Ayat Alkitab Harian

Ayat Alkitab Harian Ayat Harian Setiap Hari Berdasarkan SUSUKKARA/ALMANAK SEKBER UEM (United Evangelical Mission)

https://web.facebook.com/share/p/17djzHm7U4/
24/10/2025

https://web.facebook.com/share/p/17djzHm7U4/

๐—ฆ๐—”๐—”๐—ง ๐—œ๐—ฅ๐—œ ๐— ๐—˜๐—ก๐—š๐—˜๐—ง๐—จ๐—ž, ๐—•๐—œ๐—”๐—ฅ๐—ž๐—”๐—ก ๐—ฆ๐—ฌ๐—จ๐—ž๐—จ๐—ฅ ๐—ฌ๐—”๐—ก๐—š ๐— ๐—˜๐—ก๐—๐—”๐—ช๐—”๐—•

๐ป๐‘Ž๐‘ก๐‘– ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ก๐‘’๐‘›๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘ฆ๐‘’๐‘”๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘ก๐‘ข๐‘๐‘ขโ„Ž, ๐‘ก๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘– ๐‘–๐‘Ÿ๐‘– โ„Ž๐‘Ž๐‘ก๐‘– ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘๐‘ข๐‘ ๐‘ข๐‘˜๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘ก๐‘ข๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”.โ€
--๐ด๐‘š๐‘ ๐‘Ž๐‘™ 14:30

Renungan ini menunjukkan bahwa iri bukan hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga kesehatan batin dan jasmani. Menjaga hati dari rasa iri adalah sebuah disiplin rohani yang tidak hanya menuntut pengendalian diri, tetapi juga pengenalan akan kasih Allah yang bekerja dalam setiap aspek kehidupan. Iri bukan sekadar perasaan negatif, melainkan cermin dari ketidakpercayaan terhadap penyertaan Tuhan. Ketenteraman sejati tidak lahir dari kepemilikan materi, melainkan dari hati yang mampu bersyukur atas berkat yang telah diberikan. ๐ผ๐‘Ÿ๐‘– ๐‘—๐‘ข๐‘”๐‘Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘—๐‘Ž๐‘‘๐‘– ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘๐‘ข๐‘› ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘Ÿ๐‘ข๐‘ ๐‘Ž๐‘˜ ๐‘˜๐‘’๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘ ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž๐‘Ž๐‘›. Ia menekankan bahwa hanya dengan syukur dan pengakuan akan anugerah Allah, komunitas dapat hidup dalam damai.

Rasul Paulus lebih lanjut dalam Galatia 5:26 menasihati, โ€œDan janganlah kita gila hormat, jangan saling menantang dan saling mendengki.โ€ Di sini, iri hati dikaitkan dengan kesombongan dan persaingan yang tidak sehat, yang mengganggu kesatuan tubuh Kristus. Yesus juga mengajarkan tentang pekerja di kebun anggur: โ€œTidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?โ€ Matius 20:15. Ini adalah teguran lembut bahwa kasih karunia Allah tidak bisa diukur dengan standar manusia, dan bahwa iri hati terhadap kebaikan orang lain adalah bentuk penolakan terhadap kemurahan Tuhan.

John Calvin menekankan bahwa iri hati adalah bentuk ketidakpuasan terhadap providensi Allah. Dalam Institutes of the Christian Religion, ia menyatakan bahwa orang yang iri sebenarnya sedang mempertanyakan kebijaksanaan Tuhan dalam membagikan berkat-Nya. Henri Nouwen seorang ahli Perjanjian Baru mengatakan dalam bukunya bahwa iri hati muncul ketika kita kehilangan rasa identitas sebagai anak-anak Allah. Menurutnya, ๐˜š๐˜บ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ด๐˜ข๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ช.

Hei kawanโ€ฆ orang Kristen juga tidak luput dari rasa iri. Ada saat-saat di mana pencapaian orang lain terasa seperti bayangan yang menutupi terang dalam hidup. Sadarilah bahwa iri lahir dari perbandingan yang tidak perlu, lupa bahwa Tuhan bekerja dengan cara dan waktu yang unik dalam hidup setiap orang. Jangan terlalu sering melihat ke luar, dan lupa melihat ke dalam, ke dalam hati yang seharusnya dipenuhi syukur, bukan keluhan. Jadi belajarlah, bahwa setiap kali kita memilih untuk bersyukur, sebenarnya kita sedang membuka pintu bagi damai sejahtera untuk masuk dan tinggal.
Dan ketika iri mencoba mengetuk pintu hati, syukur berdiri di ambang pintu, tersenyum lembut, lalu berkata, โ€œMaaf, rumah ini sudah penuh dengan damai.โ€

https://web.facebook.com/share/p/1CnKqsZqYz/
17/10/2025

https://web.facebook.com/share/p/1CnKqsZqYz/

๐—ฆ๐—จ๐—”๐— ๐—œ ๐—ฌ๐—”๐—ก๐—š ๐—š๐—”๐—š๐—”๐—Ÿ
(๐—ž๐—ฒ๐˜๐—ถ๐—ธ๐—ฎ ๐—ก๐—ฎ๐—ณ๐—ธ๐—ฎ๐—ต ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ด๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ฎ๐˜€๐—ถ๐—ต)

