05/10/2025                                                                            
                                    
                                                                            
                                            Pada era penjajahan Belanda, harga buah pala sangat tinggi, terutama di Eropa, karena dikendalikan oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). 
Monopoli ini menjadikan pala sebagai salah satu komoditas rempah paling berharga di dunia, bahkan lebih berharga dari emas pada abad ke-17. 
Harga di Eropa
Karena kelangkaan dan monopoli VOC, harga pala di Eropa sangat mahal. 
Pertengahan abad ke-17: 
Menurut seorang sejarawan Belanda di Reddit, pada tahun 1650, harga pala di Amsterdam adalah sekitar 6,36 florin per pon.
Harga ini melonjak menjadi 12,03 florin per pon pada tahun 1666.
Abad ke-14: 
Catatan dari Jerman menyebutkan bahwa setengah kilogram pala bahkan bisa ditukar dengan tujuh sapi gemuk.
Perbandingan profit: 
Pada abad ke-17, 10 pon pala yang dibeli dengan harga kurang dari satu penny Inggris di Kepulauan Banda, dapat dijual kembali di Eropa dengan harga lebih dari dua pound.
 Ini adalah markup hingga 60.000%. 
Harga di Banda
Di sumbernya, yaitu Kepulauan Banda, VOC mengendalikan harga pala agar tetap rendah. 
Abad ke-17: 
Sepuluh pon pala bisa dibeli dari petani di Kepulauan Banda dengan harga kurang dari satu penny Inggris.
Kesenjangan harga: 
Perbedaan besar antara harga beli di Banda dan harga jual di Eropa inilah yang membuat VOC mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan menjadi salah satu perusahaan terkaya di dunia. 
Sc Ringkasan AI google