05/02/2025
Sejarah Facebook
Facebook, yang kini menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, memiliki perjalanan panjang yang dimulai dari sebuah proyek kecil di ruang asrama universitas. Dari sebuah situs jejaring sosial sederhana, Facebook berkembang menjadi platform dengan lebih dari 2,8 miliar pengguna aktif bulanan pada tahun 2023. Berikut adalah perjalanan sejarah Facebook dari awal hingga saat ini.
1. Awal Mula Pendirian Facebook (2004)
Facebook dimulai pada tahun 2004 di Universitas Harvard, Amerika Serikat, oleh Mark Zuckerberg bersama teman-temannya Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Pada awalnya, mereka menciptakan sebuah situs bernama "Thefacebook". Tujuan dari situs ini adalah untuk menghubungkan mahasiswa di Universitas Harvard melalui jejaring sosial yang lebih eksklusif, memungkinkan mereka untuk membuat profil pribadi, berbagi informasi, dan berinteraksi dengan teman-teman mereka di kampus.
Thefacebook pertama kali diluncurkan pada 4 Februari 2004, dan hanya dapat diakses oleh mahasiswa Harvard yang memiliki alamat email Harvard.edu. Fitur awal dari situs ini mencakup kemampuan untuk mengunggah foto, menambahkan teman, serta menulis di "wall" teman. Keberhasilan Thefacebook di Harvard mendorong mereka untuk mengembangkan situs ini ke universitas-universitas lain di Amerika Serikat. Pada bulan Maret 2004, Thefacebook diperluas ke Universitas Stanford, Universitas Columbia, dan Yale.
Keberhasilan ini menarik perhatian investor, dan pada bulan Juni 2004, Facebook menerima investasi pertama dari seorang pengusaha bernama Peter Thiel, pendiri PayPal, yang memberikan dana sebesar $500.000 untuk mendukung ekspansi lebih lanjut.
2. Perkembangan dan Rebranding (2005-2006)
Pada tahun 2005, setelah memperoleh investasi lebih lanjut, Facebook mulai berkembang lebih cepat. Pada saat itu, Thefacebook mengubah nama menjadi hanya Facebook, dan membeli domain facebook.com senilai $200.000. Nama yang lebih singkat ini kemudian menjadi merek global yang dikenal sampai sekarang.
Pada tahun yang sama, Facebook memulai langkah ekspansi ke luar kampus dengan memperkenalkan fitur untuk sekolah-sekolah dan perusahaan. Platform ini mulai membuka akses ke pengguna di luar kalangan mahasiswa universitas, dan pada tahun 2006, Facebook menjadi situs yang dapat diakses oleh siapa saja yang berusia di atas 13 tahun dan memiliki alamat email yang sah. Dalam waktu singkat, Facebook menarik perhatian pengguna dari berbagai belahan dunia.
Fitur-fitur baru mulai ditambahkan ke platform ini, seperti kemampuan untuk menambahkan teman, membuat grup, dan memperbarui status secara real-time. Fitur ini menjadi sangat populer dan memberi Facebook ciri khas yang membedakannya dari situs jejaring sosial lain yang ada pada saat itu, seperti Friendster dan MySpace.
3. Facebook Go Public (2012)
Facebook terus berkembang pesat, dan pada tahun 2012, platform ini mencapai tonggak penting dengan Initial Public Offering (IPO), yang memungkinkan Facebook menjadi perusahaan publik. Facebook mulai terdaftar di Bursa Saham NASDAQ dengan simbol saham FB. Pada saat itu, Facebook memiliki sekitar 1 miliar pengguna aktif, menjadikannya platform media sosial terbesar di dunia.
IPO Facebook yang terkenal ini membawa serta kritik dan kegembiraan. Banyak yang menganggap Facebook sebagai perusahaan dengan potensi besar, namun ada juga yang meragukan masa depannya. Pada tahun yang sama, Facebook mengakuisisi Instagram, aplikasi berbagi foto yang baru berkembang, seharga sekitar $1 miliar. Ini menunjukkan ambisi Facebook untuk memperluas pengaruhnya dalam industri media sosial dan pengolahan gambar.