โ€œ๐ป๐‘Ž๐‘– ๐‘ ๐‘ข๐‘Ž๐‘š๐‘–, ๐‘˜๐‘Ž๐‘ ๐‘–โ„Ž๐‘–๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘–๐‘ ๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘š๐‘ข ๐‘ ๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘”๐‘Ž๐‘–๐‘š๐‘Ž๐‘›๐‘Ž ๐พ๐‘Ÿ๐‘–๐‘ ๐‘ก๐‘ข๐‘  ๐‘ก๐‘’๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘ ๐‘–โ„Ž๐‘– ๐‘—๐‘’๐‘š๐‘Ž๐‘Ž๐‘ก ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘ก๐‘’๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘ฆ๐‘’๐‘Ÿ๐‘Žโ„Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘–๐‘Ÿ๐‘–-๐‘๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘๐‘Ž๐‘”๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž.โ€
โ€” ๐ธ๐‘“๐‘’๐‘ ๐‘ข๐‘  5:25

Di tengah gemerlap pemberian materi; rumah, mobil, perhiasan, skincare, bahkan kebutuhan anak-anak yang terpenuhi dengan handphone dan laptop, tetapi ada istri dan anak-anak yang merasa hampa. Ia tidak kekurangan secara fisik, tetapi jiwanya merintih dalam kesepian. Ia punya suami, tapi tak pernah benar-benar "memiliki" suaminya. Tak ada pelukan, tak ada ciuman, tak ada obrolan hangat. Yang tersisa hanyalah rutinitas dan hubungan yang terasa seperti transaksi. Ia tak tahu berapa penghasilan suaminya, tak tahu ke mana uang itu pergi, dan tak pernah diajak masuk ke dalam hidup yang seharusnya mereka bangun bersama.

Suami itu bekerja keras, hidup dalam privasi, dan menjauh dari keintiman. Istrinya hanya merasa seperti pelayan, yang diberi makan sebagai upah atas semua yang ia kerjakan. Ia tidak merasa dicintai, tidak merasa dihargai, dan tidak merasa menjadi bagian dari hidup suaminya.

Inilah kegagalan yang sering tersembunyi di balik keberhasilan materi. Seorang suami bisa memberi segalanya, tetapi jika ia tidak mampu memberikan dirinya, hatinya, waktunya, perhatiannya, dan keintimannya, maka ia telah gagal sebagai suami dan sebagai ayah.
Kasih Kristus bukan kasih yang sekadar memberi berkat, tetapi kasih yang menyerahkan diri. Kristus tidak hanya memberi roti dan mujizat, Ia memberi hati-Nya, hidup-Nya, bahkan nyawa-Nya. Inilah standar kasih seorang suami: bukan sekadar memberi barang, tetapi memberi diri.

Suami yang tidak membuka hatinya, tidak berbagi hidupnya, dan tidak hadir secara emosional dan spiritual, telah mengabaikan panggilan ilahi sebagai kepala keluarga. Ia mungkin sukses secara duniawi, tetapi gagal secara rohani.

โ€œ๐‘†๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘ ๐‘‘๐‘– ๐‘š๐‘Ž๐‘›๐‘Ž โ„Ž๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ก๐‘Ž๐‘š๐‘ข ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž, ๐‘‘๐‘– ๐‘ ๐‘–๐‘ก๐‘ข ๐‘—๐‘ข๐‘”๐‘Ž โ„Ž๐‘Ž๐‘ก๐‘–๐‘š๐‘ข ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž.โ€
โ€” ๐‘€๐‘Ž๐‘ก๐‘–๐‘ข๐‘  6:21
Jika hati seorang suami tidak berada pada keluarganya, maka semua hartanya pun tidak akan pernah cukup untuk mengisi kekosongan itu.

๐ป๐‘’๐‘– ๐‘˜๐‘Ž๐‘ค๐‘Ž๐‘›โ€ฆ ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘ก๐‘œ๐‘๐‘Ž๐‘ก ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘ข๐‘› ๐‘˜๐‘’๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘™๐‘– ๐‘˜๐‘’๐‘–๐‘›๐‘ก๐‘–๐‘š๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘š ๐‘Ÿ๐‘ข๐‘š๐‘Žโ„Ž ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘”๐‘Ž. Pernikahan bukan hanya soal memenuhi kebutuhan, tetapi soal menyatu dalam kasih, dalam komunikasi, dan dalam penyerahan diri. Seorang istri tidak butuh kemewahan sebanyak ia butuh kehadiran. Anak-anak tidak hanya butuh fasilitas, mereka butuh figur ayah yang hadir, mendengar, dan membimbing.

