Komunitas Vainglory Pasuruan

Komunitas Vainglory Pasuruan Tempat silaturrahmi para player vainglory pasuruan. Insyaallah akan trupdate. Salam gamer Android pasuruan.

27/12/2018

We hope your holiday is filled with love and laughter

23/08/2018

Halcyon Gathering ??

06/08/2018

Kinetic

20/07/2018
20/07/2018
13/06/2018

ABSEN DULU anggotanya

13/05/2018

Vainglory mau ada analognya.. gimana nih gaes tanggapannya ??

24/02/2018

Saiki admin onok warung kingkong. Pangsud. Monggo mampir.

20/02/2018

Rek. Yopo lek onok acara kumpul arek vg Pasuruan. ? Cek iso mabar kro nyambung seduluran.

12/12/2017

Yo. Lama gk jumpa kawan". Masih sehat ?? Masih maen vg ?? Klo masih. Mumpung saya ada di Pasuruan sekarang. Ayo monggo ngopi. Tepatnya di warung sehat krampayangan. Kita mabar bareng. Yopo rek ?? Tk nteni sampek batrene hp entek. Sekian terimakasih.

Lore krul The totured undead. Chapter 1. Jangan pergi keluar sana. Aku melihat…nya…dengan mataku sendiri. Sesosok makhlu...
17/10/2017

Lore krul
The totured undead.
Chapter 1.

Jangan pergi keluar sana. Aku melihat…nya…dengan mataku sendiri. Sesosok makhluk yang tidak mungkin. Seorang manusia yang sudah bukan manusia lagi, dengan sebuah pedang besar yang menembus dadanya. Pedang bersinar itu terlihat jelas menembusnya lalu muncul lagi di sisi lain tubuhnya. Coba bayangkan seberapa lubang akibat luka itu. Sebuah pemandangan yang tidak terpikirkan. Dan kemudian aku melihatnya…

Aku bisa merasakan rasa sakit merayap padaku. Sakitku bahkan sampai ke tulang-tulangku. Rasa sakit itu menusuk-nusuk kakiku, membuat perutku bergejolak dan seakan mencengkram leherku. Aku merangkak menuju semak untuk bersembunyi saat melihat minions mati, dia menggeliat.. Aku seperti melihat prajurit berpengalaman yang mengalami penderitaan mendalam. Aku tidak berani bergerak. Aku berdoa agar apapun yang melakukan ini akan melewatiku begitu saja.

Aku tidak pernah lupa : Dia keluar dari gelapnya bayangan, rahangnya terbuka lebar dalam teriakan perang dan matanya bersinar penuh kebencian. Dia adalah benda mati terkutuk yang tidak bisa dihentikan. Kau mungkin tidak percaya padaku, tapi itu benar : Tidak ada yang bisa menahan rasa sakit itu… penderitaan itu.

Dia menuju ke arah para minion itu dan mencabik-cabiknya. Hanya tersisa sedikit bagian dari para minions saat dia selesai melakukannya. Aku sangat beruntung dia hanya melewatiku. Dan aku merangkak kesini dengan perutku seperti seorang pengecut. Percayalah padaku, dia akan datang padamu juga. Kau sudah diperingatkan.

Dan sekarang, biarkan aku mati.

Source : arikurniawan




Stormguard. Chaterine and kestrel Percikan api muncul dari panah sihir Kestrel saat melewati kobaran api, meluncur melal...
17/10/2017

Stormguard.
Chaterine and kestrel

Percikan api muncul dari panah sihir Kestrel saat melewati kobaran api, meluncur melalui celah sempit diantara dua prajurit pedang dan menembus tepat mengenai gagak Storm Queen.

“Kalian bisa melakukan apa saja yang kalian inginkan,” ucap Kestrel. “Aku tidak akan membunuh sesama(anggota Stormguard).”