4. Akuisisi dan Ekspansi (2014-2016)
Facebook terus berkembang melalui akuisisi dan inovasi teknologi. Pada tahun 2014, Facebook mengakuisisi WhatsApp, aplikasi pesan instan yang sangat populer di seluruh dunia, dengan nilai transaksi sekitar $19 miliar. Akuisisi ini membuat Facebook menguasai lebih dari dua miliaran pengguna aktif yang menggunakannya untuk berkomunikasi melalui WhatsApp dan Messenger, yang juga merupakan aplikasi pesan instan yang dikelola oleh Facebook.
Pada tahun 2014, Facebook juga mengakuisisi Oculus VR, perusahaan yang mengembangkan teknologi virtual reality, dengan tujuan menjadikan perusahaan ini bagian dari rencana masa depan Facebook untuk mengembangkan metaverse—sebuah dunia virtual yang menggabungkan pengalaman fisik dan digital. Ini menunjukkan ambisi Facebook untuk berada di garis depan perkembangan teknologi futuristik.
Selain itu, Facebook terus memperbarui platformnya dengan memperkenalkan fitur baru, seperti Facebook Messenger, yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan secara terpisah dari aplikasi utama Facebook. Fitur Facebook Live juga diperkenalkan untuk memungkinkan pengguna melakukan siaran langsung melalui platform.
5. Perubahan Nama menjadi Meta (2021)
Pada tahun 2021, Facebook melakukan langkah besar dalam evolusi mereka dengan mengganti nama perusahaan menjadi Meta Platforms, Inc. Hal ini mencerminkan perubahan fokus yang lebih luas ke arah metaverse. Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaan akan berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan dunia virtual ini, di mana pengguna dapat berinteraksi melalui avatar, bekerja, bermain game, dan berkomunikasi dalam ruang digital yang lebih imersif.
Meskipun Facebook tetap menjadi salah satu platform utama yang dimiliki Meta, perusahaan ini ingin memperkenalkan konsep metaverse sebagai teknologi masa depan yang menghubungkan orang-orang secara lebih mendalam daripada platform media sosial tradisional.
6. Facebook di Era Modern dan Tantangan Privasi
Facebook terus menjadi kekuatan besar di dunia media sosial, meskipun menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu isu yang menjadi perhatian utama adalah masalah privasi dan penggunaan data pribadi. Pada tahun 2018, Facebook terlibat dalam kontroversi besar terkait kebocoran data pengguna yang melibatkan perusahaan Cambridge Analytica, yang menyalahgunakan data pribadi pengguna untuk tujuan politik. Kejadian ini memicu perdebatan tentang privasi, keamanan data, dan bagaimana perusahaan besar mengelola informasi pribadi.
Selain itu, Facebook juga menghadapi kritik terkait penyebaran informasi palsu (hoax), ujaran kebencian, dan dampak psikologis dari penggunaan media sosial. Facebook, kini yang menjadi bagian dari Meta, berusaha menangani isu-isu tersebut dengan meningkatkan kebijakan konten dan algoritma untuk memerangi misinformasi dan konten berbahaya.
7. Facebook di Masa Depan
Saat ini, Facebook terus mengembangkan teknologi-teknologi baru, seperti kecerdasan buatan (AI), teknologi augmented reality (AR), dan virtual reality (VR), untuk memperkuat peranannya di dunia digital. Dengan lebih dari 2,8 miliar pengguna aktif di seluruh dunia, Facebook tetap menjadi salah satu platform yang paling banyak digunakan oleh berbagai kalangan, dari generasi muda hingga yang lebih tua.
Namun, masa depan Facebook dan Meta bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi tantangan terkait privasi, regulasi, dan bagaimana mereka dapat memimpin pengembangan metaverse sebagai bagian dari transformasi digital global.
