Muta'allem

Muta'allem "Menjadi terkenal bukan untuk dikenal, tetapi untuk mengenalkan ilmu kepada yang belum kenal, itulah definisi menjadi terkenal."

12/09/2024

Sya'ir merdu

30/08/2024

Gambaran kehidupan dalam kejujuran

30/01/2022

Akibat berjimak dalam keadaan istri sedang haid.

Tgk Muhajir Alue Lhok.

*WANITA*المرأة الصالحة من النساء كالغراب الاعصام"Wanita shalihah di antara banyak perempuan itu seperti gagak yang putih...
24/12/2020

*WANITA*

المرأة الصالحة من النساء كالغراب الاعصام
"Wanita shalihah di antara banyak perempuan itu seperti gagak yang putih kedua sayapnya."

"Ketika Allah
menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,
"Mengapa begitu lama engkau menciptakan wanita, Ya Alllah?"

Allah menjawab:
"Sudahkah engkau melihat dgn teliti setiap apa yang telah aku ciptakan untuk wanita?"
Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan kerisauan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".

Malaikat menjawab dengan takjub,
"Hanya dengan dua tangan? Tidak mungkin!"
Allah menjawab, "Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan boleh bekerja 18 jam sehari".
Malaikat mendekati dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
"Ya Allah, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"

Allah menjawab, "Itu tidak seperti apa yang kau bayangkan, itu adalah air mata."
"Untuk apa???", tanya malaikat.
Allah melanjutkan,
"Air mata adalah salah satu cara dia menunjukkan kegembiraan, kerisauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona lelaki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki oleh wanita.

Wanita dapat mengatasi beban lebih baik daripada lelaki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri,
Dia mampu tersenyum ketika hatinya menjerit kesedihan, mampu menyanyi ketika menangis,
menangis saat terharu, bahkan tertawa ketika ketakutan.

Dia berkorban demi orang yang dicintainya,
Dia mampu berdiri melawan ketidakadilan,
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang,
Dia gembira dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia,
Dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran.

Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian,
Tapi dia mampu mengatasinya.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.
Allah SWT berfirman:
"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.

Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia,
namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."
"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya. "
"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah,
dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk menyokong suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya,
tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada di sisi suaminya tanpa ragu."

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan.
Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan."
"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok tubuh yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.
*_Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."_*
"CINTANYA TANPA SYARAT".

Malaikat sangat kagum "....Lalu apa kekurangannya, Ya Allah? "Kekurangannya cuma satu.... *_Dia kadang lupa, bahwa betapa sangat berharga dirinya itu..._*

Allahuakbar...! Specially dedicated kepada semua wanita disana dan disini. Istimewanya seorang Ummi dan beruntungnya dijadikan sebagai seorang wanita.

SALAM HORMAT KEPADA SEMUA WANITA YANG ADA Di DUNIA INI.

“Dunia adalah
perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah” [H.R. Muslim]

Masya Allah....

Semoga para wanita yang hadir di catatan ini menjadi Wanita/istri yang Sholeha

Aamin Ya Rabbal Alamin

Aku sdg membersihkan rumah. Tiba2 anak lelakiku yg msh kecil berlari ke arahku. Dia tersenggol satu pot bunga yg terbuat...
12/12/2020

Aku sdg membersihkan rumah. Tiba2 anak lelakiku yg msh kecil berlari ke arahku. Dia tersenggol satu pot bunga yg terbuat dari kaca. Pecah hancur berantakan.⁣

Aku benar2 marah krn pot itu mmg mahal harganya. Tanpa ku sadari, aku telah melontarkan kata2,⁣
"Matilah kamu! Semoga kamu ditimpa dinding bangunan dan tulang-belulangmu hancur!”⁣
Tahun demi tahun berlalu. Anak lelakiku membesar, aku sdh lupa akan doa itu. Aku pun tak anggapnya penting dan aku tak tahu bhw doa itu telah naik ke langit.⁣

Anak lelakiku dan adik2nya yg lain tumbuh besar. Dia anak sulung yg paling aku sayangi dari anak2ku yg lain. Dia anak yg rajin dan pandai menghormati aku dan berbakti kepadaku dibandingkan adik2nya yg lain.⁣

Kini dia telah menjadi seorg insinyur. Tak lama lagi dia akan menikah. Tak sabar rasanya aku ingin menimang cucu.⁣