Kiranya setiap suami belajar dari Kristus, dan setiap keluarga dipulihkan dalam kasih yang sejati.

15/10/2025

๐“๐„๐“๐€๐ ๐๐„๐‘๐“๐”๐Œ๐๐”๐‡ ๐ƒ๐ˆ ๐€๐๐“๐€๐‘๐€ ๐‹๐€๐‹๐€๐๐†

"๐ต๐‘–๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘’๐‘‘๐‘ข๐‘Ž๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘ก๐‘ข๐‘š๐‘๐‘ขโ„Ž ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘ ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž ๐‘ ๐‘Ž๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘– ๐‘ค๐‘Ž๐‘˜๐‘ก๐‘ข ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘ข๐‘Ž๐‘– ๐‘ก๐‘–๐‘๐‘Ž."
๐‘€๐‘Ž๐‘ก๐‘–๐‘ข๐‘  13:30๐‘Ž

Hidup ini memang aneh. Di satu sisi, ada orang yang terus menyemangati, mendorong kita untuk melangkah, bermimpi, dan berkarya. Tapi di sisi lain, ada p**a yang menabur pesimisme, dengan kata-kata sinis, keraguan yang disebar, atau sikap dingin yang mematikan semangat. Mereka tidak hanya diam, tapi juga berusaha membuat orang lain ikut diam. Tidak hanya berhenti, tapi juga ingin orang lain ikut menyerah.

Ada yang dengan tekun meretas jalan menuju cita-cita, menebas semak, menyeberangi sungai, dan menapaki tanjakan. Tapi di saat yang sama, ada p**a yang menabur duri di jalan itu, duri keraguan, duri ejekan, duri pengkhianatan. Dunia ini memang ladang yang bercampur: antara gandum dan lalang, antara harapan dan keputusasaan, antara terang dan bayang-bayang.

Namun syukur kepada Yesus, Guru Agung kita, yang telah mengajarkan perumpamaan tentang lalang di antara gandum (Matius 13:24โ€“30). Ia tidak menyuruh kita mencabut lalang itu sekarang juga. Ia tahu bahwa dalam proses pertumbuhan, gandum dan lalang akan tetap berdampingan. Tapi Ia juga tahu: ๐ฐ๐š๐ค๐ญ๐ฎ ๐ฆ๐ž๐ง๐ฎ๐š๐ข ๐š๐ค๐š๐ง ๐ญ๐ข๐›๐š.

Gandum akan berbuah bernas. Lalang akan kering dan tertiup angin.
Yang berakar dalam Kristus akan tetap berdiri. Yang hidup dari kepalsuan akan lenyap bersama waktu.

Hei kawanโ€ฆ. jangan heran jika semangatmu diuji oleh komentar sinis. Jangan mundur hanya karena jalanmu dipenuhi duri. Jangan kecewa jika di sekitarmu ada yang memilih pasif, apatis, atau bahkan mencemooh langkahmu. Itu bukan tanda bahwa kamu salah jalan. Itu justru tanda bahwa kamu sedang bertumbuh di ladang yang nyata, ladang yang Yesus sendiri gambarkan.
Tugasmu bukan mencabut lalang. Tugasmu adalah ๐ญ๐ž๐ญ๐š๐ฉ ๐›๐ž๐ซ๐ญ๐ฎ๐ฆ๐›๐ฎ๐ก.
Tetap berakar. Tetap berbuah. Tetap berharap.

๐‘‡๐‘ขโ„Ž๐‘Ž๐‘› ๐‘Œ๐‘’๐‘ ๐‘ข๐‘ , ๐‘Ž๐‘—๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘– ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘ก๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘ ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘ก๐‘ข๐‘š๐‘๐‘ขโ„Ž ๐‘‘๐‘– ๐‘ก๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Žโ„Ž ๐‘™๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘๐‘Ž๐‘š๐‘๐‘ข๐‘Ÿ. ๐ต๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘– โ„Ž๐‘Ž๐‘ก๐‘– ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ก๐‘’๐‘”๐‘ขโ„Ž, ๐‘ ๐‘’๐‘š๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘ก ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž, ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘’๐‘›๐‘”โ„Ž๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘› ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ก๐‘Ž๐‘˜ ๐‘๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž๐‘š. ๐พ๐‘’๐‘ก๐‘–๐‘˜๐‘Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘– ๐‘‘๐‘–๐‘˜๐‘’๐‘™๐‘–๐‘™๐‘–๐‘›๐‘”๐‘– ๐‘™๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”, ๐‘๐‘–๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘– ๐‘ก๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘ ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘—๐‘Ž๐‘‘๐‘– ๐‘”๐‘Ž๐‘›๐‘‘๐‘ข๐‘š ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘๐‘ข๐‘Žโ„Ž ๐‘๐‘Ž๐‘”๐‘–-๐‘€๐‘ข. ๐ด๐‘š๐‘–๐‘›.