Para pembunuh terbaik dari Storm Queen, bersiap-siap dan waspada, senjata-senjata mereka bergetar haus akan darah, mata mereka berpindah dengan cepat dari Kestrel, ke arah Catherine, ke arah binatang hitam yang mati di salju putih. Mereka mengenakan sarung tangan putih, genggaman mereka mengendur dan mengencang lagi saat Kestrel mundur ke samping Catherine, yang membungkuk di belakang perisainya, matanya yang gugup berseri-seri. Dalam keadaan terdiam itu, ada saat ketika dia melihat ke arah seragam putih dan merah, senjata-senjata mereka, wajah-wajah dari para wanita yang dulu dia kenal. Teman terdekat seperti saudarinya sendiri, dulu.

Wanita dengan pisau belati berlari begitu cepat ke depan dengan kilauan cahaya biru, berada tepat di depan Kestrel, kedua pisaunya menyilang di depan tenggorokan Kestrel. “Dia bukan lagi salah satu dari kita,” dia berkata. “Dan sekarang, kau juga bukan.”

“Begitukah, Livia?” Kestrel menyeringai. “Aku memanah musuh di sebelahmu tepat mengenai matanya saat pertarungan terakhir untuk Lionne.” Muncul sebuah suara kecil, dan yang tersisa hanya kabut cahaya dimana Kestrel berdiri tadi. Wanita dengan pisau belati itu melompat mundur dari partikel bercahaya itu, pisaunya dalam posisi bertahan. “Aku dulu menyelamatkan nyawa kalian semua,” kata Kestrel, yang terdengar beberapa langkah di belakang kabut itu.

“Kita sudah dapat perintah,” kata pembawa perisai dari baris depan.

“Tentu saja, Marelde, dan kita dilatih untuk membunuh, bukan untuk berpikir,” ucap Kestrel, muncul kembali dengan anak panah yang sudah siap di busurnya, “tapi Catherine yang dulu melatihmu dengan perisai saat kau berumur sepuluh tahun.”

“Delapan,” bisik Marelde.

“Dan kau, Amie.” Kestrel mengarahkan panahnya ke dahi dari seorang penyihir yang memegang cahaya bulat berwarna biru. “Setelah pemberontakan di utara, ketika kau mendapat teror-teror di malam hari, Catherine berjaga semalaman untuk membuatmu nyaman. Dan kau, Ivet, Catherine mengajarimu berbicara bahasa Lillaise.” Ivet mengangguk, mengistirahatkan kampaknya di bahunya, menatap ke arah salju.

“Aku tidak pernah mengenalnya, dan aku tidak peduli apa yang telah dia ajarkan pada Ivet,” kata Elena, yang paling muda diantara mereka, bersiap dengan tombaknya. “Dia adalah pengkhianat. Dia tidak mematuhi perintah, mengacaukan misi dan menodai Stormguard.”

“Toujours fidèle.” Catherine berkata, dan semua mata melihat padanya. “Aku bersumpah kesetiaan, tapi dalam peperangan, aku tidak pernah setia pada sang ratu. Aku setia pada wanita di sampingku. Aku tidak pernah memikirkan Mont Lille, atau menyatukan Eventide, ketika pedang-pedang diayunkan dan anak panah berterbangan. Aku bertarung karena aku takut kepada wanita di sampingku akan pikir kalau aku tidak bertarung.”

“Tapi kau meninggalkan kami dan melarikan diri seperti seorang pengecut,” bentak Livia.

Catherine menatap dengan tajam Livia. “Tidak ada pengecut di Stormguard. Aku memilih untuk membangkang agar suatu saat, kalian akan memiliki pilihan lain. Tapi aku telah … Aku telah hidup dengan rasa malu karena ketidaksetiaanku selama lebih dari satu dekade, Kestrel.”

“Kalau begitu perbaikilah sekarang.” Kestrel menurunkan busurnya. “Kami menemukan keluarga Julia hidup dan tinggal di Taizen Gate. Mereka melarikan diri dan menghilang dengan bantuan rakyat Gythia.”

Catherine menghela napas. “Kalau begitu kita tidak bisa membuang waktu lagi. Buatlah pilihan kalian, dan lakukan sebelum gagak-gagak sang ratu menemukan kalian.”

Source : arikurniawan




I'm not the same as them.      Gk dapet 7M.
10/10/2017

I'm not the same as them.






Gk dapet 7M.

Address

Pasuruan
67174

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Komunitas Vainglory Pasuruan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Komunitas Vainglory Pasuruan:

Share