09/09/2025
Cerita Sedih dibalik Soto ini
Namanya Soto Ranjau Ronggolawe,
Kami tahu info ini dari salah satu akun ig food vloger Pku, Waktu kami datang, warung soto sepi mungkin karena masih lumayan Pagi sekitar jam 9.00 ,WIB. Si Bapak Soto tampak lagi mencuci mangkok dilantai semen yang dibuat untuk mencuci piring.
Sambil meracik soto bapak pun bercerita tentang kisahnya karena aku penasaran tentang kisah si Bapak Soto ini.
bapak baru beberapa bulan berjualan diJl. Riau ini, sebelumnya bapak soto lama berjualan di Jalan Pepaya laris manis tapi karena sesuatu hal, bapak terlilit hutang, Si bapak ini pun menyerah dan akhirnya menjual seluruh peralatan soto dan tabungannya untuk menutupi hutang dan pulang ke Kampung halamannya di salah satu kota di Jawa Timur.
Setelah beberapa tahun tak berjualan , salah satu pelanggan yang juga menjadi teman menelpon si Bapak memintanya untuk kembali lagi Ke Riau untuk berjualan lagi dia akan menanggung biaya dan juga memodali lagi si Bapak untuk jualan soto.
Singkat cerita Bapak pun berjualan soto Ranjau kembali tapi sayang tidak terlalu laris karena mungkin tempatnya kurang nyaman , bukan diRuko atau rumah hanya bisa berjualan gerobakan dipinggir jalan.
Ironisnya Soto Ranjau Saudaranya yang juga jadi langganan kami sejak lama, rupanya bapak inilah ini yang mengajarkan cara membuat Soto Ranjaunya, karena si Saudara ingin juga berjualan soto seperti si Bapak, malah sekarang warung sotonya semakin laris manis dan sudah punya 2 karyawan .
Jujur untuk soal rasa, kuah kaldu sotonya punya bapak ini lebih enak. Tapi sayangnya diwarung bapak ini tidak ada kerupuk ataupun telor asin, rasanya jadi kurang nikmat makan soto tanpa kerupuk...hehee
Saat kami selesai makanpun tidak ada yang juga datang untuk membeli sotonya. Rasanya kasihan tapi ya mau bagaimana lagi mungkin sudah begitu jalannya...
Kata orang hidup itu berputar seperti roda kendaraan. Kadang di atas, kadang di bawah. Kadang malah macet atau patah as-nya. Maknanya, konon tiada yang abadi dalam hidup. Bisa saja yang hari ini berlimpah ruah harta atau berbahagia, keesokan harinya jatuh miskin atau menderita. Yang sekarang sehat mungkin besok sakit. Yang sekarang hidup, sedetik kemudian bisa saja mati."