Ayahnya punya sebuah bangunan yg sdh lama dan ingin direnovasi. Maka pergilah anakku bersama ayahnya ke gudang itu. Para pekerja sdh bersiap2 utk merobohkan satu dinding yg sdh usang.⁣
Sementara pekerja sdg bekerja, anakku pergi ke belakang bangunan tanpa diketahui oleh siapa pun. Dgn tak disangka2 dinding bangunan itu roboh menimpanya!⁣

Terdengar suara berteriak dalam runtuhan itu hingga suaranya tak kedengaran lagi.⁣
Semua pekerja berhenti. Heran suara siapa? Mereka berlari ke arah reruntuhan itu. Mereka mengangkat dinding yg menghimpit anakku dgn susah payah dan segera memanggil Ambulan.⁣
Mereka tdk dpt mengangkat badan anakku. Ia remuk seperti kaca yg jatuh pecah berkeping2.⁣
Sebagian mereka mengangkat badan anakku yg hancur dgn hati2 dan segera membawanya ke UGD di RS.⁣
Ketika ayahnya menghubungiku, seakan2 Allah menghadirkan kembali kata2ku padanya semasa ia msh kecil dulu.⁣

Aku menangis hingga pingsan, setelah aku sadar, aku berada di RS dan aku meminta utk melihat anakku. Ketika melihatnya, aku seakan mendengar suara yg berkata,⁣
"INI DOAMU KAN? Sudah AKU kabulkan! Setelah sekian lama engkau berdoa, skrg Aku akan mengambilnya!"⁣

Ketika itu, jantungku seakan berhenti berdetak. Anakku menghembuskan nafasnya yg terakhir. Aku berteriak dan menangis sambil berkata,⁣
"Ya Allah! Selamatkanlah anakku! Jgn pergi nak.."⁣
Seandainya, lidah ini tdk mendoakan kejelekan 25 tahun yg lalu...!⁣
Andaikan..! Andaikan..! Andaikan..! Tetapi kalimat ‘andaikan’ ini tak berguna lagi skrg ini..⁣
Cerita ini dari satu kisah nyata! Pesanku pd para IBU. Jgn sekali2 terburu2 mendoakan KEBURUKAN anakmu ketika kamu sdg marah...!!!⁣

Berlindunglah kepada Allah dari godaan iblis. Jika kamu ingin memukulnya, pukul sajalah, tapi jgn kamu mendoakannya dgn yg bukan2 sehingga kamu akan menyesal sepertiku...!!!!⁣
Sungguh aku menulis ini dgn airmataku yg turut mengalir.⁣
Wahai anakku..! Aku rela rohku turut bersamamu..! Hingga aku boleh beristirahat dari kepedihan yg aku rasakan setelah kepergianmu...⁣

Tolong sebarkan cerita ini kpd semua wanita..! Doakanlah yg baik2 saja utk anak2! Doa itu pasti akan terjawab walaupun utk sekian lama. Tunggulah dan Allah pasti mengabulkannya.⁣
(Dikutip dari tulisan⁣ Seorang ibu di Malaysia)⁣
🙏⁣



⁣⁣

KISAH CINTA YANG LUAR BIASA DARI SEORANG ANAK KECIL KEPADA NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM. Assalamu’alaikum warahmat...
10/12/2020

KISAH CINTA YANG LUAR BIASA DARI SEORANG ANAK KECIL
KEPADA NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM.

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Terjadi satu kisah di zaman Syeikh Abdurrahman Ad-Diba'i.

Ketika sedang berkumpul dengan orang di kota Zabid (ujung kota Yaman) untuk berziarah ke makam
Sayyidina Muhammad Sallallahu Alaihi Wa Sallam di kota Madinah.

Jarak perjalanannya membutuhkan waktu selama 2 minggu.
Ketika rombongan tadi hendak bergerak ke kota Madinah datang seorang anak kecil sekitar 8 tahun,
wahai syeikh aku hendak ikut ziarah ke makam Nabi Sallallahu Alaihi Wa Sallam.

Tapi permintaan anak kecil itu tidak diizinkan oleh syeikh,
karena kau nanti membuat susah, orang hendak ke sini kau hendak kesana.
Lalu syeikh bertanya kepada anak kecil itu, kenapa kau sangat ingin ikut.
Lalu anak itu berkata wahai syeikh percayalah "Aku sangat rindu dengan Rasulullah".
Namun dijawabnya, ''Sudahlah kau tetap tak boleh ikut.''

