merayakan tahun ke-1 saya di Facebook. Terima kasih atas dukungan berkelanjutan. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda semua. πŸ™πŸ€—πŸŽ‰

πŸŽ‰ Facebook mengakui saya sebagai kreator naik daun populer minggu ini! 😊😍
30/09/2024

πŸŽ‰ Facebook mengakui saya sebagai kreator naik daun populer minggu ini! 😊😍

πŸŽ‰ Baru saja menyelesaikan level 3 dan saya sangat bersemangat untuk terus berkembang sebagai kreator di Facebook!
28/09/2024

πŸŽ‰ Baru saja menyelesaikan level 3 dan saya sangat bersemangat untuk terus berkembang sebagai kreator di Facebook!

26/09/2024

Maaf kawan kawan πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»
Dr pagi sinyal q lemot gak bs buka fb
VPN nya error trs mknya ga aktf Dr pgi,,
Dsni kl ga pke VPN ga bs buka fb sm yg lainnya😞
ga bs intraksi sampai skrg mash jg lemot 😒😒😫😩😩😒😒
Nnt kl dah normal sinyal nya pasti mampir intraksi lg kawan πŸ™πŸ»

Slmat pagi slmat beraktifitas kawan Smoga yg blom dapt gaji visa gajian bulan depan Dr fb pro,, yg sdh dapt,, makin bert...
25/09/2024

Slmat pagi slmat beraktifitas kawan
Smoga yg blom dapt gaji visa gajian bulan depan Dr fb pro,, yg sdh dapt,, makin bertambah penghasilannya,, aamiin

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Erna Bungsu, Irna Oktiani, Marilou Orbanija Barbero, R...
24/09/2024

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Erna Bungsu, Irna Oktiani, Marilou Orbanija Barbero, Reza Dewi, Laili Arfa, Wahyu Yudi, Lukman Lukman
Pengikut
Smoga shat sll, rizki lancar, gajian besar buln depan Dr meta

Address

Pancor

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when IrshaNa posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to IrshaNa:

Share