03/12/2025
Isi Percakapan Harrison Ford dan Zulkifli Hasan tentang Tesso Nilo 12 Tahun Lalu
Cuplikan video percakapan antara aktor Hollywood Harrison Ford dan Menteri Kehutanan tahun 2009-2014 Zulkifli Hasan tentang kerusakan hutan di Indonesia kembali menjadi sorotan setelah kasus di Tesso Nilo mencuat dan terjadi bencana longsor hingga banjir di Sumatera. Percakapan tersebut terjadi tahun 2013 atau 12 tahun lalu ketika Harrison Ford terlibat pembuatan serial TV dokumenter tentang kerusakan alam berjudul "Years of Living Dangerously".
Dalam tayangan yang diunggah di akun YouTube The Years Project, Ford melihat langsung kondisi kerusakan hutan di Indonesia dari helikopter.
Bintang film Indiana Jones itu mengudara di atas kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. Ia juga memasuki Taman Nasional Tesso Nilo dan bertemu para tuan rumah yaitu gajah.
Ford kaget dan tak habis pikir hutan lindung tersebut telah banyak berubah menjadi kebun sawit. Ia mengaku tak sabar ingin bertemu Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan saat itu.
Ford akhirnya mendatangi tempat Zulkifli Hasan berkantor. Berikut ini isi percakapan mereka.
Ford: Pak Menteri, terima kasih telah meluangkan waktunya bersama kami. Kami sudah keliling negara Anda dalam beberapa minggu terakhir. Kami punya beberapa pertanyaan.
Dalam 15 tahun terakhir, 80 persen hutan telah dieksploitasi secara komersil. Dan ketika kami bertanya kepada banyak orang Indonesia, mereka bilang ada hubungan yang sangat kuat antara bisnis dan politik di negara ini.
Ford: Sebuah project untuk melestarikan hutan di dataran tinggi telah menunggu persetujuan selama bertahun-tahun. Langkah terakhir dalam proses ini adalah tanda tangan Anda, Pak. Maukah Anda menandatangani dokumen itu? Zulkifli: Saya kalau tidak salah baru separuh yang disetujui, kira-kira 100 ribu hektar
Ford: Anda bersedia menandatangani dokumen untuk memberi 50 persen yang mereka minta. Kapan itu dilakukan?
Zulkifli: Kalau mereka setuju saya kira lusa, minggu depan sudah bisa.
Ford: Kami ke Taman Nasional Tesso Nilo
Zulkifli: Oh, Tesso Nilo, ha-ha-ha Ford: Ini tidak lucu. Tidak lucu. Hanya tersisa 18 persen. Kami melihat ada jalan-jalan baru, jalan ilegal, hutan ditebang, pohon-pohon tumbang, terbakar di mana-mana. Ini sangat menyedihkan, sangat memilukan melihatnya. Anda juga melihatnya. Apa yang sudah Anda lakukan?
Zulkifli: Anda baru lihat terkaget-kaget. Kami tiap hari mencoba untuk menyelesaikan persoalan. Kami baru mengalami apa yang disebut demokrasi.
Ford: (memotong Zulkifli bicara) Pak, mereka datang tidak datang begitu saja. Mereka datang pada periode waktu tertentu. Banyak waktu untuk menghentikan perilaku tersebut, menghentikan aktivitas tersebut.
Zulkifli: Tadi saya sudah jelaskan, ini bukan Amerika. Memang berbeda. Kami baru mengalami apa yang disebut dengan reformasi. Baru ini. Sekarang orang baru bebas. Kadang-kadang kami memang surplus, apa yang disebut surplus demokrasi. Oleh karena itu, kami buat program untuk mencoba memindahkan mereka, mencari lahan pengganti.
Ford: (Ford kembali memotong pembicaraan) Ya saya mengerti, saya mengerti. Anda rela kalah dalam pertempuran ini. Itu yang Anda katakan kepada saya, kan? Ok?
Zulkifli: ya
Ford: Baiklah, saya lihat semua kekayaan ini berada di puncak tumpukan. Tapi, di dasar tumpukan itu ada kejahatan, ada pelanggaran hukum, dan ada korupsi. Terima kasih atas waktunya. Zulkifli: Sama-sama, makasi.
Video percakapan mereka kembali viral di media sosial. Kolom komentar di akun YouTube The Years Project yang menayangkan video tersebut juga kembali ramai dengan komentar warganet +62. Video itu mengungkap kenyataan pahit tentang kerusakan hutan parah sudah terjadi 12 tahun lalu, tetapi tahun 2025 ini rupanya masih terjadi.