15/10/2025

๐Š๐€๐–๐€๐ ๐€๐“๐€๐” ๐‹๐€๐–๐€๐: ๐’๐ˆ๐€๐๐€ ๐˜๐€๐๐† ๐Œ๐„๐Œ๐๐€๐–๐€ ๐Š๐ˆ๐“๐€ ๐๐€๐ƒ๐€ ๐Š๐„๐๐„๐๐€๐‘๐€๐?

"๐ฟ๐‘ข๐‘˜๐‘Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘’๐‘›๐‘Ž ๐‘๐‘ข๐‘˜๐‘ข๐‘™๐‘Ž๐‘› ๐‘ ๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ ๐‘Žโ„Ž๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก ๐‘ ๐‘’๐‘ก๐‘–๐‘Ž, ๐‘ก๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘– ๐‘๐‘–๐‘ข๐‘š๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘š๐‘ข๐‘ ๐‘ขโ„Ž ๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘™๐‘–๐‘š๐‘๐‘Žโ„Ž-๐‘™๐‘–๐‘š๐‘๐‘Žโ„Ž."
โ€” ๐ด๐‘š๐‘ ๐‘Ž๐‘™ 27:6
Dalam kehidupan, kita sering diajarkan untuk mencari kawan sebanyak mungkin dan menghindari lawan sebisa mungkin. Namun Alkitab mengajarkan sesuatu yang lebih dalam: kualitas hubungan tidak ditentukan oleh statusnya sebagai โ€œkawanโ€ atau โ€œlawanโ€, melainkan oleh ketulusan hati di dalamnya.

Seorang lawan yang jujur, meski menyakitkan, bisa menjadi cermin yang menyingkapkan kebenaran. Ia tidak menyembunyikan kritik di balik senyum palsu. Ia tidak menutupi kesalahan kita demi kenyamanan. Justru lewat kejujurannya, kita dipaksa untuk bertumbuh, merenung, dan berubah.

Sebaliknya, seorang kawan yang hipokrit bisa menjadi racun yang halus. Ia menyetujui semua hal, bahkan yang salah. Ia memeluk kita dengan pujian, tapi menyimpan penilaian di belakang. Ia menjaga hubungan, tapi mengorbankan kebenaran.

๐ด๐‘š๐‘ ๐‘Ž๐‘™ 27:6 ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘’๐‘”๐‘Ž๐‘ ๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘Žโ„Ž๐‘ค๐‘Ž ๐‘™๐‘ข๐‘˜๐‘Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘ ๐‘Žโ„Ž๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ ๐‘’๐‘ก๐‘–๐‘Ž ๐‘™๐‘’๐‘๐‘–โ„Ž ๐‘๐‘’๐‘Ÿโ„Ž๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘”๐‘Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘–๐‘๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž ๐‘๐‘–๐‘ข๐‘š๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘š๐‘ข๐‘ ๐‘ขโ„Ž.
Dalam konteks ini, โ€œlawan yang jujurโ€ bisa menjadi sahabat sejati, dan โ€œkawan yang hipokritโ€ bisa menjadi musuh tersembunyi.

Yesus sendiri menghadapi dua jenis orang:
Petrus, yang menegur-Nya dengan jujur, meski keliru, dan akhirnya bertobat.
Yudas, yang mencium-Nya dengan manis, tapi menyimpan pengkhianatan.

Kita belajar bahwa kejujuran, meski menyakitkan, adalah bentuk kasih yang sejati. Dan kemunafikan, meski menyenangkan, adalah bentuk pengkhianatan yang halus.
Apakah kita lebih nyaman dengan pujian palsu daripada teguran yang jujur?
Apakah kita berani menjadi โ€œlawan yang jujurโ€ bagi orang yang kita kasihi?
Apakah kita mengizinkan Tuhan menegur kita melalui orang-orang yang tidak selalu menyenangkan?

