25/12/2025
Sebuah sinar matahari baru mulai menyebarkan cahaya ke atas hamparan sawah yang masih terlumuri embun. Di antara rerumputan yang hijau segar, sepasang burung perkutut dengan bulu belang hitam putihnya yang rapi sedang melangkah dengan hati-hati.
Dia berhenti sejenak, kepalanya sedikit mengangkat, sambil menggerakkan cerahnya mata hitam untuk mengamati sekeliling. Udara pagi yang segar membawa aroma tanah lembap dan bunga liar yang tumbuh di pinggir sawah. Setelah yakin tidak ada bahaya, dia mulai mencari makan dengan cermat.
Hidungnya yang tajam menyentuh permukaan tanah, mencari serangga kecil, biji-bijian, dan umbi-umbian yang menjadi makanan kesukaannya. Kadang-kadang dia menggeramkan tanah dengan paruhnya, mengeluarkan makannya dari bawah lapisan tanah yang lembap. Setiap kali menemukan makanan, dia segera menelannya dan melanjutkan pencariannya, kadang berhenti untuk membersihkan bulunya dengan paruhnya atau minum air dari genangan embun di daun-daun besar.
Saat matahari semakin tinggi, suara berkicau dari teman-temannya mulai terdengar di kejauhan. Setelah merasa cukup kenyang, burung perkutut itu melompat ke atas ranting pohon kecil di dekatnya, memberikan beberapa kali panggilan khasnya yang merdu sebelum terbang menjauh, menyusuri hamparan sawah yang semakin hangat dengan pagi hari.
SELAMAT PAGI.......