Maka berjalanlah rombongan tadi. Setibanya di kota Madinah tepatnya dimakamnya
Sayyidina Muhammad Sallallahu Alaihi Wa Sallam, terkejutlah Syeikh Abdurrahman Ad-Diba'i
karena melihat anak kecil itu ada dihadapannya.

''Wahai anak kecil, dari mana kau datang. Bagaimana kau bisa ikut.''

''Ketika kalian berangkat, aku masuk dalam kotak/peti ikut bersama rombongan ziarah
ke makam Sayyidina Muhammad Sallallahu Alaihi Wa Sallam.''

''Kata Syeikh aku tidak heran kalau kau masuk peti,
tapi selama 2 minggu kau makan dan minum dari mana, tidak makan dan tidak minum.''

''Wahai syeikh sungguh aku dilupakan dari makan dan minum
karena sangat rindu kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wa Sallam ''.

Anak kecil tadi pun bertanya;
''Wahai syeikh apakah benar tanah ini pernah di pijak Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam ?''

Kata syeikh ''ya'.'
Kemudian anak tersebut mengambil tanah itu lalu diciumnya tanah tersebut,
terus anak kecil itu tiba-tiba roboh seakan-akan pingsan.

Rupanya anak kecil itu telah wafat.
Anak kecil itu di kebumikan di luar kota Madinah karena orang luar.
Kemudian kesemuanya terus mengerjakan umrah.

Saat pulang,
Syeikh teringat kepada anak tadi, lalu datang menziarahi makam anak itu.
Ketika syeikh melihat keadaan makam itu, menjadi bingung.
Karena kubur itu diluar kota Madinah
tapi berangsur-angsur bergeser masuk kota Madinah mendekati makam
Sayyidina Muhammad Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam.
Maka menangislah Syeikh Abdurrahman Ad-Diba'i.
Sampai sekarang makam tersebut masih ada dan makam tersebut ada di seberang Masjid Nabawi.

''Wahai anak kecil betapa hebat dan mulianya engkau, sewaktu kecil kau rindu hendak ziarah
ke makam Sayyidina Muhammad Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam,
dan sewaktu kau wafat kau juga rindu kepada Rasulullah...''

Syeikh Abdurrahman Ad-Diba'i pun menangis di dalam rumahnya
“Aku ini adalah seorang imam tapi aku malu melihat kecintaan seorang anak
yang sangat mencintai Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam .
Dan sang Imam pun menulis riwayat perjalanan anak kecil tersebut di Maulidnya.

Hebatnya cinta anak kecil kepada Habibana Sayyidina Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam.
Allahumma sholli wasallim wabaarik alaih wa ala alaih washohbih.....

Semoga bermanfaat
Silahkan share

"Kitab Maulid Ad Diba'i"

"KU KIRA DIA PENGEMIS"Suatu malam setelah maghrib, saya mengendarai mobil menuju rumah. Tiba-tiba rasa migrain nyeri men...
08/12/2020

"KU KIRA DIA PENGEMIS"
Suatu malam setelah maghrib, saya mengendarai mobil menuju rumah.
Tiba-tiba rasa migrain nyeri menyerang
kepala hingga aku menepikan mobilku.

Berhenti sejenak menunggu rasa nyeri berkurang, aku berusaha mengalihkan pikiran dengan melihat sekeliling. Tiba-tiba kaca mobilku diketuk seorang anak laki-laki kira-kira umur 12 tahun. “Pak.. Bapak mau parkir ? Saya bantuin untuk parkir mobilnya ya.” katanya.

“Belum sekarang, saya mau istirahat dulu,”
jawabku.
“Kalau gitu apa Bapak punya uang 2000 ?”
tanya anak itu.

Karena aku sedang tidak mau diganggu, aku buru-buru serahkan uang itu. Lalu aku mulai mengamati anak itu. Dia mendekati tukang gorengan lalu membeli beberapa gorengan. Kemudian gorengan itu dia berikan pada sesosok orang tua yang duduk di bawah tiang listrik. Ketika dia melewati samping mobilku, aku buka kaca dan memanggilnya.

“Eh.. dik sini, itu siapa ?” tanyaku.

“Gak tau pak, saya juga baru saja ketemu” jawabnya.

“Loh, tadi kamu minta uang ke saya untuk beli gorengan, kenapa diberikan ke bapak tua itu ?” tanyaku.