๐‘‡๐‘ขโ„Ž๐‘Ž๐‘›, ๐‘Ž๐‘—๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘– ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘”โ„Ž๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘”๐‘Ž๐‘– ๐‘˜๐‘’๐‘—๐‘ข๐‘—๐‘ข๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘› ๐‘™๐‘’๐‘๐‘–โ„Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘˜๐‘’๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž๐‘›๐‘Ž๐‘›. ๐ต๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘– ๐‘˜๐‘’๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘š๐‘Ž ๐‘ก๐‘’๐‘”๐‘ข๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›, ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โ„Ž๐‘–๐‘˜๐‘š๐‘Ž๐‘ก ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘๐‘’๐‘‘๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘Ž๐‘ ๐‘–โ„Ž ๐‘ ๐‘’๐‘—๐‘Ž๐‘ก๐‘– ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘˜๐‘’๐‘š๐‘ข๐‘›๐‘Ž๐‘“๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘›. ๐ต๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘– ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘—๐‘Ž๐‘‘๐‘– ๐‘ ๐‘Žโ„Ž๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ ๐‘’๐‘ก๐‘–๐‘Ž, ๐‘๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘’๐‘š๐‘ข๐‘—๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘๐‘Ž๐‘™๐‘ ๐‘ข. ๐ด๐‘š๐‘–๐‘›.

15/10/2025

๐‚๐ˆ๐๐“๐€: ๐ƒ๐Ž๐‘๐Ž๐๐†๐€๐ ๐‰๐ˆ๐–๐€ ๐Œ๐„๐๐”๐‰๐” ๐Š๐„๐ˆ๐๐ƒ๐€๐‡๐€๐ ๐˜๐€๐๐† ๐€๐๐€๐ƒ๐ˆ

โ€œCinta adalah dorongan jiwa menuju keindahan yang abadi.โ€ Kalimat ini bukan sekadar ungkapan puitis, melainkan inti dari filsafat Plato dalam karya-karyanya seperti ๐‘†๐‘ฆ๐‘š๐‘๐‘œ๐‘ ๐‘–๐‘ข๐‘š ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘ƒโ„Ž๐‘Ž๐‘’๐‘‘๐‘Ÿ๐‘ข๐‘ . Bagi Plato, cinta (๐‘’๐‘Ÿ๐‘œ๐‘ ) bukan hanya hasrat romantis, tetapi kekuatan spiritual dan intelektual yang menggerakkan manusia untuk melampaui dunia fisik dan mencapai bentuk kebaikan yang tertinggi.

Dalam ๐‘†๐‘ฆ๐‘š๐‘๐‘œ๐‘ ๐‘–๐‘ข๐‘š, cinta digambarkan sebagai tangga menuju keindahan yang lebih tinggi. Ia dimulai dari ketertarikan pada tubuh, lalu naik ke jiwa, kemudian ke pikiran, dan akhirnya mencapai bentuk keindahan yang tidak berubahโ€”yang Plato sebut sebagai โ€œ๐‘กโ„Ž๐‘’ ๐น๐‘œ๐‘Ÿ๐‘š ๐‘œ๐‘“ ๐ต๐‘’๐‘Ž๐‘ข๐‘ก๐‘ฆ.โ€ Di titik tertinggi, cinta bukan lagi tentang memiliki, tetapi tentang merenungkan dan menyatu dengan keindahan yang kekal.

Plato memandang cinta sebagai proses intelektual yang mendaki, tetapi ia tidak sepenuhnya menjelaskan bagaimana cinta bisa menyentuh aspek penderitaan, pengorbanan, dan kasih yang melayani. Cinta dalam Alkitab bukan hanya dorongan menuju keindahan, tetapi juga kekuatan yang rela turun ke lembah penderitaan demi menyelamatkan yang hilang.
โ€œ๐‘‡๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘˜ ๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘ ๐‘–โ„Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘™๐‘’๐‘๐‘–โ„Ž ๐‘๐‘’๐‘ ๐‘Ž๐‘Ÿ ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘ ๐‘–โ„Ž ๐‘ ๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž๐‘ค๐‘Ž๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘ ๐‘Žโ„Ž๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก-๐‘ ๐‘Žโ„Ž๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž.โ€
โ€” ๐‘Œ๐‘œโ„Ž๐‘Ž๐‘›๐‘’๐‘  15:13

