16/05/2025
Khutbah Jum’at
Khatib: Ustadz Fariansyah, Lc., MA
Tempat: Masjid Raya Kota Pekanbaru (Senapelan)
Tanggal: 16 Mei 2025
*Khutbah Pertama*
*Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.*
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menyatukan kita dalam ikatan iman dan Islam. Semoga rasa syukur ini senantiasa menguatkan hati kita dalam ukhuwah dan menjadikan pertemuan kita di rumah Allah ini sebagai ladang keberkahan dan rahmat.
Shalawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, yang melalui beliau Allah satukan kaum Muhajirin dan Anshar dalam satu barisan umat yang kuat. Semoga Allah meringankan lisan kita untuk terus bershalawat kepada Nabi, dan semoga dengan itu kita mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat kelak.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Ketaatan dan ketakwaan adalah perintah Allah yang wajib kita laksanakan tanpa batasan waktu dan keadaan. Beberapa hari terakhir, kita dikejutkan oleh berbagai fenomena kehidupan dunia yang menyadarkan kita bahwa tujuan hidup bukanlah kemegahan, melainkan menjadi pribadi yang shalih.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
**"Sesungguhnya orang-orang yang ketika mendengar wahyu, hati mereka bergetar dan air mata mereka pun menetes."**
(QS. Al-Isra’: 109)
Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berusaha menjadi orang yang shalih. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, terkadang keshalihan terhambat oleh berbagai faktor: perbedaan jabatan, status sosial, urusan dunia, dan bisikan syaitan yang melemahkan niat kita.
Ingatlah, kelebihan yang Allah berikan—baik itu harta, pangkat, ataupun kekuasaan—bukanlah tujuan akhir, tetapi sarana untuk mencapai keshalihan. Islam tidak melarang kita menjadi kaya atau berpengaruh, selama semua itu digunakan untuk menolong sesama dan mendekatkan diri kepada Allah.
Sebagaimana firman Allah:
**"Wama lana...?"**
*"Apa yang membuat kalian tidak yakin kepada kebenaran wahyu yang telah diturunkan kepada kalian?"*
(QS. Al-A'raf: 75, konteks penyesuaian)
Jamaah yang dirahmati Allah,
Fenomena hari ini sejatinya telah disampaikan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Umat terdahulu pun diuji dengan ujian yang berat. Namun mereka tetap bersabar dan bertanya: **"Kapan pertolongan Allah akan datang?"** Maka Allah menjawab:
**"Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."**
(QS. Al-Baqarah: 214)
Pertolongan itu adalah hak Allah. Kapan datangnya, biarlah menjadi rahasia-Nya. Tugas kita adalah terus berdoa, berusaha, dan menjaga hati agar tetap istiqamah, agar akhir kehidupan kita berujung pada *husnul khatimah* dan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang shalih.
Maka dari itu, lembutkanlah hati, sabarkanlah jiwa. Semoga dengan kelembutan dan kesabaran itu, Allah menurunkan rahmat dan taufiq-Nya selama kita hidup di dunia ini.
---
**Khutbah Kedua**
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Marilah kita perbanyak istighfar dan memohon kepada Allah agar diberi kekuatan dalam menghadapi ujian hidup. Kita mohon kepada Allah agar ditetapkan dalam keimanan, dilapangkan rezeki, diberi keteguhan hati, dan dijadikan bagian dari hamba-hamba-Nya yang shalih dan dicintai-Nya.
**"Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina ‘adzaban nar."**
Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa api neraka.
---
*Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.*