“Oh.. saya tadi duduk di situ, ngobrol sama bapak itu. Bapak itu katanya puasa. Tadi saya lihat buka puasanya cuma minum. Katanya uangnya habis. Hari ini saya nggak jualan koran. Tanggal merah pak. Jadi ga punya uang. Saya cuma ada uang 1000. Kalau beli gorengan cuma dapat 1 kasihan ga kenyang. Makanya saya minta bapak 2000. Biar dapat 3. Bapak mau parkir sekarang? Saya bantuin parkir ya pak. Bapak kan udah bayar. Kalau saya sebenernya bukan tukang parkir,” katanya tertawa sambil garuk-garuk pipinya.

Aku terdiam. Tadi aku pikir anak ini pengemis seperti anak-anak yang biasa mangkal di jalan. Ternyata aku salah besar.

“Terus uang kamu habis d**g dik ?” tanyaku.

“Iya pak. Nggak apa-apa. Besok bisa jualan koran. Inshaa Allah ada rejekinya lagi.” jawabnya.

“Kalau gitu bapak ganti ya uangnya dik … Sekalian sisanya buat jajan.” kataku sambil menyerahkan lembaran uang Rp 20.000,-.

“Nggak usah pak, Jangan.. Ibu saya sebetulnya melarang saya minta-minta. Makanya saya tawarin bapak parkirin mobil. Soalnya tadi saya kasihan bapak tua itu aja. Cuma saya bener-bener nggak punya uang,” katanya lagi.

“Eh Dik.. Bapak minta maaf ya tadi salah sangka sama kamu. Kirain kamu tukang minta-minta” kataku merasa bersalah.
“Saya yang minta maaf pak. Saya jadi minta uang duluan sama bapak. Padahal saya belum kerja.” jawabnya.

“Sama-samalah. Ini ambil uangnya. Ini kamu nggak minta, bapak yang beri.” kataku.
“Nggak pak, Makasih. Bapak mau parkir sekarang?” tanyanya lagi.

“Nggak. Bapak nggak usah dibantu parkir,” kataku.
“Beneran pak ? Soalnya saya mau jemput adik saya ngaji dulu. Takut nangis kalau kelamaan telat jemputnya.” katanya.

“Udah, sana jemput aja adikmu.” kataku tersenyum.
“Makasih ya pak.” katanya setengah berlari meninggalkan saya yang termangu.

Aku menoleh ke tiang listrik, bapak tua itu sudah pergi. Aku lihat dari spion mobil, anak
itu berjalan setengah berlari.

Diluar sana banyak orang tidak seberuntung kita, tapi mereka masih memikirkan sesama, masih berusaha bersedekah dan sangat yakin akan jaminan rezeki.

Terima kasih nak, kamu hari ini telah memberikan pelajaran akhlaq yang luar biasa untukku. Semoga hidupmu berlimpah berkah dan rezeki.

Aku starter mobil dan melaju pelan-pelan menuju rumah. Aku sediiih dan tanpa sadar meneteskan air mata, kerena belum bisa berbuat banyak untuk sesama.

~ Berbagi Tak Harus Menunggu Kaya..
~ Pelajaran berharga tak selalu dari orang
yang berilmu ☕

Copas~Faiz Depp

*petikan sangat bermanfaat*ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ ﺗﻬﺪﻡ ﺍﻟﺒﺪﻥ :*Empat hal yang merusak badan :1) ﺍﻟﻬﻢ1. Duka2) ﺍﻟﺤﺰﻥ2. Sedih3) ﺍﻟﺠﻮ...
05/12/2020

*petikan sangat bermanfaat*
ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ ﺗﻬﺪﻡ ﺍﻟﺒﺪﻥ :

*Empat hal yang merusak badan :
1) ﺍﻟﻬﻢ
1. Duka
2) ﺍﻟﺤﺰﻥ
2. Sedih
3) ﺍﻟﺠﻮﻉ
3. Lapar
4) ﺍﻟﺴﻬﺮ
4. Tidak Tidur Malam
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺗﺰﻳﺪ ﻓﻲ ﻣﺎﺀ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺑﻬﺠﺘﻪ :

*Empat hal yang menambah cerah wajah:
1) ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ
1. Taqwa
2) ﺍﻟﻮﻓﺎﺀ
2. Jujur
3) ﺍﻟﻜﺮﻡ .
3. Pemurah
4) ﺍﻟﻤﺮﻭﺀﺓ
4. Jaga Kehormatan
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺗﺠﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ :

*Empat hal yang menarik rezeki :
1) ﻗﻴﺎﻡ ﺍﻟﻠﻴﻞ
1. Qiyamul Lail
2) ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﺑﺎﻷﺳﺤﺎﺭ
2. Banyak istighfar waktu 2/3 malam
3) ﺗﻌﺎﻫﺪ ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ
3. Biasa Bersedeqah
4) ﺍﻟﺬﻛﺮ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻭﺁﺧﺮﻩ
4. Berdzikr waktu awal pagi dan petang
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭثلاثة ﺗﻤﻨﻊ ﺍﻟﺮﺯﻕ

*Tiga hal yang menjauhkan rezeki :
1) ﻧﻮﻡ ﺍﻟﺼﺒﺢ
1. Tidur waktu pagi
2) ﻗﻠﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ
2. Sedikit sholat
3) ﺍﻟﻜﺴﻞ
3. Malas
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻛﻠﻤﺎ ﻫﻤﻤﺖ ﺑﻔﻌﻞ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺗﺬﻛﺮ ﺛﻼﺙ ﺁﻳﺎﺕ :

*Setiap kali ingin membuat maksiat* *ingat*
*tiga ayat :
1-" ﺃﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ ﺑﺄﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺮﻯ "
"Tidakkah dia mengetahui bahwa Allah sedang melihat"

2-" ﻭﻟﻤﻦ ﺧﺎﻑ ﻣﻘﺎﻡ ﺭﺑﻪ ﺟﻨﺘﺎﻥ "
"Siapa yang takut kepada kedudukan Tuhannya baginya dua syurga"

3-" ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻪ ﻣﺨﺮﺟﺂ “
"Siapa yang bertaqwa kepada Allah. Dia jadikan baginya jalan penyelesaian #
-----

👍

DAHULU dan SEKARANG.DAHULU, orang sulit mencari ilmu tapi mudah mengamalkannya.SEKARANG...? orang mudah mencari ilmu tap...
01/12/2020

DAHULU dan SEKARANG.

DAHULU, orang sulit mencari ilmu tapi mudah mengamalkannya.
SEKARANG...? orang mudah mencari ilmu tapi sulit mengamalkannya.

DAHULU, ilmu dikejar, ditulis, dihafal, diajarkan dan diamalkan.
SEKARANG...? ilmu diunduh, disimpan dan dikoleksi, untuk diperdebatkan.

DAHULU, butuh peras keringat dan banting tulang untuk mendapatkan ilmu.
SEKARANG...? cukup peras kuota internet sambil duduk manis ditemani secangkir minuman dan snack.

DAHULU, ilmu merasuk ke dalam hati, dan hati selalu ingat pada ALLAH maka ilmu tetap terjaga.
SEKARANG...? ilmu disimpan di dalam memori hp,
Kalau baterai habis? ilmu tertinggal,
Kalau hp rusak? hilanglah ilmu.

DAHULU, harus duduk berjam-jam di hadapan guru penuh rasa hormat dan sopan, maka ilmu merasuk bersama keberkahan bertatap muka dgn guru.
SEKARANG...? cukup tekan tombol atau layar sambil tidur-tiduran, maka ilmu merasuk bersama kemalasan.

_Kita telah sampai di zaman dimana Bicara hanya perlu ketik saja,_
Melihat hanya perlu klik saja, dan Memanggil hanya perlu ping saja.
Apakah kemajuan teknologi ini harus menghalangi kita silaturrahmi, saling berkunjung?_

_Social media telah menjadi budaya, AL-QURAN pun semakin terlupa_

_Dari yang hanya melihat-lihat, sampai beradu pendapat, Dari tingkah yang dibuat-buat, sampai terang-terangan maksiat__

_Tak sadar jemari ini berkhianat, menulis sesuatu yg tak bermanfaat,
Berdebat dan merasa diri paling hebat_

_Sadar atau tidak mata ini berkhianat, melihat apa yang seharusnya haram dilihat_

INGATLAH...!!!
*Matamu akan menjadi saksi atas apa yang kau lihat*
*Jemarimu akan menjadi saksi atas apa yang telah engkau tulis*
*Suatu hari nanti apapun yang kau lakukan dengan anggota badanmu akan bersaksi dihadapan Penciptamu*
*Maka, jangan sampai mereka menjadi musuhmu dihari perhitungan nanti* *Menjadi saksi keburukanmu, saksi atas apa yang kau lihat, saksi atas apa yang kau tulis, saksi atas segala apa yang kau lakukan baik di dunia nyata maupun maya*

✓ Gunakan apa yang ada padamu sebagai ladang amal...
✓ Dimana engkau bisa menanam kebaikan dan menuai hasilnya di akhirat...