๐‘ช๐’Š๐’๐’•๐’‚ ๐’”๐’†๐’ƒ๐’‚๐’ˆ๐’‚๐’Š ๐‘ฑ๐’‚๐’๐’‚๐’ ๐‘ด๐’†๐’๐’–๐’‹๐’– ๐‘ฒ๐’†๐’ƒ๐’‚๐’Š๐’Œ๐’‚๐’ ๐‘ป๐’†๐’“๐’•๐’Š๐’๐’ˆ๐’ˆ๐’Š
Plato benar bahwa cinta mengarahkan manusia pada kebaikan tertinggi. Namun dalam terang iman Kristen, kebaikan tertinggi bukanlah bentuk ideal yang jauh di langit, melainkan pribadi Allah yang hadir dalam kasih. Cinta bukan hanya kontemplasi, tetapi juga tindakan nyata yang menyembuhkan, mengampuni, dan memulihkan.
โ€œ๐พ๐‘Ž๐‘ ๐‘–โ„Ž ๐‘–๐‘ก๐‘ข ๐‘ ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘Ÿ, ๐‘˜๐‘Ž๐‘ ๐‘–โ„Ž ๐‘–๐‘ก๐‘ข ๐‘š๐‘ข๐‘Ÿ๐‘Žโ„Ž โ„Ž๐‘Ž๐‘ก๐‘–, ๐‘–๐‘Ž ๐‘ก๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘˜ ๐‘๐‘’๐‘š๐‘๐‘ข๐‘Ÿ๐‘ข. ๐ผ๐‘Ž ๐‘ก๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘˜ ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘’๐‘”๐‘Žโ„Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘–๐‘Ÿ๐‘– ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘ก๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘˜ ๐‘ ๐‘œ๐‘š๐‘๐‘œ๐‘›๐‘”.โ€
โ€” 1 ๐พ๐‘œ๐‘Ÿ๐‘–๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘  13:4

๐‘ฒ๐’†๐’Š๐’๐’…๐’‚๐’‰๐’‚๐’ ๐‘จ๐’ƒ๐’‚๐’…๐’Š: ๐‘ฉ๐’–๐’Œ๐’‚๐’ ๐‘บ๐’†๐’Œ๐’‚๐’…๐’‚๐’“ ๐‘ฌ๐’”๐’•๐’†๐’•๐’Š๐’Œ๐’‚
Keindahan yang abadi menurut Plato adalah bentuk yang tidak berubah, yang hanya bisa dicapai oleh jiwa yang murni. Namun Alkitab mengajarkan bahwa keindahan sejati bukan hanya soal bentuk, tetapi tentang karakter dan kebenaran yang hidup dalam kasih.
โ€œ๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿโ„Ž๐‘–๐‘Ž๐‘ ๐‘Ž๐‘›๐‘š๐‘ข ๐‘—๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘›๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘ ๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž ๐‘™๐‘Žโ„Ž๐‘–๐‘Ÿ๐‘–๐‘Žโ„Ž, ๐‘ก๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘– ๐‘๐‘’๐‘Ÿโ„Ž๐‘–๐‘Ž๐‘ ๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘Ž๐‘ก๐‘–๐‘›๐‘–๐‘Žโ„Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ก๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘˜ ๐‘๐‘–๐‘›๐‘Ž๐‘ ๐‘Ž, ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข ๐‘Ÿ๐‘œโ„Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘™๐‘’๐‘š๐‘Žโ„Ž ๐‘™๐‘’๐‘š๐‘๐‘ข๐‘ก ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘ก๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘š: ๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘–๐‘›๐‘‘๐‘Žโ„Ž ๐‘‘๐‘– ๐‘š๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž ๐ด๐‘™๐‘™๐‘Žโ„Ž.โ€
โ€” 1 ๐‘ƒ๐‘’๐‘ก๐‘Ÿ๐‘ข๐‘  3:3โ€“4

๐‘ช๐’Š๐’๐’•๐’‚ ๐’”๐’†๐’ƒ๐’‚๐’ˆ๐’‚๐’Š ๐‘ฎ๐’†๐’“๐’‚๐’Œ๐’‚๐’ ๐‘ฑ๐’Š๐’˜๐’‚ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐‘ด๐’†๐’๐’…๐’Š๐’…๐’Š๐’Œ
Plato melihat cinta sebagai proses pendidikan jiwaโ€”dari yang rendah menuju yang tinggi. Ini sejalan dengan pandangan Kristen bahwa kasih adalah buah dari pertumbuhan rohani. Namun cinta dalam iman bukan hanya mendidik, tetapi juga membentuk dan mengubah. Ia bukan sekadar alat untuk mencapai keindahan, tetapi jalan untuk menjadi serupa dengan Kristus.
โ€œ๐ท๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘– ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘  ๐‘ ๐‘’๐‘š๐‘ข๐‘Ž๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘–๐‘ก๐‘ข: ๐‘˜๐‘’๐‘›๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘›๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘ ๐‘–โ„Ž, ๐‘ ๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘”๐‘Ž๐‘– ๐‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘ก ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘ ๐‘Ž๐‘ก๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘ฆ๐‘’๐‘š๐‘๐‘ข๐‘Ÿ๐‘›๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘›.โ€
โ€” ๐พ๐‘œ๐‘™๐‘œ๐‘ ๐‘’ 3:14

Plato memberi kita kerangka filsafat yang indah tentang cinta sebagai dorongan jiwa. Namun kasih dalam Kristus melampaui filsafat: ia bukan hanya mendaki ke atas, tetapi juga turun ke bawah, menyentuh yang terluka, dan mengangkat yang tertindas. Cinta bukan hanya jalan menuju keindahan, tetapi juga jembatan menuju keselamatan.

