Ulhi An Konten kreator pemula Jadilah wanita mandiri

24/09/2025

Selamat malam dan selamat ber istirahat

24/09/2025

Tidak pernah ma pokus di dunia pro ,,, semoga mood ku kembali seperti kmrin

22/09/2025

Halo semuanya! 🌟 Anda bisa mendukung saya dengan mengirim Bintang, itu membantu saya mendapatkan uang untuk terus membuat konten yang Anda sukai.

Setiap kali Anda melihat Stars, Anda bisa mengirimi saya Stars!

14/09/2025
12/09/2025
Pukul setengah sebelas Fauzan dan Alesa sampai di rumah Bulek Rohmah. Andai bukan Alesa yang meminta, Fauzan pasti tidak...
06/09/2025

Pukul setengah sebelas Fauzan dan Alesa sampai di rumah Bulek Rohmah. Andai bukan Alesa yang meminta, Fauzan pasti tidak sudi datang ke pertemuan ini.

Bulek Rohmah menyambut hangat kedatangan mereka. Fauzan bersyukur Alesa masih punya orang yang peduli padanya meski keluarganya sendiri sangat membencinya dengan alasan yang dua pun tak tahu. Lelaki itu hanya tahu kalau Alesa bukanlah anak kandung ayah dan Ibu Erna.

"Oh, datang juga? Pasti mau numpang makan siang ya?" Suara tak mengenakkan menyapa telinga saat Fauzan dan Alesa menyicipi kudapan yang tersedia, muak sekali melihat mukanya yang berdempul tebal.

"Puas-puasin makannya deh, pasti jarang kan makan makanan enak yang mahal ini, maklum kan orang miskin," tambah Erna begitu puas menertawakan Fauzan, dia datang bersama dengan seorang laki-laki yang tak asing.

Pantas saja Bu Lilis membuat fitnah seperti itu, ternyata selingkuhan yang mau memberi Erna mahar seratus juta itu anaknya.

Alvian, lelaki yang bersama Erna itu terkenal dengan keosmbongannya di lingkungan rumah karena dia anak lurah, kalau begitu memang cocok dengan Erna.

"Jadi ini mantan calon suamimu, Yang? Nggak levellah dibandingkan sama aku, aku ini anak lurah, sementara dia cuma rakyat jelata anak seorang janda miskin," ejek Alvian terang-terangan menghina.

"Bener, bener, Yang, makanya aku nggak nyesel membatalkan pernikahan demi memilih kamu." Erna ikut tertawa mengejek.

"Katanya acara ini buat yang udah nikah aja, kenapa dia bisa datang?" protes Fauzan berbisik di telinga Alesa.

Alesa mengangkat bahu, "Mau pamer pacar kayaknya, makanya Erna ikut datang. Maaf ya bikin kamu nggak nyaman, mau pergi aja?"

"Ini pengantin baru ya?" Seorang wanita baya datang menyapa Fauzan dan Alesa, "kok polosan ya? Padahal pengantinnya baru kemarin kan? Apa seserahannya nggak dikasih perhiasan?"

Semula Fauzan tidak tahu apa yang sedang dibicarakan, lalu dia sadar dengan kata polosan yang dimaksud perempuan baya itu. Lelaki tampan itu menatap Alesa yang tengah menunduk karena tidak memakai perhiasan apapun.

"Maklum lah, Bulek, suami Alesa itu miskin, seserahannya cuma seperangkat alat salat," celetuk Erna begitu puas mengolok-olok.

"Siapa yang merebut emas yang seharusnya untuk mahar kemarin?" sindir Fauzan pada Erna, tapi dasar muka badak.

"Masa sih? Katanya maharnya dua milyar—"

"Halah, paling itu uang hasil minjem, Bulek, buat pamer doang biar dikira orang kaya, padahal aslinya mah kismin," potong Erna cepat, tambahnya lagi, "Nggak kayak calon suamiku ini, Bulek, seorang manajer di sebuah perusahaan besar."

Alvian nampak membususngkan dada saat Erna membanggakan dan memamerkan jabatannya.

"Cih, cuma manajer aja bangga," celetuk Fauzan meremehkan, jiwa julid nya meronta-ronta.

"Calon suamiku ini manager di PT. Selalu Jaya, anak perusahaan Sanjaya Group, perusahaan terbesar di kota ini. Nggak kayak kamu cuma pegawai tidak tetap, buat makan aja pas-passan, sok-sokkan menghina, nggak ngaca?" Erna terlihat begitu berang.

"PT. Selalu Jaya, ya? Percaya atau tidak aku bisa membuat calon suamimu itu dipecat sekarang juga!" Fauzan tersenyum miring.

Tawa Erna dan calon suaminya menyembur setelah Fauzan selesai bicara.

"Memangnya kamu siapa? Bos di PT. Selalu Jaya? Kalau ngehalu jangan kelewatan deh!"

"Tidurnya kurang miring ya, Bro? Bangun deh, udah siang, masih mimpi aja." Calon suami Erna ikut tertawa mengejek.

Tanpa banyak kata, Fauzan mengirim pesan ke orang kepercayaan kakeknya. Biar saja mereka berdua tertawa terbahak-bahak sekarang, tak akan lama lagi mereka pasti menangis tersedu-sedu.

Tak lama kemudian Paman Ali membalas pesan tuan mudanya itu. Dia mengatakan kalau calon suami Erna sudah masuk daftar hitam karena korupsi yang dilakukannya, tinggal tunggu tanggal eksekusi saja. Fauzan menyuruhnya untuk memecat calon suami Erna itu sekarang juga.

Erna dan calon suaminya masih tertawa-tawa saat panggilan dari Paman Ali masuk ke ponsel lelaki itu.

"Bentar, Yang, petinggi perusahaan nelpon nih," ucap calon suami Erna itu dengan suara keras, sepertinya sengaja supaya Fauzan mendengar.

"Kayaknya mau ngasih bonus lagi kayak kemarin, Yang. Ntar ajak aku shopping lagi di mall ya," kata Erna penuh percaya diri menggelayut manja pada laki-laki itu.

Hm, Fauzan paham sekarang. Sepertinya selama ini dia ngajak shopping Erna menggunakan uang hasil korupsi. Suami Alesa itu ingin melihat bagaimana bagaimana ekspresi calon suami Erna setelah menerima telpon itu.

Hanya di kbm app

Judul Ditolak Wanita Idaman Menikahi Bidadari

Penulis Viki_aulia

Kalau kesulitan untuk download KBM App di play store karena sekarang sedang gangguan.
Kamu bisa download di web kbm. id atau di app store, Samsung store atau Amazon store.

Address

Tanrutedong Jalan Poros Senkang
Pangkajene-Sidenreng
91619

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ulhi An posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share