*"YA ALLAH AMPUNILAH KAMI, ATAS SEGALA DOSA DAN KESALAHAN KAMI, WAHAI DZAT YG MENDAHULUKAN RAHMAT DARIPADA MURKA, BERKAT NABI KECINTAAN KAMI SAYYIDINA MUHAMMAD SAW"*

***Kebangkrutan Besar Akibat Buruknya Lisan di Sosial MediaRealita Kebebasan Berpendapat di Sosial Media di zaman modern...
29/11/2020

***Kebangkrutan Besar Akibat Buruknya Lisan di Sosial Media

Realita Kebebasan Berpendapat di Sosial Media di zaman modern saat ini, dengan adanya sosial media dan internet, seseorang dengan mudah berbicara dan menyampaikan pendapatnya. Di sosial media lebih mudah menyampaikan aspirasi dan pendapat. Akan tetapi sosial media ada juga sisi negatifnya, yaitu setiap orang bebas berbicara negatif, mencaci dan mencela. Lebih bebas daripada di dunia nyata karena ia bisa sembunyi di balik akun sosial media yang ia punya, bisa lebih berani karena tersembunyi dan bisa lebih lari dari tanggung jawab.

Sebagai seorang mukmin, tentu sangat tidak layak berbicara kasar, mencela dan melaknat kapanpun dan di mana pun, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Nabi Muhammad ﷺ bersabda,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦَ ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻌَّﺎﻥِ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟﻄَّﻌَّﺎﻥِ، ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟْﻔَﺎﺣِﺶِ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟْﺒَﺬِﻱﺀِ

“Sesungguhnya orang mukmin itu orang yang tidak s**a melaknat, mencela, berkata keji/jorok, dan kotor” (HR. Ahmad 1/416; shahih).

Bangkrut Akibat Lisan yang Buruk di Sosial Media

Hendaknya kita berhati-hati menjaga lisan kita di dunia nyata dan menjaga tulisan serta komentar kita di dunia maya. Karena tulisan ini kedudukannya sama dengan ucapan lisan. Sebagaimana kaidah:

الكتابة تنزل منزلة القول

“Tulisan (hukumnya) sebagaimana lisan”

Ketika lisan s**a mencaci, mencela, melaknat, ghibah dan berkata-kata kotor kepada orang lain, ini sama saja kita akan “bagi-bagi pahala gratis” kepada mereka kemudian kita akan bangkrut. Mengapa demikian? Karena dengan lisan dan tulisan kita, mereka yang kita cela dan caci-maki adalah pihak yang kita dzalimi. Jika kita tidak meminta maaf di dunia, maka urusan akan berlanjut di akhirat.

Di akhirat kita tidak bisa meminta maaf begitu saja, akan tetapi ada kompensasinya. Kompenasi tersebur bukan uang ataupun harta. Karena ini sudah tidak bermanfaat di hari kiamat.

Allah ﷻ berfirman,

ﻳَﻮْﻡَ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻊُ ﻣَﺎﻝٌ ﻭَﻟَﺎ ﺑَﻨُﻮﻥَ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺑِﻘَﻠْﺐٍ ﺳَﻠِﻴﻢٍ

“Pada hari dimana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat” (Asy-Syu’araa`: 88-89).

Kompensasi Berat Atas Buruknya Lisan di Sosial Media

Kompensasinya adalah sebagai berikut:

Jika punya pahala kebaikan seperti pahala shalat dan puasa, maka akan dibagi-bagikan kepada mereka yang didzalimi di dunia dan belum selesai perkaranya artinya belum ada maaf dan memaafkanJika yang mendzalimi (mencela dan memaki) sudah habis pahalanya, maka dosa orang yang didzalimi akan ditimpakan dam diberikan kepada orang yang mendzalimi

Inilah yang disebut dengan orang yang bangkrut atau “muflis” di hari kiamat berdasarkan hadits berikut,

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

“Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?”

Para sahabat menjawab, ”Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”

Tetapi Nabi Muhammad ﷺ berkata, “Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim).

