01/11/2025
KISAH NYATA AHLI SHOLAWAT JENAZAH MASIH UTUH.
KISAH TELADAN - Waktu mondok saya mondok di Kedung Paruk Purwkerto. Disana ada tukang kuli angkut bernama Darjo,
pekerja kasar, ada beras ya ngangkut beras.
Biasa setelah shalat shubuh tidur sebentar jam 7 keluar kerja ke pasar. Hingga Pak Darjo wafat.
Setelah 9 tahun cucunya kemudian wafat.
Maksud orang tua anak itu, ingin anaknya dimakamkan didekat makam kakek-nya
( Pak Darjo ), terlebih di pemakaman itu
banyak orang saleh, seperti ayahya Mbah
Kiai Abdul Malik yaitu Kiai Ilyas.
Akhirnya kuburan Pak Darjo dibongkar,
setelah digali 1,5 m ternyata bambunya masih hijau, kain kapannya masih utuh,
wangi luar biasa seperti baru dimakamkan beberapa jam.
Setelah kejadian itu saya menghadap ke
guru saya Mbah Kiai Abdul Malik, maksudnya mau laporan ke Mbah Kiai Abdul Malik.
Mbah Kiai Abdul Malik sedang duduk santai
didepan rumah, tersenyum melihat kedatangan saya.
Tiba-tiba Mbah Kiai Abdul Malik bilang:
"Piye, Darjo mayite isih utuh.?"
"Bagaimana, Darjo Jenazahnya masih utuh.?"
Belum bicara Mbah Kiai Abdul Malik sudah menjelaskan. Kata beliau:
"Darjo kui wong ahli shalawat ora tahu tinggal shalawat, tiap bengi durung turu sadurunge moco shalawat 16.000".
"Darjo itu istiqamah tiap malam tidak pernah meninggalkan membaca shalawat, sebelum
membaca shalawat 16.000 Darjo tidak akan tidur." Shalawatnya Allahumma Shali ala
Muhammad, Allahumma Shali ala
Muhammad. Wallahu a'lam.
โข Sumber cerita:
Dikisahkan Maulana al Habib Luthfi bin Yahya
๐ท Sayyidi Syeh Mbah Kyai Abdul Malik bin Ilyas Purwokerto yang menjadi guru besar di Mekkah dalam mazhab Imam syafi'i,
Bersama muridnya Maulana habib Lutfi bin Yahya Pekalongan
Sc :
Facebook.com/kisahkramatwaliallah
---Semoga Bermanfaat ๐
______________________