13/09/2025
Ribuan warga Paris turun ke jalan menuntut Presiden Emmanuel Macron mundur pada Sabtu, 6 September 2025. Mereka juga menyerukan agar Prancis keluar dari Uni Eropa (UE) karena ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak efektif dalam mengatasi krisis ekonomi dan politik.
*Tuntutan Demonstran:*
- *Pengunduran diri Presiden Macron*: Tingkat kepercayaan publik terhadap Macron telah mencapai titik terendah sejak ia menjabat pada 2017, dengan sekitar 80% warga Prancis tidak lagi percaya pada kepemimpinannya.
- *Keluar dari Uni Eropa*: Demonstran membawa spanduk dengan tulisan "Frexit", meniru istilah "Brexit" yang digunakan untuk keluarnya Inggris dari UE.
- *Protes kebijakan penghematan*: Pemerintah Macron dihadapkan pada kritik atas rencana penghematan yang dinilai tidak adil dan lebih memprioritaskan belanja militer daripada kesejahteraan rakyat.
*Reaksi Pemerintah:*
- *Penunjukan Perdana Menteri baru*: Macron menunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri baru, menggantikan Francois Bayrou yang gagal mempertahankan dukungan parlemen.
- *Janji perubahan*: Lecornu berjanji untuk memimpin dengan cara yang berbeda dan melakukan perubahan substansi yang mendalam.
*Dampak Protes:*
- *Mogok massal*: Serikat pekerja dan kelompok kiri mengumumkan rencana aksi mogok massal dengan slogan "Bloquons Tout" atau "Mari Blokir Segalanya" untuk menunjukkan penentangan terhadap pemerintah.
- *Partisipasi massal*: Lebih dari 800 aksi protes terjadi di seluruh Prancis, dengan sekitar 175.000 orang turun ke jalan ¹.