14/10/2025
14/10/2025

๐Œ๐ž๐ง๐š๐ฆ๐›๐š๐ญ๐ค๐š๐ง ๐Š๐ž๐›๐š๐ก๐š๐ ๐ข๐š๐š๐ง ๐ฉ๐š๐๐š ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐Š๐ž๐ค๐š๐ฅ

Jangan gantungkan kebahagiaanmu kepada penyangga yang rapuh. Sebab kebahagiaan sejati tidak pernah bertumpu pada hal-hal yang mudah runtuh. Banyak orang menggantungkan senyumnya pada perhatian manusia, pada harta yang bisa lenyap, atau pada pengakuan yang bisa berbalik menjadi cemooh. Padahal semua itu hanyalah penyangga rapuhโ€”seperti ranting kering yang tak mampu menopang beban hati yang berharap terlalu besar.
โ€œ๐ฝ๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘›๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘ข ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘›๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘’๐‘˜๐‘Ž๐‘ฆ๐‘Ž๐‘Ž๐‘›, ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘—๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘›๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘ข ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘’๐‘”๐‘Žโ„Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘–๐‘Ÿ๐‘– ๐‘˜๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘’๐‘›๐‘Ž ๐‘˜๐‘’๐‘˜๐‘Ž๐‘ฆ๐‘Ž๐‘Ž๐‘› ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘ก๐‘Ž๐‘š๐‘๐‘Žโ„Ž.โ€
โ€” ๐‘€๐‘Ž๐‘ง๐‘š๐‘ข๐‘Ÿ 62:11

Kebahagiaan sejati lahir dari dalam, dari hati yang tahu bersyukur dan tenang meski dunia berguncang. Ia tidak bergantung pada apa yang dimiliki, tetapi pada siapa yang dipercaya dan bagaimana kita memaknai hidup ini. Ketika hati ditambatkan pada Tuhan, maka badai sekalipun tidak akan mampu merampas damai yang Ia berikan.
โ€œ๐ท๐‘Ž๐‘š๐‘Ž๐‘– ๐‘ ๐‘’๐‘—๐‘Žโ„Ž๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž ๐พ๐‘ข๐‘ก๐‘–๐‘›๐‘”๐‘”๐‘Ž๐‘™๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘Ž๐‘”๐‘–๐‘š๐‘ข. ๐ท๐‘Ž๐‘š๐‘Ž๐‘– ๐‘ ๐‘’๐‘—๐‘Žโ„Ž๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž-๐พ๐‘ข ๐พ๐‘ข๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž๐‘š๐‘ข; ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘Ž๐‘๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐พ๐‘ข๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘ก๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘˜ ๐‘ ๐‘’๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘ก๐‘– ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘–๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘œ๐‘™๐‘’โ„Ž ๐‘‘๐‘ข๐‘›๐‘–๐‘Ž ๐‘˜๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž๐‘š๐‘ข. ๐ฝ๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘›๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘”๐‘’๐‘™๐‘–๐‘ ๐‘Žโ„Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘”๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘Ÿ โ„Ž๐‘Ž๐‘ก๐‘–๐‘š๐‘ข.โ€
โ€” ๐‘Œ๐‘œโ„Ž๐‘Ž๐‘›๐‘’๐‘  14:27

Belajarlah menambatkan kebahagiaanmu pada sesuatu yang kekalโ€”pada kebenaran, pada kasih, dan pada Tuhan yang tidak berubah oleh waktu. Sebab ketika penyangga dunia ini runtuh satu per satu, mereka yang menambatkan kebahagiaannya pada hal yang kekal akan tetap berdiri teguh, dengan hati yang damai dan senyum yang tidak mudah pudar.
โ€œ๐ต๐‘’๐‘Ÿ๐‘๐‘Žโ„Ž๐‘Ž๐‘”๐‘–๐‘Ž๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘œ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘›๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘‡๐‘ˆ๐ป๐ด๐‘, ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ขโ„Ž โ„Ž๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž ๐‘‡๐‘ˆ๐ป๐ด๐‘.โ€
โ€” ๐‘Œ๐‘’๐‘Ÿ๐‘’๐‘š๐‘–๐‘Ž 17:7

Kebahagiaan bukanlah hasil dari dunia yang sempurna, melainkan buah dari iman yang teguh. Dunia bisa menjanjikan banyak hal, tetapi hanya Tuhan yang mampu memberi sukacita yang tidak tergantung pada keadaan. Maka, jangan biarkan hatimu bergantung pada ranting yang rapuh. Peganglah tangan Tuhan yang kuat, dan biarkan Dia menjadi sandaranmu yang tidak pernah gagal.