Jaga Lisan Sebelum Anda Diadili di Akhirat

Tahukah anda bahwa di dunia ini cukup sulit mencari keadilan yang seadil-adilnya. Ini adalah bukti adanya kehidupan setelah kematian di mana pada hari tersebut akan ada keadilan yang seadil-adilnya. Hendaknya kita sebagai seorang muslim menjaga lisan kita, karena memang lidah itu tidak bertulang, sangat mudah kita dengan lisan dan tulisan kita menyakiti orang lain. Terlebih yang disakiti adalah sesama muslim yang sejatinya bersaudara

Allah ﷻ berfirman,

ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺆْﺫُﻭﻥَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻣَﺎ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒُﻮﺍ ﻓَﻘَﺪِ ﺍﺣْﺘَﻤَﻠُﻮﺍ ﺑُﻬْﺘَﺎﻧًﺎ ﻭَﺇِﺛْﻤًﺎ ﻣُّﺒِﻴﻨًﺎ

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesunguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (Al-Ahzab: 58).

Karenanya Nabi Muhammad ﷺ menjamin surga mereka yang bisa menjaga lisannya. Beliau bersabda,

ﻣَﻦْ ﻳَﻀْﻤَﻦَّ ﻟِﻲ ﻣَﺎﺑَﻴْﻦَ ﻟِﺤْﻴَﻴْﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺭِﺟْﻠَﻴْﻪِ ﺃَﺿْﻤَﻦْ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ

“Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga” (HR. Bukhari).

yang baik untuk maksud itu adalah seperti yang dibaca oleh Rasulullah ﷺ berikut:

اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي مُنْكَرَاتِ الأَخْلاقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ ، وَالأَدْوَاءِ

Artinya: "Ya Allah. Hindarkan aku dari akhlak yang buruk, kelakuan yang buruk, nafsu yang buruk, dan penyakit yang buruk". (Dari buku Ad-Du‘â’ karya Ath-Thabari)

Sehingga, kita harus terus berusaha agar lisan terjaga dari segala ucapan buruk. Tidak ketinggalan, dianjurkan membaca doa ini :

للَّهُمَّ اجْعَلْ صَمْتِي فِكْراً وَنُطْقِي ذِكْراً

Allahummaj’al shamti fikran wa nuthqi dzikran.
Artinya : ” Wahai Allah, jadikanlah diamku berpikir, dan bicaraku berdzikir.”

Semoga dengan doa ini kita terjaga dari keburukan lisan kita dan semakin dekat dengan Allah ﷻ dengan wasilah ucapan-ucapan baik yang kita lontarkan kepada seluruh manusia di muka bumi.

Wallahu a’lam.

Demikian semoga bermanfaat # # #

*SEMOGA KAU INGAT HATIKU*Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak pernah bercerita:Aku p...
28/11/2020

*SEMOGA KAU INGAT HATIKU*

Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak pernah bercerita:

Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah.
Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun,
sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak.
Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.

Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain.
Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku.
Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata:
“Berikan makanan ini kepada keluargamu.”

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit.
Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya,
dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku.
“Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki.
Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku,
sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.

“Hei, Abu Muhammad...!
Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.

“Subhanallah....!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”

“Tadi ada pria datang dari Khurasan.
Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya.
Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.

"Terus?”, tanyaku keheranan.

Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu.
Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun.
Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan.
Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses.
Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu
atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis.
Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”

Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:

Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku.
Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi.
Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah,
santunan dan berbagai bentuk amal shalih.
Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.

Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal shalihku.
Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan.
Ada semacam harapan pasti dalam diri,
bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

Suatu malam, aku tidur dan bermimpi.
Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat.
Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, bada n mereka membesar.
Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa,
dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.

Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar
seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan,
sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain.
Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai.
Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.

Namun alangkah ruginya aku.
Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI.
Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih.
Semua itu membuat amalku tak berharga.
Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.

Aku putus asa.
Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”

“Masih...”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”

Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.

Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah ku sedekahkan
kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku...
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku,sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun.
Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.

Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku.
Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.

Tak sampai disitu, ternyata masih ada lagi amal baikku.
Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah.
Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku.
Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.

Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat.
Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, “Orang ini selamat dari siksa neraka..!”

==============

[ Ar-Rafi’i dalam Wahyul Qalam, 2/153-160 ]

Wallahu a'lam

Address

Alue Lhok Peureulak Timur
Perlak

Telephone

+82286998908

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Muta'allem posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Muta'allem:

Share

Category