14/10/2025

๐๐ฎ๐ฃ๐ข๐š๐ง ๐๐š๐ฅ๐ฌ๐ฎ ๐๐š๐ง ๐•๐š๐ฅ๐ข๐๐š๐ฌ๐ข ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐“๐š๐ค ๐๐ž๐ซ๐ง๐ข๐ฅ๐š๐ข: ๐Œ๐ž๐ง๐œ๐š๐ซ๐ข ๐Œ๐š๐ค๐ง๐š ๐๐ข ๐‡๐š๐๐š๐ฉ๐š๐ง ๐“๐ฎ๐ก๐š๐ง

Di tengah dunia yang gemar mengukur nilai manusia dari sorakan, tepuk tangan, dan jumlah pengikut, banyak orang terjebak dalam pencarian validasi yang tak bernilai. Mereka memburu pujian yang palsuโ€”kata-kata manis yang tidak lahir dari kebenaran, melainkan dari kepentingan, basa-basi, atau pencitraan. Pujian semacam itu tidak menguatkan jiwa, hanya menumpuk ego yang rapuh.
โ€œ๐‘€๐‘Ž๐‘›๐‘ข๐‘ ๐‘–๐‘Ž ๐‘š๐‘’๐‘™๐‘–โ„Ž๐‘Ž๐‘ก ๐‘Ž๐‘๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘– ๐‘‘๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘› ๐‘š๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž, ๐‘ก๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘– ๐‘‡๐‘ˆ๐ป๐ด๐‘ ๐‘š๐‘’๐‘™๐‘–โ„Ž๐‘Ž๐‘ก โ„Ž๐‘Ž๐‘ก๐‘–.โ€
โ€” 1 ๐‘†๐‘Ž๐‘š๐‘ข๐‘’๐‘™ 16:7

Ketika kita hidup hanya untuk dilihat dan dipuji, kita sedang membangun rumah di atas pasir. Validasi dari manusia bisa berubah sewaktu-waktu, bergantung pada tren, opini, dan suasana hati. Namun validasi dari Tuhan bersifat kekal, karena Ia menilai bukan dari penampilan, melainkan dari ketulusan hati dan kesetiaan hidup.
โ€œ๐ถ๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘ข, ๐‘—๐‘–๐‘˜๐‘Ž ๐‘ ๐‘’๐‘š๐‘ข๐‘Ž ๐‘œ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘ข๐‘—๐‘– ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘ข; ๐‘˜๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘’๐‘›๐‘Ž ๐‘‘๐‘’๐‘š๐‘–๐‘˜๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐‘—๐‘ข๐‘”๐‘Ž ๐‘›๐‘’๐‘›๐‘’๐‘˜ ๐‘š๐‘œ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘Ÿ๐‘’๐‘˜๐‘Ž ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘™๐‘Ž๐‘˜๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘›๐‘Ž๐‘๐‘–-๐‘›๐‘Ž๐‘๐‘– ๐‘๐‘Ž๐‘™๐‘ ๐‘ข.โ€
โ€” ๐ฟ๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘  6:26

Pujian yang palsu bisa menyesatkan. Ia membuat kita merasa benar padahal sedang jauh dari kebenaran. Ia membuat kita merasa tinggi padahal sedang kehilangan arah. Maka, jangan biarkan hidupmu dikendalikan oleh penilaian yang dangkal. Jangan menjadikan pujian sebagai tujuan, melainkan sebagai buah dari hidup yang berakar dalam kasih dan kebenaran.

Validasi sejati bukan berasal dari sorakan dunia, tetapi dari suara lembut Tuhan yang berkata, โ€œ๐ต๐‘Ž๐‘–๐‘˜ ๐‘ ๐‘’๐‘˜๐‘Ž๐‘™๐‘– ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘๐‘ข๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘š๐‘ข ๐‘–๐‘ก๐‘ข, โ„Ž๐‘Ž๐‘– โ„Ž๐‘Ž๐‘š๐‘๐‘Ž-๐พ๐‘ข ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘๐‘Ž๐‘–๐‘˜ ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘ ๐‘’๐‘ก๐‘–๐‘Ž.โ€ (๐‘€๐‘Ž๐‘ก๐‘–๐‘ข๐‘  25:21). Itulah pujian yang tidak palsu, validasi yang tidak bisa dibeli, dan penghargaan yang tidak bisa digoyahkan oleh waktu.

Karena itu, hiduplah dengan integritas. Biarlah pujian datang sebagai hasil dari kesetiaan, bukan sebagai tujuan dari pencitraan. Dan jika dunia tidak melihatmu, ingatlah: Tuhan tidak pernah buta terhadap hati yang tulus dan hidup yang berkenan kepada-Nya.

Address

Jalan Pdt J Wismar Saragih
Pematangsiantar
21142

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ayat Alkitab Harian posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category